(Image by jcomp on Freepik)
Sebagai karyawan, kamu harus menyelesaikan pekerjaan sesuai target. Hal tersebut bisa tercapai jika kamu produktif bekerja. Untuk itu kamu harus tahu cara meningkatkan produktivitas kerja. Apa saja caranya?
Masalahnya, saat bekerja, karyawan rata-rata mendapat interupsi setiap 3 menit 5 detik. Akibatnya, produktivitas kerjamu pun jadi terganggu.
Fakta tentang produktivitas karyawan tersebut didapatkan melalui studi yang dilakukan oleh University of California, seperti yang dilansir dari Quixy.
Untungnya, ada cara meningkatkan produktivitas kerja yang bisa kamu terapkan. Namun, sebelum membahasnya, mari kita kenalan dulu dengan apa itu produktivitas kerja!
Secara umum, produktivitas kerja terbagi menjadi dua, yaitu produktivitas kerja bisnis dan karyawan. Dalam konteks bisnis, produktivitas merujuk pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.
Biasanya, tingkat pendapatan bisnis tersebut akan dibandingkan dengan sumber daya yang mereka gunakan. Mulai dari tenaga kerja, jam kerja, hingga material.
Sementara itu, produktivitas kerja karyawan adalah kemampuan seseorang untuk bekerja secara efektif dan efisien demi mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan hal tersebut, karyawan biasanya memanfaatkan berbagai sumber daya.
Nah, artikel ini akan fokus membahas tentang tips meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Lantas, apa pentingnya produktivitas kerja?
(Image by tirachardz on Freepik)
Produktivitas kerja begitu penting karena menentukan kemampuan kamu dalam menyelesaikan pekerjaan.
Dengan menjadi karyawan yang memahami cara kerja produktif di tempat kerja, kamu bisa merasakan berbagai manfaat berikut ini:
Semakin produktif kamu dalam bekerja, akan semakin maksimal pula manfaat yang bisa kamu rasakan.
Perbedaan tingkat produktivitas karyawan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Lantas, apa saja faktor produktivitas kerja karyawan?
Tiap karyawan bisa memiliki tingkat produktivitas kerja yang berbeda. Beberapa karyawan mungkin sangat produktif, tapi ada juga karyawan yang mudah terdistraksi.
Nah, hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor produktivitas kerja berikut:
Skill dan kompetensi adalah keterampilan bersifat teknis dalam bidang kerja tertentu. Karyawan membutuhkan kedua hal tersebut untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai target.
Oleh sebab itu, asah terus skill kamu dengan belajar atau ikut pelatihan agar produktivitas meningkat.
Motivasi dapat menjadi dorongan bagi karyawan untuk bekerja dengan produktif. Tiap karyawan biasanya memiliki motivasi yang berbeda.
Sebagai contohnya untuk menafkahi keluarga, menabung untuk menonton konser, atau agar mendapat bonus dari kantor.
Lingkungan kerja berdampak besar terhadap produktivitas karyawan. Hal ini mencakup budaya dan nilai-nilai perusahaan, kepemimpinan, gaya manajemen, hingga hubungan antar-rekan kerja.
Lingkungan kerja yang baik tentu dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Komunikasi ternyata juga menjadi salah satu faktor produktivitas kerja. Dengan komunikasi yang jelas, kamu tahu ekspektasi perusahaan terhadap hasil kerjamu.
Alhasil, kamu paham apa yang harus dilakukan untuk memenuhi ekspektasi tersebut.
Kondisi seseorang sangat memengaruhi performa kerja sehari-hari. Karyawan yang sehat secara fisik dan mental tentu bisa lebih produktif dalam bekerja.
Sebaliknya, saat kamu sakit, performa dan hasil kerja pun biasanya akan kurang optimal.
Pekerjaan akan lebih cepat selesai kalau kamu menggunakan device yang mumpuni. Misalnya, laptop yang sering nge-lag tentu bisa menghambat kerjamu.
Lalu, bagi yang bekerja secara remote, kamu juga membutuhkan koneksi internet yang memadai.
Saat kehidupan kerja dan pribadi berjalan seimbang (work-life balance), kesejahteraanmu jadi lebih terjamin.
Kondisi ini dapat membantumu menjaga kesehatan fisik dan mental. Ketika kesejahteraan diri dalam kondisi baik, kamu pun bisa bekerja secara lebih produktif.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang telah disebutkan, lantas bagaimana cara kerja produktif? Yuk, temukan jawabannya di bawah ini!
(Image by Freepik)
Merasa tidak produktif kerja itu wajar, kok. Pasti ada hari-hari ketika kamu merasa down, lesu, atau tidak mood untuk beraktivitas.
Namun, jangan biarkan kondisi tersebut berlarut-larut begitu saja. Lakukan beberapa cara meningkatkan produktivitas kerja berikut ini!
Terkadang, sulit produktif bisa terjadi karena ada terlalu banyak hal yang harus kamu kerjakan. Akibatnya, kamu jadi bingung harus mulai mengerjakan tugas yang mana dulu.
Untuk situasi seperti ini, solusinya adalah dengan membuat to-do list atau rencana harian. Tuliskan seluruh pekerjaan yang harus kamu selesaikan. Urutkan sesuai prioritas dan tingkat urgensinya.
Kalau ada pekerjaan yang terlalu besar atau berat, bagilah menjadi beberapa tugas kecil dan spesifik.
Membuat rencana harian ini dapat membantumu lebih fokus mengerjakan tugas satu per satu. Di samping itu, beban kerjamu juga terasa lebih ringan, sehingga dapat mencegah risiko burnout.
Distraksi menjadi salah satu hal yang kerap mengganggu produktivitas kerja. Oleh sebab itu, sebisa mungkin hilangkan segala bentuk distraksi selama kerja.
Sebagai contohnya, kamu bisa mematikan ponsel agar tidak terganggu dengan notifikasi yang muncul.
Cara lainnya bisa dengan membersihkan area kerja supaya kamu lebih nyaman. Sampaikan pula kepada rekan kerja bahwa kamu akan fokus bekerja individu selama beberapa jam ke depan. Tujuannya agar mereka tidak mengajakmu mengobrol untuk sementara waktu.
Penggunaan teknologi memang dapat menunjang cara kerja produktif. Namun, tentukan batasan supaya kamu bisa menggunakannya secara bijak.
Misalnya, hindari scrolling media sosial pribadi selama jam kerja. Kemudian, jangan memanfaatkan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, seperti streaming atau download film dan series.
Tidak memanfaatkan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi dapat meningkatkan produktivitas, dan juga menjaga integritas dirimu.
Seperti yang telah disebutkan, lingkungan kerja termasuk salah satu faktor yang memengaruhi produktivitas karyawan. Sementara itu, kondisi lingkungan sangat dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya.
Masalahnya, kamu tidak bisa mengontrol sikap dan perilaku orang lain. Karena itu, coba mulailah dari diri sendiri untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif.
Sebisa mungkin, jauhkan diri dari gosip-gosip kantor. Kemudian, tumbuhkan empati tiap kali berkomunikasi dengan rekan kerja.
Tunjukkan bahwa kamu dapat menjadi safe space mereka untuk sharing tentang berbagai topik.
Produktif kerja bukan berarti kamu harus terus bekerja tanpa henti. Sebaliknya, kamu justru butuh istirahat teratur agar bisa produktif.
Coba bayangkan jika kamu begadang tiap hari, kemungkinan besar kamu akan mengantuk dan lemas saat bekerja. Akibatnya, kerja pun jadi berantakan.
Oleh sebab itu, aturlah waktu istirahat yang cukup. Selama bekerja, istirahatlah 5-10 menit tiap satu jam untuk meregangkan otot.
Lalu, usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam agar kamu bisa bangun dalam keadaan fresh.
Pekerjaan apa pun pasti membutuhkan skill atau keterampilan. Semakin tinggi tingkat keterampilan yang kamu kuasai, akan semakin cepat pula kamu bisa menyelesaikan pekerjaan.
Maka dari itu, tingkatkan terus keterampilan diri sesuai bidang kerja yang kamu geluti. Banyak sumber daya yang bisa kamu akses untuk meningkatkan keterampilan.
Beberapa sumber daya yang bisa kamu akses untuk meningkatkan keterampilan di antaranya seperti jurnal, artikel pengembangan karier di blog Jobstreet by SEEK, atau ikut pelatihan.
Masih ingat dengan rencana harian yang sudah kamu buat? Ikuti daftar rencana tersebut sesuai susunan prioritas. Kerjakan tugas satu per satu mulai dari yang prioritasnya paling tinggi.
Hindari multitasking karena dapat membuat konsentrasimu terpecah belah. Namun, dengan fokus pada satu tugas dalam satu waktu, kamu jadi bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Bagaimana jika rekan kerja atau atasan mendadak memintamu mengerjakan tugas tambahan? Jangan langsung mengiyakannya begitu saja.
Cek kembali workload-mu; kalau memang sudah penuh, tolak tugas tersebut secara sopan.
Tak kalah penting, pastikan juga tugas tambahan tersebut relevan dengan jabatan kerja dan job desc-mu. Jika tidak, kamu berhak untuk menolaknya.
Kondisi diri sangat memengaruhi produktivitas kerja. Sebagai tips meningkatkan produktivitas kerja, rawatlah kesehatanmu sebaik mungkin.
Merawat kesehatan tidak hanya berlaku untuk kesehatan fisik, tapi juga mental.
Temukan coping mechanism yang tepat untuk mengelola stres secara sehat. Misalnya dengan berolahraga, yoga, meditasi, journaling, atau konsultasi ke psikolog.
Lakukan manajemen waktu yang baik agar kamu bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Tetapkan deadline untuk diri sendiri di luar deadline yang diberikan atasan atau klien.
Sebagai contohnya, kamu harus mengirim laporan keuangan kepada manajer pada 25 Juli. Nah, usahakan untuk menyelesaikannya maksimal pada 23-24 Juli.
Dengan melakukan hal begitu, kamu punya waktu cukup untuk memeriksa laporan kembali sebelum mengirimkannya kepada manajer.
Berdasarkan penjelasan di atas, produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan untuk bekerja secara efektif dan efisien demi mencapai suatu tujuan.
Dengan produktivitas yang baik, kamu bisa menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan efisien. Alhasil, kamu dapat menikmati lebih banyak waktu luang sehingga membantu mewujudkan work-life balance.
Kabar baiknya, banyak cara meningkatkan produktivitas kerja. Kamu bisa membuat rencana harian, menghilangkan distraksi, bijak menggunakan teknologi, dan fokus pada prioritas. Jangan lupa istirahat cukup agar tubuh tetap fit.
Selain itu, kamu juga bisa meningkatkan keterampilan melalui berbagai sumber. Salah satunya seperti rubrik Tips Karier dari Jobstreet by SEEK. Bahkan, kamu dapat menggunakan Jobstreet untuk mencari lowongan kerja sesuai preferensi.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK pada perangkat Android atau iOS sekarang juga! Nikmati kemudahan mengakses lowongan kerja dan informasi pengembangan karier dalam genggaman!
Berikut ini beberapa pertanyaan yang biasanya muncul seputar topik cara meningkatkan produktivitas kerja.