Impression adalah salah satu metrik penting dalam digital marketing yang bisa membantu kamu mengetahui tingkat keberhasilan sebuah campaign.
Sederhananya, impression adalah jumlah tampilan iklan atau konten yang dilihat audiens.
Nah, metrik satu ini sangat penting karena punya peran krusial dalam membangun brand awareness, menarik perhatian calon pelanggan, hingga meningkatkan engagement dan konversi terkait sales.
Lantas, bagaimana cara menghitung impression? Apa saja jenis dan faktor yang memengaruhi impression? Bagaimana cara meningkatkan impression dalam digital marketing? Semua pertanyaan itu akan terjawab dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama!
Ketika menjalankan campaign digital marketing, kamu biasanya membuat konten untuk diunggah ke berbagai platform. Nah, impression adalah metrik yang digunakan untuk mengukur jumlah tayangan konten tersebut.
Impression terjadi setiap kali kontenmu muncul di layar audiens, baik itu iklan, postingan, atau email. Setiap kali konten muncul pada layar audiens, ia bakal dihitung sebagai satu impression.
Perolehan impression bisa berasal dari berbagai platform, seperti:
Misalnya, jika suatu konten memiliki impression sebanyak 1000, itu berarti konten tersebut sudah tayang 1000 kali. Namun, itu tidak berarti bahwa 1000 orang melihat konten itu, ya. Bisa jadi satu orang melihat tayangan konten yang sama lebih dari sekali.
Impression adalah salah satu metrik kunci dalam kampanye digital marketing. Berikut beberapa alasan mengapa impression sangat penting dalam digital marketing:
Impression menunjukkan total penayangan suatu konten. Dengan kata lain, semakin banyak impression yang diperoleh, semakin besar juga jangkauan konten tersebut.
Hal itu tentu bisa membantu para marketers memahami apakah kampanye berhasil menjangkau audiens yang luas atau masih perlu ditingkatkan.
Tujuan utama dari impression yang tinggi adalah untuk meningkatkan brand awareness. Melalui metrik ini, kamu dapat mengetahui seberapa sering konten ditayangkan kepada audiens.
Jumlah impression yang tinggi berarti semakin banyak orang yang terpapar dengan konten. Ketika sebuah merek atau produk sering muncul di layar audiens, semakin tinggi pula kemungkinan mereka mengenali dan mengingat merek tersebut.
Impression juga bisa membantu marketers menilai efektivitas strategi konten. Dengan memantau jumlah impression, marketers dapat menentukan apakah kampanye yang dijalankan efektif dalam menjangkau audiens target atau apakah perlu dilakukan optimasi lebih lanjut.
Dengan kata lain, impression memungkinkan kamu untuk membandingkan performa konten di berbagai platform. Dari sini, kamu bisa menentukan platform mana yang paling efektif untuk menyebarkan konten dan mencapai audiens.
Metrik impression terbagi lagi menjadi dua jenis utama, yakni viewable impression dan non-viewable impressions. Berikut penjelasan selengkapnya:
Untuk mengukur jumlah impression, viewable impression mempertimbangkan beberapa faktor. yang memengaruhi apakah konten benar-benar dilihat oleh audiens. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
Faktor-faktor tersebut berperan sebagai filter dalam menghitung impression. Hasilnya, metode ini pun memberikan data impression yang lebih akurat. Data itu nantinya dapat digunakan untuk meningkatkan performa konten pada kampanye berikutnya.
Non-viewable impression, atau served impression, adalah metode yang lebih umum digunakan untuk mengukur impression suatu konten.
Berbeda dengan viewable impression, metode ini relatif lebih sederhana. Pasalnya, non-viewable impression hanya mengandalkan data organik. Untuk mengetahui apakah kontenmu berhasil tayang di layar audiens atau tidak, kamu bisa melacak datanya menggunakan server.
Namun, non-viewable impression hanya mencatat bahwa konten telah tayang, tanpa memberikan informasi apakah konten tersebut benar-benar dilihat oleh target audiens atau tidak.
Akibatnya, metode ini tidak terlalu efektif untuk melacak seberapa besar pengaruh konten terhadap audiens.
Lantas, bagaimana cara mengetahui jumlah impression suatu konten? Berikut rumus dasar untuk menghitung impression serta alat-alat yang bisa membantu memantau performa konten:
Ada dua metode umum yang bisa kamu gunakan untuk menghitung biaya impression, yakni Cost Per Impression (CPI) dan Cost Per Mile (CPM). Masing-masing metode memiliki rumus yang berbeda. Berikut rinciannya:
CPI, atau pay per impression, adalah metode yang mengharuskan kamu membayar setiap kali konten ditayangkan kepada audiens. Berikut adalah rumus dasar untuk menghitung CPI:
Dalam metode CPM, kamu membayar setiap kali konten mendapatkan 1.000 impression. Metode ini paling umum digunakan karena memberikan gambaran biaya per seribu tayangan. Rumus dasar CPM adalah:
Kabar baiknya, kamu tidak harus menghitung manual untuk mengetahui nilai impression suatu konten. Saat ini, kebanyakan platform digital sudah dilengkapi dengan fitur data analitik terkait performa kontenmu.
Berikut adalah beberapa alat dan platform yang bisa kamu gunakan:
Dengan menggunakan berbagai alat di atas, kamu dapat memantau impression konten secara lebih mudah dan akurat. Alhasil, kamu dapat menentukan strategi yang efektif untuk kampanye digital.
Bagaimana kalau nilai impression kontenmu cenderung rendah? Kamu bisa meningkatkannya dengan berbagai strategi berikut ini:
Terapkan praktik search engine optimization (SEO) untuk meningkatkan peringkat situs web di halaman pencarian (search engine results page atau SERP).
Semakin tinggi posisi halaman web, semakin besar kemungkinan kontenmu ditemukan oleh audiens. Artinya, ketika kamu memperhatikan dan melakukan optimasi SEO, jumlah impression dari konten di website kamu juga akan meningkat.
Pay per impression adalah metode iklan berbayar di mana kamu membayar setiap kali iklan ditayangkan.
Dengan memasang iklan berbayar, kamu bisa menjangkau lebih banyak audiens. Salah satu platform iklan berbayar yang efektif untuk meningkatkan impression adalah Google AdSense.
Mengunggah konten di media sosial dapat membantu meningkatkan impression. Misalnya, impression di Instagram (IG) bisa ditingkatkan dengan membuat berbagai jenis konten seperti foto, video, carousel, stories, dan reels.
Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk berkolaborasi dengan influencer di media sosial untuk memperluas jangkauan konten dan brand.
Dalam penerapannya, tidak semua konten akan mendapatkan impression yang tinggi. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi jumlah impression suatu konten, yakni:
Kualitas konten adalah faktor utama yang memengaruhi impression. Jadi, buatlah konten yang menarik dan relevan untuk target audiens yang kamu tuju. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset untuk memahami kebutuhan dan preferensi audiens.
Konten yang relatable dan berkualitas tinggi dapat menarik lebih banyak audiens untuk melihat dan berinteraksi dengan merekmu.
Sesuaikan platform dengan target audiens. Setiap platform memiliki karakteristik dan audiens yang berbeda. Jadi, pastikan target audiensmu memang menggunakan platform tersebut.
Misalnya, kalau kamu menarget audiens dari kalangan milenial dan Gen Z, platform media sosial seperti Instagram dan TikTok mungkin lebih efektif.
Sebab, audiens yang ditargetkan memang cenderung aktif di platform tersebut. Ketika konten dan platform sejalan, peluang untuk mendapatkan impression yang lebih tinggi akan semakin meningkat.
Frekuensi posting yang tepat dapat memengaruhi seberapa banyak impression yang kamu peroleh. Terlalu banyak posting dalam waktu singkat dapat mengganggu audiens. Sebaliknya, terlalu sedikit posting bisa membuat audiens lupa akan keberadaan merek.
Jadi, pastikan kamu menemukan keseimbangan yang ideal dalam frekuensi posting agar konten tetap relevan dan tidak mengganggu audiens.
Faktor yang juga penting untuk meningkatkan jumah impression adalah waktu posting konten. Perhatikan kapan audiensmu paling aktif dan cobalah mengunggah konten pada waktu tersebut. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan visibilitas.
Dengan memanfaatkan waktu-waktu puncak ketika audiens paling mungkin online, kamu dapat meningkatkan visibilitas kontenmu.
Interaksi dari audiens, seperti komentar, like, dan share, dapat meningkatkan visibilitas konten. Konten yang mendapatkan banyak interaksi berpotensi menjangkau lebih banyak orang, sehingga meningkatkan impression.
Oleh karena itu, penting untuk menciptakan konten yang mengundang keterlibatan dan merangsang diskusi di antara audiens.
Menghitung impression adalah langkah penting dalam mengevaluasi efektivitas kampanye digital marketing. Namun, proses ini tidak selalu berjalan mulus. Berikut adalah beberapa tantangan yang mungkin kamu hadapi dan cara untuk mengatasinya:
Salah satu tantangan terbesar dalam menghitung impression adalah masalah teknis. Banyak marketers yang tidak memiliki rencana pengukuran metrik yang jelas. Hal tersebut bisa membuatmu kesulitan dalam menentukan keberhasilan kampanye marketing.
Untuk menghindari masalah ini, penting untuk menyusun rencana yang mencakup:
Dengan memiliki rencana yang terstruktur, kamu akan tahu data apa saja yang diperlukan untuk menghitung impression. Dengan begitu, kesalahan data dalam proses pengukuran dapat diminimalisir.
Validitas data menjadi tantangan lain yang sering dihadapi. Salah satu data yang dibutuhkan untuk menghitung impression adalah jumlah penayangan konten terhadap audiens.
Namun, bagaimana cara memastikan bahwa data tersebut valid dan bukan berasal dari bot atau traffic palsu? Biasanya, setiap platform memiliki sistem keamanan untuk mencegah masalah ini.
Namun, kamu juga bisa melakukan beberapa langkah tambahan untuk memastikan validitas data, seperti:
Dengan memahami tantangan yang mungkin dihadapi dalam menghitung impression, tim digital marketing dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai hambatan. Alhasil, pengukuran impression berjalan dengan lancar dan informasi yang dihasilkan juga lebih akurat untuk analisis lebih lanjut.
Secara garis besar, impression adalah metrik yang digunakan untuk mengukur jumlah tayangan suatu konten. Setiap kali konten tersebut muncul di layar audiens, itu akan dihitung sebagai satu impression.
Metrik ini sering digunakan oleh para marketers dalam campaign dengan tujuan utama meningkatkan brand awareness.
Semakin banyak impression yang diperoleh, semakin besar jangkauan konten tersebut. Pada akhirnya, potensi pengenalan merek juga semakin tinggi.
Untuk menghitung nilai impression suatu konten, kamu bisa menggunakan rumus cost per impression atau cost per mile.
Namun, kamu tidak perlu menghitung secara manual karena kebanyakan platform telah dilengkapi dengan fitur analitik yang menyajikan data impression konten.
Mengingat pentingnya metrik impression, menguasai topik ini adalah suatu keharusan jika kamu ingin berkarier di bidang digital marketing. Namun, jangan berhenti mempelajari satu metrik saja, ya.
Pasalnya, terdapat aspek penting lainnya dalam digital marketing yang perlu kamu pahami, mulai dari conversion rate, bounce rate, engagement rate, hingga return on investment (ROI).
Kamu tertarik membangun karier di bidang digital marketing? Temukan banyak lowongan kerja digital marketing di situs dan aplikasi Jobstreet.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!