Kamu ingin atau sedang kuliah jurusan aktuaria? Jika iya, prospek karier kamu pada masa depan terbilang sangat cerah.
Soalnya, peluang kerja jurusan aktuaria sangat beragam. Kamu bisa bekerja di sektor keuangan, asuransi, hingga teknologi. Tidak hanya itu, gaji seorang aktuaris juga terbilang tinggi.
Memangnya, apa saja bidang yang membutuhkan keahlian aktuaria? Apa saja skill penting untuk lulusa aktuaria? Yuk, cari tahu jawabannya dengan membaca artikel ini!
Pada era sekarang, banyak perusahaan mencari lulusan jurusan ilmu aktuaria karena peran dan skill penting mereka dalam menganalisis risiko.
Adapun aktuaris adalah ahli yang bertugas menghitung probabilitas dan dampak dari berbagai peristiwa, seperti kecelakaan, kematian, atau bahkan krisis ekonomi.
Kemampuan menghitung probabilitas dan dampak dari berbagai peristiwa ini sangat penting bagi SDM dalam industri asuransi, keuangan, dan investasi.
Sebagai contohnya, dalam industri asuransi, seorang aktuaris membantu menentukan berapa premi yang harus dibayar oleh nasabah berdasarkan pengelolaan risiko yang dihadapi.
Oleh karena itulah, Pasal 17 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian mewajibkan semua perusahaan asuransi di Indonesia mempekerjakan aktuaris dalam jumlah yang cukup.
Berbeda dengan aktuaris di perusahaan investasi, mereka membantu menganalisis risiko keuangan dalam portofolio investasi.
Dengan kata lain, lulusan jurusan ilmu aktuaria berperan penting dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan.
Selain itu, lulusan jurusan ilmu aktuaria memiliki keterampilan yang tepat untuk membantu perusahaan teknologi dan perbankan mengelola risiko keuangan ini dengan lebih baik.
Alhasil, perusahaan bisa mengurangi kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
Untuk memperbesar peluang kerja jurusan aktuaria, kamu perlu menguasai sejumlah skill teknis dan non-teknis yang sangat penting. Apa saja? Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
Seseorang dengan profesi aktuaris harus menguasai ilmu matematika, statistika, probabilitas, coding, dan cara menggunakan software program studi ilmu aktuaria.
Sebab, seorang aktuaris akan banyak bekerja dengan data angka yang kompleks.
Ilmu probabilitas sangat membantu saat kamu menghitung peluang dari berbagai peristiwa, baik yang berkaitan dengan kejadian tertentu, seperti kematian atau kecelakaan, maupun risiko finansial.
Kemudian, statistika akan memandu kamu dalam memodelkan data dan membuat prediksi yang akurat.
Selatin itu, seorang aktuaris juga harus menguasai bahasa pemrograman seperti Python, R, dan SQL karena sebagian besar proses analisis data membutuhkan perangkat lunak khusus.
Dengan menguasai bahasa pemograman tersebut, kamu bisa memperluas prospek kerja jurusan aktuaria karena kamu bisa memproses banyak data dan melakukan perhitungan kompleks dalam waktu lebih singkat.
Selain pemrograman, kamu juga perlu menguasai software yang sering digunakan oleh aktuaris, seperti Microsoft Excel, VBA, dan software khusus ilmu aktuaria seperti Prophet atau SAS.
Alasannya, semua software tersebut berguna untuk membuat simulasi, memproyeksikan hasil di masa depan, dan menghitung risiko secara otomatis.
Lalu, bagaimana dengan skill non-teknis yang penting untuk seorang aktuaris? Singkatnya, kamu harus memiliki keterampilan analisis data, problem solving, komunikasi yang baik, dan bekerja sama dalam tim.
Sebagai aktuaris, kamu akan sering mengidentifikasi pola, tren, dan anomali dalam data. Jadi, kamu harus bisa menilai data tersebut secara kritis dan menggunakannya untuk membuat keputusan yang tepat.
Setiap hari, kamu juga akan berhadapan dengan masalah kompleks yang membutuhkan solusi kreatif sekaligus logis.
Sebagai contohnya, kamu perlu skill problem solving dan analisis data ketika menentukan premi asuransi untuk klien atau saat merancang strategi investasi yang minim risiko.
Dalam dua situasi tersebut, kamu harus bisa memecah masalah besar menjadi bagian lebih kecil dan menemukan solusi yang efektif. Caranya, dengan memadukan analisis kuantitatif dan pendekatan strategis.
Memang, kamu sebagai aktuaris akan bekerja dengan data dan angka setiap hari. Namun, kamu juga butuh skill komunikasi. Mengapa?
Ketika kamu bekerja di perusahaan asuransi, kamu mungkin harus menjelaskan perhitungan risiko kepada manajemen atau klien yang tidak terbiasa dengan istilah-istilah teknis.
Jadi, kamu perlu skill membuat laporan dan presentasi yang menarik sekaligus informatif.
Walaupun banyak pekerjaan aktuaris bersifat individual, kemampuan untuk bekerja dalam tim juga sangat penting. Sebab, kamu akan sering berkolaborasi dengan tim dari departemen lain, seperti tim pemasaran, keuangan, atau hukum.
Maka dari itu, kamu harus bisa bekerja sama dengan baik, berbagi ide, dan menemukan solusi bersama. Misalnya, dengan menerima sekaligus memberikan feedback konstruktif dan mendengarkan pendapat orang lain.
Seperti apa prospek jurusan aktuaria pada masa depan? Kamu bisa mengetahui apa saja industri yang membutuhkan keahlian seorang aktuaris, lengkap dengan kisaran gaji bulanannya di bawah ini:
Berikut adalah beberapa contoh sektor usaha yang memerlukan aktuaris dan alasannya:
Pada awal 2024, Otoritas Jasa Keuangan menemukan bahwa dari total 145 perusahaan asuransi di Indonesia, 15 di antaranya belum memiliki jumlah aktuaris yang memadai.
Data itu menjadi bukti bahwa industri asuransi adalah pasar terbesar bagi lulusan aktuaria.
Ketika bekerja di perusahaan asuransi, aktuaris bertugas menghitung premi asuransi berdasarkan risiko yang mungkin dihadapi oleh pemegang polis.
Dalam kasus asuransi jiwa misalnya, aktuaris bertugas menganalisis data terkait harapan hidup untuk menentukan jumlah premi yang tepat.
Adapun dalam asuransi kesehatan, tugas seorang aktuaris memperkirakan biaya perawatan medis yang mungkin dikeluarkan oleh nasabah.
Selain itu, aktuaris juga bisa bekerja di perusahaan asuransi umum dengan mengelola risiko seperti kecelakaan kendaraan atau bencana alam.
Dalam dunia perbankan, aktuaris berperan penting dalam mengelola risiko kredit dan likuiditas.
Aktuaris membantu bank memprediksi kemungkinan kegagalan pembayaran oleh nasabah dan memastikan bahwa cadangan modal bank cukup untuk menutupi potensi kerugian.
Pada sektor keuangan lainnya, aktuaris juga menganalisis risiko investasi dan membantu perusahaan dalam merancang produk keuangan seperti reksa dana atau obligasi.
Konsultan ilmu aktuaria bekerja dengan berbagai klien, seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, jaminan sosial, investasi perbankan, atau perusahaan besar yang ingin mengelola risiko finansial mereka.
Sebagai konsultan, kamu akan memberikan saran berdasarkan analisis data statistik dan proyeksi masa depan.
Konsultan aktuaria sering bekerja dengan proyek-proyek jangka pendek yang membutuhkan solusi spesifik dan mendalam.
Lulusan mata kuliah jurusan aktuaria juga bisa bekerja di lembaga pemerintah, terutama di bidang kebijakan keuangan dan kesejahteraan sosial.
Alasan lulusan aktuaria bisa bekerja di lembaga pemerintah adalah karena pemerintah membutuhkan aktuaris untuk menghitung biaya program jaminan sosial, pensiun, dan asuransi kesehatan nasional.
Dengan analisis yang tepat, aktuaris akan membantu memastikan keberlanjutan program-program ini untuk masyarakat luas.
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan fintech semakin berkembang dan membuka banyak peluang kerja jurusan aktuaria. Sebab, fintech membutuhkan aktuaris untuk membantu mereka menilai risiko di dunia keuangan digital yang cepat berubah.
Di bidang ini, kamu bisa terlibat dalam merancang produk keuangan digital yang inovatif, mengelola risiko kredit, dan membantu perusahaan membuat keputusan berdasarkan analisis data yang kompleks.
Lalu, bagaimanakah dengan bidang pekerjaan yang bisa kamu tekuni ketika terjun di bidang ilmu aktuaria?
Berikut adalah daftar peluang kerja lulusan aktuaria yang bisa kamu pilih:
Seorang aktuaris adalah profesional yang bertugas membantu perusahaan mengelola risiko finansial, terutama dalam asuransi dan investasi.
Oleh karena itu, aktuaris harus menguasai kemampuan matematika asuransi jiwa dan kesehatan, statistik, pemrograman, dan penggunaan software ilmu aktuaria seperti Prophet atau R.
Di Indonesia, gaji seorang aktuaris pemula bisa berkisar antara Rp4,4 juta hingga Rp7,3 juta per bulan.
Namun, untuk aktuaris yang sudah berpengalaman, terutama yang memiliki sertifikasi profesional, gaji mereka bisa mencapai Rp20 juta atau lebih.
Dalam praktiknya, auditor bekerja untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan akurat dan sesuai dengan standar akuntansi.
Adapun kisaran gaji auditor di Indonesia mencapai Rp3,5 juta hingga Rp10 juta per bulan, tergantung dari pengalaman dan lokasi kerja.
Untuk bisa sukses sebagai auditor, kamu perlu pemahaman tentang standar akuntansi, analisis data, dan audit laporan keuangan.
Secara garis besar, seorang ekonom bertugas menganalisis tren ekonomi dan memberikan rekomendasi kebijakan berdasarkan data tersebut.
Terkait gaji, pendapatan ekonom di Indonesia bisa mencapai Rp5 juta hingga Rp8 juta per bulan.
Lulusan mata kuliah jurusan aktuaria yang mahir menganalisis data statistik akan cocok untuk posisi ini.
Selain itu mereka juga perlu menguasai teori ekonomi makro dan mikro, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk menyampaikan analisis mereka kepada pembuat kebijakan.
Seorang manajer investasi bertanggung jawab mengelola portofolio investasi untuk klien atau perusahaan.
Jadi, lulusan jurusan ilmu aktuaria yang paham seluk-beluk analisis pasar keuangan, pengelolaan risiko, dan pengambilan keputusan investasi yang tepat bisa berkarir di bidang ini.
Kisaran gaji profesi ini di Indonesia cukup tinggi, mulai dari Rp15 juta hingga lebih dari Rp30 juta per bulan, tergantung pada pengalaman dan nilai portofolio yang dikelola.
Meskipun akuntansi lebih berfokus pada pembukuan dan pelaporan keuangan, lulusan mata kuliah aktuaria juga bisa bekerja sebagai akuntan. Khususnya, di bidang akuntansi keuangan perusahaan asuransi atau investasi.
Adapun estimasi gaji akuntan di Indonesia adalah sekitar Rp6 juta hingga Rp15 juta per bulan. Seorang aktuaris yang ingin menjadi akuntan harus menguasai ilmu akuntansi, kalkulasi perpajakan, dan cara membuat laporan keuangan.
Secara garis besar, surveyor risiko di perusahaan asuransi bertugas menilai risiko yang dihadapi oleh calon nasabah asuransi.
Pekerjaan surveyor ini melibatkan analisis data statistik dan kondisi lapangan untuk memberikan rekomendasi mengenai jumlah premi yang harus dibayar.
Jadi, surveyor harus menguasai data analysis, manajemen risiko, dan keterampilan komunikasi untuk menyampaikan temuan kepada pihak asuransi.
Karena tingginya skill yang dibutuhkan, gaji surveyor bisa berkisar antara Rp6 juta hingga Rp12 juta per bulan.
Umumnya, perusahaan mempekerjakan financial analyst untuk menganalisis data keuangan agar bisa memberikan rekomendasi investasi kepada perusahaan atau individu.
Jadi, lulusan aktuaria yang mahir menganalisis laporan keuangan, tren pasar, dan berkomunikasi kepada investor atau klien bisa mempertimbangkan posisi ini.
Adapun kisaran gaji analis keuangan di Indonesia berkisar antara Rp8 juta hingga Rp20 juta per bulan. Tapi, nominalnya bisa lebih tinggi tergantung dari pengalaman kerja dan skala perusahaan.
Bagaimana cara agar bisa sukses di dunia kerja sebagai lulusan jurusan aktuaria? Mudahnya, kamu bisa mulai menerapkan beberapa tips berikut ini:
Dalam bidang aktuaria, sertifikasi yang diselenggarakan oleh Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) atau Society of Actuaries (SOA) akan sangat meningkatkan kredibilitas kamu.
Sertifikasi ini bisa menunjukkan bahwa kamu memiliki keahlian teknis yang diakui secara internasional.
Jaringan profesional yang baik bisa membantu kamu mendapatkan informasi tentang peluang kerja jurusan aktuaria dan perkembangan terbaru di industri.
Kamu bisa mengembangkannya dengan menghadiri seminar, konferensi, atau acara networking yang berhubungan dengan industri keuangan atau program studi ilmu aktuaria.
Ingin berkenalan dengan lebih banyak sesama aktuaris profesional? Kamu bisa bergabung dengan organisasi profesi seperti Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) atau organisasi internasional seperti Society of Actuaries (SOA).
Selain menyediakan ajang pelatihan dan sertifikasi, organisasi itu juga sering mengadakan acara dan diskusi yang bisa memperluas pengetahuan serta relasi.
Peluang kerja jurusan aktuaria terbilang sangat beragam. Selain menjadi aktuaris, kamu bisa berkarier sebagai auditor, ekonom, manajer investasi, akuntan, surveyor risiko asuransi, dan analis keuangan.
Kamu juga dapat terjun ke berbagai bidang seperti teknologi keuangan, asuransi, dan bahkan pemerintahan.
Jadi, selama kamu memiliki sertifikasi dan skill yang tepat, peluang karier sebagai aktuaris akan terbuka lebih lebar.
Kamu tertarik membangun karier dan bekerja sebagai aktuaris? Temukan banyak lowongan kerja aktuaris di seluruh Indonesia, hanya di situs dann aplikasi Jobstreet.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KarirKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!