Apakah kamu menyukai segala hal yang berkaitan dengan bahasa dan budaya? Jika iya, kamu bisa mempertimbangkan mengambil gelar S.Hum.
Selama proses mendapatkan gelar tersebut, kamu akan mempelajari banyak hal tentang buah pemikiran masyarakat.
Tapi, karena fokus pembelajarannya, sering kali banyak orang menganggap pemilik gelar S.Hum akan kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Padahal, Strada Education sudah membuktikan bahwa pemegang gelar S.Hum juga bisa menikmati karier yang menjanjikan! Apalagi, pada era digital seperti sekarang, kemampuan mereka akan semakin dibutuhkan.
Lantas, seperti apa prospek karier jurusan humaniora? Yuk, kita simak di sini!
Sebenarnya, S.Hum sarjana apa, sih? Pada dasarnya, S.Hum adalah singkatan dari Sarjana Humaniora. Nah, Sarjana Humaniora adalah gelar akademis yang fokus pada studi tentang manusia, kebudayaan, dan kemanusiaan.
Ketika mengambil jurusan Ilmu Humaniora, kamu akan mempelajari berbagai cabang ilmu, seperti sejarah, sastra, linguistik, filsafat, dan seni.
Dalam ilmu sejarah, kamu akan belajar tentang peristiwa-peristiwa masa lalu dan dampaknya pada masyarakat saat ini.
Kemudian di ilmu sastra, kamu akan menganalisis karya-karya sastra dan memahami pesan-pesan yang disampaikannya.
Lalu, kamu akan mempelajari struktur dan penggunaan bahasa dalam komunikasi melalui jurusan ilmu linguistik.
Di sisi lain, filsafat akan membantu kamu memahami pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang kehidupan dan eksistensi manusia.
Terakhir, seni akan memperkenalkanmu bagaimana manusia mengekspresikan kreativitas dan keindahan dalam berbagai bentuk.
Menempuh studi di Fakultas Humaniora adalah pilihan yang menjanjikan karena berbagai alasan. Sebab, seorang Sarjana Humaniora memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat seperti di bawah ini:
Jurusan Ilmu Humaniora akan membantu kamu memahami dan menghargai berbagai aspek kebudayaan, seperti seni, sastra, dan sejarah. Kamu dapat memahami bagaimana budaya berkembang dari masa ke masa dan pengaruhnya pada kehidupan saat ini.
Sebagai Sarjana Humaniora, kamu akan memiliki bekal ilmu untuk melestarikan dan menganalisis warisan budaya. Sehingga, kamu bisa menjaga keberagaman budaya dan mempromosikan toleransi antarbudaya.
Sebagai Sarjana Humaniora, kamu akan memiliki wawasan luas tentang nilai, norma, dan perilaku manusia. Terutama, dalam latar budaya yang berbeda-beda.
Semua hal tersebut akan berperan penting dalam perancangan kebijakan publik yang menguntungkan berbagai lapis masyarakat. Sehingga, masyarakat bisa membantu memecahkan berbagai masalah sosial.
Prospek karier jurusan Sarjana Humaniora sangatlah beragam. Misalnya, kamu bisa bekerja menjadi guru, penulis, editor, penerjemah, kurator museum, hingga peneliti budaya. Selain itu, kamu juga bisa berkarier di bidang penerbitan, media, periklanan, atau industri kreatif.
Apa rahasia di balik peluang karier tersebut? Fakultas Humaniora adalah departemen yang membekali lulusannya dengan keahlian analitik dan pemahaman mendalam tentang manusia. Sehingga, mereka bisa sukses di berbagai sektor pekerjaan.
Setelah membaca berbagai uraian di atas, apakah kamu bertekad ingin menjadi Sarjana Humaniora? Jika iya, mulailah mempersiapkan dirimu dari sekarang dengan tips di bawah ini:
Syarat utama menjadi Sarjana Humaniora adalah menyelesaikan studi di bidang yang relevan.
Misalnya, kamu bisa mengambil program studi sastra asing, filsafat, jurusan ilmu sejarah, ilmu perpustakaan, seni, atau linguistik. Sesuaikanlah pilihan gelar sarjana kamu dengan minat dan bakat sendiri.
Akan lebih baik lagi kalau kamu bergabung dalam salah satu fakultas humaniora terbaik di Indonesia.
Sebab, fakultas ilmu kebudayaan di kampus terbaik dalam negeri menawarkan program studi dengan kurikulum yang komprehensif dan banyak kesempatan untuk mengembangkan diri di luar kelas.
Selama menempuh pendidikan atau setelah lulus dari fakultas humaniora, kamu juga perlu mengembangkan sejumlah skill yang dibutuhkan di dunia kerja. Hal tersebut sangatlah penting agar prospek kariermu selalu cemerlang.
Apa saja kemampuan tersebut, dan bagaimana cara melatihnya? Kamu bisa menyimak penjelasan lengkap berikut:
Sebagai pemilik gelar S.Hum, cobalah sering membaca karya sastra, peristiwa sejarah, dan karya seni secara kritis. Setelah itu, jangan lupa mengidentifikasi tema, motif, pesan tersembunyi, serta konteks historis penciptaannya. Berbagai hal itu secara tidak langsung akan membantu kamu meningkatkan kemampuan analisis.
Asah kemampuan ini dengan aktif dalam diskusi kelompok di kelas atau rajin berorganisasi. Ini akan membantu kamu bisa menyampaikan ide secara jelas dan efektif, baik dalam bentuk tertulis maupun lisan.
Saat menemukan informasi baru, cobalah membiasakan diri menyaring fakta dan opini, mengidentifikasi bias, dan merumuskan pertanyaan yang relevan. Cara ini bisa membantu kamu meningkatkan skill berpikir kritis dan memahami konteks masalah lebih dalam.
Terakhir, kamu perlu kemampuan berpikir kreatif supaya bisa memahami dan memecahkan masalah sosial maupun budaya. Kamu dapat melatihnya dengan memiliki pemikiran terbuka dan keberanian mencoba solusi out of the box.
Baca Juga: Ingin Kerja sambil Kuliah? Baca Tips Ini Biar Gak Kewalahan!
Pada era digital seperti sekarang, seorang dengan gelar Sarjana Humaniora juga akan menghadapi banyak tantangan untuk mencapai kesuksesan karier. Apa saja tantangan tersebut dan solusinya? Berikut penjelasan selengkapnya:
Industri dan teknologi terus berkembang dengan cepat, hingga bisa menghasilkan otomatisasi dan AI. Kedua teknologi tersebut membuat banyak pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, kini dapat digantikan oleh mesin atau algoritma.
Akibatnya, perubahan ilmu pengetahuan tersebut membawa tantangan bagi setiap orang, termasuk lulusan program Sarjana Humaniora.
Sebab, mereka perlu terus memperbarui keterampilan mereka agar tetap relevan dalam lingkungan kerja yang terus berubah. Contohnya, dengan mempelajari kemampuan analisis data atau coding.
Menurut Matthew G. Kirschenbaum (2010), cabang Ilmu Humaniora digital atau digital humanities telah semakin berkembang sejak diadakannya MLA (Modern Language Association) Convention di Philadelphia pada tahun 2009.
Adanya ilmu tersebut menunjukkan bahwa ilmu budaya bisa bergabung dengan teknologi. Sekarang, kamu dapat melihat hasilnya dari aplikasi penerjemahan online, tools koreksi ejaan dan tata bahasa, dan masih banyak lagi.
Integrasi teknologi dapat menghasilkan produk atau layanan yang lebih menarik bagi pengguna, serta membuka peluang baru bagi sarjana humaniora untuk berkontribusi dalam industri teknologi.
Penerbitan digital, media sosial, dan periklanan online menawarkan berbagai peluang karier untuk Sarjana Humaniora.
Mereka dapat memanfaatkan keahlian analitis, pemikiran kritis, dan kreativitas diri untuk merespons kebutuhan pasar digital. Misalnya, sebagai editor konten digital, manajer media sosial, atau konsultan strategi pemasaran digital.
Seperti apakah kontribusi lulusan Ilmu Humaniora dalam industri kreatif? Kamu dapat menemukan jawabannya dari daftar studi kasus berikut ini:
Sarjana Humaniora bisa berkontribusi dalam desain grafis dan multimedia. Contohnya, dengan membuat poster, brosur, atau tampilan website yang menarik sekaligus bermakna.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang estetika dan komunikasi visual, mereka dapat menyampaikan pesan-pesan kompleks dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh audiens.
Dalam industri kreatif, penulisan dan penyuntingan konten sangat penting untuk menghasilkan materi yang berkualitas dan menarik bagi audiens.
Nah, Sarjana Humaniora dapat berperan sebagai penulis dan penyunting konten, baik untuk media cetak maupun digital.
Mereka bisa menggunakan keahlian mereka dalam analisis, pemikiran kritis, dan pengetahuan budaya untuk menciptakan tulisan-tulisan yang informatif, menginspirasi, atau menghibur.
Dengan bekal ilmunya, Sarjana Humaniora juga bisa menjadi pengajar atau peneliti di institusi pendidikan atau lembaga penelitian budaya.
Dalam bidang ini, mereka akan membantu menyebarkan pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai aspek kebudayaan kepada masyarakat. Selain itu, mereka melakukan penelitian untuk mengungkapkan dan menghargai kekayaan budaya yang ada.
Mengingat tantangan yang harus dihadapi Sarjana Humaniora pada era digital, tentunya mereka harus memperkuat keterampilan seperti literasi digital. Bagaimana caranya?
Sarjana Humaniora dapat memperkuat keterampilan di era digital melalui pelatihan dan pengembangan profesional. Misalnya, mengikuti kursus atau seminar tentang teknologi terkini yang relevan dengan bidang studi.
Kamu juga bisa mencari kesempatan magang atau proyek kolaboratif untuk mengaplikasikan keterampilan baru dalam kehidupan nyata. Sehingga, kamu akan tetap relevan dalam pasar kerja yang terus berubah.
Dalam proses meningkatkan skill, kamu bisa menggunakan platform pembelajaran online untuk mengakses kursus atau materi pelajaran tambahan tentang Ilmu Humaniora.
Kamu juga bisa menggunakan perangkat lunak dan aplikasi kreatif untuk mengembangkan keterampilan desain, penulisan, atau analisis data.
Sering kali, orang awam menganggap Ilmu Humaniora dan Ilmu Sosial adalah dua hal yang sama. Padahal, ada sejumlah perbedaan humaniora dan ilmu sosial seperti di bawah ini:
Meskipun sama-sama berakar dari zaman Yunani Kuno, Ilmu Humaniora dan Sosial memiliki cara yang berbeda dalam mempelajari manusia.
Humaniora bertujuan memahami manusia melalui karya seni, sastra, sejarah, dan filsafat. Sementara itu, ilmu sosial lebih berfokus pada analisis dan pemahaman tentang masyarakat dan perilaku manusia melalui observasi langsung.
Perbedaan keduanya juga berdampak pada pendekatan yang digunakan. Ilmu humaniora cenderung menggunakan pendekatan interpretatif dan deskriptif. Di sisi lain, ilmu sosial lebih mengutamakan pendekatan empiris dan analitis.
Humaniora dan Ilmu Sosial memiliki banyak cabang studi yang berbeda. Berikut adalah fokus kajiannya:
Ilmu Humaniora | Ilmu Sosial |
Bahasa dan Sastra: Mempelajari karya lisan maupun tertulis untuk memahami ekspresi manusia. | Sosiologi: Mempelajari struktur dan perilaku sosial manusia dalam masyarakat. |
Sejarah dan Filsafat: Mempelajari peristiwa masa lalu dan pertanyaan filosofis tentang makna kehidupan dan eksistensi manusia. | Antropologi: Mempelajari variasi kebudayaan dan manusia di seluruh dunia. |
Seni dan Budaya: Mempelajari karya seni dan nilai budaya untuk mengungkapkan keberagaman identitas manusia. | Ekonomi: Mempelajari produksi, distribusi, dan konsumsi sumber daya dalam masyarakat. |
Politik: Mempelajari kekuasaan, kebijakan, dan organisasi politik dalam masyarakat. |
Dalam praktik belajar dan penelitiannya, Humaniora menggunakan metode seperti analisis teks dan interpretasi makna. Sehingga, pendekatannya lebih subjektif dan kontekstual.
Sementara itu, penelitian Ilmu Sosial lebih sering menggunakan metode pengamatan lapangan dan wawancara untuk mengumpulkan data. Jadi, pendekatannya bersifat lebih objektif dan general.
Tujuan Ilmu Humaniora adalah untuk memahami pengalaman manusia dan makna dalam kehidupan. Spesifiknya, melalui karya yang telah diwariskan dari zaman sebelumnya.
Di lain sisi, tujuan Ilmu Sosial secara garis besar adalah menganalisis struktur sosial, interaksi manusia, dan fenomena sosial dalam masyarakat.
Kalau kamu suka mendalami ilmu bahasa, filsafat, dan budaya, serta memecahkan masalah secara kreatif, mengambil gelar Sarjana Humaniora bisa membantumu mengasah keterampilan dan wawasan yang akan berguna di masa depan.
Kemampuan dalam bidang bahasa, critical thinking, dan pemahaman tentang budaya yang beragam bisa mendekatkanmu dengan prospek karier cerah, baik di bidang akademik maupun industri kreatif.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KarirKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!
Baca Juga: IPK Kamu Rendah? Simak Cara Melamar Kerja dan Memulai Karir Berikut!