Suatu hari, kamu tertarik untuk membeli rumah di sebuah cluster. Kemudian, untuk mempermudah kondisi keuangan, kamu akan mengajukan kredit properti. Agar pengajuan kamu dapat diterima, seorang credit analyst akan melakukan analisa terhadap kondisi keuanganmu dan perusahaan properti agar proses kredit berjalan lancar dan tidak merugikan kedua belah pihak. Hal yang sama juga berlaku jika kamu ingin mengajukan pinjaman untuk mendanai bisnis. Credit analyst akan mengkalkulasi risiko dan kemungkinan yang terjadi. Dalam masa piutang, ia akan memonitor aktivitas kreditmu dan memastikan bahwa proses piutang berjalan dengan lancar.
Credit analyst merupakan penentu diterima atau tidaknya pengajuan kreditmu. Tidak hanya bekerja di bank, perusahaan yang berkaitan dengan dunia finance seperti perusahaan properti juga bisa menjadi tujuan seorang credit analyst. Selain itu, ada banyak hal yang bisa kamu ketahui jika kamu berniat untuk memilih credit analyst sebagai jenjang kariermu.
Yuk, simak artikel ini untuk mencari tahu!
Pada umumnya, credit analyst memiliki tanggung jawab untuk memperhitungkan secara matang risiko yang mungkin muncul pada klien saat ia bekerjasama dengan perusahaan penyedia kredit, lembaga finansial, bank, atau perusahaan lainnya.
Credit analyst memiliki tanggung jawab untuk mengurus data-data debitur. Apa data yang diinput sudah lengkap dan sesuai dengan ketentuan perusahaan? Apa data tersebut sudah memenuhi persyaratan? Nantinya, data-data tersebut akan digunakan untuk bahan verifikasi.
Perusahaan tempat credit analyst bekerja mendapatkan profit dengan menyediakan kredit untuk para calon debitur. Karena itu, seorang credit analyst harus memperhitungkan dan menemukan potensi risiko terkecil setelah mengumpulkan data debitur. Credit analyst akan mencari tahu dan menganalisa pola-pola penipuan yang sudah atau mungkin terjadi. Jika debitur pernah mengajukan kredit, data kredit debitur akan dianalisis untuk menentukan besarnya risiko penambahan limit kredit atau pembuatan kredit baru. Tidak hanya itu, rekor pembayaran klien juga dianalisis agar credit analyst dapat merekomendasikan rencana pembayaran yang terbaik untuk klien.
Selain itu, credit analyst juga harus memperhatikan kumpulan dokumen bagi klien sebagai persyaratan dari perusahaan. Dokumen tersebut akan diverifikasi dan dianalisa, sebelum akhirnya credit analyst bersama supervisor membuat keputusan persetujuan kredit. Credit analyst juga kemungkinan akan melakukan survey langsung ke lokasi produksi, perusahaan, atau badan usaha debitur untuk memverifikasi data yang diajukan oleh debitur. Di tahap ini, credit analyst akan memberikan pandangan atas analisanya secara menyeluruh mengenai pendapat, hal-hal yang harus diperhatikan, dan mitigasi risiko yang berkaitan dengan profil debitur dan perusahaan.
Ketika klien atau calon klien mengajukan permohonan kredit, seorang credit analyst akan memverifikasi data klien. Kemudian, credit analyst juga akan memperhatikan aktivitas piutang yang pernah atau sedang dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa klien memiliki track record yang baik. Selain itu, hasil observasi piutang klien juga akan menentukan langkah selanjutnya, apakah limit kredit klien dapat ditambah.
Setelah melalui proses pemeriksaan data dan analisis risiko, credit analyst akan membuat laporan yang berisi hasil observasi dan analisis, serta menentukan apakah permohonan kredit akan diterima atau tidak. Kemudian, hasil laporan tersebut diberikan kepada manajer kredit untuk proses lanjut. Nantinya, laporan tersebut akan digunakan sebagai pertimbangan apakah perusahaan akan menerima permohonan kredit, menaikkan limit atau justru menguranginya.
Setelah mengetahui lebih jauh tentang credit analyst, sekarang saatnya kamu mengetahui kisaran gajinya. Perlu diingat bahwa kisaran gaji ditentukan oleh lokasi, besarnya perusahaan dan jenis industri. Ada credit analyst yang bekerja di bank, ada juga di perusahaan financial technology, dan juga perusahaan lain yang menyediakan jasa kredit seperti perusahaan properti.
Tidak hanya tempat kerja, namun pengalaman, latar belakang pendidikan, dan keterampilan juga berpengaruh terhadap besaran gaji. Pada umumnya, pekerjaan credit analyst merupakan pekerjaan full-time karena tugasnya yang cukup kompleks.
Saat kandidat masuk sebagai management trainee, biasanya mereka akan menerima pelatihan dasar mengenai semua bidang di perusahaan tersebut. Kemudian mereka akan ditempatkan di departemen tertentu, termasuk credit analyst. Jika kamu melamar sebagai credit analyst dan tidak melalui program management trainee, kamu akan langsung menerima pelatihan mengenai credit analyst dan memulai posisimu sebagai junior credit analyst. Jika pengalamanmu bertambah, kamu bisa bergerak ke jenjang selanjutnya hingga ke tingkat manajer.
Dalam kesehariannya, credit analyst harus memeriksa banyak sekali pengajuan kredit dari klien. Umumnya, pengajuan kredit tersebut disertai dengan laporan keuangan klien. Pengajuan tersebut beserta laporannya harus diperiksa dengan teliti. Kemudian, jika diperlukan, credit analyst akan datang untuk mengobservasi. Kegiatan-kegiatan tersebut memerlukan penekanan terhadap detail agar untuk memastikan data yang didapatkan sesuai: tidak kurang dan tidak salah.
Credit analyst bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan dan menganalisis risiko yang berpotensi muncul dalam proses piutang. Kemampuan analytical thinking sangat diperlukan agar perhitungan sesuai dan tidak merugikan, apalagi jika hal tersebut berkaitan erat dengan keuangan.
Membuat laporan, memeriksa kelengkapan dokumen, melakukan survey langsung, menganalisis dokumen keuangan, dan melakukan tugas serupa merupakan keseharian seorang credit analyst. Multitasking merupakan keterampilan esensial yang wajib dimiliki agar pekerjaan dapat berjalan dengan efektif.
Ketika menganalisis risiko, seorang credit analyst juga harus menentukan penanggulangannya. Pada momen ini, keterampilan problem solving sangat diutamakan. Seorang credit analyst diharapkan dapat membuat penanggulangan setiap risiko yang sudah dianalisis sebelumnya agar proses kredit klien dapat berjalan dengan lancar tanpa merugikan kedua belah pihak.
Untuk jenjang karier credit analyst, biasanya perusahaan merekrut lulusan S1 dan S2 jurusan manajemen, akuntansi, dan statistika. Tapi jangan khawatir, banyak juga perusahaan yang menyediakan pelatihan untuk kandidat yang sudah diterima. Hal tersebut biasanya berupa latihan langsung menjadi credit analyst atau melalui program management training. Melanjutkan studi S2 di bidang ekonomi, manajemen, atau akuntansi akan sangat disarankan jika kamu ingin bergerak ke jenjang karier berikutnya.
Jika kamu sudah menjadi pegawai dan ingin mendapatkan sertifikasi untuk meningkatkan value sebagai karyawan, kamu bisa mengikuti uji sertifikasi kompetensi kerja yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP). Jika biasanya pendaftaran untuk jenis sertifikasi seperti ini dilakukan secara kolektif, kamu bisa mendaftar secara perorangan di LSPP. LSPP sudah diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), yang memiliki otoritas untuk sertifikasi profesi pekerja.
Selain sertifikasi dari LSPP, kamu juga bisa mengikuti pelatihan dan sertifikasi di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia. Bentuk pelatihan yang disediakan dari LSPP ini berupa diklat intensif yang dibuka untuk perorangan maupun perusahaan. LSPP diawasi langsung oleh Bank Indonesia sehingga memiliki kurikulum yang memadai untuk memberikan pendidikan perbankan kepada para pesertanya. Kamu tidak harus menjadi pegawai bank untuk mengikuti pelatihan ini, loh! Kamu hanya cukup memenuhi persyaratan dan biaya administrasi dan mendaftar di situs webnya di sini.
Sebagai tambahan, menggali lebih dalam tentang manajemen risiko kredit atau credit risk management (CRM) juga akan sangat membantu menambah nilai seorang credit analyst, loh! Kamu bisa mengikuti pelatihannya di Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (PPM). Untuk lebih jelasnya, kamu bisa melihat silabus berikut.
Memilih jenjang karier credit analyst merupakan pilihan yang tepat jika kamu tertarik dengan industri keuangan. Kebutuhan untuk menggerakkan ekonomi mendorong perusahaan-perusahaan berbasis finance untuk tetap terus eksis. Rasanya melanjutkan studi untuk mendalami profesi ini akan sangat bermanfaat untuk karier kamu ke depannya. Tidak hanya itu, industri finance juga merupakan salah satu industri dengan kisaran gaji yang di atas rata-rata. Melanjutkan studi S2 di bidang ekonomi seperti manajemen atau akuntansi bisa membuat kamu lebih dilirik oleh para perekrut.
Karena kamu sudah tahu banyak mengenai credit analyst mulai dari deskripsi, kisaran gaji, hingga prospek kerja, kamu mungkin bertanya-tanya bagaimana caranya membuat CV untuk profesi credit analyst. Jangan khawatir jika kamu belum memiliki pengalaman di bidang ini, kamu bisa menyisipkan soft skills yang relevan. Hal ini dapat membantu perusahaan mengetahui bahwa kamu dapat mengikuti pelatihan yang akan diberikan dengan baik. Jika kamu sudah berpengalaman, kamu bisa menyertakan sertifikasi dan pelatihan yang sudah kamu ikuti.
Dalam menulis CV, kamu tidak perlu membuat keseluruhan informasi tentang dirimu. Pastikan informasi di dalamnya tetap relevan, ya! Setelah itu, kamu bisa koreksi kembali bacaan di dalamnya untuk menghindari kesalahan penulisan yang dapat membuatmu terlihat kurang profesional. Kamu bisa melihat contoh CV untuk credit analyst di sini.
Arya Bima CakraCredit AnalystNomor ponsel: 123-456-7890Email: aryabimachakra@mymail.comSaya adalah seorang entry-level credit analyst yang memiliki ketertarikan di industri finance serta sedang mencari pekerjaan di perusahaan penyedia jasa keuangan.PENDIDIKAN
|
Informasi lengkap mengenai jenjang karier credit analyst kini sudah ada di dalam jangkauanmu. Sekarang kamu hanya perlu memulai karier sebagai credit analyst di perusahaan impianmu!
Jika CV-mu sudah siap, mari lihat lebih banyak lowongan credit analyst dengan mengunjungi situs Jobstreet. Akses Jobstreet dari mana saja dan kapan saja dengan mengunduh aplikasi Jobstreet di Google Play Store dan Apple App Store.
Kamu belum mendaftar? Yuk langsung daftar melalui link ini. Kemudian, jangan lupa lengkapi profilmu di halaman profil Jobstreet agar perusahaan tahu kamu siap kerja. Kamu bisa juga mengunjungi halaman Tips Karier untuk melihat pilihan jenjang karier lainnya. Selain itu, Jobstreet juga sudah merilis Laporan Mengupas Tren Talent Global di sini.
Di Jobstreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karier, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karier. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.
Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi Jobstreet hari ini.
Tentang SEEK Asia
SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet and Jobsdb, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.
Tentang SEEK Limited
SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.