Analis Keamanan Informasi
Di halaman ini
- Bagaimana rasanya menjadi an Analis Keamanan Informasi?
- Cara menjadi Analis Keamanan Informasi
- Keahlian dan pengalaman teratas untuk Analis Keamanan Informasis
Bagaimana rasanya menjadi Analis Keamanan Informasi?
Seorang Analis Keamanan Informasi memegang tanggung jawab atas keamanan data dari sebuah organisasi, dan bertugas untuk mencegah kejadian-kejadian seperti kebocoran data, pemalsuan identitas, juga penjangkitan virus pada sistem komputer.
Tugas dan kewajiban
- Memelihara dan memutakhirkan berbagai sistem pendukung keamanan data, termasuk mengadakan pengujian dan meretasnya sendiri.
- Mencari titik-titik kelemahan yang ada di dalam sebuah sistem komputer untuk memperkuatnya.
- Mengembangkan Standard Operational Procedure untuk keamanan data dan rencana pemulihan data sebagai rencana cadangan.
- Melaporkan kondisi keamanan data penting secara berkala kepada organisasi, seperti membuat laporan insiden dan laporan forensik digital jika terjadi sesuatu.
- Memperhatikan perkembangan sistem keamanan juga strategi peretasan untuk mengembangkan metode pengamanan data yang sudah ada.
Ketika ada masalah yang ditemui, para Analis Keamanan Informasi akan langsung menganalisis masalah tersebut untuk menemukan akarnya. Setelah masalah diatasi, mereka akan melanjutkan pengamatan mereka untuk mencari kesalahan di sistem keamanan untuk membuatnya menjadi lebih baik.
Meskipun bekerja di industri IT, mereka tidak hanya bekerja dengan sistem saja. Para Analis Keamanan Informasi juga akan rutin berhubungan dengan orang lain dalam perusahaan. Di antaranya, kemampuan untuk berkomunikasi dengan pimpinan juga memberikan informasi penting pada pegawai-pegawai lain termasuk pula kunci atas keamanan data perusahaan.
Cara menjadi Analis Keamanan Informasi
Untuk menjadi seorang Analis Keamanan Informasi, umumnya perusahaan mengharuskan jurusan tertentu yang berhubungan dengan IT. Dapatkan juga sertifikasi dari lembaga sertifikasi internasional EC Council. Dari lembaga di Indonesia sendiri, sertifikasi Information Security Analyst bisa didapatkan dari lembaga-lembaga yang telah berafiliasi resmi dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
- 1.
Menyelesaikan pendidikan D4 Keamanan Sistem Informasi atau D3 atau S1 Teknik Informatika, Sistem Informasi, Teknologi Informasi, atau serupa. Biasanya dibutuhkan waktu 4 tahun untuk menyelesaikan pendidikan D4 dan S1, sementara untuk D3 dibutuhkan waktu selama 3 tahun.
- 2.
Menguasai dengan baik sistem-sistem operasi komputer yang umum dipakai, seperti Windows, macOS, Unix, dan lainnya.
- 3.
Memahami layanan jejaring umum seperti web, mail, dan FTP, beserta kerentanan jaringan juga metode penyerangan jaringan yang umum.
- 4.
Kemahiran dalam menggunakan alat-alat penilaian keamanan sistem seperti NMAP, ISS, Nessus, Metasploit, dan Netcat.
- 5.
Kemampuan untuk mengoperasikan alat-alat SIEM (Security Information and Event Management) seperti Splunk, QRadar, dan ElasticSearch.
- 6.
Pemahaman terhadap alat-alat keamanan informasi yang lain, seperti Firewall, IPS/IDS, VPN, Anti-spam, Anti-malware, dan Antivirus.
- 7.
Memperoleh sertifikasi profesi yang relevan seperti Certified Ethical Hacker atau Certified Penetration Tester untuk mengukur kemampuan peretasan, dan Certified SOC Analyst untuk pemula di bidang keamanan informasi.