Daftar Skill Dasar Akuntansi dan Prospek Kariernya

Daftar Skill Dasar Akuntansi dan Prospek Kariernya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 09 July, 2025
Share

Kamu tertarik bekerja dan membangun karier sebagai akuntan? Jika iya, pilihanmu terbilang tepat karena bidang akuntansi menawarkan prospek karier yang luas dan menjanjikan.

Hal itu dibuktikan dengan data dari US Bureau of Labor yang menyebut bahwa permintaan untuk profesi akuntan dan auditor diperdiksi akan meningkat 6% sepanjang 2023–2033.

Kabar baiknya, bukan hanya lulusan akuntansi yang punya kesempatan untuk memenuhi permintaan kerja tersebut. Kamu yang lulusan non-akuntan juga punya peluang untuk membangun karier di bidang akuntansi.

Kuncinya, kamu harus membekali diri dengan skill akuntansi yang relevan. Lantas, apa saja skill akuntansi yang penting untuk dunia kerja? Seperti apa prospek kerja di bidang akuntansi dan berapa kisaran gajinya?

Semua pertanyaan itu akan terjawab dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama!


Skill Dasar untuk Akuntan 

Ketika bekerja sebagai akuntan, kamu pasti akan berkutat dengan banyak data numerik.

Nah, agar bisa menghitung dan mengelolanya dengan baik, kamu harus menguasai skill dasar akuntasi berikut ini:

Pemahaman dasar akuntansi  

Sebagai seorang akuntan, kamu harus memiliki dan menguasai pengetahuan mendasar tentang laporan keuangan. Perkuat hal tersebut dengan ilmu pembukuan, yakni pencatatan transaksi keuangan secara sistematis. 

Laporan keuangan sendiri memberikan gambaran umum tentang kinerja finansial sebuah perusahaan. Tiga jenis laporan keuangan utama yang perlu kamu pahami adalah: 

  • Laporan laba-rugi: Laporan ini menunjukkan pendapatan dan biaya selama periode tertentu. Pemahaman soal laporan laba-rugi akan membantu kamu menilai prospek bisnis perusahaan terkait untung dan rugi.
  • Neraca keuangan: Laporan ini mencatat aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan. Neraca keuangan sangat penting untuk melihat kesehatan keuangan dan stabilitas bisnis.
  • Laporan arus kas: Laporan ini merangkum masuk dan keluarnya kas perusahaan. Arus kas yang positif menunjukkan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan likuiditasnya. 

Tak kalah penting, kamu juga harus memahami persamaan akuntansi berikut: aset = liabilitas + ekuitas. Persamaan ini akan menjadi dasar untuk setiap transaksi keuangan. 

Pemahaman Perpajakan  

Sebagai akuntan, kamu juga perlu memahami tentang perpajakan, seperti PPN dan PPh. Pahami juga sistem pelaporan pajak melalui aplikasi seperti e-SPT atau e-Faktur.  

Pengetahuan perhitungan dan peraturan pajak dapat membantumu mengelola kewajiban pajak bisnis secara efisien. Untuk lulusan non-akuntan, skill pajak yang perlu kamu kuasai adalah: 

  • Memahami jenis-jenis pajak yang berlaku bagi perusahaan.
  • Mengetahui prosedur perhitungan pajak dasar dan persiapan laporan pajak.
  • Memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku.


Hard Skill Akuntan  

Ilustrasi seorang karyawan yang menguasai skill akuntasi sedang bekerja sebagai akuntan di perusahaan swasta. (Image by katemangostar on Freepik)

Untuk menunjang skill dasar yang telah disebutkan di atas, seorang akuntan juga perlu menguasai keterampilan teknis.

Berikut adalah beberapa hard skill penting untuk profesi akuntan:

Microsoft Excel  

Seorang akuntan akan sering menggunakan Microsoft Excel untuk mengolah data keuangan.

Untuk mempermudah pekerjaanmu nanti, pelajari beragam rumus umum Excel yang sering digunakan akuntan berikut ini: 

  • SUM: menjumlahkan data.
  • IF: membuat pernyataan logika.
  • Pivot Table: meringkas data dalam format tabel dinamis.
  • VLOOKUP/HLOOKUP: mencari data berdasarkan suatu kriteria.
  • Concatenate: menggabungkan teks dari beberapa sel. 

Penguasaan software akuntansi 

Selain Microsoft Excel, ada banyak software akuntan lain yang perlu kamu kuasai untuk menunjang produktivitas dan keakuratan laporan keuangan. 

Kuasai software QuickBooks atau Xero yang merupakan aplikasi populer untuk akuntansi.

Lalu, kuasai juga sistem ERP (Enterprise Resource Planning) seperti SAP. Penguasaan teknologi akuntansi sangat penting karena akan mempermudah pencatatan transaksi dan pengelolaan laporan keuangan. 

Pembukuan dan penyusunan laporan keuangan 

Pembukuan adalah aktivitas pencatatan dan pengelompokan transaksi secara tepat. Hal ini mencakup pencatatan pembelian, penjualan, biaya operasional, hingga penyusunan jurnal umum bisnis.

Nah, kamu juga perlu menguasai pembukuan dan penyusunan laporan keuangan jika ingin sukses sebagai akuntan. Pasalnya, salah satu job desc utama akuntan adalah menyusun laporan keuangan.

Jadi, kamu harus mampu membuatnya sesuai standar perusahaan. Pastikan juga laporan tersebut memberikan informasi kondisi keuangan yang jelas bagi stakeholder

Pemahaman prinsip akuntansi  

Dalam menyusun laporan keuangan, akuntan wajib mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku. Tujuannya agar laporan tersebut akurat, transparan, dan dapat dipercaya. 

Secara umum, terdapat dua prinsip akuntansi yang sering digunakan di Indonesia, yaitu Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) dan International Financial Accounting Standard (IFRS). 

GAAP ditetapkan oleh Financial Accounting Standards Board (FASB), dan lebih sering digunakan oleh perusahaan swasta dan nirlaba.

Sementara itu, IFRS cenderung lebih populer dan telah diterapkan secara luas di berbagai penjuru dunia.

Sebagai akuntan, kamu tentu wajib memahami aturan dan prinsip akuntansi agar bisa bekerja dengan baik.

Analisis rasio keuangan 

Akuntansi juga berperan penting dalam mengelola risiko finansial perusahaan. Untuk menjalankan peran tersebut, kamu perlu pemahaman tentang analisis rasio keuangan.

Beberapa rasio yang perlu kamu pelajari adalah: 

  • Rasio likuiditas: Menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek.
  • Rasio profitabilitas: Mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
  • Rasio solvabilitas: Menilai kemampuan perusahaan melunasi utang jangka panjang. 

Rasio keuangan ini akan mempermudah pengambilan keputusan serta membantu dalam merencanakan pertumbuhan bisnis. 

Cost analysis 

Skill analisis biaya juga penting bagi profesi akuntan untuk memastikan efisiensi pengeluaran perusahaan. Skill ini melibatkan: 

  • Pemahaman biaya tetap dan variabel.
  • Penggunaan Cost-Volume-Profit (CVP) Analysis untuk memahami hubungan biaya, volume, dan laba.
  • Menentukan break-even point (titik impas) perusahaan. 

Dengan kemampuan ini, kamu bisa memberikan saran dalam menentukan harga atau mengidentifikasi area yang bisa dihemat. 

Pencatatan transaksi (bookkeeping) 

Pencatatan transaksi adalah dasar akuntansi, di mana semua transaksi bisnis dicatat dengan rinci.

Skill ini meliputi pemahaman tentang prinsip debit dan kredit. Lalu, penting juga untuk melakukan entry jurnal yang akurat. 

Kamu juga harus mampu mengorganisir laporan bulanan dan tahunan. Dengan begitu, kamu dapat memastikan semua data finansial tersusun rapi dan siap untuk dianalisis. 

Budgeting 

Budgeting adalah keterampilan penting dalam merencanakan pengeluaran dan mengelola dana. Dengan pemahaman ini, kamu dapat membuat perkiraan pendapatan dan pengeluaran. 

Selain itu, kamu juga bisa mengontrol biaya dan memastikan pengeluaran tidak melebihi anggaran.

Tak kalah penting, skill ini juga bisa membantumu membandingkan anggaran dengan kinerja aktual untuk menilai efektivitas perencanaan. 

Mempelajari budgeting dapat meningkatkan pengelolaan dana di berbagai situasi, baik untuk proyek tertentu maupun anggaran operasional rutin.


Soft Skill Akuntan 

Seorang akuntan tidak hanya harus menguasai keterampilan teknis yang kuat.

Di samping itu, kamu juga perlu memiliki soft skills yang baik untuk menunjang pekerjaan. Berikut beberapa soft skill akuntan yang penting untuk dunia kerja: 

Orientasi terhadap detail  

Bekerja sebagai akuntan mengharuskan kamu untuk mengolah banyak data numerik. Tugas tersebut tentu membutuhkan kecermatan dalam memeriksa setiap angka dan transaksi.

Pasalnya, kesalahan kecil dalam laporan keuangan atau pembukuan bisa berdampak besar. 

Manajemen waktu  

Seorang akuntan harus memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik. Terlebih, biasanya ketika menjelang akhir periode pembukuan perusahaan.

Pada masa itu, akuntan akan bekerja dengan deadline yang ketat. Dengan menguasai skill manajemen waktu, kamu akan lebih mudah menyelesaikan setiap tugas dengan baik dan tepat waktu. 

Komunikasi efektif  

Sebagai akuntan, kamu tidak hanya bertugas mengolah data keuangan. Selain itu, kamu juga harus mampu menyampaikan informasi keuangan tersebut kepada stakeholder

Nah, di sinilah kemampuan komunikasi efektif akan sangat diperlukan. Kamu harus bisa menyampaikan informasi finansial secara jelas dengan tim non-akuntan.

Keterampilan komunikasi satu ini meliputi: 

  • Menyederhanakan data keuangan yang rumit untuk mudah dipahami.
  • Menyajikan laporan dan hasil analisis dengan jelas kepada pihak manajemen.
  • Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil laporan keuangan. 

Problem-solving  

Pemecahan masalah atau problem-solving juga termasuk soft skill akuntan yang wajib kamu kuasai.

Sebab, akuntan akan sering menghadapi masalah seperti kendala perpajakan atau ketidaksesuaian dalam laporan. 

Nantinya, skill satu ini akan membantumu untuk berpikir kritis dan solutif. 

Integritas  

Terakhir, seorang akuntan harus memiliki integritas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab profesionalnya. Pasalnya, pekerjaan akuntan berhubungan langsung dengan keuangan perusahaan atau organisasi.

Cakupan dari soft skill integritas juga meliputi kepatuhan terhadap prinsip akuntansi, kejujuran, dan transparansi.

Selain itu, kamu juga wajib mengikuti kode etik profesional yang berlaku.


⁠Cara Membangun Kompetensi Akuntansi Secara Bertahap
  

Ilustrasi seorang pelamar kerja tampak serius mempelajari berbagai skill akuntasi. (Image by DC Studio on Freepik)

Berbekal berbagai keterampilan di atas, kamu bisa mulai membangun kompetensi akuntansi secara bertahap. Prosesnya tentu akan membutuhkan waktu dan dedikasi. 

Berikut langkah-langkah yang dapat kamu ambil untuk meraih skill yang dibutuhkan akuntan: 

  • Pahami dasar-dasar akuntansi, seperti persamaan akuntansi serta analisis laporan keuangan.
  • Jika kamu lulusan non-akuntan, cobalah mengambil kursus akuntansi di lembaga pelatihan bereputasi baik. Alternatif lainnya adalah mengikuti kursus online di platform seperti Coursera atau Udemy. Kursus ini mencakup prinsip-prinsip akuntansi dasar hingga penggunaan alat-alat praktis dalam analisis keuangan.
  • Praktik mandiri dengan software akuntansi. Latihan ini akan membiasakanmu dengan proses pencatatan transaksi hingga pelaporan keuangan.
  • Cari pengalaman praktis dengan ikut magang atau proyek sampingan dengan tugas akuntansi dasar. Pengalaman langsung sangat penting untuk membangun keterampilan dan pengetahuan dalam konteks nyata.
  • Dapatkan sertifikasi profesional akuntansi untuk meningkatkan kredibilitas. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa kamu memahami standar akuntansi dan berkompeten di bidang keuangan.
  • Bergabung dengan asosiasi profesional, forum online, atau komunitas akuntansi lain. Bergabung dengan asosiasi akuntansi, memberikan akses ke berbagai pelatihan dan seminar. Kamu juga kesempatan untuk berjejaring dengan profesional lainnya.
  • Terus belajar dan update berita seputar akuntansi. Baca informasi tentang tren terbaru dalam akuntansi serta mengikuti workshop atau seminar. Ingatlah, bidang akuntansi terus berkembang, terutama terkait regulasi dan teknologi.


⁠Prospek Karier di Bidang Akuntansi dan Kisaran Gajinya
 

Dengan pengetahuan dan keterampilan akuntansi, kamu bisa mengembangkan karier di berbagai profesi. Hal ini meliputi analisis keuangan hingga pengembangan software

Berikut prospek karier di bidang akuntansi yang bisa kamu eksplor lengkap dengan kisaran gajinya:

Financial analyst  

Analis keuangan atau financial analyst bertugas membantu perusahaan membuat keputusan yang berfokus pada profit.

Untuk itu, biasanya analis keuangan akan menganalisis data keuangan secara rinci. Lalu, kamu juga memprediksi pendapatan serta menilai investasi. 

- Kisaran gaji: Rp9–12 juta per bulan. 

Financial planner  

Tugas financial planner adalah membantu klien merencanakan keuangan mereka. Perencanaan ini meliputi pengelolaan tabungan, investasi, hingga utang.

Selain itu, financial planner juga punya tanggung jawab memberikan saran dan rekomendasi tentang produk keuangan dan strategi investasi. 

- Kisaran gaji: Rp7–8 jutaan per bulan. 

Internal auditor  

Profesi satu ini bekerja melakukan audit internal di suatu organisasi. Mereka harus memastikan bahwa organisasi tersebut patuh terhadap prosedur dan kebijakan.

Di samping itu, internal auditor juga biasanya mengidentifikasi titik-titik risiko keuangan organisasi.

- Kisaran gaji: Rp6–8 juta per bulan. 

Akuntan publik  

Akuntan publik adalah ahli akuntansi yang menyediakan jasa konsultasi, audit, dan perpajakan.

Pada umumnya, mereka sudah memiliki sertifikasi Certified Public Accountant (CPA). Adapun seorang akuntan publik bisa bekerja di firma akuntansi atau secara independen 

- Kisaran gaji: Rp7–10 juta per bulan. 

Payroll  

Sebagai staf payroll, kamu akan bekerja menghitung dan memproses gaji karyawan.

Penghitungan tersebut juga mencakup pajak dan potongan lain. Kamu harus memastikan bahwa pengelolaan gaji karyawan sejalan dengan peraturan ketenagakerjaan. 

- Kisaran gaji: Rp5–8 jutaan per bulan. 

Accounting software developer 

Bagi yang tertarik dengan bidang teknologi, kamu bisa bekerja sebagai accounting software developer.

Tugasmu secara garis besar adalah merancang, mengembangkan, dan memelihara software akuntansi sesuai kebutuhan pengguna. 

- Kisaran gaji: Rp7–10 jutaan per bulan. 

Treasury analyst  

Treasury analyst bertugas mengelola arus kas, risiko keuangan, dan investasi perusahaan.

Pekerjaan tersebut biasanya melibatkan proses analisis untuk mengoptimalkan likuiditas. Biasanya, treasury analyst juga bertanggung jawab menjalin hubungan baik dengan bank. 

- Kisaran gaji: Rp6–10 juta per bulan.


⁠Kesimpulan
 

Agar bisa bersaing membangun karier di bidang akuntasi, kamu harus membekali diri dengan berbagai skill yang relevan.

Skill utama yang harus kamu kuasai adalah pemahaman dasar akuntansi serta perpajakan. 

Kamu juga perlu menguasai keterampilan teknis akuntansi yang meliputi pengoperasian Microsoft Excel dan software akuntansi.

Beberapa hard skill lain yang juga penting untuk akuntan adalah pemahaman soal pembukuan, penyusunan laporan keuangan, serta hubungan akuntansi dan mitigasi risiko.

Selain hard skills, seorang akuntan tentu harus memiliki soft skills yang relevan agar bisa bekerja dengan baik.

Manajemen waktu, orientasi terhadap detail, komunikasi efektif, integritas, dan pemecahan masalah, adalah beberapa contoh soft skill yang penting untuk berbagai profesi di bidang akuntansi.

Berbekal seluruh kompetensi tersebut, kamu sudah punya modal yang baik untuk bersaing dan membangun karier di bidang akuntansi.

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KarirKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar
Skill Akuntansi

  1. Apakah lulusan non-akuntan bisa bekerja di bidang keuangan?
    ⁠Ya, lulusan non-akuntan bisa bekerja di bidang keuangan selama menguasai keterampilan yang dibutuhkan.
  2. Apa saja skill akuntansi yang paling penting dipelajari oleh non-akuntan?
    ⁠- Prinsip dasar akuntansi
    ⁠- Perpajakan
    ⁠- Microsoft Excel dan software akuntansi
    ⁠- Pembukuan, penyusunan laporan keuangan perusahaan
    ⁠- Orientasi terhadap detail
    ⁠- Manajemen waktu
    ⁠- Problem-solving.
  3. Bagaimana cara mempelajari akuntansi dari nol?
    ⁠- Pahami dasar-dasar akuntansi.
    ⁠- Ambil kursus akuntansi di lembaga pelatihan bereputasi baik.
    ⁠- Praktik mandiri dengan software akuntansi dan kerjakan soal-soal latihan.
    ⁠- Cari pengalaman praktis dengan ikut magang atau proyek sampingan.
    ⁠- Bergabung dengan komunitas akuntansi.
    ⁠- Terus belajar dan update berita seputar akuntansi.
  4. Apakah perlu memahami pajak jika tidak bekerja sebagai akuntan?
    ⁠Sebaiknya, pahami tentang pajak untuk membantumu dalam melaksanakan berbagai kewajiban perpajakan.
  5. Apakah ada software akuntansi yang mudah digunakan untuk pemula?
    Software akuntansi yang direkomendasikan untuk pemula adalah Xero, QuickBooks, Jurnal, dan Zoho Books.
  6. Bagaimana memahami laporan keuangan tanpa latar belakang akuntansi?
    ⁠- Kenali istilah-istilah kunci seperti aset, ekuitas, beban, liabilitas, laba, dan rugi.
    ⁠- Pelajari jenis-jenis utama laporan keuangan, mulai dari laporan laba rugi, arus kas, dan neraca.
    ⁠- Cari angka-angka yang berubah signifikan dari periode sebelumnya. Hal ini dapat menunjukkan adanya perubahan penting dalam bisnis.
    ⁠- Latihan analisis laporan keuangan terus-menerus.
    ⁠- Perdalam wawasan melalui berbagai sumber, seperti buku, kursus online, dan tutorial.
  7. Apa perbedaan antara akuntansi biaya dan akuntansi manajemen?
    ⁠Akuntansi biaya fokus mencatat total biaya produksi suatu perusahaan. Di lain sisi, akuntansi manajemen bertujuan menganalisis informasi keuangan untuk membantu perusahaan mengambil keputusan bisnis.
  8. Apakah perlu sertifikasi untuk belajar akuntansi?
    ⁠Kamu tidak perlu sertifikasi untuk mulai belajar akuntansi. Sertifikasi ini bukti pengakuan resmi atas kompetensimu setelah mempelajari dan mempraktikkan ilmu akuntansi.

More from this category: Keterampilan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.