Pada era digital seperti sekarang, banyak orang semakin berminat dengan pekerjaan paruh waktu, terutama mahasiswa atau pekerja lepas yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan.
Sayangnya, hal itu juga membuka peluang bagi pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan. Kamu wajib berhati-hati karena penipuan kerja paruh waktu tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif lainnya.
Supaya tidak terjebak dan menjadi korban, kamu perlu mempelajari ciri-ciri penipuan kerja paruh waktu dan tips mengindarinya dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama.
Terjerumus dalam penipuan kerja paruh waktu tidak hanya akan menyita waktu dan tenaga kamu. Tapi, ada kemungkinan kamu juga akan kehilangan sejumlah uang atau bahkan pencurian data pribadi.
Berikut beberapa bahaya kerja paruh waktu palsu yang harus kamu waspadai:
Dalam menjalankan operasinya, tidak jarang penipu meminta pembayaran di awal untuk alasan yang tidak masuk akal, seperti biaya pendaftaran, pelatihan, atau perlengkapan kerja.
Uang tersebut biasanya tidak akan pernah kembali, sedangkan pekerjaan yang dijanjikan tidak pernah ada, atau bisa mandek di tengah proyek tanpa kejelasan.
Jangan mudah percaya jika kamu menerima pesan tawaran pekerjaan dengan syarat menyerahkan informasi pribadi yang sensitif, seperti nomor KTP, nomor rekening bank, atau bahkan detail kartu kredit.
Pasalnya, informasi tersebut bisa digunakan untuk melancarkan aksi kejahatan yang dapat menimbulkan kerugian besar, serta memerlukan waktu lama untuk memulihkannya.
Terlibat dalam penipuan lowongan kerja paruh waktu ternyata juga bisa merusak reputasi kamu. Apalagi, jika penipu menggunakan identitas untuk melakukan kegiatan ilegal.
Penipuan ini bisa menjadi ancaman nyata yang dapat menimbulkan berbagai bahaya serius. Bahkan, bisa berdampak buruk pada prospek kerja kamu di masa depan, karena perusahaan yang sah mungkin akan curiga atau menolak untuk mempekerjakanmu.
Oleh karena itu, kamu harus selalu waspada dan melakukan pengecekan menyeluruh sebelum menerima tawaran pekerjaan.
Agar bisa terhindar dari berbagai bahayadi atas, kamu perlu memahami ciri-ciri penipuan kerja paruh waktu secara mendalam. Apa saja ciri-cirinya? Berikut penjelasannya:
Dalam menjalankan aksinya, penipu sering kali menawarkan gaji tinggi yang tidak masuk akal. Tawaran gaji itu biasanya juga disertai job description yang terkesan mudah dan tidak membutuhkan skill analisis atau tools kerja khusus. Berbagai tawaran dan kemudahan itu ditujukan untuk menarik perhatian korban.
Jika kamu mendapat tawaran pekerjaan dengan benefit gaji terlampau tinggi dan job description yang mudah, itu adalah salah satu indikasi penipuan.
Perusahaan yang kredibel pasti akan menyediakan kontrak kerja yang jelas dan detail, termasuk pembahasan mengenai jam kerja, gaji, dan tanggung jawab pekerjaan.
Jadi, jika pemberi kerja tidak menyediakan kontrak kerja, atau kontrak kerjanya sangat umum dan tidak spesifik, ini bisa menjadi tanda penipuan.
Jika mendapatkan penawaran kerja sangat cepat setelah mengajukan lamaran kerja, bahkan tanpa melalui proses seleksi yang memadai, kamu patut curiga karena itu adalah indikasi penipuan.
Pasalnya, proses rekrutmen profesional dan resmi umumnya terdiri dari banyak tahapan, mulai dari screening resume atau CV, psikotes, uji skill, wawancara atau interview, tes kesehatan, hingga negosiasi kontrak.
Penipu kerja sering menggunakan platform pesan instan seperti WhatsApp, Telegram, atau Facebook Messenger untuk berkomunikasi dengan calon korban.
Sebaliknya, proses rekrutmen yang sah biasanya menggunakan e-mail profesional atau sistem manajemen perekrutan perusahaan.
Jika pemberi kerja meminta informasi sensitif seperti nomor KTP, nomor NPWP, nomor rekening bank, atau detail kartu kredit pada tahap awal proses rekrutmen, kamu wajib waspada.
Berbagai informasi tersebut seharusnya hanya diminta setelah kamu menandatangani surat kontrak kerja, atau setelah resmi diterima bekerja. HRD perusahaan juga akan meminta melalui saluran komunikasi yang aman, seperti e-mail kantor yang profesional.
Penipu biasanya membuat situs yang terlihat seperti website resmi perusahaan dengan sedikit modifikasi pada URL. Modifikasi yang sering digunakan untuk penipuan adalah penggunaan huruf yang mirip atau tambahan huruf kecil pada nama domain, seperti www.g00gle.com atau www.google-secure.com.
Lalu, jika tautan mengarahkanmu ke situs HTTP (tanpa 's' yang berarti ‘secure’), ini bisa menjadi tanda bahwa situs tersebut tidak aman.
Salah satu modus penipuan lowongan kerja yang paling umum adalah penipu meminta korban untuk membayar sejumlah uang dengan alasan biaya administrasi, pelatihan, atau belanja peralatan kerja.
Sebaliknya, perusahaan yang sah tidak akan meminta uang di muka untuk mempekerjakan karyawan. Sebab, budget untuk proses rekrutmen sudah termasuk anggaran perusahaan.
Jika mendapat tawaran pekerjaan dengan persyaratan yang sangat jauh dari latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja, kamu patut waspada. Pasalnya, perusahaan kredibel pasti mencari kandidat yang sesuai dengan kebutuhan posisi agar alur pekerjaan bisa berjalan lancar.
Jika kamu mendapatkan batas waktu yang sangat ketat untuk mempertimbangkan tawaran pekerjaan, ini bisa menjadi tanda penipuan.
Penipu sering menciptakan rasa urgensi untuk mencegah kamu melakukan pengecekan lebih lanjut. Biasanya, mereka akan menjawab pertanyaan yang kamu ajukan dengan jawaban yang berlebihan.
Baca Juga: Fleksibilitas dalam Dunia Kerja: Manfaat dan Indikatornya
Mencari pekerjaan paruh waktu dapat menjadi solusi ideal bagi kamu yang menginginkan fleksibilitas kerja atau pendapatan tambahan.
Namun, penting untuk diwaspadai bahwa peluang kerja paruh waktu ini juga dimanfaatkan oleh banyak oknum nakal untuk mengeksploitasi pencari kerja.
Berikut beberapa modus penipuan kerja paruh waktu yang umum terjadi, di antaranya:
Penipuan melalui lowongan kerja palsu dapat dikenali lewat beberapa ciri, seperti permintaan biaya, proses rekrutmen yang tidak profesional, dan komunikasi melalui platform tidak resmi.
Oleh karena itu, selalu lakukan verifikasi dan riset menyeluruh terkait perusahaan dan tawaran pekerjaan, sebelum menerima tawaran kerja.
Dilansir dari laman resmi Kemenkeu RI, skema ponzi adalah jenis investasi palsu yang menjanjikan keuntungan tinggi dengan risiko rendah.
Dalam skema ponzi, dana yang diperoleh dari investor baru digunakan untuk membayar keuntungan kepada investor sebelumnya. Hal itu akan menciptakan ilusi bahwa investasi tersebut menguntungkan dan sah.
Adapun skema ponzi bergantung pada aliran dana masuk yang terus-menerus dari investor baru, dan biasanya akan runtuh ketika aliran dana tersebut berhenti.
Dalam modus ini, penipu biasanya mengirim e-mail, pesan teks, atau membuat situs web palsu yang mirip seperti perusahaan atau lembaga terpercaya untuk memancing korban agar memberikan informasi pribadi seperti nomor rekening atau kartu kredit, kata sandi, atau nomor identitas.
Kemudian, penipu mencuri informasi pribadi untuk membuka rekening bank, kartu kredit, atau bahkan melakukan pinjaman atas nama korban.
Dalam praktiknya, penipuan finansial melibatkan berbagai modus yang digunakan untuk mendapatkan uang korban. Awalnya, penipu menawarkan pekerjaan seperti mengisi survey, atau pengetikan data dengan sejumlah imbalan. Setelah korban tertarik atau sudah melakukan pekerjaan tersebut, mereka tidak mendapat bayaran dan penipu akan menghilang.
Beberapa modus penipuan lain yang juga sering muncul adalah pembayaran biaya keanggotaan, software, administrasi, hingga pembelian produk untuk mendapat pekerjaan.
Berikut beberapa contoh penipuan lowongan kerja paruh waktu lewat beberapa platform yang patut kamu waspadai, yaitu:
Ada seorang jobseeker menerima pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal yang mengklaim bahwa mereka memiliki peluang kerja paruh waktu yang menarik. Pesan tersebut berbunyi:
"Halo, kami dari [Nama Perusahaan Terkemuka]. Kami menawarkan pekerjaan paruh waktu yang dapat dilakukan dari rumah dengan gaji tinggi. Apakah Anda tertarik? Silakan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut."
Jika kamu merespons pesan tersebut, penipu akan memberikan detail lebih lanjut tentang pekerjaan.
Mereka umumnya akan mengklaim bahwa pekerjaan tersebut sangat sederhana, seperti mengisi survei, memosting iklan, atau menguji aplikasi. Lalu, mereka akan menjanjikan pembayaran yang tinggi untuk pekerjaan yang tampaknya mudah.
Penipu kemudian akan meminta informasi pribadi, seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, hingga nomor KTP, dengan alasan untuk memproses lamaran atau pembayaran.
Dalam beberapa kasus, penipu juga memintamu membayar biaya pendaftaran, biaya pelatihan, atau biaya administrasi. Mereka menjanjikan biaya tersebut akan dikembalikan setelah kamu mulai bekerja. Jika menemukan ciri-ciri atau skema seperti di atas, kamu patut waspada karena itu adalah indikasi penipuan.
Metode penipuan kerja paruh waktu Telegram tidak jauh berbeda dengan penipuan kerja melalui WhatsApp. Biasanya, isi pesan disertai dengan penulisan yang tidak formal dan terkesan terlalu antusias.
Nah, jika kamu merespons pesan tersebut, penipu akan memberikan detail lebih lanjut tentang tugas pekerjaan, seperti misalnya:
"Pekerjaan ini sangat mudah. Anda hanya perlu mengisi survei online atau memosting iklan di media sosial. Anda bisa dapatkan fee hingga Rp 500.000 per hari! Tertarik?"
Kemudian, pelaku penipuan akan meminta informasi pribadi dengan alasan agar lamaran pekerjaan bisa diproses.
"Untuk memulai, kami membutuhkan beberapa informasi pribadi Anda: nama lengkap, alamat, dan nomor rekening bank agar dapat mengirimkan pembayaran kepada Anda."
Setelah mendapatkan informasi pribadi atau uang yang diinginkan, penipu akan menghilang atau terus meminta uang dengan alasan tambahan, tanpa memberikan pekerjaan yang dijanjikan.
Untuk menghindari penipuan kerja paruh waktu, berikut beberapa langkah yang dapat kamu lakukan:
Faktanya, penipuan kerja paruh waktu menjadi ancaman nyata bagi para pencari kerja pada era digital seperti sekarang.
Untuk itu, kamu wajib waspada jika mendapatkan tawaran pekerjaan dari sumber yang tidak dikenal. Pastikan kamu selalu aktif melakukan riset atau verifikasi dan selalu skeptis terhadap tawaran yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, ya!
Untuk menghindari penipuan, pastikan kamu mencari informasi lowongan kerja dari situs terpercaya dan kredibel seperti Jobstreet.
Dalam Jobstreet, setiap perusahaan yang mengiklankan lowongan kerja wajib mencantumkan data secara menyeluruh, mulai dari profil perusahaan, jenis pekerjaan, gaji, lokasi, deskripsi pekerjaan, hingga kualifikasi yang dibutuhkan.
Jadi, kamu tidak perlu ragu untuk mencari lowongan atau melamar pekerjaan di situs atau aplikasi Jobstreet. Pasalnya, setiap lowongan pekerjaan di Jobstreet sudah melewati tahap verifikasi.
Apabila kamu menerima pesan mencurigakan yang mengatasnamakan Jobstreet, jangan ragu menghubungi layanan pelanggan melalui telepon di nomor (021)8082 5888 atau email di customerservice-id@seek.com.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!
Baca Juga: Mentor: Pengertian, Manfaat di Dunia Kerja, dan Jenis-jenisnya