Directing termasuk salah satu fungsi manajemen yang memainkan peran penting dalam dunia kerja. Ketika diterapkan dengan tepat, kemampuan directing sangat membantu dalam mencapai kesuksesan tim dan bisnis.
Oleh karena itu, seorang pemimpin tim atau manajer harus menguasai proses directing yang efektif.
Lalu, sebagai seorang keryawan, bagaimana cara menerapkan dan meningkatkan kemampuan directing di tempat kerja?
Yuk, baca artikel ini sampai selesai karena ada penjelasan lengkap soal directing, mulai dari definisinya, contoh penerapan, hingga cara meningkatkannya.
Directing adalah kemampuan dalam fungsi manajemen untuk mengarahkan, memotivasi, dan memimpin staf guna mencapai tujuan bisnis atau tujuan organisasi bersama. Bisa dibilang, directing adalah jantungnya proses manajemen.
Secara garis besar, directing mencakup kemampuan memberi instruksi yang jelas, menyampaikan feedback yang membangun, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif agar karyawan lainnya bisa terinspirasi.
Berikut beberapa alasan mengapa fungsi manajemen directing sangat penting dalam dunia kerja:
Pertama, directing bisa membantu kamu mengatur alur kerja dengan baik. Dalam level manajerial, kamu perlu mengatur waktu dan berbagai sumber daya terkait agar pekerjaan berjalan sesuai flow dan arahannya.
Biasanya, arahan atau perintah datang dari top management menuju staf, setelah melewati beberapa posisi seperti manajer dan supervisor. Dengan directing, kamu bisa menyampaikan arahan secara sistematis, sehingga kinerja karyawan tetap on-track dan in-check.
Dilansir dari Forbes, alokasi sumber daya yang tidak tepat dan delegasi tugas yang tidak sesuai bisa mengakibatkan kesempatan emas menghilang, bahkan mengurangi produktivitas kerja.
Sementara itu, salah satu fungsi pengarahan (directing) adalah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pekerjaan. Mengapa demikian?
Dalam penerapannya, directing memerlukan alur berpikir yang runtut dan logis. Jika sudah menguasai skill directing, kamu akan bisa mengidentifikasi kompetensi dan kekuatan masing-masing individu di dalam kelompok, kemudian mendelegasikan tugas secara tegas dan jelas, sesuai skill yang mereka miliki.
Hasilnya, akan terwujud pemberdayaan karyawan yang positif dan pekerjaan pun bisa lebih cepat selesai.
Directing juga harus disertai dengan kemampuan komunikasi yang efektif. Kamu perlu membangun komunikasi yang terarah dan jelas ketika memberikan instruksi.
Jika kamu menguasai skill komunikasi dengan baik, proses memberdayakan anggota dalam tim akan lebih mudah dan saling menghargai.
Seperti disebutkan pada poin ketiga, skill komunikasi yang baik sangat penting dalam directing. Jika kamu mampu mengarahkan tim dengan baik, menggunakan bahasa yang lugas dan memotivasi misalnya, itu akan mendorong semangat kerja karyawan.
Sebaliknya, jika arahan disampaikan dengan tidak jelas atau ala kadarnya, karyawan akan merasa kebingungan. Dalam jangka panjang, tentu itu akan menurunkan etos kerja mereka.
Menguasai kemampuan directing secara tidak langsung akan memperkuat kemampuan leadership dan pengambilan keputusan kamu. Seorang pemimpin pastinya memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan produktivitas dan keharmonisan tim.
Misalnya, ketika ada anggota tim yang merasa kelelahan karena beban kerja yang berlebihan, pemimpin harus dapat melihat masalah tersebut dan berdiskusi untuk mencari solusi terbaik dari berbagai sisi. Alhasil, keputusan yang diambil tidak memberatkan anggota lainnya.
Dalam penerapannya, proses directing biasanya berlangsung dari atasan ke bawahan. Secara umum, berikut beberapa contoh implementasi directing di tempat kerja:
Dalam setiap proyek pengembangan produk baru, peran aktif dari seluruh tim tentunya sangat diperlukan. Untuk mewujudkannya, hal pertama yang harus dilakukan seorang pemimpin adalah mendelegasikan atau membangi tugas sesuai kemampuan masing-masing anggota.
Misalnya, tim A bertanggung jawab dalam proses R&D, tim B bertanggung jawab dalam proses produksi, dan tim C bertanggung jawab untuk strategi pemasaran.
Penugasan yang tepat akan membangun motivasi kerja dalam diri anggota tim, sehingga mereka tidak ragu dalam mengerahkan usaha terbaik untuk mencapai target atau tujuan tim.
Ketika tim dalam kondisi krisis, diperlukan kepala dingin untuk mengatasi situasi darurat tersebut. Dengan kemampuan directing, kamu bisa mengarahkan masing-masing individu untuk melakukan tugasnya.
Misalnya, dalam kasus cek-cok dengan customer yang menjadi viral, kamu bisa menunjuk orang yang punya kemampuan kominikasi efektif untuk menghubungi customer, atau orang lain dengan networking yang luas untuk meng-handle media, dan sebagainya.
Kemampuan directing juga berguna untuk melatih anggota tim yang baru. Kamu bisa mengarahkan mereka dengan panduan dan saran yang jelas untuk mengerjakan jobdesc yang mudah terlebih dahulu di awal, sembari memberi kesempatan untuk beradaptasi di lingkungan kerja.
Jika kamu memiliki kemampuan directing dan skill komunikasi yang hebat, kamu adalah orang yang tepat untuk berhubungan dengan klien atau stakeholder.
Kamu akan mudah memahami masalah dan kebutuhan klien, sehingga kamu mampu mengeluarkan saran yang logis dan mudah dipahami tanpa mengurangi keuntungan perusahaan.
Apabila directing dipergunakan dengan benar, budaya kerja yang positif dan kolaboratif pun akan terbangun di dalam tim. Hal ini berhubungan dengan kemampuanmu untuk menyemangati kerja tim dan mendelegasikan tugas sesuai kapasitas yang bisa membuat setiap orang merasa dihargai.
Baca Juga: Fleksibilitas dalam Dunia Kerja: Manfaat dan Indikatornya
Nah, jika kamu ingin memiliki atau bahkan meningkatkan kemampuan directing, ada hal-hal pokok yang bisa dilakukan, seperti:
Tingkatkan kemampuan komunikasi dan interpersonal agar mampu memberi arahan dengan jelas dan lugas.
Skill komunikasi seperti active listening, mempelajari bahasa nonverbal, dan menyampaikan informasi tanpa bertele-tele adalah kunci dalam mengidentifikasi masalah dan menyelesaikannya secara efektif.
Tak bisa dimungkiri, kemampuan leadership atau kepemimpinan juga menjadi kunci untuk menampilkan kemampuan directing terbaik.
Kemampuan kepemimpinan yang krusial dalam hal ini adalah skill komunikasi, mendelegasikan tugas dengan cepat, serta kemampuan coaching dan mentoring yang mumpuni.
Untuk bisa mengembangkan gaya kepemimpinan directing, jangan segan untuk belajar dari mentor atau role model. Kamu bisa belajar dari atasan di tempat kerja atau public figure yang punya kemampuan leadership yang sangat baik.
Mintalah saran atau masukan apa saja yang perlu ditingkatkan dalam diri kamu agar kemampuan directing-mu bisa meningkat. Kamu juga bisa memerhatikan seperti apa gaya kerja mentormu sebagai inspirasi.
Mengikuti pelatihan, seminar, atau workshop juga bisa membantu untuk meningkatkan kemampuan directing. Kamu bisa belajar banyak hal, entah itu tentang teori atau praktik dari para coach yang berpengalaman dalam seminar atau pelatihan.
Selama mengikuti seminar atau workshop, Jangan lupa mencatat hal-hal penting yang bisa kamu praktikkan dalam dunia kerja.
Kamu bisa mencoba meningkatkan kemampuan directing dari small circle-mu. Caranya, coba ajak rekan kerjamu untuk bermain peran dengan melakukan studi kasus dalam perusahaan. Nah, kamu bisa secara bergantian mengambil peran directing dengan rekan kerja agar sama-sama bisa belajar hal baru.
Proses directing di tempat kerja pasti juga tidak luput dari berbagai tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang sering muncul ketika ingin melakukan directing di tempat kerja:
Sebagus apa pun kemampuan directing yang kamu miliki, kamu bakal kesulitan jika karyawan atua rekan kerjamu tidak bersemangat melakukan arahan.
Untuk itu, kamu harus mampu memberi afirmasi positif menggunakan skill komunikasi yang mumpuni agar seluruh tim merasa termotivasi. Dengan demikian, mereka akan mampu menerima arahan dengan baik.
Alasan perlunya memiliki peran directing adalah ketidakjelasan tanggung jawab dan tugas suatu posisi. Kamu bisa membenahinya dengan cara memilah tugas dan tanggung jawab di setiap divisi atau posisi.
Setelah itu, pastikan untuk mendelegasikan tugas dan tanggung jawab sesuai peran individu dalam tim, serta sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Kurangnya komunikasi bisa menghambat proses directing yang efektif. Bahkan bisa menyebabkan salah persepsi tentang arahan dan membuat suasana tim menjadi kacau.
Jadi, coba bangun hubungan yang baik dengan sesama karyawan untuk memperbaikinya agar komunikasi juga bisa terjalin dengan baik, tanpa adanya kesalahpahaman.
Proses directing atau pemberian arahan bisa terhambat jika antartim dan pemimpin saling tidak percaya. Biasanya, hal itu terjadi akibat buruknya komunikasi antarindividu di dalam perusahaan.
Solusinya, lakukan pendekatan personal atau adakan outing bersama untuk menumbuhkan kebersamaan dan rasa percaya di dalam tim tersebut.
Adanya konflik antarindividu atau tim juga bisa menghambat proses directing dalam perusahaan. Apalagi, jika salah satu pihak merasa lebih benar dan tidak mau mengalah.
Untuk mengatasi hal itu, kamu bisa membujuk masing-masing pihak yang berkonflik untuk duduk bersama dan menyelesaikan masalah. Tujuannya adalah untuk menghindari konflik berkepanjangan. Dengan demikian, arahan yang diberikan pun akan jauh lebih bisa diterima secara efektif dengan kepala dingin.
Nah, bagi kamu yang ingin mencoba melakukan directing, coba ikuti tips berikut untuk mendapatkan hasil yang efektif:
Berikan arahan dengan bahasa yang jelas dan konsisten. Untuk melaksanakannya, kamu perlu mengetahui apa tujuan melakukan directing kepada tim supaya hasilnya lebih terarah dan terukur.
Setelah tim melaksanakan arahan yang kamu berikan, jangan lupa memberi feedback yang membangun. Proses ini termasuk dalam evaluasi untuk menilai apakah directing yang kamu lakukan sudah sesuai atau belum.
Pastikan komunikasi terjadi dua arah dalam proses directing. Ciptakan lingkungan yang aman untuk memberikan suasana kerja yang kondusif dan membangun bagi seluruh tim.
Untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas, tak ada ruginya memberi apresiasi atas setiap arahan yang telah dilakukan dengan benar. Soalnya, reward dapat memicu semangat tim untuk terus berkarya dengan lebih baik lagi.
Kemampuan directing dalam manajemen bisa terus meningkat apabila kamu terus belajar dan berkembang. Gunakan berbagai sumber untuk memperbaiki dan meningkatkan faktor-faktor yang memang perlu ditingkatkan.
Nah, sekarang kamu sudah tahu bahwa kemampuan directing sangat penting dalam dunia kerja, kan. Dalam penerapannya, proses directing dari seorang atasan sangat menentukan kinerja dan produktivitas anggota tim yang tentunya memengaruhi pencapaian target.
Tentunya, setiap perusahaan pasti ingin pekerjaan karyawannya selesai secara efektif dan mampu meraih hasil yang bagus.
Oleh karena itu, seorang pemimpin tim wajib memiliki kemampuan directing yang baik supaya komunikasi, motivasi, dan kolaborasi antaranggota juga berjalan dengan baik.
Tenang, directing merupakan kemampuan yang bisa dilatih, kok. Kamu bisa menguasai skill directing dengan berlatih meningkatkan skill komunikasi, mengikuti workshop terkait, dan mencari role model atau mentor.
Terpenting, jangan ragu untuk mengambil kesempatan menjadi ketua tim atau memimpin proyek secara langsung.
Dengan menguasai skill dan gaya kepemimpinan directing, peluang kamu mendapatkan pekerjaan impian atau peningkatan karier tentunya akan semakin terbuka.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!
Baca Juga: 10 Fungsi Manajemen di Perusahaan