Keyword: Definisi, Jenis, Fungsi, dan Contohnya

Keyword: Definisi, Jenis, Fungsi, dan Contohnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 17 March, 2025
Share

Kamu tertarik atau sedang bekerja di bidang digital marketing? Jika iya, kamu wajib memahami apa itu keyword dan cara memaksimalkannya.

Secara garis besar, keyword adalah aspek yang memiliki peran penting dalam Search Engine Optimization (SEO). Istilah ini merujuk pada kata kunci yang digunakan saat melakukan pencarian di mesin pencari seperti Google, Bing, atau Yahoo.

Dalam ranah digital marketing, keyword akan membantu mengarahkan lalu lintas (traffic) ke situs web atau konten tertentu. Itulah mengapa ketika membuat konten, kamu harus memperhatikan kata kunci yang kamu targetkan.

Namun, bagaimana caranya? Yuk, kita pelajari bersama seluk-beluk keyword SEO dengan membaca artikel ini. Informasi ini penting untuk kamu yang ingin membangun karier di bidang digital marketing, terutama SEO & SEM Specialist.


⁠Pengertian
Keyword

Kalau diterjemahkan langsung dari bahasa Inggris, keyword artinya kata kunci. Dalam konteks SEO, kata kunci ini mewakili ide atau topik tentang kontenmu. 

Menurut Yoastkeyword adalah kata yang paling menggambarkan konten sebuah website atau postingan. 

Sederhananya, saat orang mencari satu atau beberapa kata tertentu di Google, mereka akan menemukan konten tersebut di situs web. Bukan hanya satu kata, keyword juga sering kali merupakan sebuah frasa. 

Adapun kata-kata atau kalimat yang kamu gunakan saat mencari informasi melalui mesin pencari juga disebut juga dengan istilah search query.

Dalam SEO, keyword memiliki peran penting untuk membuat konten web muncul di peringkat atas SERP. 

Sebagai contoh, Jobstreet adalah situs web yang menyediakan informasi lowongan pekerjaan.

Nah, saat mengetik "lowongan kerja", kamu akan menemukan website Jobstreet di halaman teratas search engine result page (SERP). 

Itulah salah satu fungsi atau hasil memaksimalkan keyword yang bisa membantu sebuah situs web muncul di halaman pertama dan teratas mesin pencarian, seperti Google.

Ketika sebuah situs sudah berhasil masuk halaman pertama SERP, peluang untuk mendapat klik dari audiens tentu akan lebih besar.

Hal itu (klik) sangat penting bagi digital marketing karena bisa meningkatkan brand awareness, menjangkau audiens, hingga meningkatkan angka penjualan.

Apalagi, dalam laporan Up Inc., halaman web yang masuk dalam peringkat lima teratas hasil pencarian search engine result page (SERP) menyumbang 69,1% dari total keseluruhan klik. 

Nah, dalam contoh situs Jobstreet, frasa "lowongan kerja" memang menjadi keyword yang paling menggambarkan isi halaman Jobstreet. 


⁠Mengapa Keyword
Penting dalam SEO?

Suatu halaman web bisa muncul pada peringkat atas SERP karena menerapkan SEO. Dalam mengoptimalkan SEO, ada keyword menjadi salah satu aspek yang harus dimaksimalkan. 

Keyword penting dalam SEO karena orang-orang menggunakannya untuk mencari informasi pada mesin pencari. Kemudian, SERP akan menampilkan hasil pencarian halaman web dengan keyword tersebut.  

Selain dalam SEO, keyword juga digunakan dalam Search Engine Marketing (SEM) melalui campaign pencarian pay-per-click (PPC). 

Jadi, kalau konten buatanmu menyertakan keyword yang sesuai dengan pencarian pengguna, konten tersebut punya peluang lebih besar untuk muncul pada SERP, baik secara organik maupun berbayar. 

Dengan begitu, website-mu juga punya kesempatan lebih baik untuk mendapatkan traffic. Untuk itu, pastikan kamu membidik kata kunci yang mencerminkan apa yang dicari oleh audiens ketika membuat konten. 


⁠Fungsi
Keyword

Ilustrasi keyword dalam digital marketing. (Image by Freepik)

Dari penjelasan di atas, kamu sudah bisa memahami bahwa salah satu fungsi optimasi keyword adalah meningkatkan peringkat website dalam SERP. Tapi sebenarnya, masih ada banyak fungsi keyword dalam digital marketing, khususnya SEO.

Apa saja? Berikut beberapa di antaranya:

Memudahkan mesin pencari menemukan informasi 

Keyword adalah jembatan komunikasi antara pengguna dan mesin pencari. Saat seseorang memasukkan kata atau frase tertentu ke dalam mesin pencarian, mereka berharap untuk menemukan informasi yang relevan dengan topik tersebut. 

Dengan menggunakan dan optimasi keyword, kamu memberi sinyal kepada mesin pencari tentang topik yang dibahas. Inilah yang membuat halaman website lebih mungkin muncul dalam hasil pencarian yang relevan. 

Meningkatkan visibilitas dan peringkat 

Mesin pencarian seperti Google menerapkan algoritma khusus untuk menampilkan hasil pencarian web yang relevan dengan pengguna.

Untuk membentuk algoritma tersebut, salah satu prosesnya adalah menganalisis keyword. Jadi, adanya keyword akan memudahkan mesin pencari dalam menemukan informasi. 

Kalau kamu memilih dan mengoptimalkan keyword yang sesuai dengan topik dan tujuan bisnis, peluang website muncul di halaman pertama hasil pencarian pun meningkat. 

Peringkat yang lebih tinggi berarti lebih banyak klik dan traffic. Pada akhirnya, hal ini akan meningkatkan kesempatan untuk menjangkau audiens yang lebih luas. 

Website akan lebih mudah ditemukan 

Kalau ingin meningkatkan traffic, kamu perlu membuat website tersebut lebih mudah ditemukan audiens.

Nah, penggunaan keyword dapat membantumu mewujudkan hal tersebut. Caranya adalah dengan menyertakan keyword yang relevan pada setiap halaman web. 

Tetapi, pastikan kamu membuat konten yang menarik bagi audiens, ya! Tujuannya agar mereka menjadikan situs web-mu sebagai sumber informasi yang diandalkan dalam industrimu. 

Optimalisasi iklan PPC 

Keyword juga memiliki peran penting dalam kampanye iklan berbayar, seperti Google Ads. Dengan memilih keyword yang tepat untuk menargetkan iklan, konversi dari audiens bisa lebih meningkat. 

Strategi yang baik dalam memilih keyword juga membantu mengurangi biaya per klik (CPC). Pada akhirnya, hal itu dapat meningkatkan ROI (Return on Investment) dari kampanye iklan milikmu. 


⁠Jenis
Keyword Berdasarkan Kata

Dalam dunia optimisasi mesin pencari, ada berbagai jenis keyword yang masing-masing memiliki peran dan kegunaannya sendiri. 

Secara umum, keyword SEO terbagi menjadi short-tail dan long-tail keyword. Begini perbedaannya:

Short tail keyword 

Nama lain dari short tail keyword adalah generic keyword atau head keyword. Short tail keyword merupakan jenis keyword yang pendek, umumnya hanya terdiri dari 1-2 kata. 

Selain itu, kata-katanya juga luas, umum digunakan, dan memiliki volume pencarian yang tinggi. Karena jumlah katanya sedikit, short tail keyword relatif lebih mudah ditempatkan dalam konten. 

Namun, keyword ini memiliki persaingan dalam hasil pencarian yang sangat tinggi. Adalh contoh short tail keyword adalah branding dan SEO. 

Long tail keyword 

Long-tail keywords adalah frase yang lebih panjang dan spesifik. Biasanya terdiri dari minimal 3 kata dan cenderung lebih spesifik.

Selain itu, search volume sering kali rendah. Namun, tingkat kompetisinya jadi tidak terlalu tinggi. 

Alhasil, konten dengan long tail keyword biasanya lebih mudah membantu konten web mendapat peringkat atas di SERP. Beberapa contoh long tail keyword adalah “digital marketing untuk pemula” atau “cara meningkatkan branding”. 


⁠Cara Riset dan Memilih
Keyword yang Tepat

Seorang SEO specialist sedang melakukan riset keyword untuk pembuatan konten. (Image by rawpixel on Freepik)

Dalam praktiknya, SERP akan menampilkan konten web yang memuat keyword dari pencarian pengguna.

Lantas, bagaimana kamu bisa tahu keyword apa yang mereka gunakan dengan volume pencarian besar? 

Di sinilah pentingnya riset keyword atau keyword research. Riset kata kunci dilakukan untuk memahami pengguna saat mencari informasi melalui mesin pencari. Yuk, simak cara melakukan riset kata kunci SEO berikut ini: 

Ketahui aspek dalam riset keyword 

Agar bisa mendapatkan riset keyword yang tepat, kamu harus memperhatikan aspek berikut ini: 

  • Search volume: jumlah volume pencarian keyword tiap bulan.
  • Keyword difficulty: seberapa sulit suatu keyword untuk mendapat peringkat atas di SERP.
  • Traffic potentialtraffic yang akan didapatkan jika konten muncul pada peringkat atas SERP. 

Pahami tujuan 

Sebelum memulai riset keyword, tentukan terlebih dahulu tujuan bisnis. Apakah kamu ingin meningkatkan penjualan, mendapatkan lebih banyak pengunjung, atau meningkatkan brand awareness

Pilihlah apa yang menjadi goals SEO-mu. Hal ini akan membantu kamu memilih keyword yang sesuai dengan strategi pemasaran. 

Identifikasi kata kunci utama 

Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi kata kunci utama yang terkait dengan bisnis kamu. Caranya, buatlah daftar topik yang relevan dengan bisnismu terlebih dulu.  

Kemudian, kamu bisa riset keyword yang sesuai dengan topik tersebut. Dalam tahap ini, kamu perlu banyak coba-coba untuk riset keyword dengan volume pencarian besar, tapi tingkat kompetisinya rendah. 

Agar prosesnya lebih efektif, kamu bisa memmanfaatkan tool riset keyword untuk mendapatkan ide kata kunci potensial. 

Gunakan kombinasi keyword 

Selain kata kunci utama, pertimbangkan juga menggunakan kombinasi keyword spesifik atau long-tail. 

Long-tail keywords cenderung memiliki volume pencarian yang lebih rendah tetapi lebih terkait dengan niat pengguna. Cobalah untuk memasukkan kata kunci ini ke dalam strategi untuk menjangkau audiens yang spesifik. 

Evaluasi dan perbaiki 

Setelah memilih kata kunci untuk digunakan, terus pantau kinerja dalam hasil pencarian dan lalu lintas situs web. 

Gunakan data analitik seperti Google Search Console, Google Analytics, Ahrefs, atau tools lainnya untuk melacak perubahan dalam peringkat keyword, jumlah klik, dan konversi.

Jika masih belum mencapai tujuan awalmu, perbaiki untuk mencapai hasil yang lebih baik. 


⁠Rekomendasi
Tools Riset Keyword 

Pada era sekarang, riset keyword jauh lebih mudah berkat adanya berbagai tools keyword research. Berikut beberapa rekomendasi keyword research tools yang bisa kamu gunakan: 

Google Keyword Planner 

Google Keyword Planner adalah keyword research tool yang dikembangkan oleh Google. Dengan menggunakan tool riset keyword ini, kamu bisa merasakan berbagai kelebihan berikut: 

  • Biaya relatif terjangkau, bahkan bisa gratis
  • Laporan akurat
  • Tersedia sistem pay per click (PPC) untuk mengatur budget
  • Targeting spesifik untuk riset kata kunci
  • Bisa memasang iklan lokal maupun global. 

Namun, Google Keyword Planner sebagai tool riset keyword juga punya beberapa kekurangan. Salah satunya konten web dengan keyword berbayar akan dibedakan dalam SERP. Selain itu, sistem pembayaran dengan PayPal/kartu kredit. 

Adapun cara riset keyword dengan Google Keyword Planner adalah sebagai berikut: 

  1. Buka Google Ads atau klik di sini
  2. Masuk ke menu Tools Keyword Planner
  3. Klik Discover new keywords Get search volume and forecast (volume pencarian)
  4. Filter dan urutkan daftar keyword
  5. Analisis daftar keyword-mu pada Keyword ideas
  6. Pilih riset kata kunci yang paling relevan dengan topik konten atau bisnismu. 

SEMrush 

Tool riset keyword lain yang bisa kamu gunakan untuk keyword research adalah SEMrush. Selain riset, kamu bisa melakukan analisis kompetitor dan audit SEO dengan tools ini. 

Kelebihan SEMrush adalah user interface (UI) yang ramah pengguna, bahkan untuk pemula. Selain itu, fiturnya juga komprehensif untuk menemukan volume pencarian serta memiliki database akurat. 

Di sisi lain, SEMrush sebagai keyword research tools juga mempunyai sejumlah kekurangan seperti harga yang cenderung mahal, hingga data yang terbatas untuk beberapa wilayah 

Kalau tertarik menggunakan SEMrush untuk riset keyword, kamu bisa mengikut langkah-langkah berikut ini: 

  1. Buka website SEMrush, klik Sign Up untuk buat akun
  2. Setelah berhasil, login kembali dan kamu akan masuk ke halaman dashboard
  3. Klik Keyword Magic Tool
  4. Masukkan keyword pada kolom, ubah wilayah ke Indonesia, lalu tekan Search

Ahrefs 

Riset keyword juga bisa kamu lakukan dengan Ahrefs. Tools ini diluncurkan pada 2010 lalu dan sudah memiliki cakupan data hingga 171 negara. Salah satu kelebihan Ahrefs adalah database luas untuk verifikasi backlink dan laporan metrik yang akurat. 

Sayangnya, Ahrefs juga memiliki sejumlah kekurangan, seperti laporan audit halaman web yang tidak bisa diekspor. Selain itu, harga paket Ahrefs juga relatif mahal. 

Untuk penggunaannya, kamu dapat memperhatikan langkah-langkah berikut ini: 

  1. Buka website Ahrefs dan masuk ke Free Keyword Generator
  2. Pilih mesin pencarian yang akan kamu gunakan untuk upload konten
  3. Ketikkan kata kunci pada kolom Enter keyword
  4. Pilih wilayah Indonesia
  5. Klik Find keywords. 

Ubersuggest 

Ubersuggest merupakan tool riset keyword yang dikembangkan oleh seorang ahli digital marketing, Neil Patel. 

Fitur-fitur yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan update data harian menjadi alasan Ubersuggest menjadi favorit banyak digital marketer. Selain itu, Ubersuggest juga menyediakan paket lisensi selamanya. 

Namun, fitur Ubersuggest tidak selengkap tool riset keyword lain. Kamu juga belum bisa login menggunakan banyak akun dalam satu waktu. Hal itu tentu menjadi masalah ketika kamu bekerja dalam tim.


⁠Tips Optimasi
Keyword pada Halaman Web

Setelah berhasil melakukan riset keyword yang sesuai untuk konten web-mu, kini saatnya kamu mengoptimalisasi keyword tersebut pada halaman web! 

Sebagai panduanmu, berikut ini cara dan tips mengoptimalisasikan keyword SEO: 

Perhatikan penempatan keyword 

Penempatan keyword dalam konten sangat memengaruhi SEO halaman web. Salah satu bagian wajib yang harus memuat keyword adalah judul konten atau halaman. Jangan lupa membuat judul yang unik untuk menarik perhatian pembaca. 

Untuk itulah, sebelum mulai mengoptimalkan halaman web, lakukanlah riset keyword yang mendalam. 

Terapkan strategi on-page SEO 

Salah satu tips terpenting dalam mengoptimalkan keyword adalah menerapkan strategi on-page SEO. Ini termasuk penggunaan keyword dalam elemen-elemen kunci, yang meliputi: 

  • Meta title
  • Meta deskripsi
  • URL
  • Heading (H1, H2, H3) 

Pastikan untuk menyematkan keyword secara alami dan relevan, ya! Hindari penggunaan berlebihan atau pengulangan kata kunci yang terlihat seperti spam

Buat konten berkualitas 

Konten yang relevan dan berkualitas merupakan kunci untuk meningkatkan peringkat SEO. Jadi, pastikan konten halaman web memberikan nilai tambah kepada pengguna. Jawab pertanyaan pengguna atau memecahkan masalah mereka. 

Gunakan keyword secara strategis dalam konten untuk meningkatkan kesesuaian dan relevansinya dengan topik yang dibahas. 

Optimalkan gambar dan multimedia 

Jangan lupakan optimasi keyword pada gambar dan multimedia di halaman web-mu. Berikan nama file yang deskriptif dan relevan untuk gambar. Selain itu, gunakan tag alt text untuk menyertakan keyword terkait. 

Hal ini bertujuan untuk membantu mesin pencari memahami konten visual. Ini juga meningkatkan kemungkinan munculnya halaman website-mu dalam hasil pencarian gambar. 

Perhatikan keterbacaan dan pengalaman pengguna 

Terakhir, pastikan untuk memperhatikan keterbacaan dan pengalaman pengguna saat mengoptimalkan keyword. Gunakan struktur konten yang terorganisir dengan baik dan bahasa yang mudah dipahami. 

Dengan begitu, daya tarik kontenmu meningkat sehingga membantu mempertahankan peringkat SEO-mu. 


⁠Peran
Keyword Density dalam SEO

Ilustrasi keyword dalam SEO. (Image by freepik)

Keyword density adalah istilah untuk menyebut seberapa sering keyword muncul dalam suatu konten web, serta perbandingannya dengan total jumlah kata dalam konten tersebut. 

Umumnya, keyword density dituliskan dalam bentuk persentase. Semakin tinggi persentasenya, keyword akan semakin sering muncul dalam konten web. Namun, keyword density yang tinggi bukanlah hal ideal. 

Jika kontenmu memuat terlalu banyak keyword, bisa-bisa online search akan menganggapnya sebagai spam. Akibatnya, kontenmu jadi sulit menembus peringkat atas SERP.

Sebagai panduan, Hubspot menyarankan bahwa keyword density yang ideal adalah sekitar 1–2% saja. 

Adapun beberapa faktor yang memengaruhi keyword density adalah: 

  • Panjang konten
  • Jenis konten
  • Frekuensi penggunaan keywords
  • Konteks dan relevansi kata kunci terhadap topik konten

Sebagai contoh, kalau keyword muncul 10 kali dalam artikel 1000 kata, keyword density-nya adalah 1%. Cara menghitungnya cukup mudah karena kamu bisa menggunakan rumus berikut: 

- Keyword Density = (Jumlah kemunculan keyword : Total kata dalam konten) x 100% 

Sebagai contoh, anggaplah kamu menulis artikel 1000 kata dengan menyematkan 10 keyword. Maka, tingkat keyword density adalah: (10 : 1000) x 10% = 1%. 

Selain memperhatikan faktor-faktor tersebut, kamu dapat menggunakan sinonim dari kata kunci agar keyword density tidak terlalu tinggi. Selain itu, sebar keyword secara merata di sepanjang konten. Terapkan juga kombinasi short tail keyword dan long tail keyword. 

Sebetulnya, dulu keyword density yang tinggi sempat menjadi salah satu penentu SEO. Namun, telah terjadi perubahan algoritma yang juga berdampak terhadap penggunaan keyword


⁠Perubahan Algoritma dan Dampaknya pada Penggunaan
Keyword 

Untuk membahas perubahan algoritma search engine, kita akan fokus pada Google. Soalnya, Google mendominasi pasar search engine global dengan persentase 92,54%. Artinya, Google menjadi search engine yang paling banyak digunakan. 

Ternyata, algoritma Google bisa mengalami perubahan rata-rata hingga enam kali per hari atau sekitar 2.000 per tahun.

Nah, salah satu perubahan terbesar terjadi pada Oktober 2019. Update algoritma ini disebut dengan Bidirectional Encoder Representations from Transformers (BERT). 

Google menyebut BERT sebagai algoritma deep learning yang mampu mengolah bahasa natural (natural language) dari konten web. Jadi, BERT pun dinilai lebih cerdas dan ramah dalam memahami search query.  

Dengan sistem BERT, Google tidak hanya mengandalkan keyword dalam pemeringkatan halaman web di SERP. Mereka juga mencermati relevansi konten, backlink, kekinian topik, hingga user experience.  

Lalu, kemajuan dalam kecerdasan buatan (AI) dapat memungkinkan algoritma untuk lebih efektif menyaring konten web dan menilai kualitasnya.

Hal itu nantinya dapat memengaruhi penggunaan keyword dengan menekankan relevansi, otoritas, dan kegunaan konten dalam peringkat halaman web. 

Mengingat perubahan algoritma Google yang begitu cepat, kamu perlu terus update agar tidak ketinggalan. Biasanya, Google mengunggah postingan pembaruan algoritma pada blog mereka.  

Jadi, sering-seringlah mengecek blog Google untuk mengetahui update seputar algoritma maupun produk mereka yang lain. 

Dengan begitu, kamu bisa segera menyesuaikan strategi keyword untuk mengoptimalkan SEO konten web. 


⁠Kesimpulan
 

Dalam konteks SEO, keyword adalah kata kunci yang mewakili topik tentang kontenmu. Kamu wajib mencantumkan keyword dalam konten web sehingga search engine lebih mudah menemukan informasi.   

Hal tersebut juga dapat membuat website–mu lebih mudah ditemukan dan bisa meningkatkan traffic. Namun, penting diingat bahwa keyword hanyalah salah satu dari sekian banyak faktor penentu SEO. 

Untuk memperkuat digital marketing, membuat konten web saja belum cukup. Kamu juga perlu mengimbanginya dengan media sosial.  

Ketika membuat konten media sosial, usahakan tetap menggunakan keyword yang relevan, ya. Sesuaikan juga gaya bahasanya dengan target audiens kamu untuk meningkatkan engagement

Kamu tertarik membangun karier di bidang SEO? Temukan lowongan kerja SEO hanya di situs dan aplikasi Jobstreet by SEEK. 

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar
Keyword dalam SEO 

  1. Apa yang dimaksud dengan keyword?
    Keyword adalah kata yang paling menggambarkan konten sebuah website atau postingan.
  2. Apa kegunaan keyword?
    Keyword digunakan untuk membantu mesin pencari memahami dan mengindeks konten halaman web. Selain itu, kata kunci juga membantu pengguna menemukan informasi yang mereka cari dengan melakukan pencarian online.
  3. Apa ciri-ciri kata kunci dalam paragraf?
    ⁠Ciri-ciri kata kunci dalam paragraf penggunakan kata yang diulang-ulang. Hal ini juga berlaku pada paragraf dalam konten SEO. Namun, pastikan jumlah pengulangan keyword tidak terlalu banyak agar search engine tidak menganggapnya spam.
  4. Berapa kali sebaiknya saya menggunakan keyword dalam satu konten?
    ⁠Jumlah ideal penggunaan keyword dalam satu konten adalah dengan mengikuti keyword density ideal adalah 1–2% dari total jumlah kata. Jadi, kalau misalnya kamu menulis konten 1000 kata, penyebutan keyword cukup sebanyak 10-20 kali.
  5. Apa risiko jika saya menggunakan keyword stuffing?
    ⁠Jika kamu menggunakan keyword stuffing, pembaca tidak akan mendapat wawasan baru dari kontenmu. Di sisi lain, bisa-bisa search engine akan menganggap kontenmu sebagai spam dan tidak relevan dengan search query.
  6. Bagaimana cara mengidentifikasi kata kunci dalam sebuah paragraf?
    ⁠Cara mengidentifikasi jenis kata kunci dalam sebuah paragraf adalah dengan membaca paragraf tersebut secara keseluruhan. Lalu, carilah kata atau kalimat yang menjadi fokus utama dari topik paragraf.
  7. Mengapa kita harus mencari dan menentukan kata kunci?
    ⁠Dengan mencari dan menentukan kata kunci SEO, kamu bisa mendapatkan kata kunci yang banyak digunakan oleh audiens dan memiliki tingkat kompetisi rendah. Jadi, ketika kontenmu memuat keyword tersebut, konten web pun punya peluang lebih besar untuk muncul di peringkat atas SERP.

More from this category: Keterampilan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.