Perbedaan Internship dan Apprenticeship: Pilih yang Mana?

Perbedaan Internship dan Apprenticeship: Pilih yang Mana?
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 24 January, 2025
Share

Selain sekolah atau kuliah, kamu juga perlu keterampilan praktis untuk bisa sukses di dunia kerja. Beberapa cara untuk mendapatkannya adalah melalui internship dan apprenticeship.

Secara garis besar, manfaat internship dan apprenticeship sebenarnya identik. Keduanya ditujukan untuk memberi pengalaman kerja profesional secara langsung di lapangan.

Manfaat itulah yang membuat banyak orang menganggap internship sama dengan apprenticeship. Padahal, ada beberapa faktor yang membedakan keduanya.

Apa saja perbedaan internship dan apprenticeship? Bagaimana cara mencari program internship dan apprenticeship yang sesuai dengan kebutuhan?

Yuk, kita pelajari seluk-beluk apprenticeship vs internship selengkapnya di sini agar kamu tidak salah pilih!


⁠Mengenal Internship

Pertama, mari kita mulai dengan mempelajari apa itu internship atau yang biasa dikenal dengan istilah magang dari setiap aspeknya:

Definisi internship

Internship adalah program khusus untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa atau individu yang baru lulus agar bisa mendapatkan pengalaman kerja dalam bidang tertentu.

Sebagai seorang intern, kamu akan diberikan tugas-tugas yang berhubungan dengan bidang yang kamu minati, baik itu dalam bidang pemasaran, keuangan, desain, atau teknologi.

Meskipun tanggung jawabmu mungkin belum sebesar karyawan full-time, pengalaman magang bisa menjadi langkah awal yang penting dalam membangun karier.

Pengalaman sebagai intern juga bisa menjadi kesempatan kamu untuk menerapkan teori dari bangku sekolah atau kuliah ke dunia kerja.

Tujuan utama internship

Tujuan utama dari internship adalah untuk memberi kesempatan belajar langsung di lapangan. Kamu bisa mempraktekkan keterampilan dan ilmu dari bangku sekolah atau kuliah, dan pada saat yang sama, mempelajari keterampilan baru dari rekan-rekan kerja.

Selain meningkatkan keterampilan teknis, internship juga bisa jadi tempat yang tepat mengasah soft skills seperti komunikasi, manajemen waktu, dan kerja sama tim.

Pengalaman langsung itu tentu sangat berharga dan membuat kamu lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja.

Tujuan internship lainnya adalah membantu memperluas jaringan profesional yang sangat penting untuk perkembangan karier.

Apalagi, menurut data dari NACE, 66,6% karyawan magang mendapatkan tawaran untuk menjadi karyawan full-time di tempat mereka bekerja. Terutama, jika performa dan kecocokan dengan budaya kerja seorang intern memuaskan.

Durasi program

Durasi internship biasanya bervariasi tergantung perusahaan dan jenis programnya.

Secara umum, durasi internship bisa berlangsung selama tiga hingga enam bulan. Namun, ada juga perusahaan yang menawarkan program internship selama satu tahun penuh.

Berapa pun durasi yang ditetapkan oleh perusahaan, mereka tidak bisa mempekerjakan seorang intern selama lebih dari satu tahun.

Setelah durasi tersebut selesai, perusahaan juga tidak boleh merekrut orang yang sama untuk posisi magang lainnya. Hal itu sudah tertuang dalam Pasal 21 hingga 29 UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.

Selama periode tersebut, kamu akan ditempatkan di berbagai departemen atau proyek yang relevan dengan minatmu.

Dengan demikian, kamu akan mendapat pemahaman yang lebih luas mengenai bagaimana sebuah perusahaan beroperasi.

Jenis-jenis internship

Ada beberapa jenis internship yang bisa kamu ikuti, di antaranya adalah magang full-time dan part-time.

Untuk full-time internship, kamu akan bekerja seperti karyawan pada umumnya, yakni dengan total waktu kerja 8 jam sehari selama 5 hari dalam seminggu.

Sementara itu, part-time internship menawarkan jadwal kerja yang lebih fleksibel, biasanya hanya 20-30 jam per minggu.

Jenis part-time internship lebih disarankan untuk mahasiswa yang masih harus menghadiri kelas atau menjalani bimbingan tugas akhir.


⁠Apa Itu Apprenticeship?

Seorang fresh graduate wanita tampak serius mendengarkan arahan dari atasan ketika menjalani program apprenticeship di perusahaan swasta. (Image by freepik)

Menurut data International Labor Organization (ILO), 6 juta orang di berbagai negara memilih jalur pengembangan karier melalui apprenticeship.

Lalu, bagaimana dengan cara kerja dan tujuan program apprenticeship? Berikut penjelasan lengkapnya:

Definisi apprenticeship

Apprenticeship adalah program pelatihan yang memadukan pembelajaran di tempat kerja dengan pelatihan formal di kelas atau lembaga pendidikan.

Dalam program apprenticeship, kamu akan dibimbing oleh seorang mentor atau pelatih yang sudah berpengalaman.

Selain membantumu mendapatkan keterampilan teknis, apprenticeship juga bisa memberikan sertifikat atau lisensi yang diakui secara profesional setelah kamu menyelesaikan program.

Tujuan utama apprenticeship

Berbeda dengan internship, tujuan utama apprenticeship adalah penguasaan hard skills. Terutama, dalam bidang teknik atau keahlian praktis seperti perbaikan mobil, tukang kayu, atau teknik mesin.

Program ini lebih intensif dibandingkan internship karena kamu akan menghabiskan sebagian besar waktu bekerja di lapangan.

Tapi, terkadang kamu juga akan menjalani pelatihan di ruang kelas atau pusat pelatihan.

Setelah menyelesaikan apprenticeship, kamu akan siap bekerja sebagai profesional di bidang yang kamu tekuni, dengan keahlian yang sudah terbukti.

Durasi program

Durasi apprenticeship biasanya lebih lama dibandingkan dengan internship. Umumnya, durasi program apprenticeship mencapai satu hingga empat tahun, tergantung dari seberapa kompleks bidang yang kamu pelajari.

Selama periode tersebut, kamu akan menjalani pelatihan secara berkelanjutan dan mengasah keterampilan secara bertahap.

Pada akhir program apprenticeship, kamu akan mendapatkan sertifikasi yang membuktikan keahlianmu.

Jenis-jenis apprenticeship

Jenis program apprenticeship bisa berbeda-beda tergantung dari industri yang kamu minati. Berikut adalah beberapa contoh yang paling umum:

  • Technical apprenticeship: Pelatihan di bidang teknik, seperti teknik mesin, perbaikan otomotif, atau instalasi listrik.
  • Trade apprenticeship: Berfokus pada pekerjaan seperti tukang kayu, tukang las, atau pekerja bangunan.
  • Professional apprenticeship: Spesifik untuk bidang yang lebih profesional, seperti akuntansi, perhotelan, atau manajemen bisnis.


⁠Perbedaan Internship dan Apprenticeship

Meskipun keduanya bertujuan memberikan pengalaman kerja, ada beberapa perbedaan internship dan apprenticeship yang harus kamu ketahui agar tidak salah memilih. Berikut penjelasannya:

1. Fokus

Fokus internship terletak pada pengenalan dunia kerja untuk membantu kamu mendapatkan pengalaman dalam lingkungan kerja nyata.

Maka dari itu, program internship lebih ditujukan kepada mahasiswa yang ingin menambah pengalaman sebelum memasuki dunia kerja penuh waktu.

Sementara itu, apprenticeship lebih menitikberatkan penguasaan keterampilan spesifik dalam satu bidang.

Jadi, program apprenticeship biasanya lebih teknis dan memberikan pelatihan mendalam yang lebih intensif.

Setelah lulus apprenticeship, kamu bisa menjadi ahli dalam bidang tertentu dan mendapatkan sertifikat profesional.

2. Durasi

Durasi internship umumnya lebih pendek, dengan kisaran antara satu hingga enam bulan.

Oleh sebab itulah, program internship lebih fleksibel dan perusahaan bisa menyesuaikannya dengan jadwal kalender akademik mahasiswa.

Sebaliknya, apprenticeship bisa berlangsung selama satu hingga empat tahun. Semakin kompleks ilmu yang dipelajari, semakin panjang juga durasinya.

Durasi yang lebih lama ini memberi kesempatan untuk benar-benar menguasai keterampilan yang diperlukan.

3. Kompensasi

Internship bisa bersifat berbayar atau tidak berbayar, tergantung pada perusahaan dan jenis programnya.

Ada perusahaan yang memberikan gaji kepada intern, tapi ada juga yang tidak. Namun, dilansir dari Hukum Online, peserta magang berhak atas uang saku dan transportasi.

Sebaliknya, apprenticeship hampir selalu berbayar. Kamu akan mendapatkan gaji sesuai dengan keterampilan yang kamu pelajari dan pengalaman yang kamu miliki.

Jadi, karena program pelatihan apprenticeship lebih terstruktur, kompensasinya juga lebih terjamin.

4. Tanggung jawab

Tanggung jawab seorang intern umumnya lebih ringan dibandingkan karyawan penuh. Ketika menjalani internship, kamu mungkin hanya menerima tugas yang tidak terlalu kompleks, seperti membantu dalam proyek atau mengelola tugas administratif.

Di sisi lain, apprenticeship memberikan tanggung jawab yang lebih besar sejak awal

Sebagai apprenticeship, kamu akan bekerja di bawah bimbingan mentor dan bertanggung jawab atas tugas-tugas yang berhubungan langsung dengan keterampilan yang sedang kamu pelajari.

Dengan demikian, kamu lebih siap untuk bekerja secara mandiri setelah menyelesaikan program apprenticeship.


⁠Tips Memilih Apprenticeship Vs Internship

Dua orang fresh graduate tampak serius membaca perbedaaan internship dan apprenticeship. (Image by freepik)

Setelah mengetahu perbedaannya, apakah kamu sudah bisa menentukan pilihan untuk mengambil internship atau apprenticeship? Supaya lebih mudah, kamu bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menentukan pilihanmu:

1. Sesuaikan dengan tujuan karir

Sebelum memilih antara internship atau apprenticeship, tanyakan pada dirimu sendiri, "Apa yang ingin aku capai dalam 3-5 tahun ke depan?"

Apakah kamu ingin mencoba berbagai bidang untuk menentukan mana yang paling sesuai, atau sudah tahu bidang spesifik yang ingin kamu tekuni?

Jika kamu masih dalam tahap eksplorasi, internship lebih cocok karena durasinya cenderung lebih pendek dan bisa memberimu kesempatan untuk mencicipi berbagai tugas dan peran.

Namun, kalau kamu sudah tahu pasti bidang yang ingin kamu geluti, pilihlah apprenticeship. Sebab, program itu lebih mendalam dan fokus pada pengembangan keterampilan spesifik yang bisa langsung kamu terapkan di dunia kerja.

2. Pertimbangkan minat dan keterampilan

Setelah menetapkan tujuan karier, langkah berikutnya adalah mengevaluasi minat dan keterampilan kamu.

Coba lihat apa yang benar-benar kamu sukai dan apa saja keahlianmu. Kamu mungkin tertarik pada bidang teknologi, tapi apakah keterampilanmu lebih kuat di bidang desain atau pengembangan perangkat lunak?

Dengan mengevaluasi minat dan keterampilan, kamu bisa memilih program yang mendukung karier dan yang sesuai dengan passion-mu.

Program internship biasanya menawarkan kesempatan yang lebih luas untuk mencoba berbagai bidang pekerjaan. Jadi, internship lebih cocok untuk kamu yang masih belum bisa menemukan jawaban pasti.

Di sisi lain, apprenticeship akan lebih cocok bagi kamu yang ingin mengasah keterampilan tertentu dengan intensif. Misalnya, kalau kamu sudah memiliki goals untuk menjadi teknisi listrik atau pengerajin kayu.

3. Evaluasi komitmen waktu

Selain mempertimbangkan minat dan keterampilan, kamu juga harus memikirkan komitmen waktu yang bisa kamu berikan.

Lalu, jangan lupa juga untuk menyesuaikannya dengan jadwal kegiatan lain yang harus kamu jalani, seperti sekolah, kuliah, atau menyelesaikan skripsi.

Biasanya, internship berlangsung lebih singkat, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Selain itu, program internship juga lebih fleksibel. Jadi, kalau kamu memiliki keterbatasan waktu karena kuliah atau pekerjaan lain, internship justru lebih cocok.

Sementara itu, apprenticeship biasanya memerlukan komitmen yang lebih panjang, yaitu selama satu hingga empat tahun tergantung bidang yang kamu pilih.

Kalau kamu sudah siap untuk menjalani pelatihan jangka panjang dan mendapatkan keterampilan yang lebih spesifik, jangan ragu-ragu mengambil apprenticeship sesuai minatmu.

4. Cari tahu benefit yang ditawarkan

Dalam praktiknya, program internship maupun apprenticeship menawarkan manfaat yang berbeda.

Sebelum memilih, pastikan kamu mencari tahu apa saja keuntungan yang akan kamu dapatkan dari program tersebut. Umumnya, kamu perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:

  • Kompensasi: Apakah program ini berbayar atau tidak? Jika berbayar, apakah gajinya cukup memadai?
  • Pengalaman: Apa jenis proyek atau tanggung jawab yang akan kamu kerjakan? Apakah sesuai dengan bidang yang kamu minati?
  • Peluang karier: Apakah ada kesempatan untuk menjadi karyawan tetap setelah program berakhir?

Selain itu, jangan lupa memperhatikan detail progran tersebut, terkait pelatihan, mentor, atau sertifikasi yang dapat membantumu berkembang lebih jauh.


⁠Cara Mencari Program Internship dan Apprenticeship

Ilustrasi perbedaan internship dan apprentichesip. (Image by freepik)

Sudah menentukan pilihan ingin menjalani internship atau apprenticeship? Sekarang saatnya kamu mencari program idamanmu dengan tiga cara berikut ini:

Cari di situs web perusahaan

Banyak perusahaan besar dan kecil yang mengiklankan lowongan kerja secara langsung melalui website mereka.

Caranya, coba cek bagian "Karir" atau "Kesempatan Kerja" di website perusahaan yang kamu minati.

Selain lowongan kerja untuk karyawan full-time, biasanya kamu juga bisa menemukan lowongan khusus peserta magang di halaman tersebut.

Umumnya, kamu perlu mem-filter hasil pencarian agar hanya menunjukkan lowongan dengan kata kunci intern atau apprentice.

Gunakan platform pencari kerja

Bagaimana jika tempat kerja yang kamu tuju tidak mengiklankan lowongan pekerjaan mereka secara langsung di website resmi?

Jangan berkecil hati, karena kamu bisa menggunakan platform pencari kerja seperti Jobstreet!

Mencari lowongan kerja di Jobstreet juga sangat mudah karena kamu bisa menemukannya cukup dengan kata kunci yang relevan.

Sebagai contohnya, "internship desain grafis" atau "apprenticeship teknik mesin" sesuai dengan minat, lokasi, dan durasi..

Selain itu, kamu juga bisa mengecek review perusahaan dari karyawan lain, termasuk peserta magang sebelumnya.

Dari sana, kamu akan mendapatkan gambaran tentang pengalaman yang akan kamu peroleh.

Manfaatkan jaringan profesional

Menurut Zippia, hampir 80% lowongan pekerjaan bersumber dari rekomendasi internal atau informasi dari mulut ke mulut.

Maka dari itu, kamu bisa bertanya kepada dosen, teman, atau anggota keluarga yang mungkin memiliki koneksi di industri yang kamu minati.

Selain itu, kamu dapat bergabung dalam komunitas atau kelompok profesional, baik online maupun offline, yang relevan dengan minat kariermu.

Sebagai contohnya, kalau kamu tertarik dengan desain grafis, bergabunglah dengan komunitas desainer di media sosial atau forum.

Dari komunitas desainer itu, kamu bisa mendapatkan informasi tentang lowongan internship atau apprenticeship dari orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang tersebut.


⁠Kesimpulan

Meski sekilas terlihat mirip, apprenticeship dan internship sebenarnya edikit berbeda.

Internship adalah program magang dengan durasi yang lebih pendek dan jadwal yang lebih fleksibel. Selain itu, kamu juga bisa magang di berbagai tim atau divisi dalam satu tempat kerja.

Di lain sisi, apprenticeship adalah program yang memerlukan komitmen jangka panjang.

Ketika mengambil aprrenticeship, kamu harus siap menjalani banyak tugas praktik dan on-the-job training yang lebih intensif. Pasalnya, tujuan apprenticeship adalah untuk mendapatkan sertifikasi pada akhir program.

Jadi, apprenticeship sangat pas bagi kamu dengan jadwal lowong serta ingin mendalami karier di bidang teknis seperti kelistrikan, kerajinan, dan lain-lain.

Di sisi lain, internship cocok untuk kamu yang masih memiliki kesibukan lain dan masih ingin mencoba beragam bidang pekerjaan.

Apa pun keputusanmu, pastikan kamu memilih program yang sesuai dengan minat, keahlian, dan core values kamu, ya!

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Internship dan Apprenticeship

  1. Apakah internship dan apprenticeship bisa membantu saya mendapatkan pekerjaan tetap?
    ⁠Ya, selama program dari tempat kerja yang kamu tuju memang menawarkan kesempatan untuk menjadi pekerja full-time melalui jalur magang. ⁠Kamu bisa memaksimalkan peluang mendapatkan pekerjaan tetap dengan menunjukkan kinerja yang baik, serta kecocokan dengan budaya kerja tempat kamu menjalani program. ⁠Salah satu caranya adalah dengan menjaga hubungan profesional yang baik bersama rekan-rekan kerjamu.
  2. Apa saja dokumen yang perlu disiapkan untuk mendaftar program magang?
    ⁠Umumnya, kamu harus menyiapkan CV, cover letter, transkrip nilai, portofolio, surat keterangan mahasiswa aktif, dan surat rekomendasi dari universitas. ⁠Namun, portofolio dan surat rekomendasi bersifat opsional, tergantung dari kebijakan tempat kerja serta bidang yang kamu tuju.
  3. Program mana yang lebih baik untuk fresh graduate?
    Internship dan apprenticeship sama-sama bagus untuk fresh graduate. Kalau kamu sudah memiliki tujuan karier yang spesifik di bidang teknis, kamu bisa menjalani apprenticeship.
    ⁠Namun, kalau kamu masih ingin mengeksplor berbagai bidang pekerjaan, tidak ada salahnya melamar posisi internship.
  4. Apakah saya perlu memiliki pengalaman kerja sebelumnya untuk mengikuti program ini?
    ⁠Program internship maupun apprenticeship biasanya tidak mensyaratkan pengalaman kerja dari calon peserta. Tapi untuk meningkatkan daya saingmu, kamu bisa menyertakan pengalaman aktif di organisasi kampus atau mengikuti kegiatan volunteer.

More from this category: Pengembangan karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.