Skill Presentasi di Dunia Kerja: Manfaat, Tips, dan Cara Meningkatkan

Skill Presentasi di Dunia Kerja: Manfaat, Tips, dan Cara Meningkatkan
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 11 July, 2025
Share

Salah satu skill penting yang bisa membantu kamu meningkatkan karier adalah kemampuan presentasi.

Memang, tidak semua pekerjaan membutuhkan skill presentasi. Namun, kamu wajib menguasai skill presentasi jika ingin naik jabatan dan promosi ke posisi yang lebih tinggi.

Kenaikan jabatan dan promosi tentu sangat positif bagi perkembangan karier karena pendapatan kamu juga akan ikut meningkat.

Lantas, bagaimana cara mengasah skill presentasi di dunia kerja? Temukan jawabannya dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama!


⁠Pentingnya
Skill Presentasi di Dunia Kerja 

Kemampuan presentasi merupakan skill yang sangat bernilai di dunia kerja. Jika memiliki kemampuan ini, kamu akan mendapatkan nilai tambah di lingkungan kerja. 

Selain itu, ada beberapa alasan mengapa presentasi penting di dunia kerja, yakni: 

  • Membantu menyampaikan ide secara jelas dan terstruktur.
  • Kemampuan presentasi adalah bagian dari keterampilan komunikasi yang penting di dunia kerja. Saat presentasi, kamu belajar percaya diri, mengatur intonasi, menyesuaikan bahasa tubuh, dan merespons pertanyaan audiens.
  • Presentasi yang disampaikan dengan baik dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan. Audiens, yang bisa jadi adalah atasan, klien, atau kolega, akan melihat kemampuanmu dalam memahami dan menyampaikan materi.
  • Presentasi sering menjadi platform untuk diskusi tim dan kolaborasi. Saat ide atau proyek disampaikan, rekan kerja dan atasan berkesempatan memberikan masukan, bertanya, atau mengajukan saran yang konstruktif. 
  • Menggugah minat dan memotivasi audiens. Asalkan, presentasi disampaikan dengan antusiasme dan visual yang menarik.
  • Menyederhanakan informasi yang komplek dengan bantuan grafik, bagan, dan penjelasan yang terstruktur. Terutama dalam presentasi data dan laporan kinerja, penyederhanaan ini sangat penting.
  • Karyawan yang sering melakukan presentasi tentu akan terbiasa melakukan analisis dan mengolah data. Hal itu tentu akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitismu.
  • Presentasi yang baik tidak hanya meningkatkan citra pribadi karyawan, tetapi memperkuat citra perusahaan. Saat seorang karyawan mampu menyampaikan ide atau proyek dengan profesionalisme, audiens eksternal (misalnya, klien atau mitra bisnis) akan melihat kualitas dan kompetensi yang mencerminkan perusahaan.


⁠Cara Meningkatkan Kemampuan Presentasi
 

Kemampuan presentasi yang baik sangat diperlukan di berbagai bidang pekerjaan. Untuk itu, penting bagi siapa pun yang ingin sukses dalam karier untuk terus meningkatkan kemampuan ini. 

Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan presentasi agar lebih profesional dan meyakinkan: 

1. Ketahui dasar-dasar presentasi yang efektif 

Presentasi efektif adalah penyampaian ide atau informasi secara menarik dan terstruktur. Dengan presentasi yang efektif, audiens bisa menerima dan memahami pesan dengan baik. 

Selain fokus pada isi, presentasi efektif juga memperhatikan penyampaian dan interaksi dengan audiens.

Tujuannya untuk mencapai objective atau hasil yang kamu inginkan, seperti memengaruhi atau memberi pemahaman baru. 

Nah, agar presentasi yang kamu sampaikan bisa efektif, pastikan kamu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Tujuan yang jelas dan spesifik
  • Kenali audiensmu
  • Struktur yang runut
  • Konten relevan dan terfokus
  • Visual yang mendukung
  • Pengelolaan waktu yang baik
  • Interaksi dengan audiens 

2. Persiapkan presentasi dengan matang 

Efektivitas presentasi ternyata sudah bisa ditentukan sejak tahap persiapan, lho. Persiapan yang matang dapat meningkatkan peluang kesuksesan presentasi.  

Sebaliknya, kamu bisa merasakan dampak buruk jika persiapannya asal-asalan. Kamu akan terlihat tidak menguasai materi, sehingga berpotensi merusak reputasi profesionalmu. 

Hindari risiko tersebut dengan cara melakukan riset dan pengumpulan informasi yang tepat. Riset yang baik dapat memberimu konten presentasi yang akurat dan relevan.

Terkait isi materi, pastikan kamu menggunakan data dari sumber yang kredibel. Selain itu, jangan lupa juga menyertakan contoh nyata atau studi kasus untuk mendukung gagasan utama.  

3. Menyusun alur dan struktur presentasi yang menarik 

Alur presentasi yang terstruktur akan membantu audiens mengikuti materimu dengan mudah. Kamu bisa memulai presentasi dengan hook untuk menarik perhatian. Cara yang paling mudah adalah dengan melempar pertanyaan atau fakta menarik. 

Kemudian, barulah susun konten presentasi menjadi beberapa poin utama. Untuk memperkuat pesan, kamu bisa menggunakan grafik atau visual lain dalam materi. 

Sedangkan untuk penutup, ringkaslah poin-poin utama yang telah dibahas. Jangan lupa berikan call-to-action agar audiens tahu langkah berikutnya. 

4. Mengenal audiens 

Mengetahui siapa audiens yang akan kamu hadapi adalah cara terbaik untuk membuat presentasimu relevan dan menarik. Lakukan riset singkat tentang latar belakang audiens dan pertimbangkan apa yang menjadi kepentingan atau harapan mereka. 

Dengan memahami profil audiens, kamu dapat menyusun presentasi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Coba cari tahu hal-hal berikut ini untuk mengenali audiensmu: 

  • Apakah audiens merupakan profesional di bidang tertentu, mahasiswa, atau publik?
  • Apa yang ingin audiens capai atau pelajari dari presentasimu?
  • Gaya bahasa seperti apa yang biasanya digunakan oleh audiens? 

5. Gunakan visual yang memukau 

Ilustrasi presentasi di dunia kerja. (Image by Freepik)

Selain ekspresi dan suara, aspek visual materi presentasi juga sangat penting. Visual yang baik dapat membuat presentasimu terlihat lebih menarik. Berikut sejumlah hal yang perlu kamu perhatikan saat mendesain visual presentasi: 

  • Terapkan prinsip desain visual untuk presentasi. Gunakan gaya, warna, dan font yang konsisten di seluruh slides presentasi untuk menciptakan kesan profesional.
  • Atur elemen visual dalam slides agar terlihat seimbang. Perhatikan juga ruang kosong (white space) agar konten dalam slides tidak terlalu padat.
  • Sederhanakan informasi dengan menampilkan bagian yang paling relevan saja. Usahakan untuk menggunakan poin-poin singkat dan jelas agar audiens lebih mudah memahami. Hal ini juga dapat memfokuskan perhatian audiens terhadap pesan utamamu.
  • Jika presentasimu menggunakan banyak data statistik, sebaiknya sajikan dalam bentuk infografis. Informasi dalam format seperti ini cenderung lebih mudah diingat oleh audiens. Selain itu, materimu juga akan terlihat lebih menyenangkan. 

6. Pelajari teknik komunikasi dalam presentasi 

Pentingnya visualisasi dalam presentasi juga perlu didukung dengan teknik komunikasi yang baik. Tujuannya agar pesanmu bisa tersampaikan secara efektif sekaligus membangun interaksi dengan audiens. 

Jadi, cobalah untuk fokus pada aspek-aspek seperti intonasi, penekanan pada kata-kata penting, dan kecepatan bicara. Dengan menguasai teknik ini, kamu dapat menyampaikan pesan dengan lebih meyakinkan dan menarik. 

Cara praktis untuk melatihnya dengan mengikuti kursus public speaking. Lalu, kamu juga bisa sering menonton video dari pembicara yang ahli untuk mempelajari teknik-teknik berkomunikasi di depan umum.

7. Menjaga kontak mata dan bahasa tubuh yang positif 

Ketika presentasi, pastikan kamu menjaga kontak mata dengan audiens untuk menunjukkan bahwa kamu percaya diri dan memperhatikan mereka.

Selain itu, pastikan juga bahasa tubuhmu juga positif karena itu memengaruhi cara audiens melihatmu selama presentasi. 

Gunakan gestur tangan yang terbuka, berdirilah dengan tegak, serta kendalikan ekspresi wajah.

Bahasa tubuh yang terbuka menunjukkan rasa percaya diri dan ketulusan. Pada akhirnya, audiens lebih tertarik dan percaya pada apa yang kamu sampaikan. 

8. Intonasi suara dan penggunaan pauses yang efektif 

Variasikan intonasi suara untuk menekankan poin-poin penting sekaligus menjaga perhatian audiens.

Tak kalah penting, gunakan pauses atau jeda dengan efektif. Berikan jeda secara strategis agar audiens punya waktu untuk mencerna informasi. 

9. Hindari kebiasaan negatif saat presentasi 

Hindari kebiasaan negatif saat presentasi. Hal ini dapat membuat audiens kesulitan mengikuti presentasimu. Berikut beberapa contoh kebiasaan negatif saat presentasi: 

  • Berbicara terlalu lambat atau cepat.
  • Bermain dengan pakaian atau rambut.
  • Menggunakan filler words seperti “hmm” atau “uh”.
  • Terlalu banyak membaca dari catatan. 

10. Persiapkan untuk tanya jawab 

Tanya jawab adalah bagian yang sering kali menjadi tantangan dalam presentasi. Untuk menghadapinya, persiapkan diri dengan baik dengan mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan audiens. 

Pahami materi presentasi dengan baik, sehingga kamu dapat menjawab dengan percaya diri.

Jangan terburu-buru, jika perlu, ambil beberapa detik untuk berpikir sebelum memberikan jawaban. Tunjukkan sikap terbuka dan tetap tenang saat menghadapi pertanyaan. 

11. Ajak audiens untuk terlibat 

Interaksi dengan audiens dapat membuat presentasi lebih dinamis dan membangun kedekatan.

Untuk memulainya, kamu bisa mengajukan pertanyaan sederhana atau ajak mereka untuk berbagi pengalaman. Cara lainnya, kamu bisa beri kesempatan bagi audiens untuk mengajukan pendapat. 

Dengan melibatkan audiens, kamu bisa menciptakan suasana yang lebih interaktif. Alhasil, presentasi tidak terasa membosankan dan pesanmu lebih berkesan. 

12. Latihan dengan rutin 

Seperti keterampilan lainnya, kemampuan presentasi akan meningkat dengan latihan yang konsisten.

Jadi, cobalah untuk rutin berlatih dengan cara berbicara di depan cermin, rekam dirimu, atau ajak teman untuk mendengarkan presentasi kamu. 

Perhatikan cara berbicara, intonasi, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah. Dengan berlatih, kamu dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan menjadi lebih percaya diri saat menyampaikan materi di depan audiens.


⁠Tips Mengelola Rasa Gugup saat Presentasi
 

Kamu sering merasa gugup sebelum atau ketika melakukan presentasi? Jangan khawatir! Rasa gugup itu hal wajar terutama karena kamu harus menghadapi audiens.

Nah, untuk membantu mengatasi rasa gugup atau kecemasan saat presentasi, berikut beberapa strategi yang bisa kamu kamu lakukan:

Teknik relaksasi dan pernapasan untuk mengurangi kecemasan 

Untuk mengatasi rasa gugup, cobalah melakukan teknik pernapasan dalam sebelum memulai presentasi.

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mencari tempat dan duduk di ruangan yang tenang.

Setelah itu, cobalah menarik napas dalam-dalam, tahan beberapa detik, lalu hembuskan perlahan untuk menenangkan diri. Ulangi beberapa kali sampai kamu merasa lebih tenang. 

Bangun kepercayaan diri melalui latihan 

Slah satu dampak negatif dari presentasi yang buruk adalah kehilangan percaya diri. Jadi, hindari risiko tersebut dengan menguasai materi sebaik mungkin.  

Cobalah latihan di tempat yang mirip dengan lokasi presentasi. Dengan cara inilah kamu bisa lebih nyaman pada hari-H nanti.

Selain itu, kamu juga harus berusaha terus mengingat bahwa rasa gugup adalah hal yang alami dan bisa diatasi dengan persiapan yang matang.  

Menghadapi situasi tak terduga dengan tenang 

Jika muncul situasi tak terduga, misalnya masalah teknis, usahakan tetap tenang. Ambil napas dalam-dalam untuk membantumu fokus. 

Jelaskan kepada audiens tentang situasi yang terjadi. Lakukan interaksi untuk menjaga suasana tetap positif.

Selain itu, cobalah untuk tetap fokus pada pesan yang ingin kamu sampaikan daripada mengkhawatirkan opini audiens terhadap kamu.


⁠Langkah-langkah Berinteraksi dengan Audiens
 

Ilustrasi seorang karyawan sedang melakukan presentasi di depan atasan dan rekan kerja. (Image by Freepik)

Salah satu tips agar presentasi menarik tidak bisa lepas dari interaksi dengan audiens.

Pasalnya, interaksi positif dapat membangun keterlibatan dan meningkatkan pemahaman audiens. Bagaimana caranya? Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan:

Teknik menjawab pertanyaan dengan baik 

Ketika audiens bertanya, dengarkan saksama tanpa menginterupsi.

Sebelum menjawab, ulangi pertanyaan untuk memastikan kamu memahaminya dengan benar. Baru setelah itu jawablah dengan jelas dan ringkas. 

Bagaimana menghadapi kritik atau komentar negatif? 

Tetaplah tenang dan terbuka saat harus menghadapi kritik atau komentar negatif. Lihatlah hal tersebut sebagai kesempatan untuk belajar.  

Dengarkan kritik tersebut dan validasi pendapat audiens dengan memberi respons seperti, “Saya mengerti kenapa Anda merasa begitu.” 

Menciptakan diskusi yang aktif dan produktif 

Selama presentasi, cobalah mendorong audiens untuk berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan.

Jika memungkinkan, bagi audiens menjadi beberapa kelompok kecil untuk membahas topik tertentu. Kemudian, mintalah setiap kelompok untuk share hasil diskusi mereka.


⁠Tips Agar Presentasi
Online Tetap Efektif 

Efektivitas presentasi juga ditentukan oleh jenis presentasi itu sendiri, apakah online atau tatap muka langsung. Sebab, masing-masing presentasi memiliki karakteristik berbeda. 

Presentasi tatap muka memungkinkan interaksi langsung. Kamu bisa membaca ekspresi wajah dan bahasa tubuh audiens secara real-time

Nah, hal tersebut berbeda dengan presentasi online. Meskipun fleksibel karena dapat diadakan dari mana saja, presentasi online sering menyulitkan terutama karena interaksi dengan audiens hanya terbatas chat atau fitur Q&A saja.

Hal itu tentu bisa menyulitkan kamu untuk mendapatkan respons positif dari audiens. Lalu, bagaimana agar presentasi online bisa tetap efektif? Berikut beberapa caranya:

Pilih alat dan teknologi untuk mendukung presentasi online 

Dalam menjalankan presentasi online, memilih alat dan teknologi yang tepat sangat penting.

Jika harus mengadakan presentasi online, kamu bisa menggunakan beberapa alat dan teknologi berikut: 

  • Platform video conference: Google Meet, Zoom, atau Microsoft Teams. Platform ini memiliki fitur berbagi layar, percakapan, dan interaksi langsung.
  • Alat presentasi: Google Slides, Microsoft PowerPoint, atau Prezi.
  • Whiteboard digital: Whiteboard.fi atau Jamboard untuk menulis secara real-time. 

Mulai dengan ice breaker 

Interaksi adalah kunci untuk menjaga perhatian audiens dalam presentasi online. Jadi, cobalah mengawali presentasi dengan ice breaker untuk menciptakan suasana santai 

Kamu bisa mulai dengan mengajukan pertanyaan ringan atau fakta menarik, untuk menciptakan suasana yang santai dan nyaman.

Ice breaker juga dapat membantu audiens lebih fokus dan terlibat sejak awal. 

Gunakan konten visual dan multimedia 

Sama seperti presentasi tatap muka, presentasi online juga memerlukan elemen visual, seperti gambar, video, atau animasi, untuk meningkatkan daya tarik presentasi.

Konten visual akan membantu audiens memahami materi lebih mudah dan mencegah rasa bosan. 

Sediakan sesi tanya jawab 

Tanyakan pertanyaan terbuka di sela-sela presentasi untuk mendorong partisipasi. Hal ini membuat audiens merasa lebih terlibat dan memungkinkan kamu mendapat masukan atau pendapat. 

Tak kalah penting, berikan kesempatan pada audiens untuk bertanya di akhir sesi.

Sesi tanya jawab tidak hanya membantu memperjelas informasi, tetapi juga memberi audiens ruang untuk berbagi pandangan atau pengalaman yang relevan dengan topik. 

Gunakan poling atau kuis singkat 

Gunakan fitur polling atau kuis singkat di platform yang kamu pilih. Selain menciptakan interaksi, cara ini dapat menguji pemahaman audiens atau sekadar menambah interaksi.

Alat ini juga dapat memberikan kamu gambaran tentang tingkat pemahaman audiens. Kalau perlu, sediakan hadiah atau gimmick yang menarik untuk meningkatkan ketertarikan audiens.


⁠Evaluasi dan Peningkatan Kualitas Presentasi
 

Mengingat pentingnya manfaat presentasi di dunia kerja, kamu perlu meningkatkan skill satu ini secara berkelanjutan. Lakukan hal-hal berikut untuk meningkatkan kualitas presentasi: 

  • Minta feedback dari audiens, bisa dengan membagikan kuesioner setelah presentasi.
  • Rekam dan tonton kembali presentasimu, kemudian identifikasi area yang butuh perbaikan.
  • Evaluasi konten dan struktur materi.
  • Ulang latihan beberapa kali untuk mengembangkan diri. 

Dengan melakukan evaluasi, kamu dapat terus belajar dan berkembang dalam kemampuan presentasi.


⁠Kesimpulan
 

Presentasi adalah salah satu skill penting yang harus kamu kuasai jika ingin bersaing dan terus berkembang di dunia kerja.

Dengan skill presentasi, kamu akan lebih mudah menyampaikan ide secara jelas dan meyakinkan atasan, klien, ataupun rekan kerja.

Nah, untuk menampilkan presentasi yang efektif, pastikan kamu melakukan riset dan mempersiapkan visualisasi materi dengan matang.

Jangan lupa juga mempelajari teknik komunikasi dan interaksi yang tepat agar pesanmu tersampaikan secara efektif.

Tak kalah penting, pastikan kamu terus berlatih secara rutin agar terbiasa berbicara di depan audiens.

⁠Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KarirKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Presentasi di Dunia Kerja
 

  1. Bagaimana cara mengatasi rasa gugup saat presentasi?
    ⁠- Kenali penyebab rasa gugup untuk mencari solusi tepat.
    ⁠- Kuasai materi dan latihan secara teratur.
    ⁠- Siapkan catatan singkat.
    ⁠- Fokus pada audiens untuk mengalihkan perhatianmu.
    ⁠- Lakukan latihan pernapasan agar tetap tenang.
  2. Apa yang harus dilakukan jika audiens tidak merespons?
    ⁠- Berikan ice breaker untuk mencairkan suasana.
    ⁠- Ajukan pertanyaan terbuka untuk mendorong partisipasi.
    ⁠- Ajak audiens berinteraksi secara fisik, misalnya angkat tangan jika mereka setuju atas suatu pernyataan.
  3. Berapa lama waktu ideal untuk sebuah presentasi?
    ⁠Waktu ideal untuk presentasi adalah sekitar 20 menit.
  4. Apakah harus menggunakan slide dalam setiap presentasi?
    ⁠Kamu tidak harus menggunakan slide dalam setiap presentasi. Hal ini biasanya tergantung pada kompleksitas dan jenis materi, topik yang dibahas, serta waktu yang tersedia.
  5. Bagaimana jika saya tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan audiens?
    ⁠Akui bahwa kamu tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan audiens. Sampaikan bahwa kamu akan mencari tahu jawabannya dan memberikan informasi tersebut setelah presentasi. 

More from this category: Keterampilan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.