Cara dan Syarat Mendapatkan Gelar CPA untuk Akuntan

Cara dan Syarat Mendapatkan Gelar CPA untuk Akuntan
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 09 December, 2024
Share

Kamu seorang akuntan atau ingin membangun karier di bidang akuntansi? Jika iya, cobalah mengambil sertifikasi akuntasi untuk meningkatkan karier dan tentunya kredibilitas profesi.

Salah satu sertifikasi akuntan yang bisa kamu pertimbangkan adalah CPA. Gelar ini menunjukkan keahlian dan pengetahuan yang mendalam di berbagai bidang penting, seperti akuntansi, audit, pajak, dan konsultasi. 

Di Indonesia, CPA memang tidak diwajibkan untuk semua akuntan. Namun, banyak profesional di bidangn akuntasi yang mengejarnya. Terlebih, dengan mengantongi sertifikasi CPA, peluang kariermu akan lebih terbuka lebih luas. 

Lantas, apa itu CPA dan bagaimana cara mendapatkan sertifikasi ini? Yuk, persiapkan dirimu dari sekarang dengan menyimak panduannya dalam artikel ini! 


⁠Definisi
Certified Public Accountant (CPA) 

CPA adalah kepanjangan dari Certified Public Accountant, yakni sertifikasi profesional bidang akuntansi dan keuangan. Sertifikasi ini menjadi gelar tertinggi untuk ujian profesi akuntan publik profesional. 

Kamu bisa mendapatkan Certified Public Accountant jika telah memenuhi syarat pendidikan, pengalaman, dan tentunya lulus ujian. Biasanya, ujian CPA mencakup topik akuntansi, audit, etika profesional, pelaporan keuangan, hingga perpajakan. 

Setelah mendapatkan gelar CPA, kamu memiliki beberapa peran dan tanggung jawab, seperti: 

  • Audit terhadap laporan keuangan perusahaan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.
  • Menjadi konsultan pajak karena punya pengetahuan mendalam tentang undang-undang perpajakan.
  • Membantu perusahaan dalam pengelolaan anggaran, pengendalian biaya, dan perencanaan keuangan jangka panjang.
  • Konsultan manajemen atau penasihat keuangan strategis. Saran ini meliputi strategi investasi, pengelolaan risiko keuangan, dan pengambilan keputusan penting lainnya. 


⁠Manfaat Memiliki Gelar CPA
 

Sertifikasi CPA adalah salah satu pencapaian tertinggi bagi seorang akuntan profesional. Berikut adalah beberapa manfaat mengikuti ujian Certified Public Accountant:

  • Peningkatan kredibilitas dan profesionalisme seorang akuntan. ⁠CPA menjadi bukti bahwa kamu memiliki tingkat pengetahuan yang diakui secara global dan kompeten untuk menangani tugas-tugas akuntansi yang kompleks.
  • Banyak perusahaan besar yang lebih memilih akuntan yang memiliki sertifikasi CPA. Gelar ini membuka pintu ke berbagai posisi seperti auditor senior, penasihat pajak, atau bahkan CFO (Chief Financial Officer).
  • Biasanya, akuntan dengan CPA memperoleh gaji lebih tinggi dibandingkan dengan akuntan tanpa sertifikasi.
  • CPA sering kali menjadi bagian dari asosiasi atau organisasi profesional akuntansi internasional. Itu artinya, kamu bisa memperluas jaringan, pelatihan lanjutan, dan sumber daya karier lain ketika mengantongi sertifikasi CPA. 


⁠Persyaratan Mendapatkan CPA untuk Akuntan Publik
 

Proses mendapatkan sertifikasi CPA tidaklah mudah. Sebelum kamu mendapatkan CPA, ada beberapa syarat yang harus kamu penuhi. Berikut rinciannya:

Persyaratan Pendidikan 

Untuk bisa mengikuti ujian CPA, kamu perlu memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang akuntansi atau bidang terkait lainnya. 

Syarat minimal yang harus dipenuhi adalah memiliki gelar D4 di bidang akuntansi. Namun umumnya, kandidat CPA adalah lulusan S1, S2, atau S3 dalam bidang terkait. 

Selama masa studi, kamu juga diharapkan mengambil mata kuliah yang relevan dengan akuntansi. Beberapa mata kuliah yang biasanya menjadi prasyarat adalah: 

  • Akuntansi Keuangan
  • Akuntansi Manajerial
  • Audit
  • Perpajakan
  • Hukum Bisnis
  • Etika Profesional 

Berbagai mata kuliah di atas akan memberikan dasar pengetahuan yang dibutuhkan untuk menghadapi ujian CPA. 

Persyaratan Pengalaman Kerja 

Selain pendidikan, kamu juga harus memiliki pengalaman kerja yang relevan dalam bidang akuntansi untuk memenuhi syarat sertifikasi CPA. Pengalaman kerja yang dimaksud biasanya sebagai akuntan keuangan, audit, atau perpajakan. 

Sebagai standar umum, kamu perlu bekerja selama 1 hingga 2 tahun (sekitar 2.000 jam) di bawah pengawasan seorang CPA yang sudah berlisensi. 

Pengalaman kerja ini penting untuk memastikan bahwa kamu memiliki keterampilan praktis dalam menerapkan pengetahuan akuntansi di dunia nyata. 

Ujian CPA 

Setelah memenuhi syarat pendidikan dan pengalaman kerja, langkah selanjutnya adalah mengikuti ujian CPA.  

Ujian ini terdiri dari empat bagian utama. Masing-masing bagian akan menguji pengetahuan dan kemampuanmu dalam berbagai aspek akuntansi dan bisnis. Berikut adalah empat bagian ujian CPA: 

  1. Auditing and Attestation (AUD): Menguji kemampuan terkait proses audit, verifikasi laporan keuangan, dan pemahaman standar audit yang berlaku.
  2. Business Environment and Concepts (BEC): Pemahaman tentang konsep-konsep bisnis, manajemen, ekonomi, dan teknologi yang mendukung lingkungan bisnis modern.
  3. Financial Accounting and Reporting (FAR): Mencakup pelaporan keuangan dan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam berbagai jenis entitas, termasuk perusahaan komersial dan pemerintah.
  4. Regulation (REG): Menguji pengetahuan tentang perpajakan, hukum bisnis, serta etika profesional yang relevan untuk akuntan publik. 

Agar bisa lulus, penting untuk memiliki jadwal belajar yang konsisten dan mendalam. Pastikan juga kamu memahami konsep dasar dan materi yang akan diujikan. Selain, jangan lupa untuk mengatur waktu belajar secara efektif, ya. 

Lisensi dan Sertifikasi 

Setelah lulus ujian CPA dan memenuhi semua persyaratan, langkah terakhir yang harus kamu ambil adalah mengajukan lisensi kepada lembaga yang berwenang. 

Di Indonesia, proses ini biasanya dilakukan melalui Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang juga mengelola ujian sertifikasi CPA di Indonesia. Adapun beberapa persyaratan tambahan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan lisensi CPA adalah: 

  • Penandatanganan surat pernyataan kesanggupan untuk mematuhi etika dan aturan yang ditetapkan oleh dewan profesi akuntan.
  • Pelaporan pengalaman kerja, biasanya melalui dokumen-dokumen resmi yang mendukung pengalaman praktismu dalam akuntansi.
  • Bergabung sebagai anggota IAPI. Dengan menjadi anggota, kamu akan mendapatkan akses ke berbagai sumber daya profesional dan peluang pengembangan karier. 

Setelah mendapatkan lisensi CPA, kamu tidak hanya diakui sebagai akuntan profesional di Indonesia. Namun, kamu juga akan memiliki pengakuan yang lebih luas di tingkat internasional. 


⁠Proses dan Tahapan Mendapatkan Gelar CPA
 

Untuk memperoleh gelar CPA, ada beberapa tahapan yang harus kamu lalui. Proses ini mencakup pendaftaran, persiapan ujian, pelaksanaan ujian, hingga pengajuan lisensi. 

Berikut adalah langkah-langkah secara rinci yang perlu kamu tempuh: 

Pendaftaran dan Persiapan Ujian 

Tahap pertama adalah memastikan bahwa kamu memenuhi persyaratan pendidikan. Kamu juga harus sudah menyelesaikan jumlah SKS (Satuan Kredit Semester) yang diperlukan untuk mata kuliah akuntansi, audit, perpajakan, dan hukum bisnis. 

Setelah itu, kamu perlu mempersiapkan diri dengan belajar dan memahami materi ujian. Kamu bisa memanfaatkan berbagai sumber belajar, seperti: 

  • Buku teks akuntansi.
  • Kursus online atau kelas persiapan CPA.
  • Video tutorial.
  • Latihan soal yang mencakup simulasi ujian CPA. 

Pada era digital seperti sekarang, banyak penyedia kursus juga menawarkan paket persiapan ujian CPA. Persiapan ini mencakup materi-materi penting yang akan diujikan. Di Indonesia, kamu juga bisa mendapatkan silabus ujian dan modul latihan soal di website IAPI

Mengikuti Ujian CPA 

Biasanya, ujian CPA berlangsung di pusat ujian yang terakreditasi. Jadi, kamu perlu mendaftar untuk ujian di waktu dan tempat yang tersedia. 

Ketika mengikuti ujian, kamu harus menyelesaikan empat bagian yang meliputi berbagai topik akuntansi dan bisnis. Setiap bagian ujian memiliki waktu 4 hingga 5 jam untuk diselesaikan, dan sebagian besar soal berbentuk pilihan ganda. 

Dalam praktiknya, kamu bisa memilih untuk mengikuti semua bagian ujian sekaligus atau secara bertahap. Terlepas dari waktu ujian yang kamu ambil, pastikan kamu datang tepat waktu, membawa identitas yang diperlukan, dan siap secara mental dan fisik, ya. 

Mengajukan Lisensi 

Seorang akuntan tampak tersenyum ketika menjalani sertifikasi CPA. (Image by katemangostar on Freepik)

Setelah lulus semua bagian ujian CPA dan memenuhi persyaratan pengalaman kerja, kamu bisa mulai mengajukan lisensi CPA. Untuk proses ini, kamu perlu menyerahkan beberapa dokumen, seperti: 

  • Transkrip akademis sebagai bukti bahwa kamu telah menyelesaikan pendidikan yang diperlukan.
  • Bukti pengalaman kerja yang telah diverifikasi oleh seorang CPA berlisensi. Dokumen itu menjadi bukti bahwa kamu memiliki pengalaman di bidang akuntansi publik, audit, atau perpajakan.
  • Hasil ujian CPA yang menunjukkan bahwa kamu telah lulus semua bagian ujian. 

Di Indonesia, pengajuan lisensi dilakukan melalui IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia). Setelah mengajukan, kamu akan dinilai apakah telah memenuhi semua kriteria yang dipersyaratkan untuk mendapatkan lisensi CPA atau tidak. 

Pemeliharaan Lisensi CPA 

Setelah mendapatkan lisensi CPA, kamu wajib mempertahankan status lisensi agar tetap aktif. Hal ini dilakukan melalui Continuing Professional Education (CPE) atau Program Profesi Lanjutan (PPL). 

Program ini mewajibkanmu menyelesaikan sejumlah jam pendidikan berkelanjutan setiap tahun atau periode tertentu. Tujuannya untuk memastikan bahwa para CPA tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru dalam akuntansi, perpajakan, dan keuangan. 

Jika kamu tidak mengikuti program PPL, lisensi CPA-mu bisa kedaluwarsa atau dicabut. Jadi, pastikan kamu memperbarui lisensi secara berkala.

Proses ini biasanya dilakukan setiap satu hingga dua tahun dengan melaporkan bahwa kamu telah menyelesaikan jumlah PPL yang diwajibkan. 


⁠Keahlian dan Kompetensi CPA
 

CPA adalah gelar yang mencakup berbagai bidang keahlian akuntansi. Sertifikasi ini merupakan salah satu surat tanda lulus ujian profesi akuntan publik Indonesia. 

Jadi, kamu perlu memiliki kompetensi teknis dan non-teknis sesuai penjelasan berikut: 

Keahlian teknis 

Seorang CPA harus memiliki keterampilan mendalam dalam akuntansi, audit, perpajakan, dan pelaporan keuangan. Berikut adalah keahlian teknis yang merupakan dasar dari profesi CPA: 

  • Pemahaman GAAP dan IFRS 
    Seorang CPA harus menguasai Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) dan International Financial Reporting Standards (IFRS). Keduanya merupakan standar pelaporan keuangan yang berlaku di seluruh dunia. ⁠⁠⁠Kemampuan ini sangat penting untuk menyusun dan menganalisis laporan keuangan, termasuk neraca keuangan, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
  • Audit dan assurance 
    Keahlian dalam audit sangat penting bagi seorang CPA, terutama yang bekerja di bidang akuntansi publik. Audit bertujuan untuk menilai laporan keuangan dan memastikan perusahaan mematuhi standar akuntansi dan hukum yang berlaku. 

    ⁠⁠CPA juga harus memiliki kemampuan dalam bidang assurance. Kemampuan ini mencakup pemberian keyakinan kepada pihak ketiga bahwa laporan keuangan dan informasi bisnis lainnya telah diperiksa secara menyeluruh dan benar.
  • Perpajakan 
    Keahlian di bidang perpajakan mencakup pengetahuan tentang pajak perusahaan, pajak pribadi, dan undang-undang perpajakan yang berlaku. ⁠CPA sering bertanggung jawab dalam membantu perusahaan atau individu dalam mengelola kewajiban pajak. Selain itu, mereka juga membantu merencanakan strategi pajak yang efektif dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan. 

Keahlian Non-Teknis 

Selain kompetensi teknis, CPA juga memerlukan keterampilan non-teknis agar bisa bekerja secara efektif dalam lingkungan profesional. 

Adapun beberapa keterampilan yang sebaiknya mulai kamu dalami adalah: 

  • Integritas dan etika profesional integritas 
    Integritas sangat penting untuk membangun kepercayaan antara CPA, klien, dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam setiap situasi, CPA harus mampu membuat keputusan yang etis dan bertanggung jawab.
  • Keterampilan komunikasi 
    Seorang CPA harus mampu berkomunikasi secara efektif baik secara tertulis maupun lisan. Skill itu penting untuk menyampaikan laporan keuangan, temuan audit, dan nasihat perpajakan kepada klien, manajemen, atau pihak eksternal. Untuk menunjukkan kredibilitas, kamu juga membutuhkan kemampuan menyederhanakan informasi dan menyampaikannya secara jelas kepada audiens non-akuntansi.
  • Kemampuan kerja sama dan leadership 
    Dalam praktiknya, CPA sering bekerja dalam tim dan menangani berbagai proyek akuntansi atau audit. Untuk itulah keterampilan untuk bekerja sama dan berkontribusi dalam lingkungan kolaboratif sangat penting. ⁠Di samping itu, leadership juga diperlukan karena kemungkinan kamu akan memimpin proyek audit atau menjadi penanggung jawab atas pekerjaan.
  • Kemampuan manajemen waktu dan problem solving 
    CPA juga harus memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik. Pasalnya, kamu akan sering menghadapi deadline, terutama selama musim audit atau periode pelaporan pajak. 
    ⁠Kemampuan problem solving juga diperlukan untuk menangani berbagai tantangan yang muncul. Dalam bekerja, kamu mungkin akan menemukan kesalahan dalam laporan keuangan atau mengidentifikasi risiko keuangan yang perlu diatasi. 


⁠Biaya Sertifikasi CPA
 

Berapa biaya yang harus kamu keluarkan untuk mendapatkan sertifikasi CPA? Berikut informasi resmi untuk tiap tingkatan menurut IAPI

Biaya Sertifikasi Level Dasar (ujian tingkat dasar) 

  • Biaya pendaftaran ujian tingkat dasar: Rp100.000,00
  • Biaya per mata ujian tingkat dasar:
    • Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (APK): Rp200.000,00
    • Pengantar Auditing dan Asurans (PAA): Rp200.000,00
    • Akuntansi Biaya, Manajemen keuangan, dan Sistem Informasi (AMSI): Rp200.000,00
    • Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro (PEMM): Rp200.000,00
    • Pengantar Manajemen, Perpajakan, dan Hukum Bisnis (MPHB): Rp200.000,00 

Biaya Sertifikasi Level Profesional (ujian tingkat profesional) 

  • Biaya pendaftaran ujian tingkat profesional: Rp300.000,00
  • Biaya per mata ujian tingkat profesional:
    • Mata ujian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Lanjutan (APKL): Rp600.000,00
    • Mata ujian Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan dan Teknologi Informasi (AMTI): Rp600.000,00
    • Mata ujian Manajemen Risiko, Tata Kelola, dan Pengendalian Internal (MRTI): Rp600.000,00
    • Regulation (REG): Rp200.000,00 

Biaya Sertifikasi Level Lanjutan 

Untuk mengikuti sertifikasi level lanjutan, kamu perlu membayar biaya pendaftaran yang sama seperti di level profesional. Selain itu, ada biaya sebesar Rp1,8 juta untuk mata ujian Audit, Asuransi, dan Etika Profesi (AAEP) tingkat lanjutan. 


⁠Peluang Karir bagi Pemegang Gelar CPA
 

Seorang akuntan wanita tersenyum karena mendapat gelar CPA. (Image by pressfoto on Freepik)

Memiliki gelar Certified Public Accountant (CPA) tentunya bisa membuka banyak peluang karir yang menjanjikan di berbagai bidang, terutama di sektor konsultan dan layanan profesional. 

Berikut adalah beberapa peluang yang bisa kamu nikmati sebagai pemegang gelar CPA: 

1. Bekerja di firma akuntansi 

CPA memiliki kesempatan besar untuk bekerja di firma akuntansi, baik di firma besar seperti Big Four (Deloitte, PwC, EY, dan KPMG), maupun di firma akuntansi yang lebih kecil. 

Dengan bekerja di berbagai firma di atas, kamu bisa melakukan berbagai aspek layanan akuntansi seperti audit, perpajakan, dan konsultasi bisnis. Peran ini sering melibatkan penyusunan proyeksi keuangan, penilaian risiko, dan perencanaan investasi. 

2. Bekerja mandiri atau bergabung dengan firma konsultan 

Jika kamu ingin bekerja secara mandiri, CPA juga memiliki peluang untuk membuka firma akuntansi sendiri. Alternatif lainnya, kamu bisa bekerja sebagai konsultan independen. 

Sebagai konsultan, kamu dapat bekerja dengan berbagai klien dari berbagai industri. Kamu dapat memberikan layanan seperti perencanaan keuangan, pengelolaan risiko, dan optimalisasi operasional. 

Karier ini menawarkan fleksibilitas lebih tinggi dan memungkinkan kamu untuk menentukan sendiri tarif serta lingkup pekerjaan. 

3. Karir di sektor korporasi dan manajemen keuangan 

Pemegang gelar CPA juga sering ditempatkan di posisi manajemen di berbagai perusahaan besar. Sejumlah posisi yang banyak ditempati oleh pemegang glear CPA di sektor korporasi meliputi: 

  • Chief Financial Officer (CFO): Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan perusahaan, pengambilan keputusan strategis terkait investasi, dan memastikan keuangan perusahaan selalu stabil.
  • Financial Controller: Mengawasi akurasi laporan keuangan internal perusahaan, serta menjaga kepatuhan terhadap regulasi keuangan.
  • Risk Manager: Mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko yang dapat memengaruhi kinerja keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mengelola dan memitigasi risiko tersebut. 

4. Peluang internasional 

CPA adalah gelar yang diakui secara internasional. Artinya, gelar ini memberikan kesempatan untuk kamu agar bisa bekerja di luar negeri dalam proyek-proyek audit internasional, perpajakan lintas batas, dan konsultasi global. 

Dengan sertifikasi ini, kamu dapat mencari peluang karir di perusahaan multinasional atau bahkan bekerja di lembaga keuangan global. 

5. Peluang di sektor publik dan pemerintah 

Selain sektor swasta, CPA juga memiliki peluang karir di sektor publik. Kamu dapat bekerja di lembaga pemerintah atau organisasi non-profit. 

CPA yang bekerja di sektor publik biasanya bertugas untuk mengelola dan mengawasi keuangan lembaga-lembaga pemerintah. Selain itu, kamu juga dapat membantu dalam proses audit publik dan memberikan nasihat terkait kebijakan fiskal dan pengelolaan anggaran. 


⁠Kesimpulan
 

Certified Public Accountant (CPA) adalah gelar tertinggi dan bergengsi di bidang akuntansi serta keuangan. Untuk mendapatkannya, kamu harus memenuhi syarat pendidikan, pengalaman, dan mengikuti ujian sertifikasi. 

Ketika sudah mengantongi gelar CPA, kamu berpeluang mengembangkan karier di berbagai bidang, mulai dari firma akuntansi, konsultasi keuangan, hingga posisi manajemen di perusahaan besar. 

Kamu juga bisa menjadi konsultan profesional yang bisa bekerja membantu berbagai klien mencapai tujuan keuangan dan bisnis.  

Jika kamu ingin mendapatkan sertifikasi ini, pastikan kamu sering mengerjakan latihan soal dan mempersiapkan persyaratannya, ya!

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar CPA
 

  1. Apa bedanya CPA dengan akuntan biasa? 
    Akuntan biasa adalah orang yang sudah lulus pendidikan akuntansi, tapi belum bersertifikasi. Di lain sisi, CPA diberikan kepada akuntan yang sudah memiliki keterampilan dan pengetahuan yang lebih mendalam, serta sudah mengikuti ujian sertifikasi.
  2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadi CPA? 
    Kamu butuh waktu kurang lebih 5-7 tahun hingga menjadi CPA. Sebab, kamu harus menyelesaikan pendidikan akuntansi dan mengumpulkan pengalaman kerja yang cukup.
  3. Apakah gelar CPA berlaku di seluruh dunia? 
    Ya, gelar ini berlaku secara internasional, terutama di negara-negara berbahasa Inggris.
  4. Bagaimana cara memilih program persiapan ujian CPA? 
    Pertimbangkan reputasi penyedia pelatihan, kelengkapan materi, dukungan instruktur, dan fleksibilitas waktu serta biayanya. Kuncinya, pilihlah program yang sesuai dengan gaya belajar dan kebutuhan pribadimu.
  5. Apa saja kewajiban profesional yang sudah bergelar CPA? 
    Kewajiban profesional pemegang gelar Certified Public Accountant (CPA) meliputi:
    ⁠- Mematuhi kode etik profesi, termasuk integritas, objektivitas, dan kerahasiaan.
    ⁠- Melakukan audit dan memastikan laporan keuangan akurat serta sesuai standar.
    ⁠- Memberikan nasihat pajak dan perencanaan yang patuh terhadap peraturan pajak.
    ⁠- Menyusun laporan keuangan yang transparan dan dapat diandalkan.
    ⁠- Melakukan pendidikan berkelanjutan (CPE) untuk menjaga lisensi tetap aktif dan up-to-date.
  6. Apakah pengalaman kerja di luar negeri diakui untuk lisensi CPA? 
    Ya. Selama kamu sudah bekerja selama minimal 1-3 tahun di Kantor Akuntan Publik yang sudah terdaftar dan di bawah pengawasan CPA yang berlisensi.

More from this category: Pengembangan karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.