Aktor
Bagaimana rasanya menjadi Aktor?
Aktor profesional harus menghidupkan suatu karakter dan mendukung jalannya cerita, baik di atas panggung, film, siaran televisi, dan media lainnya. Mereka sering ditemui di industri teater, perfilman, televisi, periklanan, dan penyulihan suara (voice-over). Mereka juga menuangkan kreativitas dan mengubahnya menjadi ekspresi emosional dan fisik yang meyakinkan.
Tugas dan kewajiban
- Mengikuti audisi di depan sutradara dan produser sebelum akhirnya dipilih untuk membintangi suatu lakon.
- Mempelajari naskah yang diberikan oleh sutradara hingga memahami karakter serta cerita yang akan disampaikan.
- Terlibat dalam sesi-sesi latihan bersama sutradara dan juga para aktor lainnya untuk mengembangkan penampilan dan membangun koneksi antar individu.
- Bekerjasama dengan seluruh anggota yang terlibat dalam suatu lakon, entah itu kamerawan, makeup artist, teknisi lighting, dan anggota staf lainnya.
- Memperagakan tokoh yang telah ditugaskan secara meyakinkan melalui pengendalian ekspresi anggota tubuh dan emosi.
Cara menjadi Aktor
Berbeda dengan jenjang karier pada umumnya, untuk menjadi Aktor tidak diharuskan memiliki jurusan khusus. Akan tetapi, ilmu yang diperoleh dari program studi Ilmu Komunikasi, Psikologi, atau Drama dapat mendukung. Umumnya, jalur karir Aktor juga tidak bersifat linear; seseorang bisa saja menjadi Aktor secara instan.
- 1.
Menempuh pendidikan D3, D4, atau S1 jurusan Film dari institut kesenian.
- 2.
Mengikuti pelatihan, seminar, atau lokakarya yang diselenggarakan sekolah akting dan sanggar seni.
- 3.
Memperkaya portofolio dengan berpartisipasi dalam proyek seperti menjadi pemain figuran (extra), acara teater lokal, dan iklan.
- 4.
Membangun personal brand yang baik di media sosial dan internet.