Portofolio merupakan salah satu dokumen penting untuk melamar kerja, baik pekerjaan tetap (full time), sampingan (part time), ataupun magang.
Melalui portofolio, kamu tidak hanya bisa menunjukkan pengalaman, tapi juga hasil kerja atau karya profesional kepada HRD. Dua hal itu tentu sangat penting karena bisa membantu kamu menonjol dibandingkan pelamar kerja lain.
Bagi orang yang sudah memiliki pengalaman, membuat portofolio tentu lebih mudah karena mereka bisa menunjukkan hasil pekerjaan atau karya.
Tapi, bagaimana dengan mahasiswa yang belum punya pengalaman kerja dan ingin mencoba part time atau magang?
Tenang, bagi kamu yang masih duduk di bangku kuliah, kamu tetap bisa membuat portofolio yang menarik, kok.
Salah satu caranya adalah dengan menunjukkan hasil karya selama kuliah beserta prosesnya. Kamu juga bisa mencantumkan pengalaman organisasi atau volunteer.
Lantas, bagaimana isi portofolio mahasiswa untuk keperluan magang dan part time? Bagaimana format portofolio mahasiswa yang baik? Semua pertanyaan itu akan terjawab dalam artikel ini.
Pastikan kamu membaca artikel ini sampai tuntas karena ada juga kumpulan contoh portofolio mahasiswa yang bisa kamu jadikan referensi. Yuk, kita pelajari bersama!
Dilansir dari laman University of Suffolk, portofolio adalah kumpulan contoh pekerjaan dan dokumentasi profesional yang berfungsi sebagai bukti keterampilan, pengalaman belajar, keahlian, dan pencapaian seseorang.
Sebenarnya, portofolio mahasiswa tidak jauh berbeda dengan portofolio pada umumnya. Dokumen ini berisi informasi tentang kumpulan hasil kerja, prestasi, dan pengalaman yang pernah dihasilkan selama masa kuliah.
Adapun isi portofolio mahasiswa bisa mencakup berbagai informasi seperti hasil proyek, penelitian, laporan magang, penghargaan akademik, serta pengalaman kerja atau kegiatan ekstrakurikuler relevan yang pernah dilakukan.
Bagi mahasiswa, portofolio tidak hanya berfungsi sebagai arsip karya pribadi. Dokumen ini merupakan alat penting dalam perjalanan pendidikan dan karier setelah menyelesaikan studi di bangku perkuliahan.
Berikut adalah beberapa fungsi penting portofolio mahasiswa:
Portofolio mahasiswa menunjukkan bukti konkret tentang keterampilan dan kemampuan yang telah dipelajari seseorang selama di bangku kuliah.
Isi portofolio mahasiswa tidak hanya mencakup nilai akademis, tetapi juga hasil proyek, penelitian, atau keterlibatan dalam organisasi.
Melalui dokumen ini, calon pemberi kerja atau pewawancara dapat melihat langsung hasil kerja mahasiswa, serta mengevaluasi apakah kompetensi tersebut sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan mereka atau tidak.
Ketika mahasiswa melamar pekerjaan, magang, atau beasiswa, portofolio dapat menjadi faktor pendukung.
Dengan menampilkan pencapaian, proyek, dan keterampilan melalui portofolio, mahasiswa dapat menarik perhatian calon pemberi kerja atau pemberi beasiswa dengan cara yang lebih konkret dibandingkan dengan CV atau surat lamaran saja.
Portofolio yang disusun dengan baik juga menunjukkan dedikasi mahasiswa terhadap bidang studi yang mereka tekuni. Hal itu menunjukkan bahwa kamu aktif dalam mengejar perkembangan keterampilan dan pengalaman yang terkait dengan bidang pendidikannya.
Kompetisi untuk pekerjaan, magang, maupun beasiswa semakin ketat dari waktu ke waktu.
Nah, melalui portoflio yang baik, kamu bisa membedakan diri dari kandidat lain. Dokumen ini memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang kompetensi dan pengalaman pribadi, yang tidak selalu bisa diungkapkan oleh CV atau wawancara singkat saja.
Portofolio berfungsi sebagai alat untuk membangun personal branding. Personal branding yang kuat memudahkan kamu untuk dikenali sebagai ahli dalam bidang tertentu.
Dalam portofolio, kamu dapat menggambarkan kepribadian, nilai-nilai, dan pendekatan kerja sehingga dapat menjadi faktor pembeda bagi pewawancara.
Daftar isi portofolio mahasiswa yang efektif harus mencakup beberapa elemen utama yang disusun secara rapi. Berikut ini beberapa komponen penting yang harus ada dalam portofolio mahasiswa:
Bagian ini berisi nama lengkap, informasi kontak, dan jika memungkinkan, tambahkan tautan media sosial atau profil kerja seperti Jobstreet.
Berbagai informasi itu sangat penting untuk memudahkan perusahaan atau klien ketika ingin menghubungi kamu.
Untuk bagian ini, tulis paragraf singkat tentang latar belakang pendidikan, tujuan karier, dan gambaran umum tentang dirimu.
Bagian ini penting untuk menarik perhatian perusahaan atau klien karena menunjukkan motivasi diri kamu.
Pada bagian ini, cantumkan institusi pendidikan, jurusan, dan berbagai pelatihan yang pernah kamu ikuti. Bagian inilah yang menunjukkan keahlian akademikmu.
Jadi, tulis daftar yang relevan dengan bidang pekerjaan atau beasiswa yang kamu lamar.
Untuk bagian ini, tulis daftar keterampilan yang relevan dengan bidang studi atau pekerjaan yang kamu incar.
Misalnya, kamu bisa menulis keterampilan dalam pengelolaan proyek, penggunaan perangkat lunak tertentu, atau keterampilan komunikasi.
Inilah bagian penting dalam portofolio mahasiswa. Jadi, pastikan kamu memasukkan hasil karya terbaik yang mencerminkan kemampuanmu.
Misalnya, kamu bisa mencantumkan laporan proyek, hasil penelitian, desain, tugas kuliah, atau hasil karya apa pun yang sesuai dengan bidang studi dan pekerjaan yang kamu lamar.
Jangan juga lupa jelaskan peranmu dalam setiap proyek serta bagaimana proses untuk mencapai hasil akhirnya.
Jika kamu pernah meraih penghargaan atau mendapat pengakuan atas hasil kerjamu, cantumkan juga dalam portofolio. Bagian ini bisa menjadi bukti bahwa kamu memiliki kualifikasi yang lebih dari cukup.
Baca Juga: Ingin Kerja sambil Kuliah? Baca Tips Ini Biar Gak Kewalahan!
Selain format di atas, berikut adalah isi portofolio mahasiwa untuk berbagai jurusan dan keperluan yang perlu kamu perhatikan:
Baca Juga: Ingin Prospek Kerja yang Tidak Sesuai Jurusan? Berikut 5 Tipsnya!
Berikut adalah beberapa contoh portofolio mahasiswa yang bisa kamu jadikan referensi:
(Sumber: Canva by Nishant Kumar's Team)
(Sumber: Canva Creative Team)
(Sumber: Canva by Vunira)
(Sumber: Canva by Semula Studio)
Agar portofolio lebih efektif, kamu perlu membuat perencanaan yang cermat dan sistematis. Berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu ikuti:
Desain portofolio yang profesional dan rapi akan memberi kesan pertama yang baik di mata HRD dan perusahaan. Jadi, pilih tampilan yang bersih dan minimalis, serta gunakan tipografi yang mudah dibaca.
Hindari penggunaan elemen visual yang berlebihan, seperti warna mencolok atau terlalu banyak gambar.
Pastikan kamu fokus pada pada penyajian informasi secara jelas sehingga poin-poin penting dapat langsung terlihat.
Setiap platform portofolio menawarkan beragam fitur dan keunggulan yang berbeda. Jadi, pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.
Jika ingin menunjukkan karya desain, Behance bisa menjadi pilihan terbaik, sedangkan untuk proyek coding, GitHub lebih sesuai.
Pikirkan juga tentang audiens yang ingin kamu capai. Platform seperti WordPress atau Google Sites lebih fleksibel untuk berbagai jenis konten. Selain itu, kedua platform itu juga mudah diakses.
Agar portofoliomu berpeluang lebih besar menarik perhatian HRD dan perusahaan, pastikan untuk menampilkan karya yang paling menarik. Pastikan karya tersebut relevan dengan posisi yang kamu tuju dan jenis studi yang kamu geluti.
Jangan menampilkan terlalu banyak karya yang tidak berkaitan dengan posisi atau jenis studi.
Fokuslah pada proyek yang benar-benar memperlihatkan keunggulanmu di bidang terkait sehingga dapat memberikan kesan kuat kepada pembaca.
Untuk memperkuat hasil karya atau kerja dalam portofolio, tambahkan cerita singkat tentang proses kreatif atau teknis di balik setiap karya yang kamu tampilkan.
Kamu juga bisa menyebutkan tantangan selama pengerjaan proyek dan solusi yang kamu terapkan untuk mengatasinya.
Penjelasan proses itu nantinya akan membantu pembaca memahami bagaimana kamu berpikir dan bekerja. Selain itu, cara ini juga memberikan konteks yang lebih mendalam tentang proyek yang kamu kerjakan.
Agar efektif, pastikan portofoliomu sesuai dengan tujuan spesifik yang ingin kamu capai.
Misalnya, ketika portofolio ditujukan untuk melamar pekerjaan untuk magang atau part time, pastikan karya-karya yang ditampilkan tersebut relevan dengan deskripsi pekerjaan dan persyaratan yang diberikan.
Begitu juga jika portofolio ditujukan untuk melamar beasiswa, kamu perlu menyesuaikan isinya agar sesuai dengan kompetensi dan pengalaman yang relevan. Hal ini bisa membuat portofolio menjadi lebih tepat sasaran dan efisien.
Setelah memahami cara membuat portofolio mahasiswa di atas, jangan ragu untuk mencoba praktek membuatnya. Agar lebih efektif, ikuti juga beberapa tips membuat portofolio mahasiswa berikut ini:
Ketika membuat portofolio, pastikan untuk menampilkan beberapa karya terbaik yang benar-benar menunjukkan keahlianmu daripada memasukkan banyak karya yang kurang berkualitas.
Hal ini akan memberikan kesan positif tentang kinerjamu dan membuat pembaca fokus pada pencapaian utama.
Terlalu banyak karya bisa membuat portofolio terlihat penuh dan tidak terorganisir. Prioritaskan kualitas untuk menunjukkan bahwa kamu mampu memberikan hasil terbaik dalam situasi tertentu.
Setiap kali melamar pekerjaan atau program tertentu, pastikan portofolio yang kamu tampilkan relevan dengan kualifikasi dan keahlian yang tetera dalam lowongan rekrutmen. Ubah konten portofolio agar sesuai dengan masing-masing posisi yang kamu lamar.
Hal ini penting karena akan menunjukkan bahwa kamu telah memahami kebutuhan pekerjaan yang dilamar dengan mendalam. Jadi, kamu mampu mengarahkan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan calon pemberi kerja.
Menggunakan elemen visual yang menarik dapat membantu portofolio lebih menonjol dan menarik perhatian. Kamu bisa menambahkan gambar, infografis, atau media lain yang dapat memperkuat presentasi tanpa mengganggu fokus pembaca.
Meski demikian, pastikan visual tersebut relevan dengan konten yang ditampilkan dan tidak berlebihan.
Visual yang relevan dan menarik akan membuat portofolio lebih mudah diingat. Sebaliknya, terlalu banyak elemen akan membuat portofolio terlihat berantakan.
Setiap kesalahan kecil seperti salah ketik, format yang tidak rapi, atau informasi yang kurang akurat dapat memberikan kesan negatif. Jadi, biasakan untuk memeriksa semua detail dengan cermat sebelum mengirimkan portofolio.
Pasalnya, portofolio yang bebas dari kesalahan menunjukkan bahwa kamu adalah pribadi yang teliti dan profesional.
Setelah selesai membuat portofolio, jangan terburu-buru mengirimkannya. Kamu bisa minta pendapat terlebih dahulu dari teman, dosen, atau mentor.
Mereka bisa memberikan saran tentang beberapa aspek yang bisa diperbaiki yang mungkin tidak kamu sadari sebelumnya.
Portofolio bukanlah sesuatu yang hanya dibuat sekali dan selesai. Setiap kali kamu menyelesaikan proyek baru atau mencapai prestasi penting, pastikan untuk memperbarui portofolio untuk mencerminkan perkembangan terbaru.
Portofolio yang selalu up-to-date akan menunjukkan keahlian terbaru. Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa kamu terus aktif mengembangkan diri dan tidak berhenti dengan pengalaman lama yang sudah dimiliki saja.
Portofolio adalah dokumen penting bagi mahasiswa yang sedang mencari tempat magang atau kerja sampingan (part time). Melalui portofolio, kamu tidak hanya bisa menunjukkan skill, tapi juga hasil kerja atau karya nyata kepada HRD serta perusahaan.
Jika belum punya pengalaman kerja, kamu bisa mencantumkan proyek individu atau organisasi, penelitian atau tugas mata kuliah, hingga pengalaman kegiatan volunteer ke dalam portofolio.
Jangan lupa juga mencantumkan peran atau tugas, tantangan dan solusi, dan pencapaian kamu dalam setiap proyek untuk memperkuat portofolio.
Ingat, pastikan kamu hanya menyoroti atau menampilkan contoh karya terbaik dalam portofoliomu. Pasalnya, poin itulah yang paling dilihat oleh HRD ketika meninjau portofolio.
Selain contoh hasil karya, beberapa informasi penting yang tidak boleh terlewat saat membuat portofolio mahasiswa adalah kontak pribadi, ringkasan singkat tentang tujuan karier, dan riwayat pendidikan.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KarirKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!
Baca Juga: Inilah 20 Pekerjaan yang Dibutuhkan di Masa Depan