5 Tips Lulus Masa Probation dan Durasi Waktunya

5 Tips Lulus Masa Probation dan Durasi Waktunya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 07 May, 2025
Share

Masa probation adalah periode penting yang sangat menentukan kelanjutan status karyawan di perusahaan.

Jika berhasil melewati masa probation dengan baik, kamu berpeluang besar mendapat perpanjangan kontrak atau bahkan diangkat menjadi karyawan tetap. Itulah sebabnya kamu wajib menunjukkan kinerja maksimal selama masa probation.

Tidak hanya itu, kamu juga harus menunjukkan sikap profesional dan kemampuan adaptasi yang baik agar bisa mendapat penilaian positif selama masa probation.

Lantas, apa itu masa probation dan mengapa tempat kerja memberlakukannya? Apa saja tips sukses menghadapi masa probation? Yuk, cari tahu penjelasannya dalam artikel ini agar kamu bisa maksimal sejak hari pertama probation!


⁠Apa Itu Masa Probation?

Secara sederhana, masa probation adalah periode uji coba untuk karyawan baru. Selama masa ini, kamu akan bekerja seperti biasa, tetapi statusmu masih dalam tahap penilaian.

Dikutip dari Hukum Online, prosedur dan ketentuan masa probation karyawan diatur dalam Pasal 60 UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Pasal tersebut menjelaskan bahwa perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu (PKWTT) dapat mensyaratkan masa percobaan paling lama 3 bulan.

Adapun soal hak karyawan probation terkait gaji, pengusaha atau perusahaan dilarang membayar upah di bawah UMK tempat perusahaan tersebut beroperasi.

Dengan kata lain, karyawan baru tetap berhak mendapat gaji sesuai UMK selama masa probation.

Dalam pratiknya, tujuan utama masa probation bagi perusahaan adalah untuk melihat kemampuan dan komitmen kamu dalam memenuhi target maupun ekspektasi kerja.

Selain itu, kemampuan kamu dalam beradaptasi dan kerja sama tim juga akan dinilai dalam masa probation.

Bagi karyawan baru, masa probation juga punya banyak manfaat. Melalui masa probation, kamu bisa belajar banyak hal, mulai dari budaya perusahaan hingga sistem kerja.


⁠Pentingnya Masa Probation

Dalam praktiknya, perusahaan menerapkan sistem probation untuk mengurangi risiko dalam rekrutmen karyawan. Apalagi, pengeluaran untuk mempekerjakan karyawan baru sangat besar, yaitu rata-rata 4.700 USD.

Kok, bisa sebesar itu? Terkadang, hasil wawancara dan CV tidak selalu mencerminkan kinerja sebenarnya. Dengan adanya masa uji coba, perusahaan bisa melihat performa karyawan secara langsung sebelum membuat keputusan jangka panjang.

Jadi, ketika ada ketidaksesuaian, perusahaan dapat mencari solusi tanpa perlu melakukan proses yang lebih rumit, seperti pemutusan hubungan kerja.

Sedangkan, bagi karyawan baru, masa probation adalah kesempatan untuk membuktikan diri.

Kamu bisa menunjukkan keterampilan, etos kerja, dan seberapa cepat kamu belajar hal baru sambil mengenal pekerjaan secara lebih mendalam sebelum terikat secara permanen.


⁠Persiapan Menghadapi Masa Probation

Apa yang bisa dilakukan sebelum menjalani masa probation di perusahaan? Agar lebih siap, berikut adalah tiga poin penting yang harus kamu perhatikan sebelum menjalani probation:

Memahami harapan perusahaan

Pertama, kamu perlu memahami harapan perusahaan terhadap karyawan baru. Kamu bisa mulai dengan membaca deskripsi pekerjaanmu dan melihat poin-poin penting yang perlu dikuasai.

Selain itu, pahami juga standar kinerja yang diharapkan. Misalnya, target yang harus dicapai atau aturan kerja yang berlaku. Dengan begitu, kamu bisa lebih siap dan tahu apa yang perlu kamu fokuskan selama masa percobaan.

Agar tidak salah memahami target atau harapan perusahaan, sebaiknya bicarakan langsung dengan manajer atau supervisor. Tanyakan secara spesifik apa saja yang mereka harapkan selama masa probation.

Di sisi lain, kamu juga bisa meminta feedback tentang apa saja yang perlu ditingkatkan.

Mempelajari budaya perusahaan

Setiap tempat kerja tentu punya cara kerja dan nilai yang berbeda.

Nah, memahami budaya perusahaan sangat penting agar kamu bisa beradaptasi dengan baik. Misalnya, apakah mereka menghargai kreativitas atau mengikuti prosedur yang ketat?

Cara terbaik untuk beradaptasi dengan tempat kerja baru adalah dengan mengamati dan mendengar.

Perhatikan bagaimana rekan kerja berkomunikasi, cara mereka menyelesaikan masalah, dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain.

Oleh sebab itu, jangan ragu untuk bertanya jika kamu tidak yakin terhadap sesuatu selama masa probation.

Selain itu, cobalah untuk terlibat dalam kegiatan perusahaan, seperti acara atau diskusi informal, agar kamu bisa lebih cepat menyatu dengan tim.

Meningkatkan keterampilan diri

Setiap pekerjaan pasti membutuhkan keterampilan tertentu. Sebelum masa probation dimulai, identifikasi skill apa yang paling penting dalam posisi yang kamu jalani.

Misalnya, untuk bidang pemasaran, kamu bisa berfokus pada keterampilan analisis data dan komunikasi.

Selain itu, jangan ragu-ragu memanfaatkan masa ini untuk terus belajar dan berkembang.

Kamu bisa mencari kursus online, membaca buku, ikut pelatihan yang disediakan perusahaan, atau meminta bimbingan dari rekan kerja yang lebih berpengalaman selama masa probation.

Pada akhirnya, inisiatif itu akan menunjukkan bahwa kamu adalah karyawan yang punya komitmen dan etos kerja.


⁠Hak dan Kewajiban Karyawan Probation

Ilustrasi seorang karyawan perusahaan swasta tampak serius saat menghadapi masa probation. (Image by DC Studio on Freepik)

Selama masa probation, karyawan baru tidak hanya punya kewajiban untuk perusahaan. Tapi, karyawan baru juga memiliki hak yang harus dipenuhi perusahaan. Apa maksudnya? Berikut penjelasannya:

Hak karyawan probation

Sebagai karyawan probation, kamu berhak mengetahui dengan jelas apa saja yang diharapkan dari kamu.

Jadi, perusahaan harus memberikan informasi yang lengkap tentang tugas-tugas yang perlu kamu jalankan.

Lalu, kamu juga berhak mengetahui detail jam kerja, gaji, tunjangan, serta fasilitas kerja yang bisa kamu gunakan selama masa probation.

Spesifiknya, Pasal 90 Undang-undang Ketenagakerjaan mengatur bahwa gaji masa probation tidak boleh lebih rendah dari upah minimum yang berlaku di lokasi kerja.

Terakhir, kamu sebagai karyawan baru juga punya hal mendapat umpan balik dari atasan selama masa probation.

Feedback dari atasan dan rekan kerja sangat penting agar kamu tahu apa saja kinerja yang perlu dipertahankan, ditingkatkan, dan diperbaiki kedepannya.

Pada akhirnya, feedback akan membantu kamu berkembang dan meningkatkan peluang untuk diangkat menjadi karyawan tetap tanpa harus menjalani perpanjangan masa probation.

Kewajiban karyawan probation

Kewajiban utama sebagai karyawan probation adalah menjalankan semua tugas dengan baik sesuai standar perusahaan. Kamu harus menunjukkan kemampuan dan sikap kerja yang sesuai dengan harapan perusahaan.

Oleh sebab itu, etika dan perilaku profesional sangat penting selama masa probation. Kamu harus menjaga sikap positif, bekerja sama dengan baik, dan selalu menghormati rekan kerja serta atasan untuk menunjukkan bahwa kamu bisa menjadi bagian dalam tim.

Selama masa probation, kamu juga wajib mengikuti semua ketentuan di perusahaan. Misalnya, ketepatan waktu, penggunaan fasilitas perusahaan, hingga prosedur kerja yang berlaku.

Kamu juga wajib menjaga kerahasiaan informasi yang kamu dapatkan selama bekerja dengan tidak menyebarkannya ke pihak luar. Menjaga kerahasiaan ini menunjukkan profesionalisme dan integritasmu sebagai karyawan.

Terakhir, kamu harus ikut menjaga keamanan dan kualitas lingkungan kerja selama masa probation.

Contohnya, dengan selalu berhati-hati dalam bekerja, menjaga kebersihan, dan tidak melakukan hal-hal yang bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain untuk menciptakan suasana kerja yang positif.


⁠Strategi untuk Lulus Masa Probation

Lalu, bagaimana cara agar bisa lolos probation dan menjadi karyawan tetap? Kamu bisa mencoba tips dari Safe Workers berikut ini:

Menunjukkan etos kerja yang kuat

Pertama, kamu perlu menunjukkan etos kerja. Kamu bisa mulai dengan selalu datang ke tempat kerja tepat waktu dan menyelesaikan tugas secara efektif sesuai deadline.

Ketepatan waktu membuktikan komitmen dan tanggung jawabmu, serta sikap serius menghargai waktu orang lain.

Lalu, untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, kamu harus tahu cara mengelola waktu dengan baik.

Mulailah dengan membuat daftar tugas harian dan prioritaskan yang paling penting. Selain itu, jangan ragu untuk menggunakan alat bantu seperti kalender atau aplikasi manajemen waktu.

Menjadi proaktif

Selama masa probation, menunjukkan inisiatif bisa menjadi nilai tambah. Jadi, kamu tidak boleh hanya menunggu tugas dari atasan, tapi cobalah mencari peluang untuk berkontribusi.

Semisal ada pekerjaan yang bisa kamu selesaikan lebih cepat atau cara untuk meningkatkan efisiensi, ajukan ide tersebut.

Kemudian, ketika menghadapi masalah, cobalah untuk berani menawarkan solusi saat melaporkannya. Inisaitf itu menjadi tanda bahwa kamu mampu berpikir kritis dan proaktif dalam membantu perusahaan mengatasi tantangan.

Membangun hubungan dengan tim

Hubungan baik memudahkan kamu berkolaborasi dan mendapatkan dukungan dari rekan kerja selama melewati masa uji coba. Jadi, jangan ragu-ragu bersikap ramah, terbuka, dan berinisiatif menawarkan bantuan karena tiga hal itu adalah kunci dalam berkolaborasi.

Selain itu, cobalah untuk terlibat dalam diskusi tim dan tawarkan bantuan jika ada proyek yang membutuhkan tambahan tenaga.

Berkomunikasi dengan efektif

Komunikasi yang baik membantu menghindari kesalahpahaman dan meningkatkan efisiensi kerja.

Untuk itu, pastikan kamu selalu menyampaikan maksud dan keinginan dengan jelas. Kalau ada sesuatu yang tidak kamu pahami, lebih baik langsung tanyakan daripada menebak-nebak.

Lalu, jika ada feedback, terimalah dengan terbuka sekalipun jika informasinya memberatkan hati. Kuncinya, anggaplah umpan balik sebagai kesempatan untuk meningkatkan kinerja.

Baca Juga: Self Management Adalah Kunci Sukses Berkarier


⁠Evaluasi dan Umpan Balik

Masa probation tidak akan lepas dari evaluasi dan feedback. Jadi, kamu perlu mengetahui proses dan cara menyikapinya dengan tepat. Berikut penjelasannya:

Memahami proses evaluasi

Selama masa probation, perusahaan biasanya akan mengevaluasi kinerjamu secara berkala, baik melalui penilaian formal maupun informal.

Beberapa kriteria yang sering digunakan dalam evaluasi adalah produktivitas, kemampuan berkolaborasi, kehadiran, serta kemauan untuk belajar dan berkembang.

Untuk itu, pastikan kamu paham apa saja yang menjadi fokus evaluasi agar bisa menyesuaikan kinerja dengan baik.

Menerima dan menggunakan umpan balik

Ketika menerima kritik, dengarkan baik-baik dan jangan bersikap defensif. Cobalah untuk memahami sudut pandang orang lain dan gunakan kritik itu sebagai bahan pembelajaran.

Kalau ada hal yang tidak jelas, jangan ragu untuk meminta penjelasan lebih lanjut.

Ketika mendapatkan feedback, buatlah rencana untuk meningkatkan area yang perlu diperbaiki. Misalnya, dengan belajar keterampilan baru, mengubah pendekatan kerja, atau meningkatkan komunikasi dengan tim.

Mengatasi kesulitan dan tantangan

Selama menjalani masa probation, kamu mungkin akan menghadapi beberapa kesulitan seperti beban kerja yang berat, kesulitan beradaptasi, atau masalah komunikasi.

Nah, kamu perlu mengenali tantangan sejak awal agar kamu bisa mencari solusinya. Jangan takut meminta bantuan atau nasihat dari rekan kerja atau atasan, ya.

Selain itu, cobalah untuk tetap tenang dan fokus mencari solusi. Dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa mengatasi tantangan dan terus menunjukkan kinerja yang baik.


⁠Sukses setelah Masa Percobaan Kerja 

Seorang karyawan swasta tampak bahagia setelah berhasil melewati masa probation dengan baik. (Image by lookstudio on Freepik)

Masa probation tidak serta-merta berhenti saat kamu dinyatakan lulus. Justru, ini merupakan awal dari perjalanan kariermu. Untuk itu, kamu tetap harus mempersiapkan diri dengan beberapa hal berikut ini:

Mendapatkan konfirmasi permanen

Setelah masa percobaan kerja selesai, perusahaan biasanya akan mengadakan pertemuan untuk memberi tahu hasil evaluasimu. Jika kinerjamu memuaskan, kamu akan diangkat menjadi karyawan tetap.

Proses pengangkatan karyawan tetap umumnya terdiri dari penandatanganan perjanjian kerja baru dan penyesuaian hak serta kewajiban, termasuk besaran upah.

Untuk memastikan kamu mendapatkan posisi karyawan tetap, teruslah menunjukkan kinerja yang konsisten dan positif hingga akhir.

Persiapkan diri dengan baik untuk evaluasi akhir dan pastikan kamu telah memenuhi semua ekspektasi yang ditetapkan sesuai perjanjian kerja.

Menjaga kinerja dan reputasi

Kamu sudah berhasil melewati masa probation dan diangkat jadi karyawan tetap? Selamat, tapi jangan lengah!

Justru, kamu harus tetap mempertahankan etos kerja yang kuat, terus belajar, serta beradaptasi dengan kebutuhan perusahaan. Sebab, konsistensi adalah kunci untuk menjaga kinerja yang baik.

Lalu, jangan lupa membangun reputasi profesional kamu agar peluang karier di masa depan semakin terbuka lebar. Caranya, selalu jaga integritas, tunjukkan inisiatif, dan terus tingkatkan keterampilanmu.


⁠Kesimpulan

Menurut aturan yang berlaku, masa probation di Indonesia berlangsung maksimal 3 bulan.

Adapun kunci untuk bisa lolos probation adalah rutin menunjukkan inisiatif dan etos kerja, serta selalu berusaha membangun hubungan baik dengan atasan maupun rekan kerja.

Selain itu, jangan lupa untuk selalu meminta feedback dari atasan maupun rekan kerja agar kamu bisa meningkatkan produktivitas dan kinerja.

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KarirKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!

Baca Juga: SP Adalah Surat Peringatan: Ini Cara Kamu Menyikapinya


⁠Pertanyaan Seputar Masa Probation

  1. Apa yang harus dilakukan jika gagal melewati masa probation?
    Jangan berkecil hati kalau kamu gagal lulus masa probation. Anggaplah kegagalan itu bukan akhir dari segalanya. Lalu, coba minta masukan dari atasan untuk bahan introspeksi diri, jaga hubungan baik dengan perusahaan, dan tetaplah optimis saat mencari peluang baru tanpa memikirkan pemutusan hubungan kerja yang sudah terjadi.
  2. Berapa lama masa probation?
    Menurut dasar hukum Pasal 60 UU Ketenagakerjaan, durasi masa probation tidak boleh lebih dari 90 hari atau 3 bulan. Segala bentuk perpanjangan masa probation di surat perjanjian kerja akan dianggap tidak sah menurut hukum.
  3. Apakah masa probation selalu diperlukan?
    Tidak, tergantung jenis posisi pekerjaan itu sendiri. Bahkan, menurut Pasal 58 UU Cipta Kerja yang terbaru, perjanjian kerja waktu tertentu atau karyawan kontrak tidak boleh mensyaratkan masa percobaan kerja.
  4. Bagaimana cara meningkatkan peluang lulus masa probation?
    Selama masa probation, cobalah untuk sesering mungkin menunjukkan inisiatif, sikap siap membantu rekan kerja kapan pun diperlukan, dan selesaikan tugas tepat waktu sesuai target atau objectives dan key results kamu.
  5. Apa perbedaan antara masa probation dan training?
    Probation bertujuan mengevaluasi kecocokan karyawan baru dengan posisi tertentu di perusahaan. Sementara itu, training ditujukan untuk membekali karyawan baru maupun lama dengan skill yang diperlukan untuk tugas mereka.
  6. Bagaimana mengukur kesuksesan selama masa probation?
    Selama masa probation, coba bandingkan output kinerjamu dengan target serta tenggat waktu yang telah ditentukan sesuai perjanjian kerja. Setelah itu, jangan ragu meminta masukan tentang kualitas kinerjamu dari atasan atau rekan tim.

More from this category: Kehidupan kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.