Beragam Skill yang Harus Dikuasai Auditor Investigasi

Beragam Skill yang Harus Dikuasai Auditor Investigasi
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 14 July, 2025
Share

Tertarik bekerja dan membangun karier di bidang audit investigasi? Jika iya, kamu perlu mempelajari keterampilan teknis dan soft skill yang harus dikuasai auditor investigasi.

Secara garis besar, audit investigasi adalah proses pemeriksaan secara mendalam di suatu organisasi. Tujuannya mengidentifikasi penipuan keuangan, dugaan penyimpangan, kecurangan, atau aktivitas ilegal lain dalam organisasi tersebut. 

Prosesnya berbeda dari audit biasa. Hal ini karena auditor investigasi fokus pada masalah atau kasus tertentu yang mencurigakan. Di lain sisi, audit biasa bertujuan memastikan bahwa pembuatan laporan keuangan sudah sesuai standar. 

Itulah kenapa audit investigasi membutuhkan teknik dan keterampilan yang berbeda. Untuk informasi selengkapnya, yuk, baca artikel ini sampai selesai! 


⁠Peran dan Tanggung Jawab Auditor Investigasi
 

Auditor investigasi bertugas melakukan audit yang bersifat investigatif. Sebagai auditor investigasi, kamu bertugas menemukan penyimpangan dalam proses keuangan yang mungkin terjadi. 

Kamu juga harus menemukan penyebabnya, apakah karena kesalahan atau tindakan kriminal, seperti penipuan atau korupsi. Adapun tanggung jawab auditor investigasi meliputi: 

  • Melakukan audit yang lebih dalam terhadap laporan keuangan.
  • Mengidentifikasi indikasi penipuan atau penyalahgunaan.
  • Mengumpulkan bukti-bukti audit untuk mendukung temuan.
  • Menyusun laporan audit investigasi yang lengkap dan objektif.
  • Bekerja sama dengan pihak hukum jika ditemukan bukti kuat terjadinya tindak pidana. 

Mengingat perannya yang penting, kamu harus memenuhi kualifikasi dan skill penting audit investigasi. Dengan begitu, kamu bisa melakukan proses audit secara mendalam dan tepat sasaran.


⁠Kualifikasi dan Sertifikasi Auditor Investigasi
 

Proses audit investigasi membutuhkan keahlian khusus dan komitmen tinggi. Untuk menjalankan peran tersebut secara kompeten, kamu perlu memiliki kualifikasi dan sertifikasi tertentu. 

Berikut adalah kualifikasi pendidikan dan sertifikasi yang relevan untuk profesi audit investigasi: 

Kualifikasi pendidikan 

Sebagian besar auditor investigasi memulai karier dengan gelar S1 di bidang yang relevan, seperti: 

  • Akuntansi: membekali dengan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip keuangan dan pelaporan.
  • Keuangan: memberikan dasar yang kuat dalam analisis keuangan, pengelolaan risiko, dan teknik pelaporan.
  • Hukum: membantu dalam memahami regulasi, hukum perusahaan, dan peraturan yang dapat menjadi dasar investigasi.
  • Kriminologi: berguna dalam mempelajari motivasi, perilaku, dan pola penipuan serta kriminalitas.
  • Sistem Informasi: penting jika ingin fokus pada audit berbasis teknologi dan keamanan data. 

Banyak auditor investigasi juga melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di bidang seperti: 

  • Analisis Data Forensik: Membekali dengan teknik-teknik mendalam untuk menganalisis data yang kompleks.
  • Audit Forensik: Mengembangkan keahlian dalam metode investigasi dan teknik pengumpulan bukti.
  • Kejahatan Keuangan: Memperdalam pengetahuan dalam mendeteksi, mencegah, dan menyelidiki penipuan keuangan. 


⁠Sertifikasi untuk auditor investigasi
 

Terkait sertifikasi, berikut beberapa di antaranya yang relevan untuk auditor investigasi: 

Certified Fraud Examiner (CFE) dari Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) 

CFE adalah salah satu sertifikasi paling populer untuk auditor investigasi. Melalui sertifikasi CFE, Kamu akan mendapatkan pemahamanan mendalam tentang deteksi dan pencegahan penipuan, teknik investigasi, hukum terkait penipuan, serta proses pengelolaan risiko. 

Certified Internal Auditor (CIA) dari Institute of Internal Auditors (IIA) 

Sertifikasi ini diberikan untuk audit internal profesional yang ingin mengasah keterampilan investigatif.

CIA mengajarkan metode pemeriksaan mendalam yang membantu melakukan audit yang objektif dan terpercaya. 

Certified Information System Auditor (CISA) dari ISACA 

CISA dirancang untuk profesional yang terlibat dalam audit sistem informasi. Sertifikasi ini memberikan keahlian khusus dalam mengevaluasi keamanan data.

Kamu juga akan mendapatkan pengetahuan bagaimana mengidentifikasi risiko dalam sistem teknologi. Dua hal ini sangat penting untuk audit investigasi berbasis teknologi. 

Certified in Financial Forensics (CFF) dari American Institute of CPAs (AICPA) 

Sertifikasi ini memberikan keahlian dalam bidang forensik dan litigasi keuangan.

Kamu dapat mengembangkan keterampilan khusus dalam investigasi keuangan, analisis data forensik, dan penyelidikan kasus keuangan yang kompleks. 

Forensic Certified Public Accountant (FCPA) 

Sertifikasi FCPA memberikan keterampilan yang mendalam tentang akuntansi forensik dan audit investigatif.

Sertifikasi ini sangat berguna bagi auditor investigasi yang terlibat dalam kasus penyalahgunaan keuangan atau kriminalitas keuangan lainnya.


⁠Kemampuan Teknis yang Dibutuhkan Audit Investigasi
 

Selain kualifikasi dan sertifikasi yang relevan, seorang auditor investigasi juga memerlukan beberapa hard skills berikut ini: 

Kemampuan analitis 

Kemampuan analitis adalah salah satu skill penting untuk menunjang keberhasilan dalam proses audit investigasi.

Skill ini melibatkan tahap pengumpulan, evaluasi, dan interpretasi data dalam jumlah besar.  

Melalui proses itulah kamu dapat menelusuri pola atau indikasi kecurangan di suatu perusahaan.

Kamu harus mampu melihat hubungan yang tidak terlihat langsung, lalu mengidentifikasi aktivitas mencurigakan. 

Skill forensik dalam audit investigasi 

Teknik audit investigasi tentu membutuhkan skill forensik yang kompeten. Audit forensik adalah proses pemeriksaan keuangan organisasi secara mendalam. 

Tujuannya untuk mendokumentasikan, menganalisis, dan mengungkap bukti penyimpangan atau ketidakberesan keuangan. Biasanya, kumpulan bukti tersebut akan digunakan dalam proses hukum. 

Beberapa teknik yang umum diterapkan dalam audit forensik adalah: 

  • Analisis laporan dokumen keuangan.
  • Forensik data elektronik.
  • Forensik aliran kas.
  • Deteksi transaksi janggal (anomali) 

Dengan kata lain, audit forensik menggabungkan skill investigasi, hukum, dan akuntansi. Kombinasi dari keahlian ini digunakan untuk melacak dan membuktikan kecurangan keuangan. 

Keterampilan pengumpulan bukti 

Pengumpulan bukti bisa dibilang inti dari audit investigasi. Supaya bukti-bukti tersebut sah secara hukum, kamu harus mengumpulkannya secara legal dan etis.  

Patuhi regulasi terkait yang berlaku, misalnya peraturan ketenagakerjaan atau hukum privasi data.

Beberapa pengumpulan bukti biasanya butuh izin akses dari manajemen atau regulator. Bukti juga harus dikumpulkan secara rahasia, adil, objektif, dan tanpa adanya konflik kepentingan. 

Beberapa teknik umum untuk mengumpulkan bukti saat audit investigasi adalah analisis data forensik, forensik digital, observasi langsung, penyusunan jejak audit, dan wawancara. 

Teknik wawancara dan interogasi 

Ilustrasi dua orang auditor investigasi sedang membaca bukti dokumen. (Image by pressfoto on Freepik)

Dalam kasus tertentu, proses investigasi audit mengharuskan kamu untuk melakukan wawancara dan interogasi.

Wawancara bertujuan untuk mengumpulkan informasi. Di sisi lain, interogasi biasanya lebih fokus untuk mendapatkan klarifikasi atau pengakuan. 

Keduanya membutuhkan skill komunikasi efektif untuk mendapatkan informasi secara etis, legal, dan efisien. Kamu wajib menunjukkan sikap empati agar responden bisa lebih terbuka dan merasa didengar. 

Khusus untuk interogasi, ada beberapa teknik khusus yang umum digunakan.

Contohnya seperti teknik reid, pertanyaan proyektif, dan teknik PEACE (preparation and planning, engage and explain, account, closure, evaluate). 

Pemahaman tentang regulasi dan hukum 

Temuan yang dihasilkan dari audit investigasi dapat membawa dampak hukum yang besar. Itulah kenapa auditor investigasi perlu punya pemahaman tentang regulasi dan hukum. 

Pelajari hukum dan regulasi yang relevan dengan audit investigasi. Beberapa contohnya seperti Undang-Undang (UU) Pencucian Uang, aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan UU Perlindungan Data Pribadi. 

Pengetahuan tentang anti-korupsi dan anti-penipuan 

Pemahaman kerangka hukum terkait anti-korupsi dan anti-penipuan juga penting untuk profesi auditor investigasi.

Dua hal itu akan membantumu melakukan identifikasi penipuan keuangan dan korupsi. Selain UU Tindak Pidana Korupsi, pelajari peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan anti-penyuapan. 

Banyak teknik yang bisa kamu lakukan untuk mendeteksi dan mencegah korupsi dalam perusahaan. Contohnya deteksi anomali dalam transaksi, pengawasan rutin, surprise audit, hingga penerapan kontrol internal. 

Keterampilan menyusun laporan audit 

Dalam praktiknya, auditor investigasi punya tanggung jawab membuat laporan berdasarkan proses dan temuan penyelidikan.

Laporan audit investigasi umumnya berisi hasil temuan, bukti, dan analisisnya. Lalu, jelaskan juga rekomendasi tentang penyelidikan yang kamu lakukan. 

Dokumen tersebut harus ringkas, jelas, dan objektif. Sebab, laporan tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk tindakan hukum atau pengambilan keputusan. 

Penggunaan teknologi dalam audit investigasi 

Teknologi dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akurasi dalam teknik audit investigasi. Kamu jadi bisa mengumpulkan dan menganalisis data dengan cepat dan tepat.  

Tak hanya itu, teknologi juga memungkinkan kamu untuk membuat laporan yang mudah dipahami. Misalnya, dengan grafik dan visualisasi data untuk menampilkan temuan secara jelas.  

Beberapa jenis teknologi yang sering digunakan dalam audit investigasi adalah: 

  • Audit command language (ACL)
  • Forensic toolkit seperti EnCase dan FTK
  • Tableau dan Power BI untuk visualisasi data

Pemahaman terhadap risiko dan pengendalian internal 

Risiko merujuk pada kemungkinan terjadinya sesuatu yang bisa berdampak negatif terhadap perusahaan. Contohnya seperti penipuan, pelanggaran hukum, atau gangguan pada proses bisnis. 

Jadi, kamu perlu memiliki pemahaman tentang risiko dan pengendalian internal dalam audit investigasi.

Untuk melakukan pengendalian internal yang efektif, perlu ada kerja sama dengan organisasi. Kolaborasi ini dapat menciptakan budaya yang mendukung etika dan integritas. 

Selain itu, pemantauan dan audit internal rutin juga sangatlah diperlukan. Tujuannya untuk memastikan bahwa pengendalian internal berjalan baik.


Soft Skill Audit Investigasi 

Agar proses audit berjalan lancar, kamu juga harus mendalami sejumlah soft skills yang tak kalah penting.

Berikut ini beberapa soft skill yang sebaiknya kamu miliki sebagai auditor investigasi: 

Kecakapan komunikasi 

Kecakapan komunikasi menjadi salah satu soft skill yang harus dikuasai auditor investigasi.

Pasalnya, skill ini dapat membantumu menyampaikan temuan investigasi secara objektif dan transparan. Dengan begitu, risiko kesalahpahaman maupun konflik pun dapat diminimalisir. 

Selain itu, skill komunikasi efektif juga penting. Terlebih, kamu akan menjalin hubungan profesional dengan tim internal, manajemen perusahaan, hingga narasumber. 

Kepemimpinan dan manajemen tim investigasi 

Dua orang auditor investigasi sedang berdiskusi. (Image by pressfoto on Freepik)

Keberhasilan audit investigasi sangat bergantung pada kepemimpinan dan manajemen tim.

Pemimpin tim investigasi harus punya visi dan tujuan yang jelas. Lalu, visi dan tujuan tersebut harus disampaikan kepada seluruh anggota. 

Visi yang jelas dapat membantu tim memahami fokus audit investigasi dan mampu menentukan prioritas yang tepat dalam melaksanakan tugas. 

Kemampuan multitasking dan manajemen waktu 

Auditor investigasi sering kali harus menyelesaikan banyak tugas atau menangani kasus secara bersamaan.

Itulah kenapa kamu perlu menguasai kemampuan multitasking dan manajemen waktu yang efektif.

Untuk menerapkannya, cobalah mengidentifikasi tugas-tugas tersebut berdasarkan tingkat urgensinya.

Kemudian, fokuslah mengerjakan tugas yang paling mendesak terlebih dulu. Dengan demikian, kamu bisa menyelesaikan setiap tugas secara tepat waktu.

Pengembangan pemikiran kritis dan solutif 

Proses audit investigasi sering kali melibatkan masalah kompleks dan situasi tidak terduga. Untuk mencari solusi efektif, kamu perlu memiliki kemampuan berpikir kritis.  

Bedakan antara informasi objektif dan subjektif. Kemudian, ajukan pertanyaan relevan dan mendalam untuk mengorek lebih banyak informasi.

Tak kalah penting, identifikasi bias pribadimu supaya tidak memengaruhi penilaian. 

Keterampilan adaptasi dan fleksibilitas 

Dalam praktiknya, lingkungan investigasi sering kali berubah. Jadi, seorang auditor investigasi dituntut untuk mampu beradaptasi dengan berbagai situasi tidak terduga.

Skill ini membantumu menyesuaikan strategi dan rencana agar tetap efektif dalam menyelesaikan investigasi. 

Artinya, kamu harus bisa fleksibel dalam menghadapi berbagai perubahan lingkungan.

Persiapkan rencana cadangan untuk berbagai skenario. Lalu, terbukalah terhadap ide-ide baru dalam proses audit. 

Integritas dan etika profesional 

Integritas merupakan kunci auditor untuk membangun kepercayaan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam investigasi.

Kamu bisa menjadi auditor berintegritas dengan mematuhi etika profesi yang berlaku. 

Ikuti prinsip dan prosedur terkait audit investigasi. Hindari situasi yang berisiko menciptakan konflik kepentingan.

Kamu juga harus merahasiakan informasi, bersikap jujur, serta tegas menangani kasus penipuan.


⁠Tantangan yang Sering Dihadapi dalam Audit Investigasi
 

Audit investigasi adalah proses yang kompleks dan penuh tantangan. Berbagai tantangan dapat muncul selama proses audit investigasi yang begitu kompleks. 

Berikut beberapa tantangan umum yang sering muncul dalam proses audit investigasi: 

Mengumpulkan bukti yang valid 

Salah satu tantangan utama dalam audit investigasi adalah mengumpulkan bukti yang valid. Selama proses ini, kamu harus bisa menemukan bukti yang kredibel untuk mendukung temuanmu. 

Selain itu, auditor juga harus menyusun berbagai bukti tersebut sesuai dengan standar hukum. Dengan begitu, bukti itu dapat diterima di pengadilan jika kasusnya berlanjut. 

Banyaknya hukum dan regulasi yang harus dipatuhi 

Audit investigasi sering kali melibatkan banyak hukum dan regulasi, baik nasional maupun internasional.

Peraturan yang harus kamu ikuti tergantung jenis kasusnya dan lokasi perusahaan yang diinvestigasi. 

Sebagai auditor investigasi, kamu harus memahaminya dengan baik dan mendalam. Tujuannya untuk menghindari pelanggaran hukum dalam proses audit. 

Analisis data yang kompleks dan sering kali dalam jumlah besar 

Biasanya, proses audit investigasi melibatkan analisis data dalam jumlah besar. Data ini meliputi laporan keuangan, transaksi digital, atau data sistem informasi perusahaan. 

Nah, auditor perlu menguasai teknik analisis data lanjutan. Teknik ini penting untuk memilih dan mengidentifikasi pola atau ketidaksesuaian dalam data.

Kompleksitas ini memerlukan keterampilan yang kuat dalam pengelolaan dan interpretasi data. 

Kemungkinan adanya resistensi dari pihak yang diinvestigasi 

Karyawan atau pihak terkait dalam perusahaan sering kali memberikan resistensi saat proses investigasi. Alasannya bisa beragam, mulai dari ketakutan, kecemasan, atau keinginan untuk menutupi sesuatu. 

Nah, hal itu tentunya bisa menghambat proses audit. Apalagi, auditor mungkin tidak mendapatkan akses penuh ke dokumen atau informasi yang dibutuhkan.

Di sinilah kamu harus memiliki keterampilan komunikasi dan teknik interogasi yang baik. 

Adanya potensi konflik kepentingan. 

Auditor investigasi juga perlu mengantisipasi potensi konflik kepentingan yang dapat mengganggu objektivitas penyelidikan.

Konflik kepentingan bisa terjadi ketika auditor memiliki hubungan dengan pihak yang diinvestigasi.

Oleh karena itu, kamu harus memiliki independensi selama proses audit. Alhasil, kredibilitas dan integritas hasil temuan dapat terjaga.


⁠Kesimpulan
 

Terdapat banyak skill yang harus kamu kuasai untuk menjadi auditor investigasi yang kompeten.

Beberapa di antaranya adalah kemampuan analitis, audit forensik, pengumpulan bukti, penggunaan teknologi forensik, serta teknik wawancara dan interogasi.

Kamu juga harus punya pemahaman mendalam tentang regulasi dan hukum terkait, kebijakan anti-korupsi dan anti-penipuan, serta risiko dan pengendalian internal.

Terkait soft skill, beberapa kemampuann yang penting dan relevan untuk profesi auditor investigasi adalah komunikasi efektif, kepemimpinan, manajemen tim, manajemen waktu, multitasking, berpikir kritis, hingga adaptasi dan fleksibilitas.

Nah, jika kamu tertarik bekerja dan membangun karier di bidang audit investgasi, pastikan kamu menguasai berbagai skill di atas, ya!

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KarirKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar
Skill Audit Investigasi 

  1. Apa perbedaan antara audit investigasi dan audit forensik?
    ⁠Audit investigasi dan forensik memiliki tujuan berbeda meskipun sama-sama berfokus pada penyelidikan keuangan. Berikut rinciannya:
    ⁠- Audit investigasi: proses identifikasi penyimpangan, kecurangan, atau aktivitas ilegal lain dalam suatu organisasi.
    - Audit forensik: audit yang lebih mendalam untuk mengumpulkan bukti dalam proses hukum. Fokusnya pada analisis bukti yang dapat mendukung tindakan hukum. Biasanya, melibatkan metode pengumpulan dan pelaporan yang sesuai standar pengadilan.

    ⁠Singkatnya, audit forensik lebih berorientasi pada bukti hukum. Di lain sisi, audit investigasi lebih pada menemukan akar masalah atau penyimpangan.
  2. Apakah semua auditor bisa melakukan audit investigasi?
    ⁠Tidak, karena tidak semua auditor mempunyai pengalaman dan keterampilan untuk melakukan audit investigasi.
  3. Apa saja alat teknologi yang digunakan dalam audit investigasi?
    ⁠Beberapa contohnya adalah:
    ⁠- Audit command language (ACL)
    ⁠- Forensic toolkit seperti EnCase dan FTK
    ⁠- Tableau dan Power BI untuk visualisasi data.
  4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit investigasi?
    ⁠Durasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit investigasi sangatlah bervariasi.

    ⁠Hal ini bergantung pada sejumlah faktor, seperti tingkat kerumitan kasus, ketersediaan sumber daya, aspek hukum dan etika, serta kooperasi pihak terkait. Secara umum, proses ini bisa memakan waktu antara beberapa minggu hingga beberapa bulan.
  5. Apakah hasil audit investigasi bisa digunakan di pengadilan?
    ⁠Menurut UU No. 8 Tahun 1981 (KUHP), bukti atau hasil audit investigasi dapat dikembangkan sebagai bukti hukum di pengadilan.
  6. Bagaimana cara menjadi auditor investigasi?
    ⁠- Ambil gelar sarjana di bidang akuntansi, hukum, atau bidang lain yang masih terkait.
    ⁠- Dapatkan sertifikasi yang relevan, seperti CFE atau CIA.
    ⁠- Pahami aspek hukum dan etika profesional auditor investigasi.
    ⁠- Kembangkan keterampilan analitis.
    ⁠- Bangun pengalaman praktis.
    ⁠- Terus belajar secara berkelanjutan.

More from this category: Keterampilan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.