Mengenal Decision Making Skill: Kemampuan Penting di Dunia Kerja

Mengenal Decision Making Skill: Kemampuan Penting di Dunia Kerja
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 21 October, 2024
Share

Salah satu soft skill penting yang harus kamu kuasai jika ingin sukses dalam dunia kerja adalah decision making skill atau kemampuan mengambil keputusan.

Pasalnya, kamu pasti akan menghadapi berbagai situasi yang menuntut pengambilan keputusan dengan tepat. Apalagi, dunia kerja sekarang sangat dinamis atau cepat berubah karena perkembangan teknologi.

Sebagai contoh, kamu adalah seorang fresh graduate yang sedang mencari pekerjaan. Kamu tentunya harus cermat dan tepat ketika menentukan format penulisan CV atau saat melakukan negosiasi gaji. Jika salah mengambil keputusan, ada kemungkinan lamaran kamu akan sering ditolak atau gagal mendapatkan gaji yang kamu harapkan.

Decision making skill juga kamu butuhkan ketika sudah bekerja atau menjadi profesional. Beberapa contoh situasi dunia kerja yang membutuhkan kemampuan decision making adalah pengelolaan anggaran, penentuan strategi bisnis, atau pemilihan kandidat untuk profesi HRD.

Lantas, apa itu decision making? Kenapa decision making skill sangat penting dalam dunia kerja? Semua pertanyaan itu akan terjawab dalam artikel ini.

Pastikan kamu membaca sampai tuntas karena ada juga penjelasan soal jenis-jenis decision making hingga keterampilan yang dibutuhkan untuk menguasai atau meningkatkan kemampuan decision making. Yuk, kita pelajari bersama!


⁠Apa Itu Decision Making? 

Ilustrasi penerapan decision making dalam dunia kerja. (Sumber: Envato)

Decision making artinya adalah proses memilih tindakan atau solusi terbaik dari beberapa alternatif untuk mencapai tujuan tertentu. 

Proses pengambilan keputusan ini sering kali melibatkan, identifikasi masalah, pengumpulan informasi atau data yang relevan, penilaian risiko, hingga analisis data dengan mempertimbangkan sudut pandang atau alternatif yang berbeda.

Dalam konteks dunia kerja, decision making skill adalah kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap karyawan, baik di level operasional maupun manajerial.

Decision making skill sangat penting karena setiap bagian perusahaan dituntut untuk mampu memberikan solusi terbaik ketika dihadapkan pada suatu masalah, baik lingkup tim, divisi, hingga antar divisi. 


⁠Kenapa Decision Making Penting dalam Dunia Kerja? 

Ilustrasi penerapan decision making dalam dunia kerja. (Sumber: Envato)

Memiliki decision making skill yang baik dapat dikatakan sangat vital dalam dunia kerja. Tanpa kemampuan decision making yang baik, seorang karyawan atau pimpinan akan kesulitan menavigasi situasi dan masalah yang kompleks. Hal itu tentunya berdampak buruk terhadap produktivitas hingga hasil kerja.

Itulah sebabnya, perusahaan menuntut setiap karyawan dan jajarannya untuk memiliki decision making skill. Berikut ini beberapa alasan mengapa kemampuan decision making sangat penting dalam dunia kerja: 

1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja 

Dengan membuat keputusan yang tepat, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya secara optimal sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih efisien dan efektif. 

Decision making skill yang baik membantu memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil berkontribusi langsung pada pencapaian tujuan organisasi. 

2. Mengurangi risiko kesalahan dan kegagalan 

Keputusan yang didasarkan pada analisis data dan evaluasi risiko bisa mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kegagalan. 

Dengan mengumpulkan informasi yang relevan sebelum mengambil keputusan, risiko dapat diminimalisir dan hasil yang dicapai akan lebih akurat. 

3. Meningkatkan kepercayaan diri dan kredibilitas 

Decision making skill yang baik bisa meningkatkan kepercayaan diri dan kredibilitas seseorang di mata rekan kerja maupun atasan. 

Ketika karyawan menunjukkan bahwa mereka dapat membuat keputusan yang tepat, mereka akan dianggap sebagai aset berharga bagi perusahaan. 

4. Mendorong inovasi dan kreativitas 

Decision making yang melibatkan berbagai perspektif dan mempertimbangkan solusi kreatif juga dapat mendorong inovasi dalam perusahaan. 

Dengan berani mengambil risiko yang terukur, perusahaan dapat menemukan cara-cara baru untuk mengatasi tantangan dan meningkatkan kinerja. 

5. Membangun tim yang lebih kuat 

Proses pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh anggota tim dapat membantu meningkatkan kerja sama dan keterlibatan mereka. Pasalnya, setiap orang yang merasa didengarkan dan dihargai akan lebih bersemangat dan berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama.


⁠Tujuan dari Decision Making 

Lima orang karyawan sedang berdiskusi sebelum mengambil keputusan atau decision making. (Sumber: Envato)

Proses decision making dalam dunia kerja memiliki beberapa tujuan utama yang penting untuk kamu ketahui, di antaranya: 

1. Memecahkan masalah dan membuat keputusan yang tepat 

Tujuan utama dari decision making adalah memecahkan masalah yang dihadapi sekaligus membuat keputusan yang paling tepat dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Proses ini bisa membantu organisasi untuk mengidentifikasi solusi terbaik dari berbagai pilihan yang ada. 

2. Meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan 

Melalui pengambilan keputusan yang tepat, perusahaan akan mampu meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan strategisnya. Keputusan yang baik akan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil selaras dengan visi dan misi organisasi. 

3. Mengurangi risiko dan ketidakpastian 

Keputusan yang diambil berdasarkan analisis yang cermat juga dapat membantu individu karyawan atau perusahaan mengurangi risiko dan ketidakpastian. Proses ini memungkinkan kamu selaku individu karyawan atau perusahaan mengantisipasi masalah potensial dan mengembangkan strategi yang terbaik untuk mengatasinya. 

4. Meningkatkan kepercayaan diri dan kredibilitas 

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, decision making skill yang baik mampu meningkatkan kepercayaan diri dan kredibilitas individu di tempat kerja. Hal ini juga memberikan dampak positif pada citra perusahaan secara keseluruhan. 

5. Membangun hubungan kuat dengan stakeholders 

Keputusan yang transparan dan tepat waktu dapat membantu membangun hubungan yang kuat dan harmonis dengan berbagai pemangku kepentingan, tak terkecuali dengan karyawan, pelanggan, dan mitra bisnis. Komunikasi yang baik serta keputusan yang konsisten juga akan meningkatkan kepercayaan dan loyalitas mereka terhadap perusahaan.


⁠Jenis Decision Making 

Ilustrasi penerapan decision making di tempat kerja. (Sumber: Envato)

Dalam praktiknya, proses pengambilan keputusan di dunia kerja terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan kepentingannya. Berikut penjelasannya:

1. Decision making strategies 

Decision making strategies melibatkan keputusan yang berdampak jangka panjang dan mencakup visi dan misi perusahaan. Contoh decision making strategies adalah penentuan arah bisnis, ekspansi pasar, hingga pengembangan produk baru. 

2. Decision making taktis 

Keputusan taktis fokus pada implementasi strategi yang telah ditetapkan. Hal ini melibatkan perencanaan jangka menengah, seperti alokasi anggaran, penjadwalan proyek, dan penetapan target penjualan. 

3. Decision making operasional 

Decision making operasional berfokus pada kegiatan sehari-hari yang memastikan operasi bisnis berjalan lancar. Contoh decision making operasional adalah manajemen inventaris, penanganan keluhan pelanggan, atau pengelolaan tim. 


⁠Proses dalam Decision Making 

Ilustrasi proses decision making di tempat kerja. (Sumber: Envato)

Dalam proses decision making, terdapat beberapa langkah yang perlu kamu ikuti sehingga bisa mencapai pengambilan keputusan yang optimal untuk semua pihak yang terlibat. Berikut adalah proses dalam decision making

  • Identifikasi masalah: Ketahui dengan baik masalah maupun peluang yang memerlukan pengambilan keputusan segera.
  • Kumpulkan data dan informasi: Kumpulkan semua data dan informasi yang relevan dengan masalah yang sedang kamu hadapi sehingga kamu dapat memahami kondisi dengan lebih baik lagi.
  • Analisis informasi: Lakukan analisis dari setiap data dan informasi yang kamu dapatkan untuk mengevaluasi setiap opsi yang tersedia.
  • Evaluasi pilihan: Selalu pertimbangkan sisi positif dan negatif dari semua opsi keputusan yang kamu berikan.
  • Pilih solusi terbaik: Sebisa mungkin, pilih strategi atau keputusan yang sesuai dengan nilai, tujuan, visi, dan misi perusahaan.
  • Implementasikan solusi. Lakukan keputusan yang telah diambil dengan tindakan nyata pada bagian yang memang memerlukan perbaikan.
  • Evaluasi hasil: Pantau dan evaluasi hasil keputusan yang diambil untuk menilai efektivitasnya. 


⁠Contoh Decision Making di Berbagai Divisi Kerja 

Empat orang karyawan sedang menjalankan proses decision making. (Sumber: Envato)

Setiap divisi perusahaan bukan tidak mungkin menerapkan pengambilan keputusan dengan cara yang berbeda. Berikut ini contoh decision making di perusahaan yang bisa kamu perhatikan:  

  • Marketing: Dalam marketingdecision making bisa melibatkan penentuan strategi pemasaran, seperti memilih platform iklan atau menetapkan anggaran kampanye.
  • Sales: Sementara itu, pada divisi sales, keputusan penting bukan tidak mungkin melibatkan penentuan target penjualan atau strategi penjualan produk baru yang lebih efektif dengan biaya yang minim.
  • Finance: Contoh kasus decision making dalam perusahaan di bidang keuangan meliputi alokasi anggaran, pilihan investasi, serta manajemen risiko keuangan.
  • Human Resources: Divisi Human Resources atau HR sering kali harus membuat keputusan terkait rekrutmen, pengembangan karyawan, dan kebijakan perusahaan.
  • IT: Pada divisi IT, keputusan bisa berkaitan dengan pemilihan teknologi baru, manajemen pengelolaan proyek, dan keamanan data.
  • Project Management: Dalam manajemen proyek, keputusan melibatkan perencanaan proyek, alokasi sumber daya, dan pengendalian anggaran agar tetap sesuai dengan tujuan akhir perusahaan.  


⁠Skill
yang Dibutuhkan dalam Proses Decision Making 

Siapa saja bisa menjadi pengambil keputusan yang baik untuk divisinya di perusahaan. Tapi, kamu perlu menguasai beberapa skill agar bisa mengambil keputusan dengan cermat dan tepat.

Berikut adalah beberapa skill yang dibutuhkan dalam proses decision making:

  • Kemampuan untuk memecahkan masalah: Skill satu ini bisa dibilang penting untuk mengidentifikasi solusi yang efektif dalam situasi yang kompleks.
  • Etika dan integritas: Keputusan yang baik harus didasarkan pada prinsip etika dan integritas yang kuat.
  • Keterampilan komunikasi yang efektif: Agar bisa mengambil keputusan dengan tepat, kamu juga harus dapat menciptakan komunikasi yang jelas dan efektif. Skill komunikasi sangat penting agar kamu bisa mengumpulkan informasi dan menyampaikan keputusan maupun alasan di baliknya ke anggota tim.
  • Kemampuan untuk bekerja sama dengan tim: Kolaborasi dengan tim sangat penting untuk memastikan bahwa semua pandangan sekaligus informasi yang relevan dari setiap pihak telah dipertimbangkan.
  • Kreativitas dan kemampuan untuk berpikir out of the box: Keahlian ini akan membantu kamu dalam mendapatkan solusi atau keputusan yang inovatif.
  • Kemampuan untuk mengambil risiko yang terukur: Mengambil risiko yang diperhitungkan adalah bagian penting dari decision making yang efektif.
  • Kemampuan analitis dan berpikir kritis: Keterampilan analitis akan membantu kamu untuk mengevaluasi data dan informasi secara objektif. 


⁠Tantangan dalam Melakukan Decision Making 

Lima karyawan tampak sangat bahagia karena berhasil mengatasi tantangan dalam decision making. (Sumber: Envato)

Melakukan pengambilan keputusan yang tepat untuk berbagai situasi tentunya tidaklah mudah. Pasalnya, kamu pasti menemukan berbagai tantangan yang akan memengaruhi setiap langkah atau keputusan. Apa saja tantangan tersebut? Berikut adalah beberapa tantangan yang kerap muncul dalam decision making:

  • Kurangnya informasi: Keputusan yang baik pasti membutuhkan informasi yang akurat dan relevan. Akan tetapi, terkadang informasi atau data yang kamu butuhkan sulit dicari. Jika kamu mengalami situasi kekurangan atau sulit mendapatkan informasi, pastikan tidak gegabah mengambil keputusan. Cobalah meminta saran kepada atasan, mentor, rekan kerja, atau orang yang berpengalaman. Biasanya, mereka sudah pernah mengalami situasi yang serupa. Jadi, kamu bisa belajar dari pengalaman mereka.
  • Terlalu banyak informasi: Selain itu, terlalu banyak informasi juga dapat menyebabkan kebingungan dan sulitnya menimbang pilihan. Tips untuk menghadapi tantangan ini serupa dengan poin pertama, yakni meminta saran dari orang yang lebih berpengalaman.
  • Bias kognitif: Tantangan satu ini dapat mempengaruhi cara kamu memproses informasi sekaligus membuat keputusan. Secara garis besar, bias kognitif adalah situasi ketika seseorang memahami peristiwa, fakta, dan orang lain, yang didasarkan pada keyakinan atau pengalaman pribadi yang mungkin tidak masuk akal atau tidak akurat. Nah, untuk mengatasi bias kognitif dalam decision making, pastikan kamu mengesampingkan penilaian atau asumsi pribadi agar bisa mengambil keputusan berdasarkan data.
  • Kurangnya waktu: Waktu yang terbatas kerap kali membuat keputusan yang diambil menjadi kurang optimal. Untuk mengatasi hal ini, salah satu cara yang bisa kamu ambil adalah kolaborasi atau kerja sama.
  • Tekanan: Adanya tekanan ketika pengambilan keputusan, baik dalam lingkup internal maupun eksternal perusahaan akan berdampak pada solusi yang tidak maksimal. Untuk mengatasi hal ini, cobalah tetap fokus pada setiap informasi, data, dan alternatif solusi yang sudah kamu temukan.
  • Ketakutan akan kegagalan: Rasa takut gagal dapat menghambat proses pengambilan keputusan dan mendorong strategi yang terlalu hati-hati. Rasa takut gagal biasanya muncul ketika seseorang belum memiliki persiapan atau bekal yang cukup. Itulah mengapa proses identifikasi masalah dan pengumpulan informasi atau data sangat penting dalam decision making. Ketika semua informasi dan berbagai alternatif solusi sudah terkumpul, kamu akan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan.


⁠Cara Meningkatkan Kemampuan Decision Making 

Ilustrasi penerapan decision making di situasi kerja. (Sumber: Envato)

Decision making adalah keahlian yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang, terutama dalam dunia kerja. Meski begitu, tidak sedikit orang yang merasa kurang percaya diri sehingga potensi tersebut tidak terlihat. 

Jika kamu ingin menjadi seorang pengambil keputusan yang terbaik, berikut ini beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan decision making yang bisa kamu ikuti:   

1. Meningkatkan pengetahuan dan informasi 

Memperluas pengetahuan dan mengumpulkan informasi yang relevan adalah langkah pertama. Kamu bisa membaca buku-buku tentang decision making, mendengarkan siaran atau datang ke seminar tokoh yang memiliki kemampuan tersebut dan berlatih dari sana.  

2. Menganalisis data dan situasi dengan objektif 

Dalam menganalisis data dan situasi, pastikan kamu tetap bersikap objektif. Itu artinya, kamu harus mempertimbangkan semua aspek dan masukan dari anggota tim dan tidak terfokus pada pandangan diri sendiri terhadap suatu masalah yang muncul. Dengan begitu, kamu bisa memilih solusi terbaik dengan risiko yang kecil.  

3. Mempertimbangkan berbagai perspektif 

Selain itu, pertimbangkan pula berbagai pandangan yang muncul. Jadikan semua perspektif sebagai masukan penting untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik bagi karier maupun perusahaan. 

Dalam praktiknya, terkadang kamu memang perlu pandangan orang lain untuk dapat mengambil langkah terbaik dalam menyelesaikan masalah.  

4. Berpikir kreatif dan inovatif 

Pastikan kamuselalu berpikir kreatif dan inovatif saat mengambil keputusan. Hal ini perlu agar kamu punya banyak opsi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. 

Dengan begitu, kamu tidak terpaku pada solusi yang ada dan itu-itu saja. Bisa jadi, kreativitas dan inovasi yang kamu miliki justru menawarkan efek positif untuk karier maupun perusahaan.  

5. Berani mengambil risiko yang terukur 

Selanjutnya, jangan pernah takut untuk mengambil risiko saat mengambil keputusan. Jangan sampai lupa bahwa setiap langkah atau kebijakan yang kamu pilih tidak selalu sepenuhnya baik. Tentu ada sisi negatif yang mengikuti.  

Akan tetapi, dengan berani mengambil risiko yang terukur, kamu tetap dapat melakukan tindakan antisipasi apabila selanjutnya risiko tersebut justru menjadi kendala baru. 

Hal lain yang menarik dari keberanian mengambil risiko ternyata juga dapat menciptakan peluang baru.  

6. Belajar dari pengalaman dan kesalahan 

Kamu pasti akrab dengan kalimat “pengalaman adalah guru yang terbaik”. 

Pepatah itu memang benar adanya karena belajar dari kesalahan atau pengalaman yang mungkin terasa tidak menyenangkan akan membantumu menghindari kesalahan yang sama untuk kali kedua. Selain itu, pengalaman juga dapat menjadi pertimbangan lain ketika kamu mengambil keputusan untuk kendala yang lebih besar lagi.


⁠Tips Decision Making yang Efektif 

Sebuah divisi perusahaan swasta tampak bahagia setelah mendapat manfaat dari decision making yang mereka ambil. (Sumber: Envato)

Membuat keputusan yang tepat dan efektif dalam berbagai situasi memang tidak mudah. Terutama, jika memiliki hubungan dengan banyak pihak. 

Tapi, kamu jangan khawatir karena decision making adalah skill yang bisa dilatih. Agar kamu lebih mampu mengambil keputusan yang efektif, berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba:  

1. Kumpulkan informasi yang cukup 

Sebelum membuat keputusan atau mengambil kebijakan, pastikan kamu telah mengumpulkan semua informasi yang relevan untuk mendukung atau menguatkan solusi pilihan. Telusuri apa saja masalah yang sedang kamu hadapi, lalu kumpulkan informasi dari berbagai sumber, seperti misalnya melalui rekan kerja atau divisi lain yang terlibat.  

2. Pertimbangkan semua pilihan 

Ketika sedang membuat opsi-opsi keputusan untuk suatu masalah, selalu pertimbangkan semua pilihan yang ada. 

Kamu bisa membandingkan semua opsi dari sisi baik dan buruknya, apa saja keuntungannya dan kerugian yang bisa terjadi jika kamu memilih keputusan tersebut pada masa mendatang, baik untuk diri sendiri, anggota tim, maupun perusahaan.   

3. Gunakan intuisi 

Terkadang, intuisi juga menjadi hal lain yang perlu kamu pertimbangkan dalam menentukan keputusan. Dengan dukungan dari banyak informasi yang kamu dapatkan, intuisi bisa menguatkan pilihan keputusan yang kamu ambil nantinya. 

Aspek ini cukup penting karena kamu tidak harus berfokus pada semua hal yang ada di depanmu. Terkadang, intuisi juga dapat memberikan pandangan yang berbeda terhadap solusi dari suatu masalah. 

4. Jangan terburu-buru 

Salah satu hal yang harus kamu perhatikan dengan baik saat mengambil keputusan adalah tidak buru-buru. Justru, kamu tetap harus berhati-hati sebelum menentukan pilihan keputusan yang tepat. 

Hal ini juga dilakukan berdasarkan informasi yang telah kamu dapatkan, pandangan dari orang lain yang terlibat, dan intuisi. Berikan waktu untuk kamu bisa berpikir terkait kelebihan dan kekurangan dari setiap opsi yang tersedia.

5. Berani mengambil risiko 

Aspek lain yang terkadang justru menjadi kendala dalam menentukan kebijakan adalah ketakutan untuk mengambil risiko. 

Ketahui bahwa setiap langkah dan setiap keputusan yang kamu pilih akan selalu berjalan berdampingan dengan risikonya. Pegang teguh bahwa setiap hal selalu ada sisi baik dan buruknya, tak terkecuali soal keputusan.

Akan tetapi, terkadang pula, mengambil risiko saat memilih opsi terbaik bukan tidak mungkin akan mendatangkan peluang lain yang lebih besar dan menjanjikan. 

Untuk itu, selalu pertimbangkan risiko yang nanti akan kamu hadapi, apakah itu berdampak terlalu besar untuk keberlangsungan perusahaan atau tidak. Selain itu, jangan lupa untuk menyiapkan antisipasinya apabila kamu harus menghadapi risiko tersebut di masa mendatang.  

6. Belajar dari kesalahan 

Terakhir, belajarlah dari kesalahan yang terjadi di masa lalu, jadikan guru terbaik untuk tidak mengulangi hal yang sama di masa depan. Jangan pernah takut untuk mengakui kesalahan yang pernah kamu buat karena hal ini sangat umum terjadi.  

Sebaliknya, jadikan kesalahan tersebut pertimbangan lain yang kamu punya ketika harus membuat keputusan yang sama nantinya. Dengan begitu, kamu punya pandangan lain yang dapat membantu memberikan pilihan yang lebih baik dengan risiko yang lebih kecil.

  

Kesimpulan 

Dalam dunia kerja, decision making skill yang baik adalah salah kunci kesuksesan individu dan organisasi. Decision making skill tidak hanya tentang memilih antara berbagai alternatif, tetapi juga proses berpikir yang kritis dan analitis.

Agar dapat mengambil keputusan dengan cermat dan tepat, pastikan kamu melakukan identifikasi masalah terlebih dahulu. Setelah itu, kumpulkan semua informasi dan data yang relevan dengan situasi atau masalah yang kamu hadapi.

Gunakan berbagai informasi dan data tersebut sebagai acuan analisis untuk menemukan solusi. Dalam proses menemukan solusi, pastikan kamu menulis berbagai alternatif yang akan terjadi, ya! Hal itu akan sangat membantu kamu mengidentifikasi risiko dari keputusan yang akan kamu ambil.

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Decision Making

  1. Bagaimana cara mengatasi bias kognitif dalam decision making?
    Supaya dapat mengatasi bias kognitif saat melakukan pengambilan keputusan, kamu harus mengenali jenis-jenis bias yang mungkin mempengaruhi keputusan, seperti bias konfirmasi atau bias anchoring. Selain itu, melibatkan tim yang beragam dan mencari sudut pandang yang berbeda dapat membantu mengurangi pengaruh bias.
  2. Apa perbedaan antara decision making dan problem solving?
    Decision making adalah proses memilih tindakan dari beberapa alternatif yang tersedia. Di sisi lain, problem solving melibatkan identifikasi masalah dan pencarian solusi yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Keduanya sering kali saling terkait, tetapi memiliki fokus yang berbeda.
  3. Bagaimana cara mengatasi rasa ragu dalam mengambil keputusan?
    Rasa ragu saat mengambil keputusan sebenarnya adalah hal yang umum terjadi, terlebih jika kamu harus mengambil langkah tepat untuk kepentingan banyak pihak. Supaya hal ini tidak memengaruhi keputusan yang kamu pilih, ada baiknya untuk mengumpulkan informasi yang relevan sebanyak mungkin, mempertimbangkan pro dan kontra dari setiap pilihan, dan menggunakan intuisi. Selain itu, berbicara dengan rekan kerja atau mentor juga dapat memberikan perspektif tambahan yang berguna.
  4. Apa yang harus dilakukan jika keputusan yang diambil ternyata salah?
    Jika keputusan yang diambil ternyata salah, tidak perlu menyalahkan diri sendiri, apalagi anggota tim. Lakukan evaluasi apa yang menyebabkan kesalahan tersebut dan belajar dari pengalaman. Jangan takut untuk mengakui kesalahan dan ambil tindakan korektif secepat mungkin. Dari situ, kamu bisa belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama pada masa depan.

More from this category: Keterampilan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.