14+ Contoh Bernalar Kritis dan Penerapannya di Dunia Kerja

14+ Contoh Bernalar Kritis dan Penerapannya di Dunia Kerja
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 14 February, 2025
Share

Salah satu skill penting untuk sukses dalam dunia kerja adalah kemampuan bernalar atau berpikir kritis. Soalnya, skill bernalar kritis tidak hanya bisa membantu kamu untuk menghadapi berbagai tantangan karier dan menyelesaikan masalah di tempat kerja.

Namun, kemampuan bernalar kritis juga bisa membantu kamu membuat keputusan yang tepat dan inovatif untuk berbagai situasi.

Lantas, apa saja ciri-ciri dan elemen bernalar kritis? Apa saja contoh sikap bernalar kritis di dunia kerja? Bagaimana cara menerapkan dan meningkatkan kemampuan bernalar kritis di tempat kerja?

Semua pertanyaan itu akan terjawab dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama!


⁠Apa Itu Bernalar Kritis?
 

Ilustrasi contoh penerapan bernalar kritis di tempat kerja. (Sumber: Envato)

Menurut Australian Council for Educational Research, bernalar kritis adalah kemampuan berpikir secara rasional, logis, dan mengutamakan kebenaran atau objektivitas di setiap analisis informasi untuk menemukan solusi, menyelesaikan permasalahan, dan mengambil keputusan yang benar.

Dalam penerapannya, kemampuan bernalar kritis akan mendorong kamu untuk berusaha mencari kebenaran melalui proses analisis informasi yang objektif, yaitu pencarian berdasarkan fakta dan data.

 Dengan demikian, kamu bisa mengambil keputusan dengan tepat sesuai kebutuhan situasi.


⁠Pentingnya Kemampuan Bernalar Kritis di Dunia Kerja
 

Menurut Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan bernalar kritis sangat penting bahkan perlu dikembangkan dari masa sekolah dasar.

Pasalnya, pada era digital saat ini, berbagai jenis informasi dapat diakses dengan mudah di internet. Jadi, kita perlu kemampuan bernalar kritis agar bisa selektif memilah informasi dan terhindar dari pengaruh buruk internet.

Dalam dunia kerja yang melibatkan transaksi dan hubungan dengan orang lain, kemampuan bernalar kritis sangat penting dikembangkan. Berikut beberapa alasannya: 

  • Pada era penuh informasi seperti sekarang, kemampuan memilah informasi yang valid menjadi krusial. Kemampuan bernalar kritis memainkan peran penting, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia kerja, agar kamu bisa menganalisis informasi dengan lebih akurat.
  • Kemampuan berpikir kritis sangat membantu ketika kamu dituntut mengambil keputusan yang tepat. Kamu nantinya akan mampu mengidentifikasi asumsi yang tidak berdasar dan berpegang kepada data dan analisis ketika mengambil keputusan.
  • Kemampuan bernalar kritis juga bisa mendorong kamu untuk terus berpikir tajam. Dengan demikian, kamu akan mampu menemukan solusi kreatif dan bahkan inovasi baru dari berbagai tantangan kompleks dalam dunia kerja.
  • Berpikir kritis bisa membantu setiap individu untuk menyampaikan ide dan pikiran-pikiran lainnya berdasarkan data valid yang akurat. Dengan berpikiran kritis, kamu bisa saling berdiskusi mendengarkan opini atau pun mempertimbangkan ide satu sama lain secara lebih jelas dan terbuka. Dalam dunia kerja, kemampuan ini tentunya sangat penting dalam penciptaan diskusi berbobot sekaligus memperkuat kerja sama tim untuk mencapai tujuan bersama. 


⁠Ciri-Ciri Bernalar Kritis
 

Seorang karyawan wanita sedang menerapkan skill bernalar kritis di tempat kerja. (Sumber: Envato)

Apakah kamu sudah merasa sebagai orang yang kritis? Untuk tahu jawabannya, kamu bisa mencocokkan diri dengan menyimak ciri-ciri bernalar kritis berikut ini: 

Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu mempertanyakan 

Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan keinginan untuk selalu mempertanyakan sesuatu berdasarkan fakta merupakan salah satu ciri bernalar kritis. 

Sikap ini membantu kamu memperluas wawasan sekaligus mengasah kompetensi diri untuk terus menggali informasi yang mengandung kebenaran. 

Mampu menganalisis informasi secara objektif dan logis 

Jika kamu mengutamakan keputusan berdasarkan fakta melalui analisis informasi yang objektif dan logis, itu tandanya kamu termasuk orang kritis yang memutuskan sesuatu dengan pikiran rasional. 

Terbuka terhadap berbagai sudut pandang dan ide 

Apakah kamu terbuka dengan berbagai sudut pandang dan ide? Jika iya, itu menandakan bahwa kamu adalah orang yang bernalar kritis. 

Dengan kata lain, kamu bersedia untuk menilai sesuatu berdasarkan data valid setelah mempertimbangkan berbagai perspektif. 

Tidak mudah terpengaruh oleh opini dan prasangka 

Orang yang kritis tidak akan mudah terpengaruh oleh opini maupun prasangka. Sebab, fakta dan bukti lebih diutamakan dalam menganalisis informasi sebelum akhirnya menarik kesimpulan final.

Mampu menyusun argumen yang kuat dan meyakinkan 

Jika kamu mampu menyusun argumen yang kuat dan meyakinkan, itu berarti kamu dapat memikirkan berbagai ide secara logis berdasarkan fakta relevan. 

Dengan skill ini, kamu akan lebih mudah memenangkan diskusi atau ikut andil dalam pengambilan keputusan. 

Percaya diri dalam mengambil keputusan 

Percaya diri ketika mengambil keputusan menandakan bahwa kamu adalah orang yang kritis. Kamu merasa yakin dengan diri sendiri setelah melihat sesuatu dengan beragam pertimbangan melalui analisis yang berdasarkan data.

Baca Juga: 11+ Contoh Design Thinking dan Penerapannya di Dunia Kerja 


⁠Kumpulan Contoh Bernalar Kritis di Berbagai Divisi Kerja
 

Ilustrasi penerapan kemampuan bernalar kritis di tempat kerja. (Sumber: Envato)

Ada banyak contoh sikap bernalar kritis dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di dunia kerja. Penasaran apa saja? Berikut kumpulan contoh bernalar kritis di berbagai divisi kerja: 

Divisi Marketing 

  • Menganalisis data pasar dan tren konsumen
    ⁠Tim marketing bisa menggunakan data laporan penjualan untuk menganalisis segmen pelanggan mana yang paling berkontribusi terhadap pendapatan perusahaan.
  • Mengembangkan strategi marketing yang efektif
    ⁠Coba pikirkan dengan kritis tentang target yang dituju. Contohnya, untuk menarik pelanggan kalangan Milenial atau Gen Z yang aktif di dunia maya, kamu bisa mencoba iklan berbayar di berbagai media sosial populer.
  • Menilai efektivitas kampanye marketing
    Misalnya pada penggunaan iklan berbayar, tim marketing bisa melakukan pengukuran keberhasilan melalui analisis data, seperti jumlah view, jumlah klik, engagement rate, dan lain sebagainya.


⁠Divisi Penjualan 

  • Memahami kebutuhan dan objections pelanggan
    ⁠Tim penjualan dapat melakukan pendekatan dengan melakukan survei melalui pertanyaan-pertanyaan khusus kepada pelanggan terkait produk perusahaan. Selanjutnya, analisis jawaban-jawaban tersebut agar bisa memahami kebutuhan pelanggan sepenuhnya dan menciptakan produk yang lebih relevan.
  • Mengembangkan strategi penjualan yang tepat
    ⁠Tim penjualan dapat mengidentifikasi segmen pasar potensial berdasarkan data demografis, perilaku pelanggan, hingga kebutuhan pelanggan.
  • Mengatasi objections pelanggan dengan efektif
    ⁠Apabila pelanggan mengeluh soal harga produk yang mahal, tim penjualan bisa melakukan analisis khusus terkait kebutuhan pelanggan. Setelah itu, tunjukkan nilai tambah tertentu sebagai daya tarik produk tersebut. Cara lainnya adalah dengan memberikan testimoni positif dari pelanggan lain. 


⁠Divisi Keuangan 

  • Menganalisis laporan keuangan
    ⁠Divisi keuangan dapat meninjau pendapatan dan mengevaluasi beban operasional dengan berbagai analisis, seperti laporan laba rugi, arus kas, dan lain-lain.
  • Mengidentifikasi risiko keuangan
    ⁠Tim keuangan dapat menganalisis risiko likuiditas dengan melakukan pemeriksaan aset likuid perusahaan. Selain itu, penerapan berpikir kritis bisa juga dengan mengevaluasi piutang dan kredit pelanggan.
  • Membuat keputusan investasi yang tepat
    ⁠Sementara untuk poin ini, tim keuangan dapat menerapkan cost benefit analysis. Ini adalah metode pengolahan informasi untuk membantu mengambil keputusan dalam memilih peluang investasi potensial. 


⁠Divisi SDM 

  • Mengembangkan program pelatihan dan pengembangan karyawan
    ⁠Misalnya, tim SDM melakukan analisis mendalam terkait kebutuhan perusahaan. Kemudian, rancang kurikulum pelatihan yang sesuai untuk karyawan. Pertimbangkan juga program serta metode pelatihan yang paling efektif, seperti melalui workshop, pembelajaran online, dan lain-lain.
  • Menilai kinerja karyawan
    ⁠Ini dapat dilakukan melalui analisis menyeluruh terkait berbagai faktor yang memengaruhi kinerja. Tim SDM bisa melakukan penilaian berbasis kompetensi untuk melihat apakah karyawan memenuhi standar atau tidak.
  • Menyelesaikan konflik antar karyawan
    ⁠Tim SDM dapat mengumpulkan informasi dari pihak-pihak yang terlibat, bisa melalui wawancara khusus maupun diskusi terbuka. Lalu, analisis penyebab konflik dan rumuskan solusi untuk pengambilan keputusan akhir terbaik. 


⁠Divisi Operasional 

  • Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah operasional
    ⁠Lakukan analisis data terkait masalah yang terjadi. Misalnya, jika ada penurunan produktivitas, tim operasional harus memeriksa berbagai data, seperti data produksi, catatan soal mesin, ataupun umpan balik dari karyawan.
  • Meningkatkan efisiensi proses kerja
    ⁠Caranya, buat perincian proses kerja yang diterapkan. Lalu, lakukan analisis oleh tim operasional untuk mengidentifikasi apakah ada hal yang tidak efisien. Pertimbangkan juga solusi-solusi kreatif, misalnya apakah harus menggunakan teknologi baru, melakukan pelatihan khusus kepada karyawan, atau tindakan lainnya.
  • Memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar
    ⁠Tim operasional melakukan pemantauan terhadap peraturan keselamatan kerja, periksa apakah implementasinya sudah sesuai. Jika belum, tim harus melakukan analisis penyebab. Lalu, rumuskan tindakan perbaikan yang efektif.

Baca Juga: Dampak UU Cipta Kerja pada aturan Hak Kekayaan Intelektual 


⁠Cara Meningkatkan Kemampuan Bernalar Kritis
 

Dua orang karyawan sedang menerapkan kemampuan bernalar kritis di tempat kerja. (Sumber: Envato)

Ada berbagai cara untuk meningkatkan kemampuan bernalar kritis. Jadi, kamu tak perlu khawatir jika merasa ketinggalan. Berikut beberapa caranya: 

Banyak membaca dan mempelajari berbagai sumber informasi 

Dengan banyak membaca dan mempelajari berbagai sumber informasi, kamu secara perlahan akan memperkaya wawasan. Memiliki wawasan luas tentunya dapat efektif membantu kamu dalam meningkatkan kemampuan bernalar kritis. 

Berlatih menganalisis informasi dan data 

Cara lainnya adalah dengan berlatih menganalisis informasi dan data yang ada. “Bisa karena biasa”, begitulah peribahasa yang cukup mencerminkan proses ini. 

Belajar dari nol sekalipun, jika kamu rajin berlatih, kemampuan bernalar kritis pun akan ikut meningkat. 

Berlatih berpikir dari berbagai sudut pandang 

Dalam setiap situasi, cobalah melihat segala sesuatu dari berbagai point of view atau sudut pandang. Hal ituakan membuka wawasan dan memberikanmu lebih banyak opsi untuk menanggapi sesuatu dengan bijak. 

Berlatih menyusun argumen yang kuat dan meyakinkan 

Selanjutnya, kamu bisa meningkatkan kemampuan bernalar kritis dengan rajin berlatih menyusun argumen yang kuat dan meyakinkan. Ini akan membantu kamu semakin andal dalam menghadapi berbagai situasi dan membuat keputusan yang tepat.


⁠Tips Menerapkan Bernalar Kritis di Tempat Kerja
 

Ilustrasi dua orang karyawan sedang menerapkan skill bernalar kritis. (Sumber: Envato)

Berikut beberapa tips efektif yang bisa kamu lakukan untuk menerapkan sikap bernalar kritis di tempat kerja: 

Berani mengajukan pertanyaan 

Berani mengajukan pertanyaan kepada rekan kerja maupun atasan akan membantu kamu untuk memahami informasi secara efektif. 

Manfaatnya, kamu dapat meningkatkan kinerja dengan memastikan hal-hal yang belum jelas sehingga akhirnya mampu mengambil keputusan tepat berdasarkan fakta yang ada. 

Aktif berpartisipasi dalam diskusi 

Berperan aktif dalam berbagai diskusi dengan rekan kerja sangat berguna untuk mempertajam pikiran kritis. 

Pasalnya, berdiskusi dapat membantu kamu melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, dan juga memungkinkan kamu menerima umpan balik maupun menguji argumen sendiri. 

Menawarkan solusi dan ide baru 

Menawarkan solusi dan ide baru merupakan salah satu contoh sikap bernalar kritis di tempat kerja sekaligus tips efektif untuk mengasah kemampuan berpikir kritis. 

Dengan berani mengemukakan gagasan, kamu juga dapat mengukur kemampuan diri hingga menyempurnakan ide melalui umpan balik yang diterima.


⁠Kesimpulan
 

Bernalar kritis merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki semua orang, termasuk karyawan atau pekerja.

Soalnya, skill itu berguna untuk mengatasi berbagai tantangan di kehidupan sehari-hari, seperti dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan. 

Dalam dunia kerja misalnya, ada banyak contoh bernalar kritis yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja di berbagai divisi, termasuk marketing, penjualan, keuangan, SDM, dan operasional.

Apa pun posisi dan divisinya, kamu wajib memiliki kemampuan bernalar kritis agar bisa sukses dan terus bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif.

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil! 

Baca Juga: STAR Method: Teknik Cermat Menjawab Pertanyaan Interview 


⁠Pertanyaan Seputar Bernalar Kritis
 

  1. Apa perbedaan antara bernalar kritis dan berpikir analitis?
    Dikutip dari Future Focused Learning, bernalar kritis adalah kemampuan berpikir dalam menganalisis serta mempertimbangkan informasi dengan mengutamakan fakta valid, data akurat, dan kebenaran.

    ⁠Di sisi lain, berpikir analitis adalah pola pikir dengan metode memecah informasi kompleks menjadi beberapa bagian kecil agar lebih mudah dipahami.
  2. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan bernalar kritis dalam waktu singkat?
    Untuk meningkatkan kemampuan bernalar kritis dalam waktu singkat, kamu harus rajin berlatih dan mengasah kemampuan berpikir. Caranya dengan membiasakan diri membaca beragam buku bermanfaat yang menstimulasi kerja otak, banyak bertanya, rajin brainstorming melalui kegiatan diskusi, dan selalu melakukan observasi cermat ke sekitar.
  3. Bagaimana cara mengukur kemampuan berpikir kritis seseorang?
    Menurut Endoxa Learning, mengukur kemampuan berpikir kritis seseorang dapat dilakukan dengan beberapa cara, khususnya untuk level siswa/pelajar dan level pekerja.

    ⁠Untuk level pelajar dalam dunia pendidikan, cara mengukurnya bisa melalui penilaian berbasis esai ataupun mata pelajaran tertentu, seperti humaniora, seni, dan ilmu sosial.

    ⁠Namun, ternyata cara tersebut masih dianggap kurang efektif sehingga muncullah cara lain, yaitu melalui mata pelajaran level A atau juga disebut A Level Subject. Dengan metode ini, pelajar diuji dengan campuran soal pilihan ganda dan esai yang memang hanya berfokus pada kurikulum “Thinking Skills”.

    ⁠Nah, lantas bagaimana dengan pekerja dalam dunia kerja? Untuk mengukur kemampuan berpikir kritis pekerja, bisa dilakukan melalui tes khusus. Salah satu yang paling terkenal adalah tes The Watson Glaser.
  4. Bagaimana cara menunjukkan kemampuan berpikir kritis dalam CV dan interview kerja?
    Untuk menunjukkan kemampuan berpikir kritis dalam CV, kamu harus menyeimbangkan antara hard skill dan soft skill. Karena berpikir kritis termasuk salah satu soft skill,  kamu harus menunjukkannya di bagian pendahuluan, keterampilan, dan yang terpenting di bagian pengalaman kerja. Jangan lupa untuk menggunakan kata kerja aksi, seperti mengelola, berkontribusi, atau mengevaluasi, untuk memperkuat argumen.

    Adapun dalam interview kerja, ada beberapa cara untuk menunjukkan kemampuan berpikir kritis menurut Resume Genius. Biasanya, untuk menguji skill ini, kamu akan diberi kasus tertentu oleh pewawancara terkait perusahaan yang dilamar.

    ⁠Langkah efektif yang bisa kamu lakukan, pertama-tama, mengidentifikasi masalahnya. Kemudian, katakan bahwa kamu akan mengumpulkan informasi terkait, lalu melakukan analisis, evaluasi, serta meninjau asumsi. Nah, selanjutnya, kamu bisa menyampaikan pikiran final, tergantung studi kasus yang diberikan.

More from this category: Pengembangan karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.