Sebagai karyawan atau pekerja, kamu tentu harus punya rencana keuangan yang baik untuk mengelola gaji bulanan.
Pengeloaan gaji yang baik tidak hanya bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Tapi, kamu juga bisa menabung untuk melakukan hobi, traveling, atau membeli barang impian.
Nah, dana yang kamu sisihkan untuk disimpan tersebut disebut sinking fund. Sinking fund adalah tabungan yang diperuntukkan untuk memenuhi keperluan spesifik di masa depan.
Nominal atau persentase uang yang perlu disisihkan secara rutin untuk ditabung bisa kamu sesuaikan sendiri, tergantung berapa besar tabungan yang ingin dicapai.
Meski sama-sama uang simpanan, namun sinking fund berbeda dengan dana darurat, lho.
Lantas, apa yang membuat sinking fund dan dana darurat berbeda? Apa manfaat sinking fund untuk karyawan? Bagaimana cara menghitung dan memulai sinking fund?
Semua pertanyaan itu akan terjawab dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama!
Secara harfiah atau bahasa, sinking fund artinya dana tenggelam.
Adapun dikutip dari laman Investopedia, sinking fund didefinisikan sebagai dana dari uang yang sengaja disisihkan untuk memenuhi keperluan tertentu, seperti investasi, melunasi utang, dan membeli properti.
Dana ini dikumpulkan dalam jangka waktu tertentu hingga memenuhi nominal yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan finansial yang sudah ditentukan.
Konsep dari sinking fund sendiri kerap diterapkan dalam perencanaan keuangan pribadi maupun perusahaan.
Tujuan dari adanya sinking fund adalah untuk mengelola pengeluaran besar yang mungkin terjadi di masa depan. Dengan adanya sinking fund, kamu bisa lebih mempersiapkan diri secara finansial sehingga tidak begitu terbebani.
Misalnya, kamu ingin menonton konser tahun depan dengan harga tiket Rp3 juta. Kamu pun memiliki rencana untuk menabung secara rutin setelah gajian untuk memenuhi keinginan tersebut.
Ketika tiba waktunya membeli tiket, kamu sudah punya dana khusus yang tidak akan mengganggu arus kas keuanganmu.
Ada beberapa manfaat yang akan dirasakan oleh karyawan apabila memiliki sinking fund. Berikut beberapa manfaat tersebut:
Bagi karyawan, memiliki sinking fund sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan finansial besar di masa depan.
Contoh kebutuuhannya bisa berupa jalan-jalan ke luar negeri, merenovasi rumah, membiayai pendidikan lanjut, dan masih banyak lagi.
Sinking fund juga bisa digunakan untuk membantu melunasi utang. Dengan menyisihkan penghasilan secara teratur, kamu bisa melunasi utang dengan mudah tanpa harus mengorbankan kebutuhan sehari-hari.
Cara ini juga membantu mengurangi risiko stres karena utang tidak segera lunas.
Dengan memiliki sinking fund, kamu bisa mewujudkan tujuan keuangan dengan lebih pasti.
Sebab, dana yang dibutuhkan sudah dipersiapkan sebelumnya sehingga kamu tidak merasa khawatir lagi apabila tujuan tersebut harus segera diwujudkan.
Memiliki sinking fund juga membantu meningkatkan kedisiplinan diri dalam mengelola keuangan pribadi.
Dengan rutin menyisihkan pendapatan bulanan, kamu bisa belajar dalam mengatur pengeluaran dan membuat skala prioritas sehingga pikiran lebih tenang.
Melihat pengertian sinking fund di atas, mungkin banyak yang akan menganggap bahwa jenis dana ini sama seperti dana darurat.
Keduanya memang sama-sama digunakan dan disisihkan untuk tujuan tertentu. Namun, ada perbedaan yang cukup signifikan.
Melansir laman Time, dana darurat adalah dana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan finansial yang tak terduga. Kebutuhan yang dimaksud antara lain adalah biaya medis atau kehilangan pekerjaan.
Sementara itu, sinking fund atau dana tenggelam adalah dana yang ditujukan untuk pengeluaran yang sudah direncanakan sebelumnya, seperti merenovasi rumah atau biaya untuk liburan.
Dengan memiliki sinking fund, kamu tidak perlu mengambil dana darurat untuk memenuhi pengeluaran yang sudah direncanakan sebelumnya.
Baca Juga: 15 Contoh Slip Gaji Karyawan, Fungsi, dan Formatnya
Sebagai karyawan atau pekerja, ada beberapa tahap yang harus kamu lakukan untuk membuat sinking fund. Berikut penjelasannya:
Langkah pertama untuk mengumpulkan sinking fund adalah dengan menentukan tujuan keuangan yang realistis dan spesifik.
Misalnya, kamu ingin mengumpulkan dana untuk liburan. Dari tujuan itu, kamu harus menentukan tujuan dan total biaya yang dibutuhkan, sehingga kamu bisa tahu dana yang harus dikumpulkan.
Setelah menetapkan tujuan, hitung total dana yang perlu disisihkan setiap bulan agar tetap fokus dan disiplin dalam menabung.
Misalnya, kamu membutuhkan biaya Rp12 juta untuk liburan dalam kurun waktu satu tahun dari bulan Januari. Itu artinya kamu harus menyisihkan Rp1 juta setiap bulan.
Langkah terakhir, kamu harus menentukan metode menabung untuk sinking fund. Ada banyak jenis yang bisa kamu pilih, mulai dari rekening biasa atau giro.
Namun, agar mendapatkan banyak keuntungan, pertimbangkan untuk menggunakan metode investasi, seperti pasar uang, reksa dana, atau deposito jangka pendek.
Pada dasarnya, pengelolaan keuangan adalah hal subjektif atau personal. Pasalnya, keuangan dan kebutuhan setiap orang pasti berbeda.
Sifat subjektif itu juga berlaku dalam perhitungan masing-masing orang untuk mewujudkan sinking fund.
Namun, kamu gak perlu khawatir jika masih bingung dalam pengeloaan atau perhitungan sinking fund.
Kamu bisa melihat dan menggunakan rumus sinking fund secara umum di bawah ini:
Sesuai dengan persentase di atas, kamu bisa menghitung jumlah sinking funds dengan cara mengalikan jumlah pendapatan per bulan dengan 30%.
Misalnya, gaji kamu sebesar Rp7 juta per bulan dan kamu ingin mengumpulkan DP sebesar Rp60 juta dalam 2,5 tahun untuk membeli rumah.
Sinking fund yang harus kamu kumpulkan adalah Rp2,1 juta per bulan. Nominal tersebut muncul dari hasil kali antara 7 juta dan 30%.
Untuk memahami lebih lanjut tentang sinking fund, berikut contoh penerapannya untuk karyawan:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sinking fund bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan liburan tahunan. Misalnya, kamu ingin berlibur dengan total biaya Rp12 juta dalam kurun waktu 12 bulan, maka kamu harus mulai menyisihkan Rp1 juta per bulan.
Membeli rumah adalah impian banyak orang, terutama jika kamu sudah mendapat gaji bulanan. Dengan memiliki sinking funds, kamu bisa menyiapkan uang muka tanpa harus merasa terbebani dengan nominalnya yang cukup fantastis.
Tentukan berapa besar uang muka yang harus kamu bayar dan jangka waktu untuk mengumpulkannya. Misalnya, kamu butuh Rp30 juta dalam 2 tahun, maka kamu perlu menyisihkan Rp1,3 juta per bulan.
Bagi karyawan yang sudah berkeluarga, biaya pendidikan anak adalah salah satu pengeluaran yang cukup besar.
Adanya sinking fund membuat kamu bisa merencanakan biaya pendidikan anak bahkan hingga lulus kuliah tanpa harus khawatir.
Salah satu contoh sinking fund adalah untuk menyiapkan masa pensiun. Tabungan ini juga cocok bagi yang ingin pensiun dini.
Seama seperti poin sebelumnya, tentukan berapa jumlah dana yang kamu butuhkan untuk bisa pensiun dini dan berapa lama kamu harus mengumpulkannya.
Agar proses pengumpulan sinking funds berjalan dengan lancar, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
Untuk menjamin proses pengumpulan dana tenggelam berjalan dengan baik, pastikan untuk menghubungkannya dengan anggaran bulanan kamu.
Maksudnya, kamu harus segera menyisihkan sekian persen dari gaji bulanan untuk keperluan sinking fund.
Cara ini akan membantu kamu untuk selalu disiplin dalam menyisihkan uang. Di samping itu, cara ini juga memastikan bahwa selalu ada dana untuk keperluan tersebut sehingga target keuangan bisa segera tercapai.
Apabila kamu mendapatkan bonus atau kenaikan gaji, jangan lupa alokasikan juga sebagian untuk tabungan sinking fund.
Sama halnya dengan mengumpulkan dana darurat, cara ini akan membantu kamu lebih cepat dalam mewujudkan target keuangan kamu tanpa harus mengorbankan kebutuhan primer maupun sekunder.
Apabila memungkinkan, cobalah untuk mencari pemasukan tambahan agar tujuan keuangan segera tercapai.
Penghasilan tambahan bisa datang dari mana saja, misalnya pekerjaan freelance, investasi, atau membuka bisnis rumahan.
Tips selanjutnya untuk membangun sinking fund adalah dengan mengevaluasi pengeluaran bulanan.
Identifikasi mana pengeluaran yang seharusnya dikurangi atau bahkan dihilangkan. Selanjutnya, alokasikan dana yang bisa dihemat untuk keperluan sinking fund.
Memanfaatkan teknologi seperti aplikasi keuangan khusus mobile bisa menjadi cara jitu untuk mengelola sinking fund.
Aplikasi kelola keuangan bisa membantu kamu untuk memantau pengeluaran setiap hari, menabung secara otomatis, hingga mengingatkan kamu akan tujuan keuangan yang harus dicapai.
Nah, sekarang kamu sudah mengetahui bahwa sinking fund adalah dana yang disiapkan khusus untuk pengeluaran besar di masa depan.
Contoh keperluannya bisa berupa dana untuk liburan, pendidikan lanjut, membayar uang muka rumah, dan masih banyak lagi.
Bagi karyawan, memiliki sinking fund merupakan sesuatu yang perlu diusahakan. Sebab, alokasi dana ini membantu mengurangi beban pikiran karena kebutuhan finansial yang relatif besar di masa mendatang.
Untuk mengumpulkan sinking fund, kamu bisa mulai dengan rutin menyisihkan dana sekian persen dari penghasilan bulanan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.
Setelah itu, cobalah untuk konsisten mengumpulkan dana tersebut agar kamu bisa segera mewujudkan kebutuhan yang kamu impikan.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!
Baca Juga: Budgeting: Definisi, Fungsi, Tujuan, dan Contoh Melakukannya