Apa pun posisi yang kamu jalani di tempat kerja, pastinya kamu akan memiliki target yang harus dicapai. Target itu biasa disebut sebagai OKR, singkatan dari Objectives and Key Results.
Sederhananya, OKR adalah kerangka kerja yang membantu kamu dan tim dalam menetapkan, melacak, dan mencapai tujuan, dengan cara yang terstruktur dan transparan.
Sebagai pekerja, kamu tentu harus memahami OKR. Pemahaman itu nantinya akan membantu kamu saat mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan yang menuntut kemampuan membuat OKR.
Tapi, sebenarnya apa itu OKR dan bagaimana cara menetapkannya? Supaya kamu lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja, yuk, kita pelajari cara membuat OKR dalam artikel ini!
Pasatikan kamu membaca sampai tuntas karena ada juga penjelasan soal fungsi dan contoh OKR perusahaan yang baik.
OKR (Objectives and Key Results) adalah benchmark atau tolok ukur perusahaan untuk mencapai target yang diinginkan. Selain target, OKR juga mencakup langkah-langkah dan strategi yang akan diterapkan untuk meraih tujuan tersebut.
Sesuai arti namanya, OKR terdiri dari dua komponen utama, yakni:
Dalam sejarahnya, OKR pertama kali diperkenalkan oleh Andy Grove pada tahun 1970 saat menjabat sebagai CEO Intel. Metode ini kemudian dipopulerkan oleh John Doerr, seorang kapitalis ventura, yang membantu Google mengimplementasikan OKR.
Ketika John Doerr memperkenalkan OKR kepada Google pada tahun 1999, perusahaan tersebut hanya memiliki sekitar 40 karyawan.
Namun, dengan bantuan OKR, Google berhasil tumbuh menjadi raksasa teknologi hingga berhasil memiliki lebih dari 100.000 karyawan dalam beberapa tahun.
Menurut laporan dari Mooncamp, 83% petinggi perusahaan di seluruh dunia setuju bahwa penerapan OKR bisa membawa dampak positif bagi bisnis mereka.
Alasannya sangat berkaitan dengan manfaat OKR berikut:
OKR membantu perusahaan untuk menyelaraskan upaya seluruh tim dan memastikan semua anggota tim bekerja dengan tujuan yang sama.
Melalui OKR, perusahaan bisa menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik, sehingga setiap orang dalam tim menjadi tahu apa yang perlu dicapai dan bagaimana mencapainya.
Hal tersebut tentu membantu menghindari kebingungan tentang prioritas kerja dan manajemen waktu. Pada akhirnya, OKR dapat mengarahkan sumber daya dan energi ke hal-hal yang benar-benar penting.
Menurut penemuan dari Todoist, OKR bisa meningkatkan kerja sama tim agar lebih efektif. Apa alasannya?
Bagi perusahaan, OKR bisa membuat semua anggota tim merasa lebih terlibat dalam proses pencapaian tujuan perusahaan. Terutama, karena mereka bisa memberikan kritik dan masukan secara bebas.
Seluruh anggota tim pada akhirnya jadi tahu bahwa kontribusi mereka berdampak langsung terhadap keberhasilan perusahaan. Pada akhirnya, mereka akan lebih bersemangat untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Dengan metode Objective and Key Result, kamu bisa memecah tujuan besar menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Selain itu, kamu juga bisa memantau kemajuan secara teratur dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dengan cara ini, kamu bisa mencapai tujuan lebih cepat karena ada panduan yang jelas dan monitoring secara berkelanjutan.
Metode OKR juga membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih akuntabel. Sebab, setiap anggota tim tahu apa yang diharapkan dari mereka dan kapan harus menyelesaikan tugasnya.
Di sisi lain, OKR mempromosikan transparansi karena semua orang bisa melihat tujuan yang ingin dicapai. Nah, pemantauan terbuka ini akan mendorong tanggung jawab pribadi maupun tim secara keseluruhan.
Karena OKR memberikan tujuan yang jelas dan fleksibel, kamu bisa mendorong semua orang di tempat kerja untuk menemukan cara-cara baru serta kreatif dalam mencapai tujuan.
Dengan kata lain, kamu memberi ruang bagi tim untuk mencoba pendekatan baru tanpa takut risiko gagal. Pada akhirnya, inovasi dan kreativitas ini bisa menghasilkan solusi untuk meningkatkan kinerja karyawan dan membantu perusahaan.
Jika diterapkan dengan benar, Objectives and Key Results di perusahaan bisa membawa berbagai manfaat yang signifikan untuk setiap divisi di tempat kerja. Berikut adalah fungsi OKR tersebut:
Salah satu fungsi utama OKR adalah membantu menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik. OKR memungkinkan perusahaan untuk membuat tujuan yang terukur dan dapat diukur keberhasilannya.
Dalam proses ini, key results yang konkret dan kuantitatif harus ditetapkan. Alhasil, perusahaan dapat mengetahui dengan pasti apakah tujuan sudah tercapai atau belum.
Target itu nantinya akan memastikan bahwa semua orang di perusahaan memahami apa yang harus dicapai dan bagaimana mengukur keberhasilannya.
Fungsi OKR yang kedua adalah memudahkan perusahaan saat memantau progres secara teratur. Dengan menetapkan tenggat waktu dan milestones yang jelas, perusahaan bisa memantau kemajuan tim menuju pencapaian tujuan.
Setelah itu, perusahaan juga bisa mencatat dan mengevaluasi setiap langkah yang diambil. Proses ini pada akhirnya akan membantu perusahaan dalam memahami seberapa dekat mereka dengan tujuan di awal.
Selain itu, perusahaan juga bisa mengukur apakah urgensi terkait evaluasi atau penyesuaian lebih lanjut.
OKR memungkinkan perusahaan untuk lebih mudah mengidentifikasi hambatan yang menghalangi pencapaian tujuan. Saat memantau pencapaian keseluruhan, bagian yang tidak berjalan sesuai rencana dapat segera diidentifikasi.
Dengan demikian, perusahaan dan tim dapat segera mencari solusi untuk mengatasi hambatan tersebut. Hal ini memastikan bahwa tujuan tetap berada di jalur yang benar.
OKR memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan strategi dan rencana kerja sesuai dengan kebutuhan.
Jika strategi awal terbukti tidak efektif, perusahaan dapat segera melakukan penyesuaian. Dengan pendekatan ini, strategi yang digunakan akan selalu relevan dan efektif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Terakhir, OKR membantu kamu merayakan kesuksesan saat tujuan tercapai. Merayakan pencapaian memberikan motivasi tambahan bagi tim dan menunjukkan bahwa kerja keras mereka dihargai.
Di sisi lain, jika tujuan tidak tercapai, kamu bisa melakukan evaluasi untuk memahami apa yang tidak berjalan dengan baik. Jadi, kamu akan selalu memiliki kesempatan untuk belajar dengan memperbaiki hal tertentu.
Selain OKR, terdapat metode lain yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja dan tujuan tim, maupun individu. Metode tersebut adalah KPI atau Key Performance Indicators.
Meskipun sama-sama penting, keduanya memiliki perbedaan signifikan. Perbedaan OKR dan KPI terletak pada fokus, fleksibilitas, dan pendekatannya terhadap risiko. Berikut penjelasannya:
Dalam penerapannya, OKR lebih fokus pada target yang ambisius dan memiliki cakupan lebih besar. Tujuan yang ditetapkan dalam OKR seringkali bersifat aspiratif dan menantang untuk mendorong inovasi serta pertumbuhan signifikan.
Selain itu, OKR juga mencakup tujuan jangka panjang. Jadi, ini mempengaruhi berbagai aspek dalam perusahaan, sehingga fokusnya lebih holistik.
Di lain sisi, KPI lebih fokus pada pengukuran kinerja secara spesifik pada aspek tertentu dalam perusahaan.
Misalnya, KPI dapat digunakan untuk mengukur penjualan, retensi pelanggan, atau efisiensi operasional. Biasanya, KPI berhubungan langsung dengan operasional dan memantau kinerja rutin.
Faktor pembeda kedua adalah OKR cenderung lebih fleksibel dan dapat diubah atau disesuaikan seiring dengan perkembangan waktu dan kebutuhan perusahaan. Tujuan dan hasil kunci dapat direvisi berdasarkan umpan balik dan hasil yang telah dicapai.
Di sisi lain, KPI biasanya lebih tetap dan stabil karena berkaitan erat dengan kontrak atau komitmen tertentu.
Oleh sebab itu, KPI cenderung bersifat mutlak alias tidak bisa berubah. Alasannya, metode KPI dirancang untuk mempertahankan standar kinerja yang konsisten.
Perbedaan KPI dan OKR berikutnya bisa dilihat dari pendekatannya terhadap risiko. OKR lebih terbuka terhadap cara baru yang inovatif, bahkan jika belum tentu berhasil.
Pasalnya, tujuan OKR mendorong tim untuk mengambil risiko yang diperhitungkan dan mencoba pendekatan baru untuk mencapai hasil yang lebih baik. Tidak heran jika sering kali OKR digunakan untuk mendorong pengembangan ide-ide baru.
Di alin sisi, KPI lebih menitikberatkan pada pencapaian target dengan cara yang sudah terbukti efektif. KPI biasanya menggunakan metrik yang telah diidentifikasi sebagai indikator keberhasilan yang dapat diandalkan.
Karena KPI dirancang untuk mengukur kinerja yang stabil dan berkelanjutan, pendekatannya cenderung menghindari risiko tinggi.
Apa saja yang harus tercantum dalam format OKR? Agar target dan strateginya lebih terarah, kamu perlu menyertakan empat elemen berikut ini:
Objective adalah pernyataan yang jelas dan inspiratif tentang apa yang ingin dicapai. Tujuan ini harus menggambarkan hasil utama yang ingin dicapai, bukan hanya aktivitas yang harus dilakukan.
Elemen berikutnya adalah Key Results, yakni sejumlah milestone yang akan mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Key Results harus bersifat spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batasan waktu.
Untuk menerapkannya, metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time-bound) sangat direkomendasikan
Inisiatif adalah tindakan atau proyek dan kerangka kerja yang akan dilakukan untuk mencapai Key Result.
Dalam bagian inilah, terncantum strategi atau langkah-langkah konkret yang akan dilaksanakan oleh semua anggota tim
Terakhir, deadline merujuk kepada batas waktu yang ditetapkan untuk mencapai tujuan dan Key Result.
Mengapa harus ada deadline dalam OKR? Deadline yang spesifik akan memberikan kerangka kerja dan waktu yang jelas dan mendorong untuk bertindak dengan cepat. Jadi, perusahaan akan tetap kompetitif.
Jika diterapkan dengan tepat, OKR akan membantu perusahaan untuk menetapkan target dan strategi yang terarah. Seperti apakah contoh OKR perusahaan pada umumnya?
Yuk, simak contoh sederhana penerapan OKR untuk berbagai divisi berikut ini:
Objective: "Meningkatkan brand awareness dan penjualan di website toko resmi." Key Results:
Inisiatif:
Deadline: 31 Desember 2025. |
Objective:"Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan kualitas dan menambah fitur untuk produk A." Key Results:
Inisiatif:
Deadline: 30 Juni 2025. |
Objective: "Meningkatkan pendapatan penjualan dan pangsa pasar anak perusahaan XYZ." Key Results:
Inisiatif:
Deadline: 31 Desember 2025. |
Objective: "Meningkatkan retensi karyawan dan kepuasan kerja di PT Enterprise ABC" Key Results:
Inisiatif:
Deadline: 30 September 2025. |
Objective: "Meningkatkan kepuasan pelanggan dan responsibilitas terhadap masalah pelanggan." Key Results:
Inisiatif:
Deadline: 31 Desember 2025. |
Setelah melihat berbagai contoh di atas, bagaimanakah cara menetapkan OKR yang tepat agar peluang keberhasilannya lebih besar? Kamu bisa menyimak tips berikut ini:
Pertama, kamu perlu menentukan tujuan yang menantang tetapi masih mungkin untuk dicapai.
Target tersebut harus memotivasi tim dan mendorong mereka untuk berusaha lebih keras. Tapi, pastikan juga metriknya cukup realistis berdasarkan sumber daya dan kondisi saat ini.
Setelah menetapkan tujuan, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi Key Result yang akan digunakan untuk mengukur hasil tujuan tersebut.
Idealnya, Key Result haruslah spesifik, terukur, dan bisa memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang perlu dicapai.
Kalau kamu sudah menetapkan tujuan dan Key Result, jangan lupa menetapkan batas waktu atau deadline yang jelas untuk mencapainya.
Sebab, deadline akan mendorong semua anggota tim untuk bertindak dengan efisien.
Sama seperti saat kamu menentukan objective, pastikan tenggat waktunya realistis sesuai dengan beban kerja yang dapat ditanggung oleh semua anggota tim.
Agar bisa mencapai target bersama, setiap anggota tim harus memahami tujuan perusahaan, OKR, dan bagaimana mereka dapat berkontribusi untuk mencapainya.
Sebab, komunikasi secara jelas dan terbuka akan mencegah miskomunikasi. Jika miskomunikasi terjadi, kinerja setiap anggota tim dipastikan buruk dan pencapaian target akan terhambat.
Inilah mengapa kamu harus memberitahukan target ini melalui meeting maupun surat tertulis.
Setelah OKR sudah ditetapkan, jangan lupa memantau progres secara berkala. Misalnya, kamu bisa menjadwalkan rapat rutin untuk laporan status atau menggunakan project management tools yang sesuai.
Dengan begini, kamu dapat memastikan semua orang berada di jalur yang benar dan segera mengatasi kesulitan yang muncul.
Terakhir, jika diperlukan, jangan ragu-ragu merevisi detail OKR. Alasannya, lingkungan bisnis dapat berubah dengan cepat. Jadi, terkadang kamu perlu beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Tetaplah fleksibel dan terbuka terhadap perubahan yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan. Dengan demikian, kamu akan lebih berpeluang mencapai objective dan key result yang telah ditentukan.
Supaya OKR lebih mudah tercapai, jangan lupa menerapkannya tips dan trik berikut ini:
Melibatkan seluruh tim dalam proses pembuatan OKR sangatlah penting. Sebab, kamu dapat memastikan semua orang punya kesempatan untuk mengutarakan ide mereka.
Faktor keterlibatan itu tentunya bisa membuat mereka lebih termotivasi untuk mencapai target.
Jadi, ajaklah semua anggota tim untuk berpartisipasi dalam perumusan key result. Dengan begitu, hasilnya akan lebih terukur, relevan, serta realistis.
Tips selanjutnya, jangan lupa mempertimbangkan keseluruhan visi misi bisnis saat membuat OKR.
Sebab, dikutip dari Market Splash, OKR akan lebih efektif jika sejalan dengan tujuan utama dan jangka panjang perusahaan.
Komunikasi yang terbuka dan transparan tentang kemajuan OKR juga sangat penting dalam upaya tim mencapai target.
Jadi, cobalah menjadwalkan waktu secara berkala untuk berbagi informasi tentang progres terkini, tantangan yang dihadapi, dan cara untuk mengatasinya.
Menurut penemuan dari Mooncamp, perusahaan yang rutin berkomunikasi tentang OKR memiliki pencapaian lebih tinggi sebesar 28% dibandingkan dengan yang tidak.
Pencapaian itu tidak lepas dari lingkungan kerja yang transparan dan kolaboratif yang bisa mendukung motivasi kerja.
Memberikan penghargaan dan pengakuan atas pencapaian OKR adalah cara yang baik untuk memotivasi tim. Ini juga sebagai bentuk apresiasimu bahwa kamu menghargai kerja keras mereka.
Misalnya, kamu bisa memberikan piagam penghargaan formal, hadiah sederhana, tambahan insentif, atau ucapan terima kasih secara pribadi. Dengan begitu, mereka akan lebih termotivasi untuk tugas lainnya atau proyek berikutnya.
Terakhir, pastikan untuk menggunakan alat dan teknologi yang tepat untuk membantu penerapan OKR.
Ada banyak alat dan platform yang tersedia yang dapat membantu dalam mengelola dan memantau OKR, mulai dari spreadsheet sederhana hingga management software yang canggih.
Kuncinya, pilihlah alat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaanmu. Jadi, tools tersebut memang efektif membantu mempermudah proses pelaksanaan OKR.
OKR adalah bagian yang tidak terpisahkan dari dunia kerja. Penerapan OKR membawa banyak fungsi penting yang dapat membantu perusahaan dalam berbagai aspek.
Bisa dibilang, OKR bukan hanya alat manajemen, tetapi juga budaya kerja yang dapat membawa perusahaan menuju kesuksesan yang lebih besar.
Dengan OKR, perusahaan dapat menyelaraskan upaya seluruh tim. Selain itu, ini juga membantu memastikan transparansi dan mendorong inovasi serta kreativitas.
Dengan berkontribusi dalam pencapaian OKR, kamu telah menunjukkan bahwa kamu punya kompetensi yang memadai untuk menyelesaikan kewajibanmu. Nah, hal ini akan memberimu nilai tambah saat mencari pekerjaan atau naik jabatan!
Jadi, jangan ragu-ragu mencantumkan keberhasilan dan peranmu dalam mewujudkannya saat mengirim lamaran kerja.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!
Bagaimana OKR berbeda dengan MBO (Management by Objectives)?
OKR menitikberatkan langkah-langkah yang bisa diselesaikan oleh banyak divisi, dan toleransi risikonya lebih tinggi. Di lain sisi, MBO hanya berlaku untuk pegawai individu, dan hanya menggunakan strategi yang terbukti efektif untuk mencapai target seutuhnya.
Seberapa sering OKR harus ditinjau?
Sebaiknya, kamu rutin me-review OKR secara berkala. Idealnya, setiap kuartal atau setiap enam bulan sekali. Tujuannya agar kamu bisa mengecek keseluruhan progres dan membuat penyesuaian jika dibutuhkan.
Siapa yang bertanggung jawab atas keberhasilan OKR?
Semua anggota tim yang terlibat dalam pencapaian OKR bertanggung jawab atas keberhasilannya. Jadi, cakupannya tidak hanya terbatas pada manajer dan eksekutif.
Bagaimana OKR dapat digunakan untuk tujuan pribadi?
Kamu bisa menetapkan target spesifik dan memantau seberapa bagus pencapaianmu berdasarkan key result yang ada. Ini akan meningkatkan fokus kerjamu dan tanggung jawab pribadimu.
Bagaimana cara OKR membantu meningkatkan budaya perusahaan?
OKR mendorong transparansi, akuntabilitas, dan kerja sama. Sehingga, setiap orang akan merasa terlibat, termotivasi, dan berorientasi pada pencapaian tujuan bersama.