Dalam proses mencari pekerjaan, kamu pasti sering menemukan istilah resume dan cover letter.
Kedua dokumen itu sangat penting bukan hanya untuk memenuhi persyaratan lowongan, tapi juga untuk mempromosikan diri bahwa kamu adalah kandidat terbaik.
Lantas, apa perbedaan resume dan cover letter? Apa saja yang harus ada dalam cover letter dan resume? Bagaimana contoh resume dan cover letter yang baik untuk melamar kerja?
Semua pertanyaan itu akan terjawab dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama!
Memahami perbedaan cover letter dan resume sangat penting agar kamu bisa menyusun lamaran kerja yang efektif dan profesional.
Melalui cover letter, kamu bisa menjelaskan alasan ketertarikan kamu terhadap posisi posisi dalam lowongan kerja.
Kamu juga bisa secara ringkas menjelaskan bahwa kamu adalah kandidat terbaik yang mememuhi kualifiasi untuk mengisi posisi dalam lowongan kerja.
Di sisi lain, resume adalah dokumen untuk menjabarkan kualifikasi kamu yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
Ketika kamu tahu cara menulis keduanya dengan tepat, kamu bisa lebih mudah menarik perhatian HRD dan meningkatkan peluang untuk dipanggil ke tahap wawancara.
Secara garis besar, Cover letter adalah surat pengantar yang menyertai resume saat melamar pekerjaan.
Adapun menurut Columbia Career Education, cover letter memberikan gambaran singkat tentang siapa kamu, ketertarikan terhadap posisi yang dilamar, hingga bagaimana kontribusi dan pencapaian kamu di pekerjaan sebelumnya.
Semua aspek tersebut tentu sangat penting karena menunjukkan kualifikasimu di mata HRD.
Berikut ini adalah komponen-komponen yang harus ada dalam sebuah cover letter:
Setelah mengetahui pengertian dan format isinya, kini saatnya kamu membuat cover letter sendiri. Untuk mempermudah kamu, berikut adalah contoh cover letter yang bisa kamu jadikan referensi:
Kepada Yth. Perkenalkan, saya Aprilia Agustina, lulusan dari Universitas Cendekia, Jurusan Ilmu Komunikasi, angkatan 2021. Saya menemukan informasi lowongan kerja KOL Specialist melalui Jobstreet, dan saya sangat tertarik untuk menjadi bagian dari tim PT Artouang. Setelah mempelajari lebih lanjut mengenai deskripsi pekerjaan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi tersebut, saya merasa yakin bahwa pengalaman dan keterampilan yang saya miliki sesuai dengan yang posisi yang ditawarkan. Sebelumnya, saya pernah bekerja sebagai Social Media Manager selama dua tahun di Media ABC. Dalam posisi tersebut, saya bertanggung jawab mengelola konten media sosial, termasuk berkoordinasi dengan KOL (Key Opinion Leader). Berbekal pengalaman, keterampilan, dan minat besar saya untuk berkembang bersama PT Indo Nusa XYZ sebagai KOL Specialist, saya percaya bahwa saya dapat memberikan kontribusi yang berarti. Bersama dengan surat ini, saya sertakan pula CV/resume dan portofolio sesuai dengan persyaratan. Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu. Saya berharap dapat berdiskusi dengan Bapak/Ibu lebih lanjut tentang peluang ini. Hormat saya, (Tanda Tangan) Aprilia Agustina, S. Kom. |
Baca Juga: Cara Menulis Cover Letter (+Bonus Template Cover Letter Gratis)
Dilansir dari IU Southeast, resume lamaran kerja adalah dokumen yang berisi rangkuman pengalaman kerja, riwayat pendidikan, keterampilan (skill), prestasi, dan foto diri (opsional).
Melihat isinya, resume sebenarnya hampir sama dengan CV atau daftar riwayat hidup.
Namun, detail isi dalam resume cenderung lebih singkat dan biasanya hanya 1-2 halaman. Pasalnya, resume sangat fokus terhadap informasi yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Di sisi lain, CV biasanya lebih panjang karena menyajikan riwayat hidup secara lengkap, mulai dari riwayat pendidikan, pengalaman kerja, hingga referensi.
Resume yang baik harus terstruktur dengan jelas dan mudah dibaca. Berikut adalah bagian-bagian yang harus ada dalam sebuah resume:
Aprilia Agustina, S. Kom0812 3456 7890 | [email protected] Social Media Manager dengan dua tahun pengalaman dalam mengelola konten dan kampanye pemasaran melalui media sosial.
|
Baca Juga: Tips dan Cara Mengisi Resume Jobstreet untuk Fresh Graduate
Setelah melihat contoh cover letter dan resume, kamu pasti sudah bisa menemukan perbedaannya. Tapi, untuk memperdalam pemahaman kamu, berikut adalah rincian perbedaan resume dan cover letter:
Beda resume dan cover letter bisa dilihat dari tujuannya. Cover letter bertujuan untuk memperkenalkan diri, menjelaskan mengapa kamu tertarik dengan posisi tersebut, serta bagaimana kualifikasi kamu relevan.
Sementara itu, resume bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengalaman kerja, pendidikan, dan keterampilan kamu.
Cover letter lebih bersifat naratif dan memungkinkan kamu untuk menyampaikan cerita tentang diri kamu, motivasi, dan ketertarikan terhadap posisi yang kamu lamar.
Di sisi lain, resume lebih fokus pada data dan fakta objektif yang menggambarkan kualifikasi kamu.
Format cover letter biasanya terdiri dari beberapa paragraf yang saling berhubungan dan punya alur cerita.
Sebaliknya, resume disusun dalam format yang lebih terstruktur dengan poin-poin atau bullet points.
Fokus utama dari cover letter adalah menunjukkan seberapa cocok kepribadian kamu dengan budaya perusahaan.
Di lain sisi, resume lebih berfokus pada kualifikasi, pencapaian, dan pengalaman yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Di tengah persaingan sengit dunia kerja, membuat cover letter dan resume yang menarik bisa menjadi penentu keberhasilan dalam mendapatkan pekerjaan impian.
Oleh sebab itu, kamu harus serius dan teliti ketika membuat cover letter maupun resume. Berikut adalah tips menulis cover letter dan resume yang efektif:
Jangan hanya menggunakan template yang sama untuk semua lamaran kerja. Sebaliknya, baca dengan seksama deskripsi pekerjaan dan sesuaikan cover letter kamu dengan kebutuhan tersebut.
Perusahaan ingin melihat bahwa kamu benar-benar tertarik dengan posisi yang mereka tawarkan dan bukan sekadar melamar secara acak.
Jadi, jelaskan mengapa kamu tertarik pada perusahaan tersebut dan bagaimana posisi tersebut sejalan dengan tujuan karirmu.
Misalnya, highlight ketertarikanmu pada visi, misi, dan budaya kerja di perusahaan tujuan. Atau, ceritakan bagaimana kondisi perusahaan tujuan dan posisi yang dilamar akan membantumu makin berkembang.
Cover letter yang baik harus mudah dibaca dan dipahami. Jadi, hindari penggunaan bahasa yang terlalu bertele-tele atau klise, ya. Ketika menulis, usahakan langsung masuk ke poin penting dan pastikan setiap kalimat memiliki tujuan.
Kesalahan kecil seperti typo atau kesalahan tata bahasa bisa merusak kesan profesional yang ingin kamu tampilkan.
Oleh karena itu, sebelum mengirim cover letter, pastikan kamu melakukan proofreading. Periksa ejaan dan tata bahasa dengan teliti agar sesuai dengan PUEBI.
Ada beberapa format resume yang umum digunakan, seperti format kronologis, fungsional, dan kombinasi.
Format kronologis cocok jika kamu memiliki pengalaman kerja yang cukup dan ingin menonjolkan perjalanan karir kamu.
Sementara itu, format fungsional lebih sesuai jika kamu ingin menekankan keterampilan dan kemampuan yang relevan, terutama jika kamu baru memulai karir atau ingin beralih ke bidang yang berbeda.
Adapun kamu juga bisa menggunakan format kombinasi jika ingin menyeimbangkan antara pengalaman dan keterampilan.
Pada era sekarang, banyak perusahaan sudah menggunakan sistem Applicant Tracking System atau ATS untuk menyaring resume.
Jadi, agar lolos ATS, gunakan kata kunci yang relevan dengan deskripsi pekerjaan dalam resume kamu.
Kata kunci pada CV biasanya berupa keterampilan, kualifikasi, atau pengalaman tertentu yang disebutkan dalam lowongan kerja.
Misalnya, jika lowongan kerja menyebutkan "manajemen proyek" dan "komunikasi yang efektif," pastikan kata-kata tersebut ada dalam resume kamu untuk memperbesar peluang lolos sistem ATS.
Salah satu cara terbaik untuk menunjukkan value sebagai pelamar adalah dengan mengkuantifikasi pencapaian kamu.
Jadi, jangan ragu menyebutkan angka dan statistik untuk memberikan yang gambaran konkret tentang hasil kerja kamu di perusahaan sebelumnya.
Misalnya, daripada menulis "Mengelola tim penjualan," tuliskan "Mengelola tim penjualan yang berhasil meningkatkan penjualan sebesar 20% dalam satu tahun."
Informasi yang tercantum dalam resume harus selalu akurat dan up-to-date. Jadi, pastikan tanggal, posisi, dan pencapaian yang kamu tulis sesuai dengan fakta.
Selain itu, selalu perbarui resume kamu setiap kali ada perubahan dalam pengalaman kerja atau keahlian kamu.
Baca Juga: 29+ Contoh Surat Lamaran Kerja yang Baik dan Benar
Sekarang, kamu sudah memahami bedanya resume dan cover letter. Melalui cover letter, kamu bisa menunjukkan motivasi dan alasan ketertarikan kamu untuk mengisi posisi di perusahaan.
Di lain sisi, dokumen resume berguna untuk menjabarkan pengalaman dan skill kamu yang relevan dengan kebutuhan perusahaan.
Dengan mengetahui perbedaan keduanya, kamu dapat menyesuaikan setiap dokumen untuk memperkuat peluangmu dalam proses seleksi.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!