Apa Itu Direct Selling? Ini Contoh, Keuntungan, dan Strateginya

Apa Itu Direct Selling? Ini Contoh, Keuntungan, dan Strateginya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 11 October, 2024
Share

Tertarik berkarier di bidang penjualan dan pemasaran? Nah, direct selling adalah salah satu teknik penjualan yang perlu kamu kuasai. Banyak perusahaan menerapkan direct selling karena cukup efektif untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan. 

Menurut data dari World Federation of Direct Selling Associations (WFDSA), total penjualan direct selling di seluruh dunia mencapai sekitar $189,6 miliar sepanjang tahun 2022. Hal tersebut membuktikan bahwa direct selling cukup populer di dunia bisnis. 

Selain profit, metode penjualan direct selling juga menawarkan banyak keunggulan seperti meningkatkan hubungan yang lebih personal dengan pelanggan. 

Memangnya, direct selling artinya apa? Mengapa teknik tersebut menjadi pilihan banyak perusahaan untuk menjual produk? Semua pertanyaan itu akan terjawab dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama.


⁠Apa Itu
Direct Selling? 

Dalam bahasa Indonesia, direct selling artinya penjualan langsung. Adapun dalam bisnis, arti direct selling adalah metode penjualan produk secara langsung kepada konsumen. Penjualan ini biasanya dilakukan melalui presentasi pribadi di rumah atau secara online

Dalam praktiknya, metode direct selling menghilangkan perantara sehingga perusahaan dapat berinteraksi langsung dengan pelanggan mereka. Direct selling umumnya dilakukan oleh perusahaan non-retail. 

Dalam industri salesdirect selling dikenal sebagai salah satu bentuk tertua dari penjualan karena konsep penjualan langsung telah ada sejak zaman kuno. Namun, model direct selling modern mulai terbentuk pada abad ke-19. 

Contoh perusahaan yang sukses menerapkan direct selling adalah Tupperware. Perusahaan ini populer dengan demonstrasi produk acara rumah tangga yang dikenal "Tupperware Party." 

Hingga kini, masih banyak perusahaan yang menerapkan strategi pemasaran direct selling. Metode ini dianggap efektif untuk meningkatkan penjualan sekaligus menjalin hubungan langsung dengan pelanggan. 

Dengan kemajuan teknologi, perusahaan direct selling juga memanfaatkan platform digital dan media sosial. Tujuannya untuk memperluas jangkauan mereka dan memudahkan proses penjualan.


⁠Manfaat Menggunakan Metode
Direct Selling 

Seorang wanita sedang menerapkan metode penjualan direct selling dengan cara menelpon customer melalui telepon. (Image by tirachardz on Freepik)

Direct selling tidak hanya memberi manfaat bagi perusahaan, tapi juga konsumen dan agen sales. Apa maksudnya? Berikut penjelasannya:

Manfaat Bagi Konsumen 

  1. Harga lebih murah
    ⁠Dengan direct selling, produk dijual langsung kepada konsumen tanpa melalui perantara. Konsumen pun bisa mendapatkan harga lebih murah daripada membelinya dari pihak ketiga. Pasalnya, pihak ketiga seperti toko biasanya kerap menaikkan harga untuk mendapatkan profit.
  2. Produk berkualitas 
    ⁠Dalam direct selling, kontrol kualitas produk dapat lebih terjaga. Ketika sebuah produk dijual melalui pihak ketiga, tidak ada yang dapat menjamin bahwa produk tersebut akan sampai dalam keadaan baik ke tangan konsumen. Namun, dengan direct selling, produsen bisa lebih mengontrol kualitas produk. Alhasil, konsumen akan mendapatkan produk dalam kualitas baik.
  3. Layanan personal
    ⁠Melalui direct selling, perusahaan atau produsen punya kesempatan untuk melayani konsumen secara personal. Nah, layanan personal selling seperti ini tentunya bisa meningkatkan pengalaman belanja konsumen. Dengan pengalaman yang positif, kepuasan konsumen pun akan meningkat.
  4. Peluang untuk mencoba produk baru  Konsumen sering mendapatkan kesempatan untuk mencoba produk baru lebih awal melalui direct selling. Pelanggan pun mendapat pengalaman eksklusif yang tidak selalu tersedia di toko ritel

Manfaat Bagi Agen 

  1. Peluang penghasilan tambahan
    ⁠Dengan metode direct selling, agen direct sales dapat memperoleh penghasilan tambahan. Banyak perusahaan merekrut agen penjualan dengan komisi. Dengan begitu, agen bisa mendapatkan insentif tambahan untuk setiap produk yang terjual.
  2. Jadwal kerja fleksibel
    ⁠Agen direct sales biasanya tidak terikat dengan jam kerja 9-to-5. Fleksibilitas ini memungkinkan agen untuk menyesuaikan jadwal kerja dengan kondisi dan kebutuhan.
  3. Peluang untuk membangun bisnis  Agen yang berhasil menjual produk ke banyak konsumen berpeluang membangun bisnis sendiri. Misalnya, agen dapat membuka toko online untuk memperluas metode penjualan.
  4. Peluang untuk mengembangkan diri  Dalam direct selling, agen berinteraksi dengan berbagai jenis konsumen. Hal ini tentunya memberi manfaat bagi agen karena bisa melatih skill komunikasi dan marketing mereka. Pengalaman ini sangat berharga untuk pengembangan diri dan karier. 

Manfaat bagi Perusahaan 

  1. Jangkauan pasar yang lebih luas
    Direct selling memungkinkan perusahaan menjual produk secara lebih personal. Dengan demikian, perusahaan bisa lebih memahami dan menargetkan calon konsumen. Hal itu tentunya membuka peluang untuk memperluas jangkauan pasar dan menarik pelanggan baru.
  2. Biaya pemasaran yang lebih rendah
    ⁠Karena produk dijual langsung ke konsumen, direct selling membantu perusahaan mengurangi biaya pemasaran dan operasional. Bagi perusahaan, penghematan itu dapat dialokasikan untuk keperluan lain yang mendukung pertumbuhan bisnis.
  3. Loyalitas pelanggan yang lebih tinggi
    ⁠Interaksi langsung dengan konsumen memudahkan perusahaan untuk menyesuaikan penawaran sesuai kebutuhan mereka. Penawaran yang personal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
  4. Umpan balik langsung dari konsumen
    Bertemu langsung dengan konsumen memungkinkan perusahaan mendapatkan umpan balik langsung tentang produk mereka. Feedback ini tentunya sangat berharga untuk perbaikan produk dan layanan di masa mendatang.


⁠Tujuan
Direct Selling 

Selain berbagai manfaat yang telah disebutkan, penerapan direct selling juga memiliki tujuan tertentu. Berikut penjelasannya:

Menjual produk atau jasa secara langsung kepada konsumen 

Tujuan metode direct selling adalah menjual produk atau layanan secara langsung kepada konsumen. Melalui metode ini, perusahaan atau produsen bisa berinteraksi tatap muka dengan konsumen. 

Kepuasan konsumen juga akan meningkat berkat layanan personal seperti ini. Sebab, perusahaan bisa memberikan penjelasan mendetail dan menyesuaikan penawaran sesuai kebutuhan konsumen. 

Membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen 

Interaksi langsung dalam direct selling membuka peluang untuk mempererat hubungan dengan konsumen. 

Jika dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, ini menjadi hubungan jangka panjang, lho! Pada akhirnya, hal tersebut juga akan membantu meningkatkan loyalitas pelanggan. 

Memperluas jaringan agen penjualan 

Strategi pemasaran direct selling yang efektif secara tidak langsung juga bisa meningkatkan penjualan produk. Artinya, permintaan konsumen terhadap produk mengalami peningkatan. 

Seiring itu, perusahaan pun dapat memperluas jaringan agen penjualan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini juga membuka peluang bagi lebih banyak individu untuk terlibat dalam bisnis direct selling

Meningkatkan brand awareness 

Tujuan direct selling juga bisa untuk meningkatkan brand awareness,. Melalui interaksi langsung, perusahaan dapat menjelaskan keunggulan dan manfaat produk kepada konsumen. 

Interaksi langsung tentnunya membantu konsumen lebih mengenal produk. Pada akhirnya, hal itu akan memperkuat citra merek (brand image).


⁠Jenis dan Contoh Penerapan
Direct Selling 

Direct selling dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis. Berikut adalah penjelasan rinci tentang setiap jenis direct selling beserta contohnya: 

Single-level marketing (SLM) 

Salah satu contoh strategi promosi melalui direct selling adalah single-level marketing (SLM). SLM atau disebut juga single level direct sales melibatkan penjualan langsung secara tatap muka. Biasanya, dilakukan door-to-door atau dari pintu ke pintu. 

Dalam SLM, penjual memperoleh pendapatan hanya dari penjualan produk yang mereka lakukan sendiri, tanpa melibatkan rekrutmen anggota baru. Contoh dari SLM adalah penjual yang menawarkan produk kecantikan dari rumah ke rumah. 

Multi-level marketing (MLM) 

Publik mengenal multi-level marketing direct selling sebagai MLM. Fokus utama jenis direct selling MLM bukanlah menjual produk, tapi merekrut anggota baru sebagai agen sales

Model bisnis MLM mendorong agen untuk tidak hanya fokus pada penjualan produk tetapi juga membangun jaringan penjualan dengan merekrut anggota baru. Nah, setiap agen baru yang direkrut menjadi bagian dari jaringan atau downline

Penjualan yang dilakukan oleh downline ini memberikan komisi tambahan bagi agen yang merekrutnya. 

Party plan 

Dalam dunia bisnis, party plan sales terkenal juga dengan sebutan host sales. Pada jenis ini, agen party plan sales mengadakan acara di rumah atau tempat lain. 

Selama acara, agen mempresentasikan produk kepada para tamu. Para tamu tidak hanya dapat membeli produk langsung di tempat, tetapi juga didorong untuk mengadakan acara serupa di rumah mereka. 

Dengan demikian, model party plan sales menggabungkan unsur penjualan langsung dengan jaringan sosial untuk memperluas jangkauan pemasaran produk. 

Network marketing 

Berikutnya, salah satu contoh strategi promosi melalui direct selling adalah network marketing. Konsepnya mirip dengan MLM karena fokus utamanya adalah merekrut orang. 

Namun, network marketing seringkali berlangsung melalui jaringan personal dan hubungan langsung. Hal ini membuatnya lebih bersifat personal. 

Metode ini lebih cocok untuk orang yang memiliki jaringan sosial yang luas. Sebab, networking marketing memerlukan kemampuan untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dan anggota baru. 

Affiliate marketing 

Affiliate Marketing adalah bentuk direct selling yang memanfaatkan platform online untuk memasarkan produk. Dalam model ini, brand menggunakan website, blog, media sosial, atau email untuk melakukan promosi. 

Ketika konsumen membeli produk melalui tautan atau referensi dari afiliator, mereka berhak mendapatkan komisi penjualan. Besarannya dapat bervariasi, bisa berupa persentase atau jumlah tetap sesuai kesepakatan.


⁠Kelebihan Metode
Direct Selling 

Seorang wanita tampak bahagia karena sudah berhasil menerapkan strategi direct selling. (Image by our-team on Freepik)

Dari sekian banyak strategi pemasaran, direct selling menawarkan sejumlah keunggulan. Nah, masing-masing keuntungan ini menjadi hal yang menarik bagi pelaku bisnis. Yuk, simak sederet keuntungannya berikut ini! 

Margin keuntungan tinggi 

Direct selling idealnya tidak melibatkan pihak ketiga, seperti distributor atau pihak perantara. Hal ini memungkinkan kamu untuk memperoleh margin keuntungan dan profit yang lebih tinggi. Sebab, kamu tidak perlu berbagi keuntungan dengan pihak ketiga. 

Biaya operasional rendah 

Tanpa keterlibatan pihak ketiga, biaya operasional dapat dikurangi. Hal tersebut termasuk biaya pemasaran, pemeliharaan toko, atau biaya operasional lainnya. Dengan kata lain, direct selling membantu menghemat pengeluaran bisnis. 

Dukungan dan pelatihan dari perusahaan 

Kamu tertarik menjadi agen sales dari sebuah produk? Jika iya, kamu akan mendapatkan banyak keuntungan atau manfaat selain tentunya komisi penjualan. Kamu secara tidak langsung juga bisa meningkatkan skill komunikasi hingga marketing. Pasalnya, perusahaan biasanya akan memberi pelatihan terlebih dulu kepada agen sales sebelum terjun ke lapangan.


⁠Kekurangan Metode
Direct Selling 

Di luar berbagai kelebihannya, metode direct selling juga memiliki kekurangan tersendiri. Berikut beberapa kekurangan direct selling:

Potensi penolakan dan kegagalan 

Tidak semua konsumen akan tertarik atau membeli produk yang ditawarkan. Bahkan, potensi penolakan dan kegagalan pada direct selling terbilang cukup tinggi. Sebagai agen sales, kamu harus benar-benar pantang menyerah untuk mendapatkan hasil maksimal. 

Inilah mengapa jika menggunakan metode ini, butuh ketahanan dan ketekunan dalam menghadapinya. 

Persaingan ketat 

Kamu bukan satu-satunya orang yang menerapkan metode direct selling. Para kompetitor kamu juga melakukan hal yang sama. Hal ini menciptakan persaingan yang ketat, sehingga kamu perlu kerja ekstra agar lebih unggul di mata konsumen. 

Stigma negatif terhadap MLM 

Salah satu jenis direct selling adalah MLM. Sayangnya, muncul stigma negatif tentang MLM di kalangan masyarakat. Beberapa orang menganggap bahwa MLM merupakan model bisnis yang buruk. Akibatnya, target konsumen jadi enggan untuk ikut terlibat. 

Membutuhkan keterampilan dan dedikasi tinggi 

Direct selling bukanlah metode penjualan yang instan. Biasanya, butuh waktu cukup lama sampai direct selling mampu membuahkan hasil. Untuk mencapai hal tersebut, keterampilan dan dedikasi yang tinggi sangat diperlukan. 

Risiko penipuan 

Metode direct selling memiliki risiko penipuan, misalnya seperti konsumen yang tidak membayar produk. Atau bisa juga adanya skema network marketing yang menyalahi aturan. Risiko ini tentunya menjadi concern tersendiri bagi para calon agen sales.


⁠Strategi Menjalankan
Direct Selling 

Pertimbangkan kelebihan dan kekurangan direct selling di atas sebelum kamu mengaplikasikannya. Jika sudah mantap untuk melakukan direct selling, pastikan kamu memiliki strategi yang tepat. 

Berikut ini strategi untuk mendapat hasil efektif dari direct selling

Bangun tim direct sales yang solid dan termotivasi 

Metode direct selling relatif lebih mudah dijalankan secara tim daripada individu. Oleh sebab itu, tim yang solid dapat meningkatkan efektivitas penjualan langsung. 

Tentukan tujuan yang jelas agar direct selling lebih terarah. Berikan pula insentif atau komisi yang layak untuk memotivasi para agen sales. Selain, itu pastikan komunikasi yang efektif dan pelatihan yang memadai bagi anggota tim. 

Kembangkan strategi penjualan langsung yang efektif 

Lakukan riset pasar untuk memahami gaya hidup, kebiasaan belanja, serta kebutuhan target konsumen. Analisis hasil riset tersebut dan gunakan untuk menyusun strategi penjualan. 

Penting juga untuk terus mengadaptasi strategi yang sesuai dengan perubahan tren dan kebutuhan. Dengan begitu, strategi direct selling kamu akan relevan dengan target konsumen. 

Memanfaatkan teknologi dan media sosial 

Ketika menggunakan metode direct selling, bukan berarti kamu harus selalu menemui konsumen secara tatap muka langsung. Justru, teknologi dan media sosial adalah alat yang powerful untuk menjangkau banyak pelanggan. 

Manfaatkan platform seperti Instagram, Facebook, atau TikTok untuk mempromosikan produk dan berinteraksi dengan konsumen. Posting konten yang menarik dan konsisten dapat membantu membangun brand awareness

Memberikan layanan pelanggan yang prima 

Berdasarkan hasil riset pasar, kamu juga bisa mempersiapkan layanan bagi konsumen. Personalisasi layanan pelanggan berdasarkan hasil riset pasar untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen. 

Tanggaplah terhadap pertanyaan dan keluhan konsumen, serta berikan pengalaman belanja yang menyenangkan. Inilah kunci mempertahankan pelanggan dan mendapatkan rekomendasi positif. 

Menjaga etika dan kepatuhan terhadap regulasi 

Selalu patuhi etika dan regulasi saat melakukan direct selling. Di Indonesia, kamu perlu memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) untuk bisa menjalankan praktik direct selling. Kepatuhan terhadap aturan tidak hanya menjaga reputasi bisnis tetapi juga membangun kepercayaan konsumen.


⁠Kesimpulan
 

Direct selling adalah metode penjualan produk secara langsung kepada konsumen. Karena bersifat langsung, direct selling memberikan margin keuntungan tinggi. Selain itu, metode ini juga cenderung memiliki biaya operasional rendah. 

Melalui direct selling, kamu bisa membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen, meningkatkan brand awareness, dan bisa mendapat feedback langsung dari konsumen. 

Mengingat manfaatnya yang besar, pastikan kamu menguasai direct selling jika ingin berkarier di bidang sales, ya!

Kamu tertarik bekerja di bidang sales? Temukan banyak lowongan kerja sales hanya di situs dan aplikasi Jobstreet.

Sebelum melamar pekerjaan, persiapkan diri kamu dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar
Direct Selling 

  1. Apakah yang dimaksud dengan direct selling? 
    Direct selling adalah metode penjualan produk secara langsung kepada konsumen. Penjualan ini biasanya dilakukan melalui presentasi pribadi di rumah atau secara online
  2. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam direct selling? 
    ⁠Tantangan yang dihadapi dalam direct selling meliputi: 
    ⁠- Tidak semua konsumen akan tertarik atau membeli produk yang ditawarkan. Jadi, kamu harus terbiasa dengan penolakan. 
    ⁠- Butuh waktu lama dan konsistensi tinggi. 
    ⁠- Industri direct selling sering kali memiliki persaingan yang sangat tinggi. Banyak pesaing yang menjual produk serupa atau bahkan identik. Agen penjualan harus bekerja ekstra keras untuk membedakan diri dan menarik perhatian konsumen. 
    ⁠- Beberapa bentuk direct selling, terutama MLM, seringkali mendapat stigma negatif di masyarakat. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi konsumen dan membuat lebih sulit untuk menjual produk. 
    ⁠- Direct selling membutuhkan tingkat motivasi yang tinggi. 
  3. Bagaimana cara mengatasi penipuan dalam direct selling? 
    ⁠Untuk konsumen, pastikan perusahaan telah terdaftar dalam Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (AP2LI). Perusahaan juga harus sudah memiliki SIUPL. 
  4. Apa saja peraturan dan regulasi yang terkait dengan direct selling? 
    - ⁠Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2019 tentang Distribusi Barang secara Langsung.
    ⁠- Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perdagangan. 
    ⁠- Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. 
  5. Apakah direct selling sama dengan MLM? 
    Direct selling belum tentu merupakan MLM karena ada jenis lainnya. Tapi, MLM termasuk salah satu jenis direct selling.

More from this category: Keterampilan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.