3 Contoh & Tips Mencantumkan Pengalaman Organisasi di CV

3 Contoh & Tips Mencantumkan Pengalaman Organisasi di CV
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 08 May, 2025
Share

CV atau curriculum vitae adalah senjata utama job seeker dalam mencari kerja. Pasalnya, CV merangkum berbagai informasi pribadi, mulai dari riwayat pendidikan, daftar skill, hingga pengalaman kerja.

Tapi, bagaimana dengan fresh graduate yang belum punya pengalaman kerja?

Tenang! Kamu tetap bisa bersaing dan menarik perhatian HRD melalui CV meski belum punya pengalaman kerja profesional. Salah satu caranya dengan menulis pengalaman organisasi di CV.

Penasaran gimana cara menulis pengalaman organisasi di CV secara efektif? Atau kamu butuh contoh penulisan pengalaman organisasi di CV untuk referensi?

Yuk, baca artikel ini sampai tuntas karena ada penjelasan lengkap soal tips mencantumkan pengalaman organisasi di CV dan juga contohnya.


⁠Pentingnya Pengalaman Organisasi dalam CV

Menulis pengalaman organisasi dalam CV merupakan salah satu cara untuk menunjukkan bahwa kamu punya transferable skills.

Untuk kamu yang belum tahu, transferable skills adalah keterampilan yang dapat digunakan di berbagai pekerjaan, tak terbatas pada bidang, industri, atau profesi.

Nah, salah satu cara untuk mengasah transferable skills adalah melalui pengalaman organisasi.

Ketika kamu aktif terlibat dalam sebuah organisasi, kamu akan bekerja sama dengan banyak orang dari berbagai latar belakang.

Selain itu, kamu juga harus menyelesaikan proyek dengan target tertentu dan siap menghadapi situasi tak terduga setiap waktu.

Berbagai pengalaman dalam organisasi itulah yang bisa membantu kamu mengasah transferable skills.

Menurut Career Addict, ada banyak skill yang sangat dicari oleh berbagai perusahaan, mulai dari problem solving, leadership, kemampuan komunikasiadaptasi, dan ketangguhan.

Daftar skill tersebut sangat menarik karena semuanya termasuk dalam transferable skills karena dibutuhkan dalam berbagai pekerjaan.

Untuk itu, jangan ragu menulis pengalaman organisasi di CV untuk meningkatkan daya saing dan membutktikan bahwa kamu memiliki transferable skills.


⁠Memilih Pengalaman Organisasi yang Tepat

Sama seperti menulis pengalaman kerja, kamu juga tidak boleh sembarangan ketika mencantumkan pengalaman organisasi di CV.

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih pengalaman organisasi yang sesuai dan relevan dengan bidang pekerjaan yang kamu tuju.

Lantas, bagaimana cara efektif menyaring pengalaman organisasi di CV? Kamu bisa mengikuti rangkaian tips berikut ini:

Menentukan relevansi pengalaman organisasi

Kamu tidak harus mencantumkan semua pengalaman organisasi dalam CV. Pilih yang paling menunjukkan keterampilan atau pengetahuan yang sesuai dengan pekerjaan yang akan kamu lamar.

Semisal kamu melamar posisi di bidang manajemen, pengalaman sebagai ketua organisasi akan lebih relevan dibandingkan pengalaman di klub hobi.

Selain itu, setiap posisi biasanya memiliki kualifikasi dan keterampilan yang berbeda. Jadi, pastikan kamu hanya menulis pengalaman organisasi yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan.

Contohnya, kalau kamu melamar posisi yang membutuhkan kemampuan kepemimpinan, soroti peran kepemimpinanmu di organisasi, baik sebagai ketua divisi maupun ketua panitia proyek.

Adapun untuk posisi seperti anggota organisasi, tonjolkan proyek-proyek tim yang pernah kamu ikuti sebagai anggota.

Terakhir, prioritaskan menulis pengalaman organisasi di CV yang paling berdampak, baik bagi dirimu maupun organisasi tersebut.

Misalnya, dari segi pencapaian tertentu atau perubahan positif yang kamu bawa. Semakin besar dampaknya, semakin kuat kesan yang kamu berikan kepada HRD.

Mengidentifikasi pengalaman organisasi utama

Bagaimana cara menentukan pengalaman yang akan menjadi fokus dalam CV? Pertama, coba soroti posisi kepemimpinan yang kamu pernah pegang, baik itu sebagai ketua atau koordinator.

Pengalaman kepemimpinan akan menunjukkan bahwa kamu mampu mengelola tim, membuat keputusan, dan memimpin proyek.

Di lain sisi, untuk posisi yang lebih menekankan memiliki kemampuan kerja sama tim, coba soroti pengalamanmu dalam sebuah proyek.

Misalnya, kalau kamu pernah terlibat dalam proyek yang sukses, cantumkan pengalaman ini dan jelaskan peran spesifikmu dalam organisasi tersebut.

Detail tersebut akan menonjolkan kemampuanmu dalam berkomunikasi dan menyelesaikan tugas secara efektif bersama orang lain.

Selain itu, pengalaman organisasi terkait kegiatan sosial atau komunitas juga bisa menunjukkan nilai-nilai positif dan kepedulianmu terhadap lingkungan sekitar.

Jadi, kalau kamu aktif di kegiatan sosial, ini bisa menjadi nilai tambah. Apalagi, saat kamu melamar pekerjaan di bidang layanan masyarakat atau perusahaan yang menekankan aspek CSR (Corporate Social Responsibility).


⁠Cara Menulis Pengalaman Organisasi di CV

Ilustrasi seorang pelamar kerja tampak serius ketika ingin menulis pengalaman organisasi di CV. (Image by freepik)

Bagaimana? Apakah kamu sekarang sudah tahu pengalaman apa saja yang ingin kamu prioritaskan dalam CV lamaran kerja?

Jika sudah, kini saatnya kamu praktik menulis pengalaman organisasi di CV dengan mengikuti tips berikut ini:

Menulis deskripsi pengalaman yang jelas dan terstruktur

Terkait format penulisan pengalaman organisasi di CV, ada baiknya kamu menggunakan format bullet points. Cara ini efektif untuk membuat CV-mu lebih mudah dibaca dan dipahami.

Caranya, mulailah dengan menjelaskan posisi dan tanggung jawab utama yang kamu emban. Pastikan setiap poin ringkas, jelas, dan menggambarkan peranmu secara spesifik, ya.

Idealnya, setiap poin harus fokus pada satu tanggung jawab atau pencapaian tertentu. Sebaliknya, hindari membuat kalimat yang terlalu panjang dalam satu poin.

Kemudian, cantumkan detail yang bisa diukur, seperti jumlah anggota tim yang kamu pimpin, jumlah peserta dalam acara yang kamu selenggarakan, atau persentase peningkatan kinerja setelah proyek selesai.

Dari sini, HRD bisa melihat lebih jelas seberapa besar kontribusimu.

Menyoroti pencapaian dan kontribusi

Saat menulis pengalaman organisasi, soroti pencapaianmu di samping tugas-tugas yang sudah kamu lakukan.

Kamu bisa menunjukkannya dengan menyertakan hasil yang konkret, seperti peningkatan kinerja, jumlah partisipan, atau penghematan biaya. Berikut contoh penulisannya:

  • Meningkatkan partisipasi anggota komunitas sebesar 30% dalam waktu 6 bulan.
  • Berhasil mengkoordinasikan acara dengan 200 peserta dan memperoleh sponsor senilai Rp 50 juta dari Perusahaan A, B, dan C.

Menggunakan bahasa yang profesional

Ketika menyertakan pengalaman berorganisasi dalam CV, ada baiknya kamu menggunakan bahasa yang profesional sesuai PUEBI atau bahasa Inggris yang tepat secara grammar.

Kuncinya, hindari penggunaan bahasa informal seperti “gue”, “kamu”, atau “kita”. Sebaliknya, gantilah dengan kata-kata yang lebih formal di CV.

Adapun untuk mendeskripsikan tugas dan pencapaianmu, pilihlah kata kerja aktif yang kuat seperti "memimpin," "mengoordinasikan," "mencapai," atau "mengimplementasikan."

Menurut Tarleton State University, kata kerja aktif akan memberikan kesan bahwa kamu adalah kandidat yang berpengalaman dan bisa diandalkan.

Di lain sisi, situs Recruiter menyebut HRD ternyatalebih suka deskripsi kerja dengan kata kerja aktif seperti contoh di atas karena bisa menggambarkan kemampuan dan kontribusimu secara lebih nyata.

Baca Juga: 10 Contoh CV Mahasiswa untuk Magang, Volunteer, dan Organisasi


⁠Contoh Pengalaman Organisasi di CV

Ilustrasi contoh CV yang kuat karena menyertakan pengalaman organisasi. (Image by Drazen Zigic on Freepik)

Kalau masih bingung soal cara menulis pengalaman organisasi di CV, kamu gak perlu khawatir! Kamu bisa melihat dan mempelajari contoh penulisan pengalaman organisasi di CV berikut ini:

Contoh 1: Pengalaman di Organisasi Kampus

Nama Organisasi: Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas ABC
Posisi: Kepala Departemen Kewirausahaan
Periode: September 2022 - Agustus 2023

Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab:

  • Memimpin dan mengoordinasikan tim untuk merancang serta melaksanakan program kewirausahaan di lingkungan kampus.
  • Menyusun proposal dan laporan kegiatan yang diajukan ke pihak rektorat untuk mendapatkan pendanaan.
  • Menjalin kerja sama dengan pihak eksternal, termasuk perusahaan dan alumni, untuk program inkubasi bisnis mahasiswa.

Pencapaian dan Kontribusi:

  • Berhasil mengadakan seminar kewirausahaan dengan lebih dari 200 peserta dan menghadirkan 3 pengusaha sukses sebagai pembicara.
  • Meluncurkan program “Startup Hub” yang mendampingi 10 startup mahasiswa hingga tahap prototipe, di mana 3 di antaranya memperoleh pendanaan awal dari investor.


⁠Contoh 2: Pengalaman di LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)

Nama LSM: Yayasan Peduli Lingkungan Hijau
Posisi: Koordinator Proyek Reboisasi
Periode: Maret 2021 - September 2022

Deskripsi Proyek yang Dikerjakan:

  • Merancang dan melaksanakan proyek reboisasi di wilayah perbukitan X yang mengalami degradasi lahan akibat penebangan liar.
  • Mengoordinasikan tim relawan dan masyarakat lokal untuk penanaman 5.000 bibit pohon dalam area seluas 10 hektar.
  • Melakukan edukasi kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan.

Dampak dari Keterlibatan di LSM:

  • Berhasil meningkatkan kesadaran lingkungan pada 200 warga setempat melalui program sosialisasi.
  • Area yang direboisasi menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan pertumbuhan kembali vegetasi hijau dalam waktu 6 bulan.


⁠Contoh 3: Pengalaman di Klub atau Komunitas Hobi

Nama Klub: Komunitas Fotografi Gambar-gambar
Posisi: Ketua Divisi Pameran dan Publikasi
Periode: Juli 2020 - Agustus 2021

Deskripsi Tugas:

  • Mengoordinasikan anggota untuk menyelenggarakan pameran fotografi tahunan yang menampilkan hasil karya anggota komunitas.
  • Mengelola promosi kegiatan melalui media sosial, website komunitas, dan media lokal.
  • Melatih anggota baru mengenai teknik dasar fotografi dan editing.

Pencapaian dan Pengembangan Keterampilan:

  • Berhasil meningkatkan jumlah pengunjung pameran dari 300 orang (tahun sebelumnya) menjadi 500 orang.
  • Meningkatkan keterampilan komunikasi dan manajemen proyek melalui pengalaman mengelola kegiatan pameran dan pelatihan anggota.


⁠Kesimpulan

Tidak perlu berkecil hati kalau kamu masih fresh graduate yang belum memiliki pengalaman kerja.

Kamu tetap bisa menonjolkan kualitas diri dan menarik perhatian HRD dengan menulis pengalaman organisasi di CV.

Namun, kamu tetap harus teliti dan tidak boleh sembarangan ketika menulis pengalaman organisasi dalam CV. Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih pengalaman organisasi yang sesuai dan relevan dengan pekerjan yang kamu lamar.

Setelah itu, tulis pengalaman tersebut dalam bentuk bullet points agar lebih mudah terbaca.

Jangan lupa juga menggunakan kata kerja aktif saat menulis deskripsi tugas dan menyertakan pencapaian konkrit untuk meningkatkan nilai pengalaman organisasi kamu.

Bagaimana? Sudah siap membuat CV dan melamar pekerjaan?

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KarirKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!

Baca Juga: 12 Beasiswa S2 Dalam Negeri untuk Raih Karir Impian


⁠Pertanyaan Seputar Pengalaman Organisasi di CV

  1. Apakah pengalaman organisasi harus selalu dimasukkan ke CV?
    Tidak selalu. Jika lowongan pekerjaan yang kamu tuju lebih menekankan syarat pengalaman kerja dan kamu bisa memenuhinya, sebaiknya kamu mencantumkan riwayat kerja untuk meningkatkan daya saing.
  2. Bagaimana jika pengalaman organisasi tidak relevan dengan pekerjaan yang dilamar?
    Kamu tetap bisa menulis pengalaman organisasi tersebut dengan menonjolkan transferable skills, seperti kemampuan bekerja sama dalam tim, komunikasi, hingga manajemen waktu.
  3. Seberapa banyak pengalaman organisasi yang harus dicantumkan?
    Kamu tidak perlu mencantumkan terlalu banyak pengalaman organisasi agar isi CV tidak terlalu penuh dan tetap mudah dibaca. Cukup tulis 2 sampai 3 pengalaman organisasi yang bidang dan tugasnya relevan dengan pekerjaan tujuanmu.
  4. Bagaimana menjelaskan pengalaman organisasi yang singkat?
    Kamu bisa menyoroti pencapaian atau kontribusi terbesar yang telah kamu buat selama masih bergabung dalam organisasi tersebut. Lalu, gunakan kata kerja aktif yang kuat seperti “menginisiasi”, “mengorganisir”, “memimpin”, atau “mengembangkan.”
  5. Apakah harus menyertakan kontak referensi dari organisasi?
    Tidak harus, karena sifatnya opsional. Kamu bisa menuliskan kalimat “referensi tersedia atas permintaan.” Namun, kalau kamu memang sudah mendapatkan izin dari pihak perwakilan organisasi, kamu juga bisa mencantumkannya.
  6. Bagaimana mengatasi pengalaman organisasi yang terlalu banyak?
    Sebaiknya, pilih 2 sampai 3 pengalaman saja yang paling relevan dengan posisi tujuanmu. Misalnya, kalau kamu ingin melamar pekerjaan di bidang digital marketing, kamu bisa berfokus pada pengalaman di divisi humas atau media organisasi saat menulis pengalaman organisasi di CV.
  7. Bagaimana cara mengatasi kekosongan pengalaman organisasi di CV?
    Jika tidak memiliki pengalaman organisasi, kamu bisa fokus pada pengalaman kerja, magang, volunteering, atau pencapaian yang pernah kamu raih selama kuliah atau sekolah.
  8. Bagaimana menonjolkan pengalaman organisasi di bidang yang tidak terlalu dikenal?
    Pertama, jelaskan sedikit tentang organisasi tersebut dan tujuan dari kegiatan atau proyek yang kamu ikuti agar pembaca memiliki konteks lebih jelas. Kemudian, jelaskan semua tugas dan tanggung jawabmu di bidang organisasi tersebut, pencapaian terbesar yang pernah kamu dapatkan, dan skill yang telah kamu peroleh. Terakhir, jangan lupa menyesuaikan deskripsi pengalaman organisasi dengan kebutuhan lowongan kerja.

More from this category: Resumes

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.