20+ Contoh Subjek Email Lamaran Kerja & Cara Mengisinya

20+ Contoh Subjek Email Lamaran Kerja & Cara Mengisinya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 27 March, 2025
Share

Berkat kemajuan teknologi, kamu tidak perlu repot lagi membawa tumpukan dokumen untuk melamar pekerjaan. Saat ini, banyak perusahaan yang memilih rekrutmen secara online, salah satunya melalui email. 

Nah, jika perusahaan tujuanmu mengharuskan lamaran kerja dikirim melalui email, tentu kamu perlu tahu bagaimana mengisi subjek email lamaran kerja yang tepat. Sebab, subjek email juga turut menentukan apakah HRD akan melirik lamaranmu atau tidak. 

Supaya peluang diterima kerja lebih besar, pelajari cara mengisi subjek email lamaran kerja dan contohnya dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama!

 

Apa Itu Subjek Email Lamaran Kerja? 

Subjek email adalah bagian judul yang ditulis secara ringkas untuk mencerminkan isi dari sebuah email. Saat mengirim lamaran kerja, kamu wajib mengisi atau menulis subjek email dengan jelas. Jika tidak, email kamu akan ditandai sebagai spam dan terhapus. 

Dilansir dari The Balance, menulis subjek email merupakan langkah awal untuk membuat kesan pertama yang baik agar lamaran kamu dibuka oleh HRD. 

Subjek email menyatakan kepada HRD bahwa kamu tertarik dengan sebuah posisi yang diiklankan dalam lowongan kerja. Jadi, mereka bisa segera membaca dan memproses email lamaran pekerjaanmu. 

Jika kamu masih bingung atau belum tahu, subjek email berada di sebelah kanan nama pengirim jika kamu membuka menu Inbox di desktop, dan di sebelah bawah nama pengirim jika dilihat dari smartphone.


⁠Fungsi Subjek Email Lamaran Kerja 

Dalam penerapannya, subjek email tidak hanya berguna sebagai ringkasan isi dan tujuan sebuah email. Tapi, subjek email juga punya banyak fungsi lain, terutama dalam hal melamar pekerjaan.

Apa saja fungsi subjek email lamaran kerja? Berikut penjelasannya:

1. Menarik perhatian HRD di antara banyak email lamaran yang diterima 

Setiap hari HRD pasti menerima banyak email dari berbagai pihak, terlebih ketika musim hiring. Jadi, mereka tidak akan memiliki cukup waktu untuk melihat satu per satu lamaran kerja, mengingat ada tugas lain yang juga harus dikerjakan. 

Untuk efisiensi proses rekrutmen, HRD akan memeriksa bagian subjek email terlebih dahulu.

Oleh karena itu, dengan menyertakan subjek email yang tepat, HRD bisa langsung mengetahui bahwa email kamu berisi hal penting dan relevan. Sehingga, mereka akan lebih tertarik untuk membukanya. 

2. Memberikan kesan pertama yang positif dan profesional 

Subjek email adalah hal pertama yang dilihat oleh HRD. Maka dari itu, subjek email yang terstruktur rapi dan profesional akan menciptakan kesan pertama yang baik.  

Sebab, ini bisa menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang serius dan terorganisir. Dengan membuktikan bahwa kamu punya soft skill yang matang, HRD akan melihat keseluruhan lamaran pekerjaanmu dengan lebih positif. 

3. Meningkatkan peluang email dibuka dan dibaca 

Dikutip dari Career Addict, 47% pengguna email memutuskan apakah mereka akan membaca isi dari sebuah surel berdasarkan penulisan subjeknya. Nah, hal ini juga berlaku untuk HRD. 

Dengan menulis isi subjek email lamaran kerja yang tepat, kamu akan membuat HRD lebih tertarik untuk mendalami lamaran pekerjaanmu. Sehingga, kamu pun memiliki peluang lebih besar untuk diproses ke tahap rekrutmen selanjutnya. 

4. Meningkatkan peluang untuk diundang ke tahap selanjutnya dalam proses rekrutmen 

Dengan subjek yang tepat, kamu bisa menarik perhatian HRD dengan menunjukkan relevansi dan kualitas diri. 

Dengan kata lain, jika subjek email mencerminkan kualifikasi yang dicari oleh perusahaan, HRD lebih mungkin untuk mempertimbangkan kamu ke tahap wawancara.


⁠Format Subjek Email Lamaran Kerja 

Lalu, seperti apa format subjek email lamaran kerja yang tepat? Kamu bisa menemukan penjelasan selengkapnya di bagian berikut: 

1. Struktur dasar: "Jabatan + Nama + Kata Kunci" 

Isi subjek email lamaran kerja harus memiliki struktur yang jelas. Struktur subjek email sendiri terdiri dari nama posisi yang kamu lamar, nama lengkap, dan kata kunci.

Biasanya, kata kunci bisa berupa nomor kode untuk sebuah jabatan yang telah ditentukan perusahaan. 

Ketika menulis subjek email dengan format tersebut, kamu langsung menunjukkan identitasmu dan mempermudah pencarian oleh HRD. Jadi, perusahaan bisa langsung mengetahui isi email kamu hanya dengan melihat subjeknya. 

2. Kata kunci yang relevan 

Selain kode posisi dari perusahaan, kamu juga bisa menyertakan kata kunci berupa kualifikasi, sertifikasi, atau durasi pengalaman kerja yang disyaratkan dalam iklan lowongan kerja. 

Kata kunci tersebut bisa menarik perhatian HRD karena menunjukkan bahwa kamu memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. 

3. Singkat dan jelas 

Berikutnya, pastikan subjek email kamu singkat dan jelas. Sebab, sering kali HRD tidak punya banyak waktu untuk membaca subjek yang panjang atau membingungkan.  

Selain itu, subjek yang singkat dan to the point akan memastikan tulisanmu tidak terpotong pada tampilan halaman inbox

4. Hindari kesalahan umum 

Ada beberapa kesalahan umum yang perlu kamu hindari agar email lamaran kerjamu terbaca HRD.

Pertama, jangan gunakan subjek yang terlalu umum seperti "Lamaran Kerja" tanpa detail posisi. Sebab, penulisan seperti itu bisa membuat HRD bingung.  

Kedua, hindari penggunaan huruf kapital dalam seluruh kalimat karena bisa terkesan kasar atau tidak sopan.

Apalagi, menurut Business2Community, subjek email yang ditulis dengan all caps membuat pembaca enggan membuka isinya. 

Ketiga, pastikan tidak ada kesalahan ketik atau ejaan. Ini bisa membuat kamu terlihat kurang teliti. Perhatikan juga penggunaan huruf besar dan huruf kecil yang tepat sesuai tata bahasa baku. 

Dengan kata lain, sebaiknya hindari subjek email yang rancu seperti "LAMARAN KERJA", “Lamarn Krja,” atau "lmrn kja".

Baca Juga: Apa Itu Email Setelah Interview? Ini Manfaat dan Cara Penulisannya! 


⁠Cara Mengisi Subjek Email Lamaran Kerja 

Ilustrasi subjek email lamaran kerja. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Berikut adalah berbagai cara menulis isi subjek email untuk lamaran kerja yang benar:

1. Gunakan rumus "Jabatan + Nama + Kata Kunci" 

Untuk membuat subjek email yang efektif, kamu bisa menggunakan rumus sederhana ini: "Jabatan yang ingin dilamar + Nama lengkap + Kata kunci sesuai persyaratan perusahaan". 

Kata kunci juga bisa menjelaskan siapa yang memberikan rekomendasi untuk melamar. Dengan format di atas, HRD bisa langsung tahu posisi yang kamu lamar, siapa kamu, dan kualifikasi utama yang kamu miliki ketika membaca subjek.  

2. Sesuaikan subjek email dengan jenis pekerjaan yang dilamar 

Setelah menulis sesuai format, sekarang kamu perlu menyesuaikannya dengan pekerjaan yang kamu lamar. 

Caranya, tambahkan kata kunci berupa keahlian atau kualifikasi yang dicari oleh perusahaan. Cara ini akan menunjukkan bahwa kamu mengerti kebutuhan perusahaan dan bahwa kamu adalah kandidat yang tepat. 

3. Pastikan subjek email bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan 

Ketelitian sangat penting dalam menulis subjek email. Jadi, pastikan tidak ada kesalahan tata bahasa atau ejaan. Sebab, kesalahan kecil bisa membuat kamu terlihat kurang profesional atau kurang serius melamar kerja. 

Sebagai tips, kamu bisa menggunakan alat bantu seperti spelling checker atau meminta bantuan orang lain untuk memeriksa subjek email kamu. 

4. Lakukan proofreading dengan seksama sebelum mengirim email 

Sebelum mengirim email, luangkan waktu sejenak untuk proofreading atau pengecekan ulang.

Bacalah kembali subjek email dengan seksama untuk memastikan tidak ada kesalahan penulisan nama atau kekurangan kata kunci.  

Jangan lupa juga memastikan semua informasi yang diperlukan ada dan tertulis dengan jelas. Dengan demikian, subjek email lamaran kerjamu akan terlihat lebih terpoles dan siap untuk menarik perhatian HRD. 


⁠Kumpulan Contoh Subjek Email Lamaran Kerja 

Setelah mempelajari berbagai penjelasan di atas, kini saatnya kamu mulai praktik menulis subjek email lamaran kerja.

Sebagai inspirasi, kamu bisa menggunakan berbagai contoh subjek lamaran kerja via email di bawah ini. 

Jangan lupa sesuaikan lagi dengan detail posisi dan perusahaan yang kamu lamar nanti, ya. 

  • "Lamaran untuk Manajer Proyek - Budi Santoso - Sertifikasi PMP"
  • "Lamaran untuk Akuntan - Lina Marlina - Pengalaman 7 Tahun"
  • "Lamaran untuk Web Developer - Rian Setiawan - Ahli JavaScript"
  • “Rujukan dari Ben Sugiarto - Amanda Bunga - UI/UX Designer PT Inovasi”
  • “Lamaran Pekerjaan: Content Writer - Mira Putri - PT Imajinasi ABC”
  • “Job Application: Umi Handoko - HR Manager, Job ID #9090”
  • “Lamaran_QA Engineer_Sofia Darmawan_Jakarta”
  • “Research Scientist Position - Hendri Setiawan - PT Rumah Ilmiah XYZ”
  • “Application for Social Media Officer - Andi Wijaya - PT Wardrobes ABC”
  • “Graphic Designer Application - Amelia Budiman - PT Rumah Kreatif DEF”
  • “Administrative Assistant Candidate - Agus Widodo - PT Administrasi Tepat XYZ”
  • “Event Planner Opportunity - Sari Utami - PT Acara Seru”
  • “Referral_Financial Analyst Role_Faisal Hadi_PT Uang Hore ABC”
  • “Job ID: 7254 - Civil Engineer - Sarah Purnomo”
  • “(Rujukan dari Mila Melati) Lamaran Kerja Business Analyst - Hanaya Rey”
  • “Lamaran Posisi Legal Officer - Dita Maharani - PT Indo DEF”
  • “Lamaran Customer Service Team Leader - Kelly Kirana”
  • “Livestream Host Application_Ben Sugiono_TikTik”
  • “Lamaran Kerja: Guru Bahasa Inggris SMP - Dina Ayu”
  • “Lamaran: Ivan Hadikusumo_Digital Marketing_PT Arah ABC”
  • “PPIC Staff Position (#4321) - Ina Dian - PT Bisnis Sukses”
  • “Job Application: Architect - Helena Oey - PT Damai Real Estate XYZ” 


⁠Tips Mengisi Subjek Email Lamaran Kerja 

Seorang jobseeker sedang mengisi subjek email lamaran kerja di laptop. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Setelah mencermati contoh subjek email lamaran kerja di atas, selanjutnya kamu bisa menerapkan tips berikut saat menulis subjek email untuk melamar pekerjaan: 

1. Gunakan kata kunci yang relevan dengan posisi yang dilamar 

Saat menulis subjek email lamaran kerja, gunakan kata kunci yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. 

Kata kunci bisa berupa jabatan yang kamu inginkan, keahlian khusus, atau kualifikasi yang dicari oleh perusahaan.

Misalnya, jika kamu melamar untuk posisi Desainer Grafis, kata kunci yang relevan bisa berupa "Desainer Grafis", "Adobe Photoshop", atau "Portofolio Kreatif". 

Selain itu, jangan lupa juga memperhatikan persyaratan dari perusahaan terkait kata kunci wajib, seperti nomor ID pekerjaan atau ID platform yang harus kamu gunakan untuk mengirim lamaran.  

Tips ini juga berlaku jika kamu melamar pekerjaan dengan rujukan dari kenalan di perusahaan yang kamu tuju. Sebutkan kata kunci seperti “Referral”, “Rekomendasi”, atau sejenisnya. 

2. Sertakan nama dan judul posisi yang dilamar 

Subjek email yang tepat harus mencantumkan nama kamu dan posisi yang dilamar. Ini membantu HRD mengenali email sebagai email penting dan bukan spam atau hanya main-main.  

Dengan mencantumkan subjek email lamaran kerja yang jelas seperti contoh di atas, tentunya kamu juga akan lebih berpeluang dipanggil untuk lanjut ke tahap interview

3. Tunjukkan pencapaian atau kualifikasi yang relevan 

Menyertakan pencapaian atau kualifikasi yang relevan dalam subjek email dapat membuat kamu lebih menonjol.

Apalagi, kalau kamu ingin melamar posisi yang lebih teknikal di perusahaan incaran banyak orang. 

Tapi, bagaimana menunjukkan kualifikasi melalui subjek email? Mudahnya, pikirkan tentang keahlian atau pengalaman yang paling sesuai dengan posisi yang kamu lamar. Kamu bisa mencocokkannya dengan iklan lowongan kerja. 

Penulisan ini akan membuktikan HRD bahwa kamu memiliki pengetahuan dan skill yang dibutuhkan untuk posisi tersebut. 

4. Buatlah subjek email yang singkat dan to the point 

Subjek email harus singkat dan langsung ke inti. Hindari kalimat panjang karena bisa membuat subjek terlihat rumit. 

Sebaliknya, subjek yang jelas dan padat membantu HRD memahami isi email kamu dengan cepat. Judul yang singkat juga lebih menarik perhatian penerima untuk membukanya

Menurut riset Super Office, judul email dengan panjang 6-10 kata berpeluang lebih besar untuk dibuka daripada yang lebih dari 10 kata. 

5. Hindari penggunaan kata-kata yang berlebihan atau bombastis 

Selanjutnya, jangan gunakan kata-kata yang berlebihan atau bombastis dalam subjek email kamu.  

Kata-kata seperti "luar biasa", "terhebat", atau "sangat unik" bisa terdengar tidak profesional dan terlalu melebih-lebihkan. Selain itu, hal ini akan membuat email terkesan seperti spam

Jadi, pastikan kamu hanya fokus pada informasi yang penting dan relevan.

6. Perhatikan syarat perusahaan

Umumnya, perusahaan sudah menetapkan format penulisan subjek email saat meminta pelamar kerja mengirim lamarannya via email.

Jadi, pastikan kamu memperhatikan dengan teliti format dan persyaratan dari perusahaan, ya! Menulis subjek email sesuai format yang ditentukan perusahaan akan memastikan lamaran kamu masuk ke dalam sistem.

Sebaliknya, lamaran kamu hampir dipastikan akan ditolak atau bahkan tidak masuk dalam sistem dan dianggap spam jika subjek emailnya tidak sesuai dengan format.

Namun, jika perusahaan tidak memiliki syarat atau format khusus, kamu bisa mengisi subjek email dengan meniru berbagai contoh yang sudah disebutkan di atas.

Baca Juga: 50 Contoh Objektif Karier dalam Resume dan Tips Menulisnya 


⁠Kesalahan Umum dalam Mengisi Subjek Email Lamaran Kerja 

Ilustrasi kesalahan penulisan subjek email lamaran kerja. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Lantas, apa saja kesalahan yang harus kamu hindari ketika menulis subjek untuk mengirim email lamaran kerja? Pastikan kamu tidak menyertakan elemen-elemen berikut untuk menjaga profesionalisme: 

1. Subjek email yang kosong atau tidak jelas 

Sebelum mengirimkan email lamaran kerja ke HRD, jangan lupa cek apakah bagian subjek sudah ditulis dengan jelas dan lengkap. Sebab, subjek email yang kosong akan membuat HRD berpikir dua kali sebelum membukanya. 

Hal tersebut juga sejalan dengan survei yang diterbitkan oleh Blogging Wizard. Berdasarkan penemuan mereka, lebih dari 60% responden tidak tertarik dengan subjek email yang kosong dan tidak memiliki informasi penting. Sehingga, mereka akan menghapusnya. 

2. Penggunaan kata-kata yang tidak profesional atau spammy 

Menggunakan kata-kata yang tidak profesional atau terkesan seperti spam bisa membuat email lamaran kerja kamu diabaikan atau langsung masuk folder spam. 

Kata-kata seperti "Urgent!", "GRATIS!!!", atau "Pekerjaan Terbaik untuk Anda" tidak cocok untuk subjek email lamaran kerja.  

Selain itu, subjek yang terlalu berlebihan dan penuh tanda seru bisa membuat HRD merasa terganggu.

Hal ini juga sesuai dengan rekomendasi dari Mailchimp yang menyarankan untuk tidak menggunakan lebih dari 3 tanda baca dalam satu baris subjek email. 

3. Subjek email yang terlalu panjang atau membingungkan

Subjek email yang terlalu panjang atau tidak jelas bisa membingungkan HRD. Mereka mungkin tidak akan membacanya dan pesan utama kamu bisa hilang. 

Jadi, pastikan kamu menulis subjek email dengan singkat dan jelas sesuai dengan berbagai contoh di atas.

Jika ingin menonjolkan kualifikasi atau kelebihan, kamu bisa menuliskannya di bagian body email lamaran kerja atau surat lamaran. 

3. Tidak menyertakan kata kunci yang relevan 

Tanpa kata kunci yang relevan, HRD bisa menganggap bahwa email kamu tidak penting atau tidak jelas.  

Maka dari itu, selain mencantumkan kata “Lamaran Kerja” atau "Rekomendasi", kamu juga perlu menyertakan kata kunci seperti: posisi yang dilamar, keahlian utama, status rujukan, atau kode ID posisi sesuai ketentuan perusahaan. 

Dengan kata kunci tersebut, HRD bisa mengidentifikasi apa yang mau kamu sampaikan melalui email secara cepat. Selain itu, ini juga akan mempermudah proses pengarsipan mereka.


⁠Kesimpulan 

Selain isi email lamaran kerja, kamu juga harus memperhatikan penulisan subjek atau judulnya.

Sebab, hal pertama yang akan dilihat HRD dari lamaran kerja yang kamu kirim via email adalah bagian subjek.

Jadi, pastikan kamu menulis subjek email lamaran kerja dengan tepat agar HRD tertarik untuk membukanya. Jika HRD sudah membuka email lamaran kerjamu, peluang mereka membaca CV dan portofolio yang kamu lampirkan akan sangat besar.

Hal itu tentunya akan membuatmu lebih berpeluang lolos ke tahap wawancara kerja dan selangkah lebih dekat dengan karier idaman.

Terkait penulisan subjek email, pastikan kamu mencantumkan informasi penting seperti nama posisi yang dilamar, nama lengkapmu, dan kata kunci lainnya.  

Kata kunci bisa beragam, tergantung dari persyaratan perusahaan. Tapi umumnya, kamu dapat menyertakan kode ID posisi, lokasi kerja, pengalaman kerja, keterampilan yang dibutuhkan, atau status rujukan.

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Subjek Email Lamaran Kerja 

  1. Berapa panjang subjek email lamaran kerja yang ideal?
    ⁠Idealnya, subjek email untuk lamaran kerja berkisar 6-10 kata. Di dalamnya, sudah mencakup judul posisi yang kamu lamar, nama lengkap, dan status rujukan (jika ada) atau kata kunci kualifikasi berdasarkan lowongan kerja.
  2. Haruskah saya menggunakan kata kunci dalam subjek email?
    ⁠Ya, kamu wajib menyertakan kata kunci sesuai persyaratan perusahaan dalam judul email lamaran kerjamu untuk mempermudah pencarian oleh HRD. Hal ini bisa menunjukkan kualifikasi dan keseriusanmu, sekaligus memastikan bahwa email yang kamu kirim tidak tenggelam dalam inbox perusahaan.

More from this category: Melamar pekerjaan

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.