11 Pertanyaan Interview Editor dan Contoh Jawabannya

11 Pertanyaan Interview Editor dan Contoh Jawabannya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 30 June, 2025
Share

Kamu sedang melamar atau dalam proses rekrutmen untuk posisi editor? Jika iya, pastikan kamu mempersiapkan diri dengan baik, khususnya untuk tahap wawancara atau interview.

Secara garis besar, editor adalah sosok penting dalam proses produksi konten, khususnya yang berbentuk tulisan. Sebagai editor, tugasmu adalah memastikan setiap naskah memenuhi standar gaya penulisan yang ditetapkan. 

Untuk itu, pemahaman yang kuat tentang gaya penulisan akan menjadi aspek penilaian utama dalam interview maupun tes skill untuk posisi editor.

HRD atau user yang mewawancaraimu ingin menilai kemampuan bahasa dan juga skill memperhatikan detail. 

Jadi, jika mendapatkan panggilan wawancara sebagai editor, mulailah pelajari pertanyaan yang sering muncul. Dengan begitu, kamu dapat menyiapkan jawaban yang tepat.

Penasaran apa saja pertanyaan yang akan sering muncul dalam interview editor dan bagaimana cara menjawabnya? Temukan jawabannya dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama!


⁠Persiapan Wawancara Editor
 

Tak peduli apa pun posisinya, persiapan yang matang dapat meningkatkan peluang kesuksesanmu saat interview kerja.

Nah, untuk interview editor, berikut beberapa langkah persiapan yang dapat kamu lakukan agar tampil maksimal: 

- Riset tentang perusahaan dan tim editorial 

Sebelum menghadapi interview, pastikan kamu melakukan riset mendalam tentang perusahaan, mulai dari visi-misi hingga nilai-nilai yang mereka pegang.

Selain itu, kamu juga harus mencari tahu gaya bahasa dan juga jenis konten dari perusahaan yang kamu lamar.

Melakukan riset sangat penting untuk membantu dan mempermudah kamu dalam menyusun jawaban interview

- Siapkan portofolio 

Setelah melakukan riset mendalam, jangan lupa menyiapkan kumpulan contoh-contoh tulisan yang pernah kamu tulis dan edit sebagai portofolio kerja.

Pilih contoh tulisan yang paling menunjukkan kemampuanmu dalam menyunting dan memperbaiki alur tulisan maupun gaya bahasa.

Portofolio yang kuat dan beragam akan menjadi bukti bahwa kamu sudah punya pengalaman dan skill yang relevan untuk posisi editor.

- Tunjukkan kreativitas dalam mengedit 

Ketika menghadapi interview editor, cobalah menonjolkan pengalaman kamu dalam mengedit naskah di setiap jawaban. Tunjukkan bagaimana kamu membantu memperbaiki struktur dan gaya penulisan agar lebih mudah dipahami.

Ceritakan juga tantangan yang pernah kamu hadapi dan bagaimana kamu menyelesaikannya.

Dengan menyertakan pengalaman nyata, jawabanmu tentu akan lebih kuat dan meyakinkan di mata HRD.

- Sampaikan ide-ide relevan 

Jika kamu adalah fresh graduate, sampaikan ide-ide segar yang relevan dengan posisi editor.

Dalam hal ini terkait dengan tren penulisan terbaru atau teknik editing yang efektif. Hal ini menunjukkan antusiasme dan kesiapanmu untuk belajar.

Di lain sisi, jika kamu sudah punya pengalaman kerja sebagai editor, kamu bisa menyampaikan cara kerja dan ide inovatif yang pernah kamu lakukan sebelumnya.

- Pelajari pertanyaan wawancara umum 

Sebelum wawancara, pelajari pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul untuk posisi editor. Misalnya, tentang bagaimana kamu menangani naskah yang tidak sesuai harapan atau pengalamanmu dalam bekerja dengan deadline ketat. 

Persiapkan jawaban yang menggambarkan kemampuan dan pengalamanmu secara jelas. 

Dengan persiapan yang baik, kamu dapat meningkatkan peluangmu untuk sukses dalam wawancara posisi editor.


⁠11 Pertanyaan
Interview Editor dan Contoh Jawabannya 

Ilustrasi suasana interview pertanyaan editor. (Image by DC Studio on Freepik)

Secara garis besar, pertanyaan interview editor dirancang untuk menilai pengalaman dan gaya kerjamu dalam mengedit naskah.

Berikut adalah 11 contoh pertanyaan interview editor dan jawabannya: 

1. "Mengapa Anda tertarik pada posisi editor?" 

Melalui pertanyaan ini, pewawancara ingin mengetahui motivasi di balik pilihan karir kamu.

Jadi, cobalah tunjukkan antusiasme terhadap bahasa dan penulisan untuk memberi kesan positif.

Contoh jawaban:

"Sejak sekolah, saya sudah senang membaca dan menulis. Setelah kuliah, saya semakin tertarik pada bahasa dan komunikasi. Dengan menjadi editor, saya tidak hanya mendapat kesempatan untuk membaca, tapi juga membentuk dan menyempurnakan sebuah karya. 

Saya juga menikmati tantangan dalam melihat detail kecil yang dapat diperbaiki untuk menghasilkan tulisan yang lebih baik." 

2. "Apa pengalaman Anda dalam mengedit?" 

Melalui pertanyaan ini, HRD ingin mengukur pengalaman kamu dalam berbagai jenis naskah. Pewawancara ingin menilai apakah kamu mampu mengedit naskah dengan gaya penulisan yang berbeda.

Contoh jawaban: 

“Selama 5 tahun terakhir, saya aktif bekerja di bidang editing. Saya telah mengedit berbagai jenis konten, mulai dari artikel berita hingga tulisan pemasaran. Setiap jenis tulisan memerlukan pendekatan yang berbeda. Untuk artikel berita, saya lebih fokus pada keakuratan dan objektivitas. Sementara untuk konten marketing, saya lebih memperhatikan daya tarik dan keterbacaan. 

Dalam semua proses editing, saya selalu memperhatikan konsistensi gaya penulisan, tata bahasa, struktur kalimat, dan ejaan.” 

3. "Bagaimana Anda menghadapi tenggat waktu yang ketat?" 

Ketika bekerja sebagai editor, kamu tentu akan sering bekerja dengan deadline yang ketat.

Untuk itu, pertanyaan soal deadline kerja kemungkinan besar akan muncul dalam interview editor.

Melalui pertanyaan ini, pewawancara ingin mengetahui bagaimana kamu mengatur waktu dan tetap menjaga kualitas tulisan. Jadi, pastikan kamu menonjolkan skill manajemen waktu dalam jawaban agar bisa meyakinkan pewawancara.

Contoh jawaban:

"Saya selalu memulai dengan merencanakan waktu yang cukup untuk mengedit naskah secara menyeluruh. Jika ada deadline ketat, saya memprioritaskan bagian yang paling penting dan memastikan tidak menunda pekerjaan. Dengan menjaga fokus dan pengelolaan waktu yang baik, saya bisa tetap menyelesaikan tugas dengan kualitas yang baik meski dalam tekanan." 

4. "Bagaimana Anda menyampaikan kritik yang konstruktif?"

Ketika menjadi editor, kamu akan sering menerima maupun menyampaikan kritik. Pasalnya, kamu kamu pasti akan rutin berkomunikasi dengan penulis maupun atasan.

Jadi, melalui pertanyaan interview editor ini, pewawancara ingin memastikan kamu terbuka terhadap saran dan masukan yang membangun. 

Contoh jawaban:

"Saya melihat kritik sebagai kesempatan untuk belajar dan memperbaiki kualitas pekerjaan saya. Jadi, saya menyampaikan kritik dengan fokus pada perilaku, bukan pribadinya. Tentunya, saya juga akan menjelaskan alasan kritik dan menawarkan solusi. Saya percaya bahwa kritik dapat membantu seseorang dapat berkembang dan menjadi editor yang baik." 

5. "Apa jenis naskah yang paling Anda nikmati untuk diedit?" 

Melalui pertanyaan ini, pewawancara ingin mengetahui jenis naskah yang paling kamu kuasai. Meskipun ada jenis naskah yang kamu nikmati, tunjukkan bahwa kamu fleksibel menangani berbagai jenis penulisan. Sikap seperti itu menunjukan profesionalisme kamu sebagai editor.

Contoh jawaban:

“Saya menikmati mengedit naskah fiksi karena struktur narasi yang kompleks selalu menarik bagi saya. Namun, saya juga memiliki pengalaman mengedit naskah non-fiksi seperti artikel blog dan jurnal. Saya selalu bersedia untuk belajar dan mengasah skill dalam berbagai jenis naskah.” 

6. "Bagaimana Anda mengelola proyek dengan tim yang berbeda?” 

Sebagai editor, seringkali kamu harus berkolaborasi dengan banyak pihak, seperti penulis hingga desainer grafis.

Jadi, melalui pertanyaan ini, pewawancara ingin mengevaluasi kemampuanmu dalam manajemen proyek dan bekerja dengan tim lintas fungsi.

Contoh jawaban:

“Saya pernah memimpin tim berisi penulis, desainer grafis, dan programmer dalam produksi konten web. Tantangan terbesar adalah menyatukan visi kami. Untuk mengatasinya, saya rutin mengadakan meeting untuk membahas perkembangan proyek. Saya juga membuat group chat dan saling berkoordinasi agar tim selalu terhubung.” 

7. "Bagaimana Anda tetap up-to-date dengan tren industri?” 

Sebagai editor profesional, kamu harus selalu berkomitmen mengembangkan diri di bidang penulisan dan editing. Terlebih, industri penulisan dan penerbitan terus berkembang.

Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, cobalah menunjukkan caramu untuk tetap relevan dan terinformasi mengenai tren dan alat terbaru. 

Contoh jawaban:

“Agar tetap up-to-date, saya berlangganan newsletter tentang literatur dan penulisan konten. Selain itu, saya juga aktif di media sosial dan bergabung dengan komunitas online yang membahas topik-topik seputar penulisan dan editing.” 

8. "Bagaimana Anda menghadapi konflik dengan penulis atau rekan kerja?” 

Kemampuan untuk menangani konflik dengan baik sangat penting dalam dunia editorial. Apalagi, perbedaan pendapat atau pendekatan sering muncul antara editor dan penulis. 

Alasan itulah yang mendasari pertanyaan ini. Melalui pertanyaan ini, pewawancara ingin mengetahui bagaimana kamu mengelola dinamika interpersonal dan menyelesaikan masalah secara profesional.

Contoh jawaban:

“Dalam menghadapi konflik, saya selalu berusaha untuk menyelesaikannya secara jujur dan terbuka. Saya akan mendengarkan sudut pandang rekan kerja dengan empati. Kemudian, saya akan fokus pada masalah, bukan pada pribadi rekan kerja tersebut.” 

9. "Apa software atau alat editing yang Anda kuasai?” 

Sebagai editor, kamu harus memiliki keahlian teknis seperti salah satunya kemampuan menggunakan tools yang sering digunakan dalam industri.

Jadi, untuk menjawab pertanyaan ini, tonjolkan kemampuan kamu dalam menggunakan berbagai tools atau software editor, serta cara kamu dalam mengaplikasikannya.

Contoh jawaban:

“Saya menguasai Microsoft Word dan Google Docs untuk menulis dan mengedit teks. Di samping itu, saya juga familiar menggunakan Hemingway Editor dan Grammarly untuk pengecekan tata bahasa.” 

10. "Bagaimana Anda menjaga konsistensi gaya penulisan di seluruh naskah?” 

Konsistensi dalam gaya penulisan adalah aspek krusial dalam pekerjaan editor.

Jadi, melalui pertanyaan ini, pewawancara ingin mengetahui cara kamu mengelola dan memastikan bahwa semua konten yang diedit sesuai dengan standar gaya yang diinginkan, tanpa meninggalkan kesalahan yang bisa mengganggu kualitas naskah. 

Contoh jawaban: 

“Sebelum proyek berjalan, saya akan membaca guideline yang detail. Guideline ini mencakup penggunaan gaya bahasa, tone of voice, ejaan, dan tanda baca. Biasanya, saya akan melakukan revisi beberapa kali untuk memastikan seluruh naskah mempunyai gaya penulisan yang konsisten.” 

11. "Ceritakan tantangan terbesar yang Anda hadapi sebagai editor dan bagaimana Anda mengatasinya?” 

Pertanyaan ini bertujuan untuk menggali bagaimana kamu menghadapi tantangan teknis dan kompleks dalam pekerjaan editing. Jadi, pastikan kamu menunjukkan kemampuan problem solving yang baik seperti contoh berikut: 

Salah satu tantangan yang pernah saya hadapi saat mengedit artikel teknologi yang sangat teknis. Untuk mengatasinya, saya melakukan riset mendalam hingga benar-benar memahami konsep yang dibahas.  

Lalu, saya berkonsultasi dengan ahli untuk memastikan akurasi informasi. Terakhir, saya menulis ulang dalam bahasa sederhana dan memberi banyak contoh untuk memperjelas konsep yang kompleks.”


⁠Kesalahan Umum yang Harus Dihindari saat
Interview Editor 

Ilustrasi seorang pelamar kerja wanita tampak serius saat mengikuti interview editor. (Image by pressfoto on Freepik)

Berdasarkan berbagai contoh pertanyaan interview editor di atas, cobalah mulai mempersiapkan jawaban sesuai dengan perusahaan dan industri yang kamu lamar.

Lalu, agar peluang lolos interview kerja semakin meningkat, hindari berbagai kesalahan umum berikut ini: 

  • Kurang riset tentang perusahaan dan posisi yang dilamar.
  • Tidak membawa contoh pekerjaan yang relevan. Sebaiknya, bawa portofolio yang menunjukkan keterampilan editing-mu.
  • Jawaban terlalu umum atau tidak relevan. Usahakan untuk selalu memberikan contoh yang menunjukkan kamu menangani tantangan dalam pekerjaan editing.
  • Mengeluh tentang atasan, rekan kerja, atau pekerjaan sebelumnya. Tindakan ini tidak profesional dan bisa menurunkan citra dirimu di mata pewawancara. Jadi, fokuslah pada pengalaman positif yang diambil dari pekerjaan sebelumnya, meskipun situasi sulit.
  • Tidak menunjukkan kemampuan komunikasi yang kuat.
  • Tidak menunjukkan antusiasme dan kurang percaya diri.
  • Tidak mengajukan pertanyaan kepada pewawancara.
  • Berperilaku terlalu santai, tidak sopan, atau tidak menghargai kesempatan interview. Sikap profesional sangat dihargai dalam wawancara untuk posisi editor.
  • Datang terlambat, berpakaian terlalu santai, atau berkomunikasi dengan cara yang kurang formal.
  • Terlalu percaya diri hingga terdengar arogan atau meremehkan kompleksitas pekerjaan yang dibutuhkan. 

Dengan menghindari berbagai contoh kesalahan di atas, kamu dapat memberi kesan yang lebih positif.

Selain itu, menghindari berbagai kesalahan di atas juga menunjukkan kesiapanmu untuk mengambil posisi editor dengan profesionalisme yang tinggi.


⁠Pertanyaan untuk Ditanyakan Kepada Pewawancara
 

Pada akhir interview, pewawancara biasanya akan memberimu kesempatan untuk bertanya.

Jadi, pastikan kamu memanfaatkan kesempatan itu untuk mengenal lebih dalam tentang perusahaan.  

Mengajukan pertanyaan juga dapat menunjukkan ketertarikanmu terhadap perusahaan dan posisi yang dilamar. Berikut beberapa pertanyaan yang bisa kamu ajukan kepada pewawancara di akhir sesi wawancara: 

  • Bagaimana proses editorial di perusahaan ini?
  • Apa tantangan terbesar yang sering dihadapi editor di perusahaan ini?
  • Bagaimana perusahaan mengukur keberhasilan atau kinerja seorang editor?
  • Apa jenis konten atau proyek yang biasanya menjadi fokus utama tim editorial?
  • Adakah kesempatan untuk pengembangan profesional atau pelatihan bagi para editor di perusahaan ini?
  • Bagaimana budaya kerja tim editorial di perusahaan ini?
  • Apa langkah selanjutnya dalam proses rekrutmen setelah wawancara ini? 

Selain pertanyaan di atas, pastikan kamu menyampaikan pertanyaan yang relevan dengan posisi dan perusahaan.

Alhasil, kamu terlihat antusias dan berpikir jauh ke depan mengenai kariermu di perusahaan.


⁠Kesimpulan
 

Sebagai seorang editor, kemampuan untuk memperbaiki dan memoles naskah adalah hal yang penting.

Selain itu, kamu juga harus punya kemampuan menguasai bahasa atau ejaan, memperhatikan detail, serta pemahaman soal gaya penulisan.

Jadi, persiapkan dirimu dengan mempelajari pertanyaan umum yang mungkin muncul dan cara menjawabnya. Gunakan contoh-contoh pertanyaan interview editor untuk membantu merumuskan jawaban yang sesuai.

Untuk membantu kamu dalam menyusun jawaban pertanyaan interview editor, gunakan Alat Simulasi Wawancara di situs Jobstreet dan cobalah melakukan riset mendalam soal perusahaan.

Selain itu, jangan lupa juga mempersiapkan portofolio terbaik untuk menunjukkan pengalaman kerja kamu, ya!

Bagaimana? Tertarik melamar kerja dan membangun karier sebagai editor? Temukan banyak lowongan kerja editor hanya di situs dan aplikasi Jobstreet.

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KarirKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar
Interview Editor 

  1. Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk wawancara editor?
    ⁠- Riset perusahaan dan posisi yang kamu lamar.
    ⁠- Siapkan portofolio terbaik.
    ⁠- Latih keterampilan wawancara kerja.
    ⁠- Pelajari pertanyaan untuk interview editor dan siapkan jawaban.
    ⁠- Siapkan pertanyaan untuk wawancara.
  2. Apa yang harus saya bawa saat wawancara untuk posisi editor?
    ⁠-
    Resume dan surat lamaran
    ⁠- Portofolio
    ⁠- Identitas diri
    ⁠- Alat tulis (jika perlu)
  3. Apakah pengalaman di bidang jurnalistik relevan untuk posisi editor?
    ⁠Ya, memiliki pengalaman dan keterampilan di bidang jurnalistik memberimu pemahaman mendalam tentang penulisan, proses editorial, keterampilan mengedit, menciptakan konten, komunikasi, hingga kemampuan berpikir dan bekerja di bawah tekanan.
  4. Bagaimana cara menunjukkan portofolio editing saya?
    ⁠Kamu bisa membuat portofolio pekerjaan digital menggunakan blog, menyimpan file di cloud storage, atau memanfaatkan platform portofolio online seperti Behance.

    ⁠Alternatif lainnya, kamu dapat membuat portofolio fisik menggunakan binder, folder, atau menyusunnya dalam bentuk buku mini.
  5. Apakah saya perlu memahami SEO sebagai editor?
    ⁠Ya, sangat disarankan bagi editor untuk memahami SEO content, terutama jika kamu melamar untuk editor website atau media online. Pasalnya, pemahaman tentang SEO dapat membantumu meningkatkan visibilitas konten dan meningkatkan kualitas tulisan. Alhasil, profilmu juga akan terlihat lebih unggul di mata rekruter.  

More from this category: Interview pekerjaan

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.