Apakah kamu termasuk orang yang ingin mendapatkan benefit bisa bekerja dari atau WFA?
Ternyata, bukan kamu saja yang menginginkan WFA! Menurut Statista, WFA adalah skema kerja favorit dari 71% pencari kerja di dunia.
Konsep kerja WFA memang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu tidak lepas dari perkembangan pesat teknologi yang mendukung pekerja tetap produktif tanpa perlu datang ke kantor.
Tapi, kamu tetap perlu berhati-hati karena WFA juga punya efek negatif jika tidak diterapkan dengan benar.
Apa saja tantangan WFA? Bagaimana cara dan tips agar tetap bisa produktif menjaga kinerja selama WFA? Semua pertanyaan itu akan terjawab dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama!
WFA adalah singkatan dari work from anywhere yang artinya bekerja dari mana saja.
Dengan kata lain, WFA adalah benefit yang membuat kamu tidak perlu datang ke kantor untuk menyelesaikan kewajiban pekerjaan. Justru, kamu bisa melakukannya di mana pun kamu berada.
Karena work from anywhere artinya bekerja dari mana saja, tentunya hal itu berbeda dengan WFO.
Dalam konsep kerja work from office (WFO), kamu wajib datang ke tempat kerja untuk menyelesaikan tugas. Jika tidak, kamu akan dianggap tidak hadir.
Konsep WFA mulai populer di kalangan pekerja di berbagai belahan dunia setelah era pandemi. Lantas, mengapa kebanyakan job seeker menginginkan WFA daripada work from office?
Jawabannya sangat berkaitan dengan berbagai manfaatnya. Berikut beberapa di antaranya:
Ketika bekerja dari mana saja, kamu bisa memilih lingkungan kerja yang paling nyaman.
Kamu tidak perlu terjebak dalam kemacetan atau harus berangkat pagi hari untuk menghindari kemacetan.
Selain itu, kamu juga bisa mengatur jadwal kerja sesuai dengan waktu paling produktif, entah itu di pagi hari, siang, atau malam.
Melalui WFA, kamu akan mendapatkan fleksibilitas waktu kerja yang luar biasa. Sebab, kamu bisa mengatur waktu kerja yang paling sesuai dengan kebutuhanmu tanpa terikat jam kerja 9-to-5.
Misalnya, berdasarkan waktu berkumpul bersama keluarga, aktivitas olahraga, atau hobi lainnya. Sehingga, kamu bisa mendapatkan work life balance lebih baik.
Dengan perkembangan teknologi, kolaborasi tim bisa lebih mudah dan efisien meski tidak harus datang ke kantor. Terutama, kalau kamu bekerja dengan banyak orang di lokasi dan zona waktu yang berbeda-beda.
Sebagai contohnya, kamu bisa berkomunikasi dengan rekan kerja atau atasan melalui video call, chat, atau alat kolaborasi lainnya untuk rapat dan berkoordinasi soal tugas.
Bekerja dari mana saja membuatmu lebih cepat beradaptasi dengan perubahan.
Sebagai contohnya, jika ada situasi darurat atau perubahan mendadak, kamu bisa dengan cepat menyesuaikan diri tanpa perlu khawatir tentang harus berada di kantor atau di rumah saat work from home.
Kemampuan ini sangat penting karena dunia kerja terus berubah, dan bisa membantumu membangun resilience.
Selain menguntungkan karyawan, work from anywhere juga sangat membantu perusahaan, lho.
Sebab, HRD bisa mencari orang berbagai lokasi tanpa terhalang oleh jarak geografis. Pada akhirnya, kamu bisa bekerja sama dan belajar dengan orang-orang berbakat dari seluruh dunia.
Berkat adanya work from anywhere, karyawan bisa menyeimbangkan kehidupan profesional dan pribadi dengan lebih baik. Pada akhirnya, hal itu bisa menurunkan tingkat stres pekerja.
Karyawan yang bahagia cenderung lebih loyal dan termotivasi untuk memberikan usaha terbaik. Dengan begitu, kualitas produk atau layanan akan meningkat, dan bisnis akan semakin bersaing.
Mengingat skema WFA dan WFO itu berbeda, tentunya tantangan yang akan kamu hadapi saat bekerja di mana saja akan berbeda dengan di kantor. Berikut adalah beberapa contohnya:
Jika kamu tidak memiliki akses ke teknologi yang memadai, seperti koneksi internet yang stabil atau perangkat keras yang cukup canggih, work from anywhere akan terasa sangat sulit.
Sebab, laptop yang lambat atau jaringan internet yang sering terputus bisa menghambat produktivitas dan membuatmu frustasi.
Akibatnya, kamu akan lebih berisiko terlambat menyelesaikan tugas, dan hal ini akan berdampak pada profesionalisme kamu sebagai pekerja.
Saat kamu bekerja dari lokasi yang berbeda dengan rekan serta atasanmu, komunikasi bisa menjadi tantangan.
Kamu mungkin merasa kesulitan untuk berkoordinasi, terutama jika ada perbedaan zona waktu.
Selain itu, orang lain bisa menyalahartikan isi chat atau email kamu ketika tidak bisa berinteraksi tatap muka. Hal itu tentu berisiko mengganggu hubungan antara rekan kerja.
Tak hanya itu, virtual meeting terkadang juga tidak bisa menggantikan interaksi langsung yang lebih spontan dan efektif. Terutama, saat kamu dan tim sedang melakukan brainstorming.
Tanpa kehadiran fisik di kantor, kamu mungkin merasa kurang memiliki rasa kebersamaan dan keterlibatan dengan rekan kerja.
Akibatnya, rasa kesepian bisa muncul dan mengurangi motivasi kerja. Rasa kesepian ini juga tercermin dalam survei yang diterbitkan oleh Statista.
Menurut isi laporan tersebut, rasa terisolasi merupakan salah satu penghambat produktivitas paling utama saat bekerja secara remote untuk para pegawai di berbagai negara.
Menilai kinerja karyawan bisa menjadi lebih sulit saat kamu bekerja dari jarak jauh. Sebab, manajer tidak dapat memantau perkembangan dan produktivitasmu secara langsung.
Akibatnya, mereka harus bergantung pada hasil akhir dan laporan yang belum tentu sepenuhnya mencerminkan proses kerjamu.
Pada akhirnya, hal ini akan memengaruhi penilaian performa kerjamu dan besaran tunjangan yang bisa kamu dapatkan dari hal tersebut.
Data lain dari Statista menunjukkan bahwa hampir 50% dari perusahaan di dunia cukup mengkhawatirkan keamanan siber dari karyawan yang bekerja di luar kantor.
Wajar, sebab bekerja dari berbagai lokasi berarti kamu perlu lebih berhati-hati terhadap keamanan data.
Kamu mungkin menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang kurang aman, atau perangkat pribadi tanpa perlindungan keamanan yang memadai.
Jaringan Wi-Fi publik atau perangkat pribadi tanpa perlindungan keamanan ini bisa meningkatkan risiko terhadap ancaman keamanan siber seperti peretasan atau malware.
Tidak semua karyawan memiliki akses yang sama ke sumber daya yang dibutuhkan untuk work from anywhere.
Kamu mungkin memiliki lingkungan kerja yang nyaman di rumah. Namun, belum tentu rekan kerjamu yang lain memiliki kelebihan tersebut.
Jika terus dibiarkan, perbedaan ini bisa menimbulkan kesenjangan dalam hal produktivitas dan kenyamanan kerja.
Selain itu, miskomunikasi antara rekan kerja juga lebih rentan terjadi, dan berpotensi mengganggu keharmonisan suasana kerja.
Tidak semua jenis pekerjaan bisa dilakukan dari jarak jauh. Sebab, beberapa peran atau profesi membutuhkan kehadiran fisik.
Sebagai contohnya, pekerjaan di bidang manufaktur, kesehatan, atau pekerjaan yang memerlukan penggunaan peralatan khusus.
Jika pekerjaanmu termasuk dalam kategori di atas, work from anywhere mungkin bukan pilihan yang pas untukmu.
Bagaimana caranya agar kamu bisa memberikan performa terbaik saat WFA atau WFH? Yuk, terapkan tips dan trik kerja WFA berikut ini:
Agar lebih segar, cobalah untuk memulai pekerjaan lebih awal dari biasanya. Sebab, pagi hari adalah waktu yang paling produktif karena pikiran masih segar.
Sebagai contohnya, kalau selama ini kamu mulai bekerja pada pukul 9 pagi, cobalah menggeser waktu ke pukul 8 atau 8:30 pagi. Lalu, manfaatkan waktu tenang sebelum gangguan muncul untuk mencicil tugasmu.
Dengan begitu, kamu bisa mengantisipasi dan meluangkan waktu untuk mengatasi berbagai hal di sekitarmu, seperti anggota keluarga yang butuh bantuan atau kondisi lainnya.
Setelah selesai bekerja, luangkan waktu untuk merencanakan kegiatan besok. Catat tugas-tugas yang perlu kamu selesaikan dan prioritaskan yang paling penting untuk esok hari.
Dengan rencana yang jelas, kamu bisa memulai hari berikutnya dengan lebih terorganisir dan fokus.
Teknik Pomodoro dalam sistem work from anywhere bisa membantu kamu tetap fokus dan produktif dengan memberimu waktu istirahat yang cukup.
Cara kerjanya, luangkan waktu 25 menit untuk bekerja tanpa gangguan apa pun. Setelah itu istirahatlah selama 5 menit.
Bekerja 25 menit dan istirahat 5 menit biasa disebut satu sesi dalam teknik pomodoro.
Kalau kamu sudah menyelesaikan empat sesi, ambil istirahat yang lebih panjang, sekitar 15-30 menit. Dengan demikian, kamu tidak akan mudah kelelahan secara fisik maupun mental.
Ingin memberi sugesti diri agar lebih produktif bekerja? Mudahnya, buat sistem kerja WFA ketika hari WFA adalah dianggap hari bekerja di kantor.
Ganti pakaian tidurmu dengan pakaian kerja yang nyaman, misalnya kemeja dan celana. Kalau perlu, kamu juga bisa merias penampilan secukupnya.
Rutinitas ini akan mengubah mindset-mu dari mode santai ke mode kerja. Sehingga, kamu pun akan lebih siap dan termotivasi untuk menyelesaikan tugas.
Setelah mempersiapkan diri untuk bekerja WFA seolah pergi ke kantor, kamu juga bisa menyesuaikan jadwal harianmu agar lebih mirip.
Dengan kata lain, tentukan secara spesifik jam kerja, waktu istirahat, dan waktu makan siangmu.
Dengan struktur kegiatan harian yang jelas, kamu bisa menjaga rutinitas dan memastikan semua tugas terselesaikan tepat waktu.
Jika memungkinkan, coba bekerja di tempat lain selain rumah, seperti kafe atau coworking space. Sebab, suasana baru bisa memberikan inspirasi dan meningkatkan semangat kerja.
Namun, jangan lupa pastikan tempat tersebut cukup nyaman, terjangkau, dan memiliki koneksi internet yang stabil.
Pernahkah kamu merasa tergoda ingin melihat timeline media sosial selama bekerja, dan pada akhirnya keterusan sampai pekerjaan pun terbengkalai?
Memang, media sosial bisa menjadi sumber distraksi terbesar.
Untuk mencegah peristiwa tersebut, alokasikan waktu tertentu kapan kamu bisa membuka aplikasi tersebut. Sebelum waktu tersebut, hindari aplikasi media sosial agar kamu bisa tetap fokus.
Tingkatkan komitmenmu untuk menyelesaikan lebih banyak tugas setiap hari. Buat daftar tugas harian dan cobalah untuk menyelesaikan semua item di daftar tersebut.
Sebab, semakin banyak tugas yang berhasil kamu tuntaskan, kamu akan semakin percaya diri. Pada akhirnya, ini bisa meningkatkan produktivitasmu ketika bekerja di luar kantor.
Sebelum memulai hari, rencanakan apa yang akan kamu kerjakan. Buat daftar tugas dan tentukan prioritasnya.
Dengan perencanaan yang baik, kamu bisa menghindari kebingungan dan memastikan semua pekerjaan penting terselesaikan tepat waktu.
Work from anywhere bukan berarti kamu harus terpisah dari rekan kerjamu. Manfaatkan teknologi seperti video call atau group chat untuk tetap terhubung dengan mereka.
Video call atau group chat ini akan membantumu agar tidak tertinggal informasi penting soal pekerjaan atau topik lainnya.
Musik bisa membantu meningkatkan konsentrasi dan suasana hati. Jadi, pilihlah musik yang sesuai dengan jenis tugas yang sedang kamu kerjakan.
Musik instrumental atau lo-fi bisa membantu kamu tetap fokus. Di lain sisi, musik dengan tempo cepat bisa memberikan energi saat kamu melakukan tugas-tugas yang monoton.
Work from anywhere adalah konsep bekerja dari mana saja tanpa perlu datang ke kantor.
Skema kerja ini akan sangat menguntungkan kamu yang sedang mencari jadwal kerja fleksibel untuk meningkatkan produktivitas.
Meski menawarkan fleksibilitas tempat dan waktu, WFA juga bisa mengakibatkan efek negatif, seperti rasa kesepian, penurunan produktivitas karena distraksi dari lingkungan sekitar, hingga miskomunikasi.
Oleh sebab itu, kamu wajib memiliki kemampuan adapatasi, manajemen waktu, dan disiplin yang baik jika ingin bekerja dengan konsep WFA.
Bagaimana? Tertarik bekerja dengan konsep WFA? Temukan banyak lowongan kerja WFA hanya di situs dan apilikasi Jobstreet.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KarirKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!